Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Potensi alam Indonesia pun amat besar dengan keanekaragaman
etnobotani (tanaman obat) yang dimiliki. Jamu sendiri adalah sebutan untuk obat
tradisional dari Indonesia yang belakangan popular dengan sebutan herbal.
Melalui pengelolaan dan langkah tepat, jamu yang dapat dikembangkan nilai
kekayaannya mampu mendorong pengembangan ekonomi rakyat yang
mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Sudah tentu ada keuntungan dari
pemanfaatan jamu untuk kesehatan, meski ada berbagai upaya dengan begitu
banyaknya penelitian tentang bahan jamu/tumbuhan yang berefek mencegah atau
menyembuhkan penyakit, dan berjalannya beberapa sentra penelitian yang
meneliti bahan jamu/tumbuhan berkhasiat bagi kesehatan, tampaknya masih
perlu didorong ke arah terwujudnya jamu yang dapat digunakan masyarakat.
Secara historis pengobatan tradisional termasuk jamu, sudah banyak
digunakan sebagai pengobatan sendiri (self-medication), namun tenaga kesehatan
professional masih enggan untuk menggunakannya karena masih belum
memiliki bukti ilmiah (Saleh, 2015)
Hal tersebut mendorong Kementerian Kesehatan melalui Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menjalankan program Saintifikasi Jamu
(SJ) berdasarkan Peraturan Kemernterian Kesehatan RI Nomor
003/PerMenKes/I/2010 untuk membuktikan khasiat jamu dengan metode
penelitian berbasis pelayanan.

1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses pembuatan jamu dari tanaman obat menjadi
simplisia
2. Untuk mengetahui cara penyimpanan simplisia
3. Untuk mengetahui kegiatan yang ada di Griya Jamu

1
BAB 2
HASIL KUNJUNGAN

2.1 GAMBARAN UMUM WISATA KESEHATAN JAMU


UPT WKJ Kalibakung merupakan Taman Wisata Kesehatan Jamu milik
Kabupaten Tegal. WKJ Kalibakung awalnya berupa kolam renang yang sudah
berdiri sejak puluhan tahun yang lalu dan beberapa tahun terakhir terlantai dan
tidak berfungsi. Bupati Tegal berinisiatif mengembangkan dan membuka
kembali untuk menjadikan tempat tersebut sebagai Taman Wisata Kesehatan
Jamu yang kemudian direspon oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabipaten Tegal.
Taman Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) bertujuan untuk mengangkat Kesehatan
Tradisional khususnya Jamu sebagai potensi dalam menyehatkan masyarakat dan
meningkatkan PAD Kabupaten Tegal. Pemerintah Kabupaten dengan didukung
oleh kementrian Kesehatan yang dimotori oleh DitjenBina Gizi dan Kesehatan
Ibu dan Anak UP. Direoktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif
dan Komplementer, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan
Balitbangkes UP. Balai Besar Pusat Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional (B2P2TOOT) Tawangmangu membuat perencanaan 2012-2015
untuk mengembangkan kawasn wisata ini.
Obyek wisata yang baru dibuka tahun 2012 ini merupakan salah satu upaya
untuk menyukseskan program saintifikasi jamu yang diinstruksikan oleh
Gubernur Jawa Tengah, H. Bibit Waluyo. Terletak di Desa Kalibakung
Kecamatan Balapulang, dengan jarak dari pusat pemerintahan Kabupaten Tegal
kurang lebih 7 km ke arah Guci dengan luas lahan 3,2 Ha.
Dalam objek wisata ini terdapat Pelayanan Klinik Saintifikasi Jamu dan
Etalase Tanaman Obat. Terdapat sekitar 176 tanaman obat yang ditaman
dietalase wisata kesehatan jamu. Dari tanaman tersebut pada pelayanan diklinik
saintifikasi jamu terdapat 77jenis tanaman yang digunakan untuk pengobatan.
UPTD Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) merupakan cloning klinik dari
B2P2TOOT (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

