Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

WISATA KESEHATAN JAMU (WKJ)


DI KALIBAKUNG

Disusun Oleh :

Lina Agustina

KELAS : IV A S1 Ilmu Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

(STIKES BHAMADA SLAWI)

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan YME. Sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Makalah yang berjudul “Wisata Kesehatan
Jamu(WKJ) di Kalibakung” disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Keperawatan
komunitas. Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin selesai tanpa adanya
bantuan,bimbingan, arahan dari berbagai pihak.

Jika ada kesalahan dan kata yang kurang baik dalam penyusunan makalah ini saya
selaku sebagai penyusun makalah mohon maaf dan meminta saran dan kritik dari pembaca
untuk dapat menyempurnakan makalah ini.

Slawi, 6 November 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer
dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa
bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang,
dan buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu
kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam
kampung juga dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong.
Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar
rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Bahkan ada pula jamu yang
ditambah dengan anggur. Selain sebagai pengurang rasa pahit, anggur juga
berfungsi untuk menghangatkan tubuh.
Jamu tradisional adalah jamu yang terbuat dari bahan-bahan alami. Seperti dari
tumbuh-tumbuhan yang diracik menjadi serbuk jamu dan minuman jamu.
Tujuannya sebagai khasiat kesehatan dan kehangatan tubuh.
Jamu (herbal medicine) sebagai salah satu bentuk pengobatan tradisional,
memegang peranan penting dalam pengobatan penduduk di negara berkembang.
Diperkirakan sekitar 70-80% populasi di negara berkembang memiliki
ketergantungan pada obat tradisional (Wijesekera, 1991; Mahady, 2001).
Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek
samping. Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti
empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun (Winarmo, 1997).
Jamu seperti obat modern juga memiliki berbagai bentuk sediaan antara lain,
serbuk, pil, kapsul, cairan maupun rajangan. Proses pembuatan jamu juga
berbeda-beda tergantung bentuk sediaan yang diinginkan.
Proses pembuatan jamu ada dua yaitu :
1.1.1 Pembuatan jamu secara tradisional
umumnya dilakukan dengan menumbuk bahan ramuan dalam
lumpang atau menggunakan pipisan. Setelah bahan halus
kemudian ditambahkan air matang secukupnya untuk
memudahkan penyarian dan pemerasan. Selanjutnya air saringan
dapat langsung diminum. Apabila ramuan jamu harus direbus
terlebih dahulu, maka bahan-bahan yang telah dicuci bersih
ditambah air dalam panci dan direbus hingga mendidih. Perebusan
dilakukan hingga sisa air rebusan tinggal setengah. Air rebusan
didinginkan, disaring dan siap diminum. Apabila ramuan harus
dibuat serbuk maka bahan-bahannya harus bersih dan dikeringkan
dahulu. Kemudian semua bahan ditumbuk dan dicampur kemudian
diayak. Hasil serbuk ini kemudian diseduh dengan air matang
secukupnya dan siap diminum.
1.1.2 Pembuatan jamu secara modern
meliputi beberapa tahap persiapan bahan baku, peracikan, dan
pengemasan.
Proses persiapan bahan baku sendiri memiliki beberapa tahap
hingga bahan baku dari alam siap digunakan.
1.1.2.1 Bahan baku dari petani/pedagang
1.1.2.2 Laboratorium pemeriksaan mutu; Pemeriksaan keaslian
bahan, kemurnian bahan, kadar air dan kandungan
senyawa aktif.
1.1.2.3 Gudang bahan baku
1.1.2.4 Simplisia dibersihkan (menggunakan blower), dicuci,
dan disortir untuk memilah kotoran, barang yang
mengalami kerusakan fisik, dan bagian-bagian simplisia
yang tak berguna.
1.1.2.5 Perajangan
Dilakukan perajangan untuk memperoleh ukuran yang
lebih kecil sehingga mempercepat proses pengeringan.
1.1.2.6 Pengeringan
Pengeringan harus melihat sifat bahan untuk menentukan
waktu dan suhu pengeringan.
1.1.2.7 Prebroken
Simplisia kering diproses lebih lanjut untuk diperoleh
ukuran yang sama besar agar memudahkan proses
selanjutnya.
1.1.2.8 Simplisia kering disimpan di Gudang Racikan dan siap
diolah.
1.1.3 Proses peracikan terdiri dari;
1.1.3.1 Penimbangan bahan baku
1.1.3.2 Peracikan bahan sesuai formulasi
1.1.3.3 Penggilingan bahan baku (simplisia kering) menjadi
bentuk serbuk (penggilingan kasar, penggilingan halus).
1.1.3.4 Pengayakan dengan mesin pengayak untuk diperoleh
derajat kehalusan sesuai yang diharapakan.
1.1.3.5 Penyimpanan serbuk halus di Gudang Setengah Jadi
untuk dilanjutkan dengan pengemasan maupun
pengolahan lebih lanjut.
1.1.4 Pengemasan
1.1.4.1 Pengujian mutu serbuk halus yang telah jadi sebelum
proses pengemasan.
1.1.4.2 Serbuk halus dapat langsung dikemas ataupun dibuat
menjadi bentuk sediaan lain (pil, kapsul, kaplet, sediaan
setengah padat, dan cairan).
1.1.4.3 Proses ekstraksi dapat pula dilakukan pada serbuk halus
untuk mendapatkan ekstrak dari senyawa aktif.

