Anda di halaman 1dari 6

Kasus 3

An. A (13 tahun) di antar ibu ke poli kulit kelamin tanggal 15 mei 2015
dengan keluhan gatal dan kemerahan pada kaki, ketiak dan pantat. Sejak
3 bulan yang lalu terutama pada malam hari dan di sertai demam. Untuk
mengurangi keluhan, ibu menaburi tubuh pasien dengan bedak bayi dan
terkadang dengan minyak kelapa dan keluhan di nyatakan dapat
berkurang. Pasien tinggal bersama orang tua dan orang tua sekitar
mengalami keluhan yang sama dengan pasien, yaitu kakak pasien.
Riwayat pengobatan: ini merupakan kunjungan pasien yang kedua.
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya di sangkal ibu pasien. Riwayat
alergi dan penyakit atopi disangkal.

A. KLASIFIKASI ISTILAH PENTING


1. Poli
Poli atau poliklinik yaitu salah satu unit pelayanan masyarakat yang
bergerak pada bidang kesehatan. (R.Edith,2012)
2. Atopi
Atopi adalah kecenderungan mengembangkan reaksi hipersensitif
alergi tertentu. (Menaldi, 2016)

B. KATA KUNCI
1. Gatal malam hari
2. Kemerahan pada kaki, ketiak dan pantat
3. Demam
C. MIND MAP

Scabies

Acne vulgaris Gatal Dermatitis

Herpes zoster

Lembar check list

Penyakit
Tanda Scabies Acne vulgaris Herpes zoster
& gejala
Gatal pada malam   
hari
Kemerahan   
Demam 

D. PERTANYAAN PENTING
1. Mengapa klien mengalami gatal pada malam hari?
2. Mengapa keluhan di atas dapat berkurang saat di taburi dengan minyak
kelapa?
3. Mengapa gatal tersebut di sertai dengan demam?
4. Apakah penyakit yang dialami klien ada hubungannya dengan yang di
rasakan orang di sekitarnya?
E. JAWABAN PERTANYAAN PENTING
1. Gatal hebat yang terasa lebih berat ketika malam hari seringkali di
sebabkan oleh infeksi tungau yang bernama sarcoptes scabei, penyakit
ini kita kenal dengan istilah kudis atau nama medisnya adalah scabies.
Pada scabies, tungau-tungau ini tinggal di lapisan bawah kulit, dan
mereka menjadi aktif dan bekerja membentuk terowongan-terowongan
di bawah lapisan kulit pada malam hari, sehingga manusia yang
terinfeksi merasakan gatal yang sangat hebat. ( banerji, 2015)
2. Minyak kelapa memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan salah
satunya untuk mengobati gatal-gatal pada kulit. Karena minyak
tersebut memiliki sifat anti-mikroba, anestesi, dan antioksidan yang
dapat meredakan gatal. Minyak ini juga merupakan insektisida yang
efektif membunuh parasit, untuk mengobati kudis. (Wardani, 2009)
3. Mediator – mediator inflamasi akan menyebabkan rasa gatal di kulit.
Molekul-molekul seperti prostaglandin dan kinin akan meningkatkan
permeabilitas dan mengalirkan plasma dan protein plasma melintasi
endotel yang menimbulkan kemerahan dan panas. (Baratawidjaja,
2012)
4. Ya, karena scabies merupakan penyakit yang mudah menular baik
secara kontak langsung contohnya bersalaman dengan orang lain
maupun tidak secara langsung misalnya melalui pakaian. (dressler,et
al. 2016)

F. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA


Untuk mengetahui tentang rendam air garam sebagai media mempercepat
penyembuhan lesi scabies.

G. INFORMASI TAMBAHAN
Jurnal: Rendam air garam sebagai media mempercepat
penyembuhan lesi scabies
Beberapa penelitian yang telah dilakukan dalam upaya untuk membantu proses
penyembuhan lesi kulit dengan menggunakan berbagai alternatif, salah satunya
dengan menggunakan rendam air garam, rendam air garam merupakan air
murni dari alam dengan kandungan Natrium Klorida ( NaCl ) yang diketahui
dapat membersihkan luka (Cohen et al, 2011).

