Anda di halaman 1dari 8

BAB 3.

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang metode penelitian yang digunakan
oleh peneliti proposal individu yang berjudul “evaluasi program KRIPIK PARU
di Puskesmas Sukowono”

3.1 Rancangan Penelitian


a. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2009: 147), penelitian deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
survei dan analisis. Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 86), studi survei
adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan
untuk pengumpulan data yang luas dan banyak. Sedangkan teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
instrumen yang berupa angket. Kuesioner (angket) merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2009: 142). Selanjutnya data akan dianalisis menggunakan
Excel dan SPSS 26. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah
peran kader TB terhadap program KRIPIK TB dan tingkat keberhasilan
program TB. Tingkat keberhasilan program memmenuhi indikator sebagai
berikut.
1) Tercapainya cakupan penemuan penderita suspek TB
2) Terjadi peningkatan penemuan penderita TB dengan BTA positive
secara dini
3) Meningkatnya angka kesembuhan dari semua penderita baru BTA
positif yang ditemukan
4) Meningkatkan peran kader dalam penanggulangan penyakit TB,
khususnya penemuan suspek TB.

26
27

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di PUSKESMAS Sukowono pada bulan
Januari 2020.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau objek dengan
karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang
dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau
objek tersebut (Hidayat, 2008). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
semua kader TB di kecamatan Sukowono.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap telah
mewakili dari populasi (Widiyanto, 2012). Dalam bukunya, Nursalam (2013),
menjelaskan bahwa syarat sampel terdiri dari representatif (mewakili) dan sampel
harus cukup banyak. Sampel dalam penelitian ini adalah semua kader TB di
Kecamatan Sukowono

3.4 Teknik Sampling


Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap telah
mewakili dari populasi (Widiyanto, 2012). Dalam bukunya, Nursalam (2013),
menjelaskan bahwa syarat sampel terdiri dari representatif (mewakili) dan sampel
harus cukup banyak. Sampel dalam penelitian ini adalah semua kader TB
kecamatan Sukowono.
Sampling atau teknik pengambilan sampel merupakan sebuah proses
penyeleksian jumlah dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik
pengambilan sampel adalah berbagai cara yang ditempuh untuk pengambilan
sampel agar mendapatkan sampel yang benar-benar sesuai dengan seluruh subjek
penelitian tersebut (Nursalam, 2013). Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan
sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2011). Alasan
28

mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2011) jumlah populasi yang
kurang dari 100, seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Total
sampel pada penelitian ini berjumlah 21 orang.

3.5 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena (Hidayat, 2008). Adapun perumusan operasional dalam penelitian ini
bisa dilihat pada tabel berikut:

4.1 Tabel Definisi Operasioal


Variabel Definisi Alat ukur Skala Skor
operasional
Peran Kader TB Segala sesuatu Kuesioner Ordinal Setiap item
dilakukan pertan
kader yaan
yang
akan
meliputi:
dijaw
1.Penyuluhan
ab
tentang
denga
TB
2.Memantau
n

jumlah kateg
suspek ori
TB “selal
3. Melakukan u”,
pemeriks “serin
aan pada g”,
anggota
“Jaran
keluarga
g”,
yang
dan
29

rentan “Tida
tertular k
TB, perna
4. Pengumpulan
h”
dahak
kepada
masyarak
at dari
rumah ke
rumah
30

3.6 Pengumpulan Data


3.6.1 Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup
dan checklist. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan
atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden, dimana
responden tinggal menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Hasan, 2002).
3.6.2 Prosedur Pengumpulan Data
Data penemuan pasien suspek TB, pasien dengan BTA (+) dan tingkat
kesembuhan pasien TB Paru dilakukan denngan pengumpulan data sekunder di
Puskesmas Sukowono tahun 2018 – 2019.
Data Peran kader terhadap program KRIPIK PARU dilakukan dengan
membagikan angket tertutup kepada Kader TB kecamatan Sukowono.
3.6.3 Lama dan Waktu Pengambilan Data
Pengumpulan data sekunder dilakukan selama 2 minggu.
Pengumpulan data kuesioner dilakukan selama 1 hari, masing-masing
sampel diberi waktu 15 menit untuk mengerjakan questioner.

3.7 Pengolahan Data


Pengolahan data adalah suatu proses memperoleh data ringkasan atau
angka ringkasan dengan menggunakan cara atau rumus tertentu (Iqbal, 2006).
Data sekunder diolah menggunakan SPSS 26. Data diuji normalitas
dengan saphior-wilk, bila data tersebar normal (p value > 0.05) maka dilanjutkan
dengan menggunakan menggunakan pair T-test, bila data tidak tersebar normal (p
value< 0.05) , maka selanjutnya diuji dengan uji Wilcoxon.
Sedangkan data kuestioner diolah melalui tahap – tahap sebagai berikut :
1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan
karena kemungkinan data yang masuk atau data terkumpul tidak logis dan
meragukan (Iqbal, 2006).
31

2. Coding
Coding adalah usaha memberi kode – kode tertentu pada jawaban
responden (Wasis,2008)
3. Tabulating
Tabulating adalah usaha untuk menyajikan data, terutama pengolahan data
yang akan menjurus ke analisis kuantitatif. Biasanya pengolahan data
seperti ini menggunakan tabel, baik tabel disribusi frekuensi maupun tabel
silang (Wasis, 2008).
4. Scoring
Scoring yaitu pemberian skor penelitian setelah data terkumpul ( Arikunto,
2000). Setelah kuesioner dikumpulkan kemudian dilakukan pemberian
skor atau nilai data dengan bobot sesuai dengan yang telah dilakukan.

Pilihan Jawaban Bobot NIlai


Positif Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Jarang 2 3
Tidak Pernah 1 4

6. Pengolahan Data
Data diolah dengan menggunakan aplikasi Ms. Excel 2010.
Data yang telah terkumpul dari responden selanjutnya dibagi menjadi
katagori peran baik atau buruk yang diperoleh melalui konversi skor
mentah menjadi skor matang. Perhitungan kategorisasi untuk instrumen
kemampuan perencanaan pribadi, didasarkan pada langkah-langkah
menurut Azwar (2012: 148) sebagai berikut:
a) Menghitung skor total masing-masing responden.
b) Mengkorversi skor responden menjadi skor baku, dengan rumus:
32

Keterangan :
X = skor responden yang hendak diubah menjadi skor T
x̄ = rata-rata skor kelompok
s = standar deviasi skor kelompok (Azwar, 2009: 142)
c) Mengkonversi skor Z menjadi skor T, dengan rumus:
T= 50+ 10 [Z skor]
Keterangan :
Skor T = skor T atau skor matang yang dicari
50 = konstanta nilai tengah sebagai rata-rata
10 = konstanta standar deviasi
Z skor = skor baku (Azwar, 2009: 156)

Mengelompokan data menjadi lima kategori dengan pedoman sebagai


berikut:

Keterangan:
MT = rerata skor T
n = Jumlah sampel

Responden dikatan memiliki peran baik jika T>MT sedangkan responden


dikatan memiliki peran buruk jika T≤ MT
33

Anda mungkin juga menyukai