Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan zaman purba yang akhirnya
terpendam dan mengendap di dalam lapisan tanah hingga berjuta tahun. Oleh
karena itu, batu bara juga disebut batu fosil.
Batu bara memiliki beberapa kategori berdasar unsur karbon yang dikandung
di dalamnya. Semakin tinggi tingkat karbon maka akan semakin hitam warna batu
bara. Berdasar itu batu bara memiliki jenis Antrasit (kadar karbon 86-98%),
Bituminus (kadar karbon 68-86%), Sub-bituminus (sedikit kandungan karbon dan
banyak kandungan air), Lignit (kadar karbon 35-75%, memiliki warna coklat dan
dikenal lunak dan ringan), Gambut (berpori-pori dan adar air hingga 75%).
Di Indonesia, batu bara banyak terdapat di daerah Pulau Kalimantan. Manfaat
baru bara antara lain untuk bahan bakar usaha rumahan kecil, pengganti kayu, dan
bahan bakar jangka panjang PLTU. Namun penggunaan batu bara belum maksimal
seperti minyak bumi.
c. Timah
Tambang Timah
Timah adalah salah satu bahan tambang yang sangat penting. Timah jika sudah
diolah dapat digunakan sebagai kaleng makanan, pelapis besi agar tidak berkarat
dan dalam bentuk lembaran timah digunakan sebagai pembungkus permen, coklat
hingga rokok.
Timah terdapat pada batuan-batuan granit dan masih berbentuk serpihan kecil.
Dalam pengolahannya timah akan dipisahkan dari batuan granit untuk mendapatkan
konsentrasi tinggi hingga akhirnya diolah menjadi biji timah dan menjadi timah
produksi yang dipakai dalam skala yang lebih besar.
Indonesia merupakan negara penghasil timah terbesar nomor 4 di dunia setelah
Malaysia, Thailand, dan Bolivia. Tambang timah di Indonesia banyak sekali
terdapat di daerah Pulau Bangka, Singep, dan Riau daratan.
d. Bijih Besi
Barang-barang dari besi yang ada di rumah kita pada awalnya terbuat dari
biji-biji besi kecil yang akhirnya diolah menjadi bongkahan besi dan dicetak sesuai
dengan kebutuhan. Tambang bijih besi di Indonesia banyak terdapat di daerah
Cilacap, Lampung, dan Pulau-pulau kecil sekitar Kalimantan seperti Derawan, dan
Sebuku. Pengolahan biji besi di Indonesia dilakukan oleh PT Krakatau Steel yang
terletak di Cilegon.
e. Bijih Emas
Tambang Tembaga
Tembaga banyak sekali dimanfaatkan dalam pembuatan alat listrik seperti
kabel,lalu untuk peralatan industri konstruksi, pembuatan kapal laut hingga dipakai
untuk pipa air. Di Indonesia pertambangan tembaga banyak terdapat di daerah
Papua yang pengolahannya dilakukan juga oleh PT Freeport.
g. Intan
Tambang Intan
Intan adalah salah satu dari jenis barang tambang jenis batuan yang dikenal
sangat keras. Seringkali intan dipakai untuk mata bor suatu mesin selain digunakan
untuk perhiasan dengan nilai jual yang sangat tinggi. Intan didapat dengan
menggali tanah kemudian tanah dilimbang dengan air hingga ditemukan biji intan.
Daerah penghasil intan terbesar di Indonesia terdapat di daerah Martapura,
Kalimantan Selatan.
h. Nikel
Tambang Intan
Nikel adalah logam yang dalam penggunaannya banyak dicampur dengan
besi agar menjadi tahan karat dan menjadi baja, dicampur dengan tembaga agar
menjadi kuningan dan perunggu. Selain itu nikel digunakan untuk membuat mata
uang logam. Daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia terdapat di Soroako,
Sulawesi Selatan dan Pomala, Sulawesi tenggara.
i. Fosfat
Jenis barang tambang yang kedua adalah fosfat. Fosfat merupakan barang
tambang yang terbentuk dari persenyawaan pada kotoran kelelawar yang tercampur
dengan batu kapur (baca: batuan sedimen organik). Fosfat sangat diperlukan dalam
industri pembuatan pupuk. Tambang fosfat banyak terdapat di pulau Jawa,
diantaranya adalah di Jawa Barat yakni Bogor dan Pangandaran. Jawa Tengah
diantaranya di Gombong, Purwokerto, Jepara, dan Rembang. Dan di Jawa Timur
yakni di Bojonegoro.
