Anda di halaman 1dari 16

KESADARAN SEJARAH DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

DALAM PELESTARIAN MONUMEN JENDERAL SOEDIRMAN


(STUDI KASUS DI DESA PAKIS BARU KECAMATAN
NAWANGAN KABUPATEN PACITAN)

Abraham Nurcahyo
Nur Hidayati *)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran


dan partisipasi masyarakat terhadap pelestarian monumen Jenderal
Soedirman. Penelitian ini dilakukan di Desa Pakis Baru Kecamatan
Nawangan Kabupaten Pacitan selama enam bulan. Data diperoleh dari
sumber primer dan sumber skunder. Teknik pengambilan data dengan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis
kualitatif model interaktif. Objek penelitian adalah masyarakat Desa Pakis
Baru dengan mengambil sampel aparat pemerintah, penjaga monumen,
masyarakat sekitar monumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Desa
Pakis Baru dalam melestarikan monumen Jenderal Soedirman masih sangat
rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang
arti pentingnya peninggalan sejarah, masyarakat yang bersifat materialistik,
masyarakat yang cenderung menunggu perintah aparat desa, kurangnya
sosialisasi tentang pentingnya peninggalan sejarah.

Kata Kunci: Kesadaran sejarah, Partisipasi, Pelestarian

Pendahuluan demi satu tujuan yaitu negara merdeka.


Oleh sebab itu bangsa yang besar adalah
Peristiwa masa lalu memberikan bangsa yang menghargai jasa pahlawan-
arti tersendiri bagi kehidupan manusia, nya. Melalui pendidikan sejarah manusia
salah satunya yaitu sejarah perjuangan akan memperoleh informasi tentang
bangsa Indonesia. Para pahlawan ber- perjuangan pahlawan yang telah gugur
juang sampai titik darah penghabisan, dalam memperjuangkan kemerdekaan
mereka rela mengorbankan segalanya Indonesia.

* Abraham Nurcahyo*adalah Dosen Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN


Nur Hidayati adalah Mahasiswa Pendidikan IKIP PGRI MADIUN
21 | A g a s t y a V o l . 0 2 N o . 0 1 . J a n u a r i 2 0 1 2
22 | A g a s t y a V o l . 0 2 N o . 0 1 . J a n u a r i 2 0 1 2

Pendidikan sejarah mengajarkan perkembangan kebudayaan nasional


pada kita tentang perbuatan manusia di Indonesia yang tidak hanya bertumpu pada
masa lampau. Dari perbuatan-perbuatan apa yang telah diwariskan oleh nenek
manusia tersebut kita dapat bercermin dan moyang bangsa Indonesia, melainkan juga
menilai perbuatan mana yang merupakan menyesuaikan diri dengan perkembangan
“keberhasilan” dan mana yang merupakan masyarakat dan pembaharuan lingkungan.
“kegagalan”. Dengan demikian kita dapat Dengan semakin tinggi kesadaran
lebih berhati-hati agar kegagalan itu tidak masyarakat maka semakin tinggi partisipasi-
terjadi lagi (Rustam E. Tamburaka, nya khususnya dalam pembangunan untuk
1999:43-44). mencapai tujuannya. Peningkatan kesadar-
Maka penting bagi suatu bangsa an masyarakat tidak sekedar menanamkan
untuk memperdalam dan mempertegas pengertian masyarakat terhadap per-
pengertian sejarahnya yang dapat menyinari masalahannya saja, tetapi membangkitkan
dan menghayati kepribadian nasional. Maka partisipasi untuk ikut memelihara keles-
kita harus sadar dan waspada agar tariannya, yang diperlukan adalah masya-
kepribadian nasional tidak dilepaskan dari rakat yang aktif mengawasi dan menjaga
jangkar kesadaran sejarah. Kesadaran secara langsung (Moh. Soerjani dkk,
sejarah merupakan suatu orientasi intelek- 1987:270).
tual, suatu sikap jiwa yang perlu untuk Di Kabupaten Pacitan banyak
memahami secara tepat paham kepribadian peninggalan-peninggalan sejarah. Salah
nasional. Kesadaran sejarah membimbing satunya adalah monumen Jenderal
manusia mengenai diri sendiri sebagai Soedirman. Jenderal Soedirman adalah
bangsa, kepada self understanding of a seorang pahlawan yang melawan penjajah,
nation, kepada sangkan paran suatu dimana dalam melawan penjajah beliau
bangsa, kepada persoalan what we are, why menggunakan taktik gerilya sehingga beliau
we are. Kita juga memerlukan kesadaran selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke
sejarah supaya kita peka terhadap dimensi tempat yang lain. Dalam perjalanan perang-
waktu didalam proses perwujudan suatu nya beliau selalu ditandu karena beliau
masyarakat dan kebudayaan baru dalam keadaan sakit. Jenderal Soedirman
(Soejatmoko, 1986:66-68). menjalankan taktik perang gerilyanya
Budhisantoso (dalam Depdikbud, berangkat dari Jogjakarta dan akhirnya
1986:21-22) menjelaskan bahwa kesadaran beliau sampai di daerah Sobo yang terletak
sejarah penting dalam pembinaan budaya di Desa Pakis Baru Kecamatan Nawangan
bangsa karena memerlukan dukungan dan Kabupaten Pacitan.
peran serta secara aktif segenap anggota Untuk mengenang jasa Jenderal
masyarakat. Untuk menggerakkan peran Soedirman maka dibangunlah sebuah
serta masyarakat dalam membina dan monumen di daerah tersebut. Monumen
memperkembangkan kebudayaan nasional Jenderal Soedirman ini dibangun diper-
perlu dibangkitkan kesadaran bahwa mereka bukitan dengan medan yang cukup sulit.
merupakan suatu kesatuan sosial yang Patung Jenderal Soedirman ini berdiri kokoh
terwujud melalui proses sejarah yang akhir- dengan mengenakan jas panjang, ber-
nya mempersatukan sejumlah nasion kecil belangkon dengan tangan kiri memegang
dalam suatu nasion Indonesia. Kesadaran tongkat kayu dan menghadap ke utara.
sejarah sebagai satu bangsa dapat Selain patung dikompleks ini terdapat
berfungsi sebagai pengikat dan pengarah lapangan pendaratan helikopter, ruang
K e s a d a r a n S e j a r a h D a n P a r t i s i p a s i . . . | 23

