2.1.1.1. Sterilitas
Sterilitas dapat mencegah adanya infeksi lokal pada daerah insersi yang
dimaksudkan supaya mikroba patogen tidak masuk kedalam vena yang dapat
menyebabkan bakteremia dan sepsis. Semua tindakan aseptik perawat harus
memperhatikan prinsip Sterilitas antara lain :
2.1.1.2. Fiksasi
Tujuan dari fiksasi yaitu memposisikan jarum agar tidak mudah bergeser atau
tercabut atau pindah ke posisi yang tidak seharusnya. Jika fiksasi tidak dilakukan
hanya akan membuat ujung dari jarum Abocath mudah bergerak dan menusuk
bagian dinding vena bagian dalam sehingga timbul lah hematoma atau trombosis.
Jenis cairan infus yang akan diberikan harus disesuaikan dengan indikasi dan tujuan
pemberian cairan.
Posisi cairan infus dapat mempengaruhi banyaknya tetesan cairan yang masuk ke
dalam tubuh. Semakin tinggi posisi cairan infus maka semakin cepat tetesan infus
yang masuk. Flabot infus dipasang setinggi ± 90 cm di atas posisi tubuh pasien.
Tujuannya supaya aliran infus cukup kuat untuk masuk ke dalam pembuluh darah.
Kecepatan tetesan infus diatur sesuai kebutuhan status kebutuhan cairan pasien.
2.1.1.5. Posisi infus
Posisi infus yang dipasang harus lurus, selang infus lurus, tidak melengkung, tidak
terlipat dan tidak terlepas sambungannya.
Jarum Abocath yang dipilih harus disesuaikan dengan besar kecilnya vena untuk
menghindari adanya sumbatan infus.
Dalam pemasangan infus juga harus memperhatikan besar kecilnya vena, hindari
pemasangan infus pada persendian atau pada vena yang memiliki cabang dan
berkelok atau mengalami spasme vena.