Anda di halaman 1dari 4

Prosedur pemasangan infus

Beberapa alat yang harus dipersiapkan antara lain :

2.2.1 Cairan infus harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien


2.2.2 Infus set harus dilengkapi dengan saluran infus, dan penjepit selang infus.
Berdasarkan penggunaannya, ada 3 jenis infus set antara lain :
2.2.1.1 Macro drip set
2.2.1.2 Micro drip set
2.2.1.3 Tranfusion set

Gambar 2. infus set

2.2.3 Jarum Abocath

Penggunaan ukuran jarum Abocath tergantung dari tujuan terapi pasien.


Gambar 3. Jarum Abocath

2.2.4 Desinfektan : kapas alkohol, larutan iodone 10%


2.2.5 Kassa steril, plester, kassa pembalut
2.2.6 Torniquet
2.2.7 Gunting
2.2.8 Bengkok
2.2.9 Perlak pengalas
2.2.10 Bidai (untuk pasien anak)
2.2.11 Handscoon
2.2.12 Masker
2.2.13 Tempat sampah medis
2.2.14 Tiang infus

Dalam melakukan tindakan pemasangan infus perawat perlu memperhatikan hal-hal


sebagai berikut :

2.1.1.1. Sterilitas

Sterilitas dapat mencegah adanya infeksi lokal pada daerah insersi yang
dimaksudkan supaya mikroba patogen tidak masuk kedalam vena yang dapat
menyebabkan bakteremia dan sepsis. Semua tindakan aseptik perawat harus
memperhatikan prinsip Sterilitas antara lain :

a. Tempat insersi harus disertai dengan pemakaian desinfektan (golongan yodium,


alkohol 70%)
b. Cairan infus dan Jarum Abocath harus steril
c. Hand higiene sebelum dan sesudah tindakan aseptik
d. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
e. Arah dan lokasi insersi harus benar dan pilihlah vena yang paling besar
Gambar 1. Memilih lokasi pemasangan infus

2.1.1.2. Fiksasi

Tujuan dari fiksasi yaitu memposisikan jarum agar tidak mudah bergeser atau
tercabut atau pindah ke posisi yang tidak seharusnya. Jika fiksasi tidak dilakukan
hanya akan membuat ujung dari jarum Abocath mudah bergerak dan menusuk
bagian dinding vena bagian dalam sehingga timbul lah hematoma atau trombosis.

2.1.1.3. Pemilihan cairan infus

Jenis cairan infus yang akan diberikan harus disesuaikan dengan indikasi dan tujuan
pemberian cairan.

2.1.1.4. Kecepatan tetesan infus

Posisi cairan infus dapat mempengaruhi banyaknya tetesan cairan yang masuk ke
dalam tubuh. Semakin tinggi posisi cairan infus maka semakin cepat tetesan infus
yang masuk. Flabot infus dipasang setinggi ± 90 cm di atas posisi tubuh pasien.
Tujuannya supaya aliran infus cukup kuat untuk masuk ke dalam pembuluh darah.
Kecepatan tetesan infus diatur sesuai kebutuhan status kebutuhan cairan pasien.
2.1.1.5. Posisi infus

Posisi infus yang dipasang harus lurus, selang infus lurus, tidak melengkung, tidak
terlipat dan tidak terlepas sambungannya.

2.1.1.6. Pemilihan jarum Abocath

Jarum Abocath yang dipilih harus disesuaikan dengan besar kecilnya vena untuk
menghindari adanya sumbatan infus.

2.1.1.7. Memilih vena yang besar

Dalam pemasangan infus juga harus memperhatikan besar kecilnya vena, hindari
pemasangan infus pada persendian atau pada vena yang memiliki cabang dan
berkelok atau mengalami spasme vena.

Anda mungkin juga menyukai