pertemuan, perpustakaan, tempat parkir dan dijadikan sebagai media bagi pembelajaran
instalasi pengolahan air. Monumen Jenderal khususnya sejarah.
Soedirman ini ramai dikunjungi wisatawan
terutama pada hari libur, pada hari-hari 2. Bagi Masyarakat
biasa tidak terlalu ramai dikunjungi wisata- Bagi masyarakat penelitian ini berguna
wan. untuk memberikan wawasan kesejarahan
Masyarakat Desa Pakis Baru yang kepada masyarakat supaya lebih paham dan
mayoritas bermata pencaharian sebagai terbuka wawasan terhadap pelestarian
petani merasa beruntung dengan dibangun- peninggalan-peninggalan sejarah.
nya monumen tersebut sebagai tempat
pariwisata sehingga hal ini dapat dimanfaat- 3. Bagi IKIP PGRI Madiun
kan untuk menambah pendapatan mereka Bagi IKIP PGRI Madiun penelitian ini
yaitu dengan berdagang di sekitar area dapat berguna sebagai literatur perpustaka-
monumen tersebut. Selain itu mereka juga an, dan sebagai bahan kajian untuk
menyadari monumen Jenderal Soedirman ini penelitian lebih lanjut.
sangat penting sebagai peninggalan sejarah
yang perlu dirawat dan dilestarikan. Tinjauan Pustaka
Sejalan dengan perkembangannya
pada saat ini maka menarik untuk diadakan 1. Kesadaran Sejarah
penelitian tentang bagaimana kesadaran Sebagai warga negara Indonesia dan
sejarah dan partisipasi masyarakat terhadap sebagai manusia semestinya terlibat dan
pelestarian monumen Jenderal Soedirman di ikut bertanggung jawab dalam penulisan
Desa Pakis Baru Kecamatan Nawangan sejarah bangsanya, karena suatu bangsa
Kabupaten Pacitan tahun 1998-2011. menghadapkan diri dengan kenyataan,
dengan realitas sosial dalam perspektif hari
Tujuan dan Manfaat Penelitian kini, hari lampau dan perspektif hari depan.
Penting bagi suatu bangsa untuk memper-
Tujuan penelitian ini adalah untuk dalam dan mempertegas pengertian
mengetahui bagaimana kesadaran sejarah sejarahnya yang dapat menyinari dan
dan partisipasi masyarakat terhadap menghayati kepribadian nasional. Refleksi
pelestarian monumen Jenderal Soedirman di diri yang kontinyu berdasarkan kesadaran
Desa Pakis Baru Kecamatan Nawangan sejarah akan membebaskan manusia
Kabupaten Pacitan tahun 1998-2011. Hasil Indonesia dari rasa diri yang serba
panelitian ini diyakini dapat bermanfaat bagi metologis. Kesadaran sejarah merupakan
beberapa pihak yaitu: orientasi intelektual, suatu sikap jiwa yang
perlu untuk memahami secara tepat paham
1. Bagi Guru Sejarah kepribadian nasional (Soedjatmoko,
Bagi guru sejarah hasil penelitian ini 1986:66-67).
sangat bermanfaat karena dapat mem- Kesadaran sejarah adalah kesadaran
berikan pendidikan pada anak didik untuk yang menunjukkan satu tingkat penghayatan
menghargai nilai-nilai perjuangan dan pada makna serta hakikat sejarah (dinamika
menghargai monumen sebagai wujud untuk sejarah) sebagai tuntunan menghadapi
mengenang jasa pahlawan dan dapat masa kini dan masa yang akan datang.
Untuk bisa melangkah sampai pada
24 | A g a s t y a V o l . 0 2 N o . 0 1 . J a n u a r i 2 0 1 2