j. Aspal
Jenis barang tambang yang selanjutnya adalah aspal. Aspal merupakan
barang tambang yang banyak digunakan sebagai bahan pengecoran jalan. Aspal
merupakan barang tambang yang sangat penting karena keberadaannya
mencerminkan fasilitas transportasi negara. Aspal menjadikan jalan yang pada
mulanya jelek, rusak, buruk menjadi jalan yang halus dan mudah untuk dilewati
kendaraan, sehingga akan memperlancar transportasi dan menghindarkan
kendaraan dari kemacetan. Tambang aspal juga ditemukan di wilayah Indonesia,
khususnya di Pulau Buton di Sulawesi Tenggara. Selain disitu, tambang aspa juga
dihasilkan oleh Permigan Wonokromo di Jawa Timur yang mana merupakan hasil
olahan dari jenis minyak bumi.
k. Gas Alam
Di Indonesia terdapat banyak sumber gas alam. Gas alam dapat digunakan sebagai
bahan bakar. Ada 2 macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan
LPG. Apa bedanya? LNG (Liquified Natural Gas) atau Gas alam cair dibuat dari
gas alam yang terbentuk secara alami. LNG terdiri atas gas metan dan gas etan.
LNG membutuhkan suhu sangat dingin supaya dapat disimpan sebagai cairan. Gas
alam cair diproduksi di Arun dan Badak, selanjutnya diekspor antara lain di
Jepang. LPG (Liquified Petrolium Gas) atau gas hasil olahan minyak bumi yang
dicairkan. Elpiji inilah yang digunakan sebagai bahan bakar kompor gas di rumah
kita.
2. POTENSI SUMBER DAYA ALAM HUTAN
Hutan adalah sebuah wilayah yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan
tumbuhan lainnya. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman,
terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.
Hutan dapat dujumpai di daerah tropis di daerah beriklim dingin, di dataran rendah juga di
pegunungan di pulau kecil maupun di benua besar.
Indonesia memiliki hutan hujan tropis, memiliki suhu yang hangat dan lembap. Hutan
hujan tropis memiliki pemandangan yang berlainan
didalamnya terdapat segala jenis tumbuhan dan hewan (hingga yang sekecil-kecilnya)dan
memiliki beraneka unsur tak hidup termasuk bagian-bagian penyusun yang tidak terpisahkan
dari hutan.
Terdapat berbagai jenis hutan diantaranya adalah hutan gugur, hutan sabana, hutan
heterogen, hutan homogen, hutan mangrove, hutan buatan dan hutan hujan tropis. Indonesia
sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa mempunyai hutan hujan tropis yang selalu
lembab sepanjang tahun. Keanekaragaman hayati yang berada di dalam hutan hujan tropis
sangatlah tinggi. Hal ini menjadi potensi sumber daya alam tersendiri bagi Indonesia.
Potensi sumber daya hutan dapat berupa kayu dan non kayu. Berikut penjelasannya
A. Kayu
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hutan ditumbuhi oleh pepohonan berkayu.
Potensi hutan berupa kayu ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bahan baku
kertas, bahan baku industri meubel dan lain sebagainya (baca : Pemanfaatan Hutan).
Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu yang keberadaannya tersebar di nusantara. Lebih
dari 250 jenis kayu tersebut merupakan kayu dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Diantara jenis – jenis kayu tersebut adalah :
Kayu jati
Potensi hutan berupa kayu yang pertama adalah kayu jati. Nama latin dari pohon
yang menghasilkan jenis kayu ini adalah Tectona grandis. Pohon jati tumbuh di
hutan buatan maupun hutan alami yang memiliki curah hujan berkisar antara 1.500
sampai 2000 mm per tahun. Jati dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran
rendah yang tidak digenangi air. Persebaran hutan jati di nusantara meliputi beberapa
daerah seperti Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Bali. Di Pulau Jawa sendiri,
persebaran jati paling banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kayu jati memiliki tekstur yang keras dan awet karena terdapat minyak di dalamnya.
Hal ini membuat kayu jati banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat
interior rumah. Selain sebagai interior rumah, kayu jati juga digunakan sebagai atap
dan tiang penyangga rumah- rumah tradisional jawa. Kayu jati yang sudah diolah
juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kapal dan konstruksi jembatan. Semua
manfaat yang bisa diperoleh dari kayu jati membuat kayu ini memiliki nilai
ekonomis yang tinggi.
Kayu meranti
Kayu cendana
Kayu cendana dihasilkan dari pohon dengan nama latin Santalum album yang
ditemukan di Nusa Tenggara Timur. Meski demikian, persebaran cendana sekarang
sudah meliputi hutan- hutan di daerah Jawa dan keseluruhan Nusa Tenggara. Kayu
cendana ini sudah menjadi barang langka sehingga harganya menjadi begitu mahal.
