Anda di halaman 1dari 22

SEMINAR

GANGGUAN KEPRIBADIAN

Khrisnayu Indraswari 132011101041


Bobby Gunawan 132011101078

Pembimbing:
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ

KSM/LAB PSIKIATRI RSD dr. SOEBANDI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017 1
DEFINISI

Menurut Willy F. Maramis


• Kepribadian adalah ekspresi keluar dari pengetahuan serta
perasaan yang dialami seseorang secara subjektif.

• Ekspresi keluar  keseluruhan pola pikir, perasaan dan perilaku


yang sering digunakan dalam usaha menyesuaikan diri dalam
hidupnya (secara terus menerus)  ia menjadi dikenal krn
polanya itu

Menurut Kurt Schneider


•Gangguan kepribadian adalah suatu kepribadian yang
menyukarkan dan merugikan dirinya sendiri dan atau masyarakat.
GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS
[ F60 ]

 Tidak berkaitan langsung dengan kerusakan atau


penyakit otak berat atau gg. Jiwa lain

3
GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS
[ F60 ]

 Memenuhi kriteria berikut ini:


1. Disharmoni sikap dan perilaku yang cukup berat
2. Pola perilaku abnormal berlangsung lama, berjangka
panjang, dan tidak terbatas pada episode gangguan jiwa
3. Pola perilaku abnormalnya bersifat pervasif (“mendalam”)
dan maladaptif terhadap berbagai keadaan pribadi dan sosial
yang luas
4. Manifestasi di atas selalu muncul saat anak-anak atau
remaja, dan berlanjut sampai dewasa
5. Gangguan ini menyebabkan personal distress
6. Gangguan ini biasanya, tetapi tidak selalu berkaitan dengan
masalah dalam pekerjaan dan kinerja sosial

4
GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS
(PPDGJ-III)
F60.0 Gangguan kepribadian paranoid
F60.1 Gangguan kepribadian skizoid
F60.2 Gangguan kepribadian dissosial
F60.3 Gangguan kepribadian emosional tak stabil
31. Impulsif
32. Ambang (Borderline)
F60.4 Gangguan kepribadian histrionik
F60.5 Gangguan kepribadian anankastik
F60.6 Gangguan kepribadian menghindar
F60.7 Gangguan kepribadian dependen

F60.8 Gangguan kepribadian khas lainnya


F60.9 Gangguan kepribadian YTT
5
GANGGUAN KEPRIBADIAN
PARANOID
 Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan
 Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam  menolak
untuk memaafkan suatu penghinaan thd masalah kecil
 Kecenderungan untuk menyalah-artikan tindakan orang lain
yang netral atau bersahabat sebagai suatu sikap
permusuhan/penghinaan
 Perasaan bermusuhan yg ngotot tentang hak pribadi tanpa
memperhatikan situasi yang ada
 Kecurigaan berulang, tanpa dasar
 Kecenderungan untuk merasa dirinya penting scr berlebihan
 Preokupasi dengan penjelasan2 yg bersekongkol dan tidak
substantif dr suatu peristiwa, baik yg menyangkut diri
pasien sendiri maupun pada umumnya
6
PENANGANAN

 Jangan sering membantah kecurigaannya


 Dalam bimbingan, lebih dititik-beratkan pada
pengalaman subjektifnya sehari-hari

7
GANGGUAN KEPRIBADIAN
SCHIZOID
 Sedikit  aktivitas yg memberikan kesenangan
 Emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli (detachment)
 Kurang mampu mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau
kemarahan thd orang lain
 Tidakpeduli terhadap pujian maupun kecaman (nyata)
 Kurang tertarik mengalami pengalaman seksual dgn org lain
 Hampir selalu memilih aktivitas yg dilakukan sendiri
 Preokupasi dengan fantasi & introspeksi berlebihan
 Tidak mempunyai teman dekat/hubungan pribadi yg akrab
 Sangat tidak sensitif terhadap norma &
kebiasaan sosial yang berlaku

8
PENANGANAN

 Psikoterapi suportif
 Bimbingan dalam cara hidup
 Anjuran untuk mengambil bagian dalam kegiatan sosial
 Latihan dalam mengadakan relasi interpersonal
 Beri nasehat kepada pasangan atau anggota keluarga lain
bahwa cinta kasih yang terus menerus akhirnya mungkin
dapat merobohkan tembok disekelilingnya dan ia menjadi
lebih terbuka

9
GANGGUAN KEPRIBADIAN
DISSOSIAL (ANTISOSIAL)

 Sikap tidak peduli dgn perasaan org lain


 Amat tdk bertanggung jawab, tdk peduli  norma,
peraturan & kewajiban sosial
 Tdk mampu memelihara hubungan agar berlangsung
lama
 Toleransi thd frustasi sgt rendah, ambang rendah
melampiaskan agresi (termasuk tindak kekerasan)
 Tdk mampu mengalami rasa salah & menarik manfaat
dari pengalaman
 Sangat cenderung menyalahkan org lain,
rasionalisasi