pemaknaan sejarah yang benar diperlukan 2. Partisipasi


dua prakondisi (kondisi objektif) yang perlu Britha Mikkelsen (terjemah Matheos
dikembangkan. Nalle, 2003:64) menjelaskan partisipasi
Pertama, perlu ada upaya terus merupakan kata yang sangat sering
menerus menjernihkan sejarah atau digunakan dalam pembangunan. Istilah
meluruskan kecenderungan ke arah ”pemito- partisipasi mempunyai banyak ragam arti
san” sejarah yang biasanya menyebabkan yaitu:
realitas sejarah digiring kearah pembenaran a. Partisipasi adalah konstribusi sukarela
kepentingan pribadi atau kelompok, dalam dari masyarakat kepada proyek tanpa
kondisi yang seperti ini sulit menciptakan ikut serta dalam pengambilan keputusan;
situasi yang kondusif untuk mendorong b. Partisipasi adalah “pemekaan” (membuat
proses belajar dari sejarah (pemaknaan peka) pihak masyarakat untuk
sejarah) yang benar. Kedua adalah oleh meningkatkan kemauan menerima dan
karena setiap generasi menghadapi kemampuan untuk menanggapi proyek-
semangat atau tuntutan jaman yang proyek pembangunan;
berbeda, maka proses pemaknaan sejarah c. Partisipasi adalah suatu proses yang aktif,
bagi generasi baru sering disebut yang mengandung arti bahwa orang atau
“pewarisan nilai sejarah” memerlukan dialog kelompok yang terkait, mengambil
antar generasi artinya pewarisan nilai tidak inisiatif dan menggunakan kebebasan-
bisa berjalan satu arah atau dipaksakan, nya untuk melakukan hal itu;
tetapi memerlukan interaksi dua arah (Gde d. Partisipasi adalah pemantapan dialog
Widja, 2002:10-11). antara masyarakat setempat dengan
Pentingnya manusia mengetahui para staf yang melakukan persiapan,
sejarah (kesadaran sejarah) yaitu sejarah pelaksanaan, monitoring proyek, supaya
mengajarkan tentang perbuatan manusia di memperoleh informasi mengenai konteks
masa lampau. Dari perbuatan-perbuatan lokal, dan dampak-dampak sosial;
manusia tersebut, dapat bercermin dan e. Partisipasi adalah keterlibatan sukarela
menilai perbuatan mana yang merupakan oleh masyarakat dalam perubahan yang
“keberhasilan” dan mana yang merupakan ditentukan sendiri; dan
“kegagalan”, dengan demikian kita lebih f. Partisipasi adalah keterlibatan masya-
dapat berhati-hati agar kegagalan itu tidak rakat dalam pembangunan diri, kehidu-
terulang kembali. Dengan mengetahui pan, dan lingkungan mereka.
sejarah, kita akan selalu waspada terhadap Semakin tinggi kesadaran
berbagai dampak negatif perubahan dan masyarakat maka semakin tinggi pula
globalisasi (Rustan E. Tamburaka, 1999:43- partisipasinya khususnya dalam pem-
44). bangunan untuk mencapai tujuannya.
Salah satu sikap terhadap sejarah Peningkatan kesadaran masyarakat tidak
setelah orang mengetahui masa lampaunya sekedar menanamkan pengertian masya-
yaitu dengan berpartisipasi dalam meles- rakat terhadap permasalahannya saja, tetapi
tarikan peninggalan sejarah dan merasa membangkitkan partisipasi untuk ikut
bertanggung jawab dalam pemeliharaannya memelihara kelestariannya, sehingga
sebab peninggalan sejarah merupakan diperlukan masyarakat yang aktif
sumber sejarah yang sangat bermakna. mengawasi dan menjaga secara langsung
(Moh. Soerjani dkk, 1987:270).
K e s a d a r a n S e j a r a h D a n P a r t i s i p a s i . . . | 25