Kayu cendana memiliki aroma yang wangi. Itulah nilai lebih dari kayu cendana
dibandiingkan jenis kayu lainnya. Pemanfaatan kayu cendana diantaranya adalah
sebagai bahan pembuatan dupa & aroma terapi, sebagai campuran parfum, serta
bahan pembuatan sarung keris.
Kayu akasia
Akasia memiliki nama latin Acacia mangium. Kayu akasia banyak ditemukan di
hutan- hutan Jawa Barat. Pada awalnya, kayu akasia dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan kertas. Banyak pabrik kertas yang mencari pohon akasia dengan usia
berkisar antara 3 sampai 5 tahun. Perkembangan selanjutnya, kayu akasia juga
digunakan sebaga bahan baku pembuatan furnitur. Hal ini membuat permintaan kayu
akasia oleh industri meubel maupun kertas semakin meningkat.
B. Non Kayu
Meskipun potensi hutan dominan dengan kayu, tetapi ada juga potensi lain dari hutan
yang tak kalah bermanfaat. Potensi hutan ini juga termasuk dalam sumber daya alam
biotik yang dapat terus diperbaharuI. Beberapa hasil hutan non kayu adalah madu, buah-
buahan, jamur, damar, rotan, sagu, sutera dan lain sebagainya. Berikut adalah penjelasan
singkat dari masing- masing contoh potensi hutan non kayu.
Buah- buahan – Terdapat berbagai jenis buah- buahan yang bisa diperoleh dari
hutan. Diantara buah- buahan yang bisa ditemukan di hutan adalah buah durian, buah
bery, buah kaktus pir berduri, jambu monyet, buah ara, markisa, buah keramu dan
lain sebagainya.
Madu – Cairan kental yang diperoleh dari sarang lebah ini kaya akan manfaat. Madu
asli hutan biasanya dijadikan obat herbal dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Karet – Potensi hutan non kayu yang satu ini sebenarnya adalah getah dari pohon
yang biasa kita sebut pohon karet. Penghasil karet ini sebetulnya adalah para
atau Hevea brasillensis. Nilai ekonomis karet juga tergolong tinggi karena karet
banyak digunakan diberbagai industri seperti industri pembuatan ban.
Rempah- rempah – Jenis rempah- rempah yang dihasilkan hutan diantaranya adalah
kayu manis, pala, cengkih dan vanila. Hutan di Maluku banyak menghasilkan
rempah- rempah yang sering diperdagangkan sejak zaman dahulu. Karena rempah-
rempah ini lah dulu Indonesia menjadi negara tujuan penjajahan Portugis dan
Belanda.
Rotan – Batang rotan mempunyai panjang puluhan meter dan banyak dimanfaatkan
untuk membuat interior rumah. Sebelum diolah, rotan harus dibersihkan terlebih
dahulu karena rotan mempunyai pelepah yang berduri. Sebagian besar rotan di
Indonesia dihasilkan dari hutan yang berada di daerah Sumatera, Jwa, Kalimantan,
Sulawesi dan Nusa Tenggara.
Sagu – Potensi hutan non kayu yang berbentuk tepung ini berasal dari proses
pengolahan batang pohon sagu. Penduduk Indonesia bagian timur menjadikan sagu
sebagai bahan makanan pokok. Masyarakat Maluku dan Papua biasanya memanen
sagu dari hutan kemudian mengolahnya menjadi masakan bernama papeda.
Manfaat Hutan
Hutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan antara lain :
1. Habitat Hewan
2. Pelestari tanah
3. Biosfer bumi
4. Sumber kayu
5. Penghasil oksigen
6. Penyedia sumber air
7. Modulator arus hidrologika
8. Penyeimbang lingkungan
9. Penampung karbondioksida
10. Budidaya tanaman pertanian
11. Tempat hidup flora dan fauna
12. Mencegah pemanasan global
3. POTENSI SUMBER DAYA MANGROVE
Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh dan dipengaruhi oleh pasang surut air
laut, sehingga lantainya selalu tergenang air. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena
merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Kata mangrove
adalah kombinasi antara bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove. Adapun dalam
bahasa Inggris kata mangrove digunakan untuk menunjuk komunitas tumbuhan yang
tumbuh di daerah jangkauan pasang–surut maupun untuk individu-individu spesies
tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut. Sedangkan dalam bahasa Portugis kata
mangrove digunakan untuk menyatakan individu spesies tumbuhan, sedangkan kata mangal
untuk menyatakan komunitas tumbuhan tersebut. Nybakken (1988) mengatakan bahwa
hutan mangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu
komunitas pantai tropic yang didominasi oleh beberapa spesies pohon yang khas atau
semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. Mangrove
tumbuh disepanjang garis pantai tropis sampai sub tropis.