2
Tradisional) Tawangmangu dalam pengadaan tanaman obat dan dalam
penanamannya.

2.2 HASIL PENGAMATAN DITINJAU DARI SEGI KOMUNITAS


a. Proses Pembuatan Jamu Dari Tanaman Obat Menjadi Simplisia
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama kunjungan di WKJ salah satunya
adalah melakukan serangkaian tahap tahap pasca panen tanaman hingga
berbentuk simplisia. Tahapan yang dilalui meliputi :
 Pengumpulan Bahan
Bahan yang digunakan sebagai simplisia berasal dari kebun etalase WKJ
dan dari petani sekitar. Bahan dari petani sebelum diolah diperiksa terlebih
dahulu oleh petugas yang bertanggung jawab. Sedangkan bahan yang
berasal dari kebun etalase WKJ diperoleh dengan cara pemanenan
langsung.
Pemanenan dilakukan dengan cara yang berbeda tergantung jenis dan
bagian tanaman yang akan dipanen. Pada daun dilakukan dengan memetik
daun yang memenuhi persyaratan, seperti daun tua, tidak rusak akibat hama
dan tidak kering.
 Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan pada bahan yang segar yang baru dipanen dengan
cara memilah kembali yang layak untuk digunakan serta memisahkan dari
kotoran maupun bahan asing lainnya yang menempel pada tanaman seperti
tanah, kerikil, rumput, gulma, dan bagian tanaman lain yang tidak
diinginkan.
 Penimbangan Basah
Penimbangan basah dilakukan untuk mengetahui berat kotor dari bahan
yang akan diproses menjadi simpilis.
 Pencucian
Pencucian dilakukan menggunakan alat selama waktu tertentu. Pencucian
rimpang dilakukan selama 30-40 menit dan daun dilakukan selama 20

3
menit. Dan dilakukan replikasi sebanyak 2 kali. Sebelum pencucian
pastikan keranjang tempat bahan tidak terlalu penuh agar terjadi perputaran
didalamnya sehingga kotoran dapat terbilas.
 Penirisan
Bahan yang telah dicuci ditiriskan dalam keranjang stanless berlubang
yang bersih, kemudian dibawa keruang penirisan. Pada ruang penirisan
bahan di letakan diatas rak berlubang dan diatur agar tersebar merata dan
pastikan tidak saling tumpuk. Ruang penirisan terhindar dari sinar matahari
langsung serta sirkulasi udara yang cukup. Proses penirisan tersebut
diterapkan untuk semua jenis bahan yang akan diolah menjadi simpilisia.
Lamanya waktu tinggal di ruang penirisan bergantung jenis simpilisia.
Daun, herba dan batang disimpan diruang penirisan selama 1 hari,
sedangkan rimpang selama 2 hari.
 Perajangan
Perajangan di lakukan pada bahan rimpang dan batang menggunakan pisau
berbahan stainless steel atau mesin perajang. Perajangan dapat
mempercepat proses pengeringan sehingga diperoleh simpilisia dengan
tingkat kekeringan yang seragam. Rimpang dirajang dengan ketebalan
sekitar kurang lebih 5 mm. Batang dirajang dengan ukuran panjang kurang
lebih 5 cm.
 Pengeringan
Pengeringan di lakukan menggunakan oven pada 30-60°C. Suhu pada oven
dinaikan secara bertahap selama waktu tertentu. Pengeringan bertujuan
untuk menjaga kualitas bahan agar tidak mudah rusak dan tahan pada saat
penyimpanan.
 Sortasi Kering
Sorotasi kering pada dasarnya sama seperti sortasi basah, hanya saja
dilakukan saat tanaman telah kering. Proses yang dilakukan yaitu
memisahkan simplisia dari bahan pengotor yang masih tertinggal dan