10
PENANGANAN

 Keluarga  perbaiki hubungan, nasihat, dukungan


 Biasanya sudah terlihat gx mulai usia 12 -15 th 
terjadi perubahan sendiri pd usia 30 -40 th (alasan:
sudah lebih matang/ sudah menikah/ takut
dipenjara/ tanggung jawab bertambah)  namun
tidak selalu disertai penyesuaian diri kearah lebih
baik, masih sukar menjalin hubungan antarmanusia,
masih suka bermusuhan dg sesama

11
GANGGUAN KEPRIBADIAN
EMOSI TAK STABIL
Individu dengan gangguan kepribadian ini
memperlihatkan sifat yang lain dari
perilakunya sehari-hari :
 ledakan-ledakan amarah yg tidak terkontrol
 Agresivitas thd stress yg kecil saja tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya
 Segera sesudahnya, ia menyesal, namun hanya
sebentar saja

12
GANGGUAN KEPRIBADIAN
TAK STABIL
Ada 2 jenis:
1) Tipe impulsive – karakteristik dengan predominan
emosi tidak stabil dan kurang pengendalian
impuls,
2) Tipe ambang – karakteristik dengan gangguan
citra diri (self-image), tujuan, dan preferensi
internal, dengan rasa hampa yang kronik, dengan
hubungan interpersonal yang mendalam dan tidak
stabil, dan kecenderungan perilaku merusak diri
sendiri, meliputi isyarat dan percobaan bunuh diri.

13
PENANGANAN

 Individu ini sukar memahami bahwa perilakunya


tidak wajar. Ia sering merasionalisasikan perilakunya
dan menentang campur tangan orang lain. Hal ini
menghambat pengobatan dan memabuat
prognosisnya jelek.

 Pada saat episode akut, bila perlu MRS  bimbingan,


anjuran, ventilasi, nasihat, SSRI (selective serotonin
reuptake inh) dan obat anti-ansietas  agar
penderita lebih stabil

14
GANGGUAN KEPRIBADIAN
HISTRIONIC
 Ekspresi emosi dibuat-buat (Self dramatization), seperti
bersandiwara, dibesar-besarkan
 Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi org lain/ keadaan
 Afektif dangkal & labil
 Terus-menerus mencari kegairahan, penghargaan org
lain, aktivitas yg menjadikannya pusat perhatian
 Penampilan/perilaku merangsang (seduktif)
 Terlalu peduli dgn daya tarik fisik
 Nama lain :
 Histerik
 Psychoinfantile
15
PENANGANAN

 Karena kemampuan komunikasinya yang kurang, maka


yang perlu dibimbing adalah perilakunya yang nyata saja

16
GANGGUAN KEPRIBADIAN
ANANKASTIK

 Ragu-ragu & hati-hati yg berlebihan


 Preokupasi dgn hal-hal yg rinci, peraturan, daftar, urutan,
organisasi, jadwal
 Perfeksionisme
 Ketelitian berlebihan
 Keterpakuan & keterikatan yg berlebihan pd kebiasaan
sosial
 Kaku & keras kepala
 Pemaksaan agar org lain mengikuti persis caranya
 Mencampuradukkan pikiran & dorongan yang
memaksa & yg enggan
17
PENANGANAN

 Individu ini merasa dirinya normal, tidak ada gangguann


apapun karena biasanya perilakunya sering bermanfaat
dalam masyarakat atau pekerjaan.
 Psikoterapi, nasihat (hub dokter -pasien) dapat dilakukan
ketika ia mengalami gg. badani atau psikiatri lain yg
menyebabkan ia datang ke dokter

18
GANGGUAN KEPRIBADIAN
AVOIDANT (MENGHINDAR )

 Perasaan tegang & takut yg menetap & pervasif


 Merasa diri tidak mampu, tidak menarik, lebih rendah
dari orang lain
 Preokupasi dgn kritik & penolakan
 Keengganan terlibat dgn org lain, kecuali merasa yakin
disukai
 Pembatasan gaya hidup krn alasan keamanan fisik
 Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yg banyak
melibatkan kontak interpersonal

19
GANGGUAN KEPRIBADIAN
DEPENDENT
 Membiarkan org lain mengambil keputusan penting u/
dirinya
 Kebutuhan sendiri lebih rendah dari org lain kepada siapa
ia bergantung, kepatuhan tdk semestinya
 Keengganan mengajukan permintaan yg layak kepada
orang ia bergantung
 Perasaan tdk enak/ tdk berdaya apabila sendiri
 Preokupasi ketakutan akan ditinggalkan orang yg dekat
dengannya
 Terbatasnya kemampuan membuat keputusan sehari
hari tanpa mendapat nasehat

20
PENANGANAN

 Dilakukan manipulasi lingkungan agar lingkungan hidup


penderita sesuai dengan daya tahan stress nya.
 Sugesti dan persuasi dapat menambah sedikit
kemampuannya, tetapi tetap perhatikan keterbatasannya
 Bila terdapat depresi atau gx skizofrenia  antidepresan
atau neuroleptik

21
DAFTAR PUSTAKA

Maramis, W.F. dan A.A. Maramis. 2009. Catatan Ilmu


Kedokteran Jiwa Edisi 2. Surabaya: Airlangga
University Press.

Maslim, Rusdi. 2013. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan


ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: PT Nuh
Jaya.

22

Anda mungkin juga menyukai