KEPERAWATAN BENCANA
KELAS D
3. Pengaruh buku 24 48 anak di - Metode Hasil akhir riset dirumuskan buku cerita
cerita bergambar Agustus taman eksperimen bergambar dapat mempengaruhi pengetahuan
terhadap 2020 kanak- dengan bentuk anak tentang manajemen bencana. Melalui
pengetahuan kanak quasi eksperimen sumber bacaan yang bermanfaat, orang tua
manajemen Terpadu - Alat ukur melalui dan guru dapat memperkenalkan berbagai
bencana anak FKIP wawancara tindakan manajemen bencana dalam suasana
Universita yang menyenangkan dan menarik minat
s Riau anak. Selain membaca, buku tersebut dapat
dijadikan sebagai panduan untuk berlatih
berbagai tindakan mitigasi, penyelamatan dan
pemulihan setelah bencana terjadi. Sehingga
pesan yang terdapat pada buku tersebut
sampai kepada anak dan menjadikannya
sebagai wawasan mengenai bagaimana cara
mengenali jenis-jenis bencana, tindakan saat
bencana dan setelah peristiwa bencana.
Selanjutnya, buku cerita bergambar dapat
dijadikan pilihan sumber belajar yang
fleksibel untuk memenuhi kebutuhan dan
kondisi anak.
5. Perubahan Maret, 150 kepala - Desain metode Hasil penelitian yang didapat berdasarkan
kondisi 2019 jeluarga di kuantitaif non karakteristik usia yaitu kepala keluarga berada
psikososial dan Kelurahan eksperimen pada fase usia dewasa, dengan mayoritas jenis
spiritual Haur - Alat ukur kelamin laki-laki. Kepala keluarga memiliki
Pada korban Panggung menggunakan pendidikan paling banyak sampai dengan SD
ptsd (post Kecamata non probability dengan karakteristik pekerjaan sebagai
traumatic stress n sampling karyawan swasta serta memiliki penghasilan
disorder) Tarogong dibawah UMR atau berpenghasilan rendah.
Pasca banjir Kidul Aspek psikososial yang dialami oleh keluarga
bandang di kota Kota sebagian besar bersifat negatif dengan aspek
garut jawa barat Garut spiritual bersikap rendah. Kepala keluarga
Jawa banyak yang mengalami gangguan PTSD,
Barat sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan
yang signifikan antara aspek psikososial
dengan aspek spiritual. Perlu adanya
keterlibatan berbagai pihak dalam
memberikan Psikososial Support Program
sebagai solusi pemulihan aspek psikososial
dan spiritual pada masyarakat pasca bencana.
Institusi pendidikan keperawatan dapat
mempertahankan dan mengembangkan
pengetahuan tentang Disaster Nursing
khususnya pada fase pra bencana yang tidak
hanya memperhatikan masalah fisik namun
juga masalah psikososial dalam upaya
mengurangi dampak yang memanjang
khusunya psikososial saat menghadapi
bencana.