4
bagian tanaman yang tidak diinginkan. Kegiatan sortasi kering ditujukan
untuk lebih menjamin simplisia benar-benar bebas dari bahan asing.
 Penimbangan Kering
Penimbangan kering dilakukan guna mengetahui bobot akhir simplisia
setelah melalui berbagai tahapan proses produksi. Bobot akhir yang
diperoleh ini kemudian dibandingkan dengan bobot basah.
b. Proses Penyimpanan Simplisia
Simpliasi yang telah ditimbang kemudian dimasukan kedalam wadah
toples plastik dengan ditambahkan silika gel didalamnya. Pada bagian luar
toples diberi label identitas simplisia berupa nama lokal dan nama ilmiah.
Penyimpanan dilakukan untuk mempertahankan kualitas simplisia. Sebelum
dibawa keruang penyimpanan pastikan mengisi data buku daftar simplisia
sebagai dokumentasi wajib yang berisi tanggal panen, tanggal pengeringan,
tanggal penyimpanan, bobot basah, dan bobot kering, serta bagian tanaman
yang digunakan.
Ruang penyimpanan simplisia berada digriya jamu. Kondisi ruangan
seperti suhu dan kelembapan dikontrol setiap harinya guna memastikan
simplisia tetap berada pada kondisi yang bagus. Wadah toples penyimpanan
simplisia disusun diatas rak agar tidak bersentuhan langsung dengan lantai.
Rak terbuat dari bahan besi dengan alas berbahan kayu. Peletakan toples
berdasarkan bentuk agar memudahkan pada saat pengambilan. Cara
penyimpanan simplisia yang sejenis yaitu dengan sistem FIFO (first in first
out). Simplisia yang berada digriya jamu dapat langsung digunakan dengan
resep dokter sj.
c. Griya Jamu
Griya jamu merupakan salah satu bagian dari UPTD Wisata Kesehatan Jamu
Kalibakung sebagai tempat pelayanan bagi pasien yang datang untuk berobat.
Kegiatan yang dilakukan di griya jamu sebagian besar merupakan pelayanan
kesehatan.

5
Beberapa pelayanan kesehatan yang dilakukan yaitu :
 Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan ini merupakan pelayanan yang diterima oleh pasien untuk
menerima terapi jamu secara rawat jalan dan melakukan kontrol
pengobatan lanjutan setiap minggunya.
 Tindakan Umum
Pelayanan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter di ruang
pemeriksaan pasien meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik
 Pelayanan Laboratorium Klinik
Pelayanan tindakan laboratorium sederhana dilakukan oleh petugas
laboratorium kepada pasien untuk menunjang hipotesis awal diagnose
dokter.
 Pelayanan Griya Jamu
Pelayanan jamu yang dilakukan oleh petugas kesehatan griya jamu yang
terdiri dari apoteker, asisten apoteker, dan petugas penunjang griya jamu
lainnya terhadap pasien mulai dari penerimaan resep, peracikan jamu dan
penyerahan jamu disertai dengan konseling atau penyuluhan jamu yang
diterima.

6
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Sistem pelayanan di WKJ masih mengacu pada B2P2OOT Tawangmangu
Solo dan bekerja sama dalam pengadaan bibit tanaman dan simplisia kering
untuk membantu stok bahan simplisia untuk pengobatan diklinik saintifikasi
jamu. Pelayanan kesehatan tradisional di WKJ yang sudah berjalan adalah klinik
saintifikasi jamu. Pasien yang datang ke klinik meningkat setiap harinya. Rata-
rata pasien datang kurang lebih 300 pasien perbulan. Sebagian besar pasien yang
datang ke klinik saintifikasi jamu ini merasa tidak puas terhadap pengobatan
konvensional karena efek samping yang tinggi, selain itu ada beberapa penyakit
yang tidak bisa disembuhkan dengan obat kimia, seperti batu ginjal dan
hemoroid.

3.2 Saran
1. Untuk STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi waktu kunjungan yang
dilakukan di WKJ sebaiknya ditambah agar lebih mendalami pengobatan
saintifikasi jamu.
2. Untuk WKJ perlu meningkatkan promosi dan sosialisasi saintifikasi jamu
kabupaten masyarakat luas karena masih banyak masyarkat khususnya
Kabupaten Tegal yang belum mengetahui adanya WKJ.

Anda mungkin juga menyukai