Dari sekian banyak jenis mangrove di Indonesia, jenis mangrove yang banyak
ditemukan antara lain adalah jenis api-api (Avicennia sp), bakau (Rhizophorasp), tancang
(Bruguiera sp), dan bogem atau pedada (Sonneratia sp), merupakan tumbuhan mangrove
utama yang banyak dijumpai. Jenis-jenis mangrove tersebut adalah kelompok mangrove
yang menangkap, menahan endapan dan menstabilkan tanah habitatnya. Fauna mangrove
hampir mewakili semua phylum, meliputi protozoa sederhana sampai burung, reptilia dan
mamalia. Secara garis besar fauna mangrove dapat dibedakan atas fauna darat (terrestrial),
fauna air tawar dan fauna laut. Fauna darat, misalnya kera ekor panjang (Macaca spp.),
Biawak (Varanus salvator), berbagai jenis burung, dan lain-lain. Sedangkan fauna laut
didominasi oleh Mollusca dan Crustaceae. Golongan Mollusca umunya didominasi oleh
Gastropoda, sedangkan golongan Crustaceae didominasi oleh Bracyura.
Fungsi Hutan Mangrove
Hutan mangrove memiliki berbagai macam fungsi. Menurut Rahmawaty (2006),
beberapa fungsi yang dimiliki hutan mangrove adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Fisik
Menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dari erosi (abrasi) dan
intrusi air laut, peredam gelombang dan badai, penahan lumpur, penangkap sedimen,
pengendali banjir, mengolah bahan limbah, penghasil detritus, memelihara kualitas air,
penyerap CO2 dan penghasil O2 serta mengurangi resiko terhadap bahaya tsunami. Irawan
(2005) melaporkan bahwa keberadaan hutan mangrove dapat memperkecil resiko akibat
dampak tsunami di Propinsi Nangroe Aceh Darusalam. Daerah-daerah yang
memiliki front zonasi mangrove kerusakannya tidak terlalu parah jika dibandingkan
dengan daerah yang tidak memiliki front hutan mangrove. Adanya perubahan lingkungan
ekosistem wilayah pesisir laut secara tidak langsung akan mempengaruhi sistem
komunitas yang berada di dalamnya, termasuk terhadap keanekaragaman jenis dan
struktur komunitas yang berada dalam ekosistem tersebut.
b. Fungsi Biologis
Merupakan daerah asuhan (nursery ground), daerah untuk mencari makan (feeding
ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) dari berbagai biota laut, tempat
bersarangnya burung, habitat alami bagi berbagai jenis biota, sumber plasma nutfah
(hewan, tumbuhan dan mikroorganisme) dan pengontrol penyakit malaria.
c. Fungsi Sosial Ekonomi
Sumber mata pencarian, produksi berbagai hasil hutan (kayu, arang, obat dan makanan),
sumber bahan bangunan dan kerajinan, tempat wisata alam, objek pendidikan dan
penelitian, areal pertambakan, tempat pembuatan garam dan areal perkebunan.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas
terumbu karang Indonesia mencapai 284.300 km2 atau 18% dari terumbu karang yang ada
di dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, tetapi juga
keanekaragaman hayati yang hidup di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang
juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 590 jenis karang, 2.500
jenis moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan.
Mengapa terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia? Terumbu karang akan
tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O – 29O C. Pada suhu lebih besar atau
lebih kecil dari suhu perairan tersebut, pertumbuhan terumbu karang kurang bagus. Karena
Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantas jika terumbu karang
banyak ditemukan di Indonesia
Terumbu karang juga akan tumbuh dengan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal.
Kedalaman air yang baik untuk pertumbuhan terumbu karang tidak lebih dari 18 meter.
Setelah mengenali, maka cintai dan peliharalah terumbu karang, karena terumbu karang
mempunyai fungsi dan manfaat serta arti yang amat penting bagi kehidupan manusia baik
segi ekonomi maupun sebagai penunjang kegiatan pariwisata dan manfaat serta terumbu
karang adalah:
1. Proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk tumbuh dan
berkembang biak untuk membentuk seperti kondisi saat ini.
2. Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan
tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.
3. Indonesia memiliki terumbu karang terluas didunia, dengan luas sekitar 600.000 Km
persegi.
4. Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi.
5. Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian.
6. Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah serti
kima raksasa dan penyu laut.
7. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi,
struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi
abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang lamun dan
mangrove
8. Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang
bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai
jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3
- 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.
9. Keindahan terumbu karang sangat potensial untk wisata bahari. Masyarakat disekitar
terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman,
restoran, penginapan sehingga pendapatn mereka bertambah
10. Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat Indonesia