1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui gambaran umum Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) di
kalibakung.
1.2.2 Mengetahui manfaat dari berbagai macam tanaman obat beserta
khasiatnya.
BAB II

HASIL KUNJUNGAN

2.1 Gambaran umum wisata kesehatan jamu


Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) merupakan upaya lintas sektor yang melayani:
wisata, kesehatan, dan pendidikan. WKJ terletak di Desa Kalibakung,
Kecamatan Balapulang dengan jarak dari Pusat pemerintahan Kabupaten Tegal
(Slawi) kurang lebih 7 KM ke arah Guci. Terletak di Obyek Wisata kolam
renang, arena outbound serta bumi perkemahan kalibakung. Gedung pelayanan
klinik saintifikasi jamu dengan pelayanan dengan lahan seluas 3,2Ha.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah tersedia dalam pelayanan WKJ terdiri
dari dokter umum terlatih, apoteker, perawat, dan tenaga penyuluh/ pemandu
wisata jamu yang professional.
WKJ memiliki etalase tanaman obat dibuat sejak tahun 2010 Jenis tanaman
yang telah ditanam beraneka jenis tanaman obat, bekerjasama dengan B2P2TO-
OT (Balai besar Pengembangan Penelitian Tanaman Obat dan Obat Tradisional)
Tawangmangu.
Ada beberapa jenis pelayanan yang ada pada WKJ antara lain :
2.1.1 Pelayanan klinik saintifikasi jamu
Meliputi : pelayanan rawat jalan, tindakan umum, pelayanan
laboratorium klinik, dan pelayanan griya jamu.
2.1.2 Wisata jamu
Wisata jamu merupakan kegiatan wisata ilmiah yang dapat diikuti
oleh pengunjung WKJ .
2.1.3 Etalase dan lahan produksi tanaman obat
Tempat dimana komposisi jamu ditanam dan diproduksi.
2.1.4 Klinik saintifikasi jamu
2.1.5 Griya jamu
2.1.6 Kolam renang
2.1.7 Rencana Pelayanan
2.1.7.1 Mengembangkan tanaman produksi jamu.
Mengembangkan penanaman tanaman jamu untuk
memasok kebutuhan pelayanan baik WKJ maupun di
sarana dan pelayanan tradisional dan komplementer di
tempat lain (PUskesmas dan RS) baik dalam wilayah
Kabupaten Tegal maupun daerah lain yang
membutuhkan.
2.1.7.2 Mengembangkan pelayanan kesehatan dengan
menggunakan bahan baku jamu antara lain : pelayanan
spa, pelayanan akupuntur, pelayanan akupresur, dan cafe
jamu.
2.1.7.3 Pelayanan laboratorium WKJ
2.1.7.4 Pengolahan pasca panen.
2.1.7.5 Pusat penelitian jamu (saintifikasi jamu).
2.1.7.6 Pembangunan RS Jamu (sebagai pusat pelayanan
rujukan pengobatan tradisional dan komplementer).
2.1.7.7 Kelembagaan WKJ menjadi UPTD atau lembaga khusus
sesuai dengan perkembangannya.