H. KLARIFIKASI INFORMASI
I. Hasil pada uji tersebut, bahwa ada pengaruh dalam pemberian rendam air
garam untuk mempercepat proses penyembuhan luka scabies. Hal ini
disebabkan oleh kandungan rendam air garam yang mempengaruhi proses
proses penyembuhan luka scabies. Natrium klorida (NaCl) berfungsi melindungi
granulasi jaringan dalam kondisi kering, dan menjaga kelembaban sekitar luka.
Kondisi lembab yang diciptakan dengan adanya NaCl dalam merawat luka dapat
mempercepat terbentuknya stratum corneum dan angiogenesis untuk proses
penyembuhan luka (Jean, 2012). NaCl juga dikenal secara umum yaitu NaCl
dengan kandungan 0,9% yang digunakan sebagai larutan irigasi (seperti irigasi
pada rongga tubuh dan jaringan maupun luka), larutan NaCl ini dapat digunakan
untuk mengatasi iritasi pada luka (DII, 2003). Rendam air garam dengan
kandungan NaCl yang tinggi dapat mempercepat proses penyembuhan luka juga
dibuktikan dari beberapa penelitian lainnya bahwa air laut menunjukan
pengaruh dalam peningkatan penyembuhan luka (Kim et al, 2015). Natrium dan
Klorida (NaCl) yang terkandung dalam rendam air garam mampu memberikan
efek kesembuhan pada penderita penyakit kulit dengan indikasi rusaknya
jaringan pada kulit. NaCl merupakan isotonik dan juga garam fisiologis yang baik
digunakan untuk pembersih, pembasuh dan kompres pada luka (Rosyadi, 2008).
Natrium klorida (NaCl) dapat berfungsi melindungi granulasi jaringan dalam
kondisi kering, dan menjaga kelembaban sekitar luka. Kondisi lembab yang
diciptakan dengan adanya NaCl dalam merawat luka dapat mempercepat
terbentuknya stratum corneum dan angiogenesis untuk proses penyembuhan
luka (Jean, 2012).

J. ANALISA DAN SINTESA


An. A (13 tahun) di antar ibu ke poli kulit kelamin tanggal 15 mei
2015 dengan kelu han gatal dan kemerahan pada kaki, ketiak dan pantat.
Sejak 3 bulan yang lalu terutama pada malam hari dan di sertai demam.
Untuk mengurangi keluhan, ibu menaburi tu buh pasien dengan bedak
bayi dan terkadang dengan minyak kelapa dan keluhan di nyatakan dapat
berkurang. Pasien tinggal bersama orang tua dan orang tua sekitar
mengalami keluhan yang sama dengan pasien, yaitu kakak pasien.
Riwayat pengobatan: ini merupakan kunjungan pasien yang kedua.
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya di sangkal ibu pasien. Riwayat
alergi dan penyakit atopi disangkal.
Berdasarkan kasus di atas maka kami kelompok 1 menyimpulkan
bahwa diagnosa medis yang dapat diambil dari kasus ini yaitu scabies
dengan manifestasi yang paling menonjol berhubungan dengan penyakit
tersebut antara lain gatal pada malam hari , di sertai dengan kemerahan
pada kaki, ketiak dan pantat dan juga di sertai dengan demam.
DAFTAR PUSTAKA

Banerji, A.(2015).scabies.paediattics chid health, 20(7), pp.395-398

Baratawidjaja. G.K & Rengganis Iris, 2012. Imunologi Dasar. Jakarta: balai
penerbit FKUI.

Dressler,et al.(2016). The treatment of scabies. Deutsches arzteblatt international,


113(45),pp. 757-762.

Menaldi SL, Bramono K, Indiatmi W, editors 2016. Ilmu penyakit kulit dan
kelamin. Jakarta: badan penerbit FKUI

2017, Rendam air garam sebagai media mempercepat penyembuhan lesi scabies
(http://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/d3kep/article/download/77/70)

Wardani. (2009). Karakterisasi Virgin Coconut Oil (VCO) Rempah. Chem.Prog. 2: 104

Anda mungkin juga menyukai