Timbulnya kesadaran akan masa Huberman 1994) sebagaimana bagan di


lampaunya tersebut maka akan timbul bawah ini:
keinginan untuk berpartisipasi secara aktif
untuk mendukung kelancaran dalam Koleksi Data Displai Data
mencapai tujuan bersama. Sehingga masya-
rakat yang sadar akan selalu menjaga dan
merasa bertanggung jawab terhadap peles-
Reduksi Data
tarikan peninggalan masa lampau tersebut.
Pemaparan
Semakin tinggi perhatian seseorang Kesimpulan
terhadap peninggalan sejarah (monumen)
maka akan semakin tinggi partisipasinya
dalam menjaga kelestariannya, sebab Bagan 1 Analisis data model interaktif
partisipasi masyarakat merupakan kunci
utama bagi kelestarian peninggalan sejarah. Hasil Penelitian

Metode Penelitian A. Gambaran Umum Desa Pakis Baru

1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Letak Desa


Penelitian ini dilakukan di Desa Pakis Desa Pakis Baru terletak di wilayah
Baru Kecamatan Nawangan Kabupaten Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan.
Pacitan. Dipilihnya tempat ini sebagai Jarak Desa Pakis Baru dengan Kabupaten
tempat penelitian karena di desa ini ter- Pacitan kurang lebih 32 km. Secara
dapat peninggalan yang sangat berharga adminitratif batas Desa Pakis Baru meliputi
dan mempunyai nilai historis yang sangat sebelah utara dibatasi oleh Desa Brenggolo,
tinggi. Sedangkan waktu penelitian yang sebelah selatan dibatasi oleh Desa Jetislor,
digunakan 6 bulan (Februari-Juli 2011). sebelah timur dibatasi oleh Desa Ngromo,
2. Sumber Data Penelitian sebelah barat dibatasi oleh Desa Penggung.
Sumber data yang digunakan dalam Wilayah Desa Pakis Baru merupakan
penelitian ini berasal dari sumber Data dataran tinggi dengan luas 1.151,47 ha
Primer yaitu data yang diperoleh melalui berupa lahan pemukiman, lahan persawa-
sumber pertama yaitu berupa hasil han, lahan perkebunan, lahan kuburan,
wawancara dan hasil diskusi, yang kedua lahan pekarangan, lahan taman, lahan
diperoleh dari sumber data skunder yaitu perkantoran, lahan untuk prasarana umum
data yang diperoleh melalui sumber kedua lainnya. Desa Pakis Baru merupakan
berupa dokumen-dokumen tertulis, buku- gabungan dari 5 (lima) pedukuhan yaitu:
buku teks dan berbagai sumber lain yang Dukuh Krajan, Dukuh Tempel, Dukuh
mendukung. Menur, Dukuh Katosan, Dukuh Ngromo
3. Pengambilan Data (monografi Desa Pakis Baru tahun 2010).
Pengambilan data penelitian meng-
gunakan teknik wawancara, observasi, dan 2. Demografi Desa Pakis Baru
dokumentasi. a. Penduduk
4. Analisis Data Berikut ini pembagian jumlah penduduk
Analisis data yang digunakan adalah Desa Pakis Baru menurut:
analisis kualitatif model interaktif (Miles dan
26 | A g a s t y a V o l . 0 2 N o . 0 1 . J a n u a r i 2 0 1 2