2.2 Hasil pengamatan ditinjau dari segi komunitas


Tanaman obat keluarga (toga) tidak hanya bermanfaat untuk diolah menjadi
jamu. Di Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, toga juga
dapat menjadi daya tarik wisata, yaitu wisata kesehatan jamu (WKJ)
Kalibakung.
Macam-macam tanaman obat sebagai berikut :
2.2.1 Purwaceng
purwoceng, atau antanan gunung (Pimpinella pruatjan) adalah
tumbuhan berkiat obat anggota suku Apiaceae. Tumbuhan
pegunungan ini terkenal karena khasiat afrodisiak (meningkatkan
gairah seksual) pada akarnya. Akar biasanya diolah dalam bentuk
bubuk, campuran kopi atau susu.
Bahan aktif purwaceng paling banyak terdapat pada bagian
akarnya yang menyerupai wortel dan berwarna putih, panjangnya
sekitar 10 cm. Akar purwaceng mengandung turunan senyawa
kumarin yang sering digunakan dalam industri obat modern, tetapi
bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi
dan anti kanker.
Purwaceng dapat meningkatkan gairah seks, meningkatkan
hormon testosteron dan meningkatkan jumlah spermatozoid,
merupakan obat kuat herbal. Purwaceng harus diminum teratur
selama 7-15 hari. Tanaman ini juga berkhasiat menghangatkan
tubuh, saraf dan otot, menghilangkan masuk angin dan pegal linu,
melancarkan buang air kecil, obat analgetika (menghilangkan rasa
sakit), menurunkan panas, obat cacing, antibakteri serta anti
kanker. Purwaceng yang asli memiliki rasa khas, yaitu pedas, yang
dihasilkan oleh akar dan bijinya.
2.2.2 Pegagan
pegagan dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang
dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat
kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun
body lotion
Tanaman ini dapat mengobati luka, asma dan batuk, wasir, sakit
maag dan perut kembung, mencegah demam, dan menambah nafsu
makan.
Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi
membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh
kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan
pendarahan (haemostatika), meningkatkan saraf memori, anti
bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida,
antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi
jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya
keloid).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer
dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa
bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang,
dan buah.
Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar
rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Bahkan ada pula jamu yang
ditambah dengan anggur. Selain sebagai pengurang rasa pahit, anggur juga
berfungsi untuk menghangatkan tubuh.
Jamu seperti obat modern juga memiliki berbagai bentuk sediaan antara lain,
serbuk, pil, kapsul, cairan maupun rajangan. Proses pembuatan jamu juga
berbeda-beda tergantung bentuk sediaan yang diinginkan.
Tanaman obat keluarga (toga) tidak hanya bermanfaat untuk diolah menjadi
jamu. Di Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, toga juga
dapat menjadi daya tarik wisata, yaitu wisata kesehatan jamu (WKJ) Kalibakung.

3.2 Saran
3.2.1 Diharapkan dengan adanya wisata kesehatan jamu ini dapat bermanfaat
bagi masyarakat.
3.2.2 Menjadi pusat pelayanan kesehatan dengan proses pengobatan herbal.

Anda mungkin juga menyukai