1) Jumlah penduduk berdasarkan jenis 5 Tamat D-2 7 orang


kelamin 6 Tamat D-3 2 orang
Jumlah penduduk Desa Pakis Baru 7 Tamat S1 66 orang
secara keseluruhan berjumlah 5222 orang, 8 Tidak tamat 97 orang
dimana penduduk laki-laki 2574 orang dan sekolah
penduduk perempuan berjumlah 2648 Sumber: Monografi Desa Pakis Baru tahun 2010
orang.
a) Tingkat Usia Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat
Pembagian jumlah penduduk diketahui bahwa sebagian besar penduduk
berdasarkan tingkat usia adalah Desa Pakis Baru yaitu tamatan Sekolah
Dasar (SD) yaitu sebanyak 1.557 orang.
sebagai berikut:
2). Agama
Pembagian jumlah penduduk berdasar-
No Usia Jumlah Prosentase
kan agamanya adalah sebagai berikut:
1 0-12 30 orang 0,57%
Tabel 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan
bulan
Agama
2 1-5 276 orang 5,29%
No Agama Jumlah
tahun
1 Islam 5.222 orang
3 7-18 809 orang 15,50%
2 Kristen - orang
tahun
3 Katolik - orang
4 18- 2.466 orang 47,22%
4 Hindu - orang
56
tahun 5 Budha - orang
5 >56 1.332 orang 25,50% 6 Konghucu - orang
tahun 7 Aliran - orang
Kepercayaan
Sumber: monografi Desa Pakis Baru 2010 lain
Sumber : Monografi Desa Pakis Baru tahun
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat 2010.
diketahui bahwa sebagian besar penduduk
Desa Pakis Baru yaitu 51,01% (2664 jiwa) B. Proses Pembangunan Monumen
berusia antara 18-56 tahun. Jenderal Soedirman
b). Mata Pencaharian
1. Latar Belakang Pembangunan
Pembagian jumlah penduduk berdasar-
Monumen
kan mata pencaharian adalah sebagai
Monumen Jenderal Soedirman
berikut:
dibangun oleh lurah Desa Pakis yang
Tabel 2 Distribusi penduduk berdasarkan
bernama Roto Soewarno, beliau adalah
mata pencaharian :
salah seorang kurir Jenderal Soedirman
pada waktu tinggal di Dukuh Sobo.
No Tingkat Jumlah
Monumen Jenderal Soedirman dibangun
Pendidikan
sebagai sarana untuk mengenang jasa-jasa
1 Tamat SD 1.557 orang
Jenderal Seodirman sebagai pahlawan
2 Tamat SLTP 1.118 orang bangsa yang pada saat pejuangannya beliau
3 Tamat SLTA 296 orang tinggal di Dukuh Sobo yang terletak di Desa
4 Tamat D-1 6 orang Pakis Baru. Monumen Jenderal Soedirman
K e s a d a r a n S e j a r a h D a n P a r t i s i p a s i . . . | 27

dibangun di atas bukit yaitu di gunung Soedirman ini berdiri kokoh setinggi 8 meter
Gandrung, yang dahulu di tempat tersebut dengan berat 8 ton dan terbuat dari peruggu.
Jenderal Soedirman beserta rombongannya Patung Jenderal Soedirman ini dibuat meng-
pernah berhenti untuk mengganti tali temali hadap ke utara dengan memakai jas
tandu Jenderal Soedirman dan pergantian panjang, berblangkon dengan tangan kirinya
yang memikul tandu Jenderal Soedirman. menggenggam tongkat kayu. Selain itu juga
Monumen Jenderal Soedirman dibangun terdapat jalan menuju monumen yang
mulai tanggal 29 Januari 1981 yang berwujud berundak-undak (pelataran) yang
bertepatan dengan memperingati hari wafat- terdiri dari tiga tingkatan, pada tingkatan
nya Jenderal Soedirman. pertama berjumlah 17, kedua 8 dan ketiga
Dalam pembangunan tersebut bejumlah 45 yang mengandung makna hari
banyak mengalami kendala sehingga pem- kemerdekaan bangsa Indonesia. Di
bangunannya tersendat-sendat hingga tahun depannya juga terbentang lapangan luas
1992 baru selesai 60%. Luas area bangunan yang berukuran 8 x 100 meter dan memiliki
Monumen Jenderal Soedirman tersebut tembok serta gapura (wawancara dengan
adalah 10 ha. Setelah pak Roto Soewarno Sukatno, tanggal 21 April 2011).
meninggal yaitu pada tanggal 27 Juni 1993 Sarana dan prasarana yang terdapat
pembangunan monumen Jenderal di monumen Jenderal Soedirman ini
Soedirman tersebut terhenti, sehingga mulai diantaranya yaitu lapangan pendaratan
tahun 1993 sampai tahun 1998 keadaan helikopter, diorama, ruang resepsionis,
monumen Jenderal Soedirman terbengkalai. perpustakaan, restoran, gedung teater,
Pada tahun 1998 di Desa Pakis Baru pasar seni, kamar mandi umum wawancara
ada sosialisasi Pilgub Jawa Timur yang dengan Sidik, tanggal 21 April 2011).
pada saat itu juga di hadiri oleh Andi Di samping itu juga terdapat relief
Malarangeng dan Edi Baskoro dan juga di yang berjumlah 38 buah yang menceritakan
ikuti oleh Bupati Pacitan Suyono. Pada saat kehidupan Jenderal Soedirman sejak beliau
itu juga pemerintah Desa Pakis Baru lahir sampai meninggal. Adapun reliaef yang
mengajukan proposal kepada pemerintah ada di monumen Jenderal Soedirman ini
pusat untuk melanjutkan pembangunan diuraikan sebagai berikut: 1) Rumah tempat
monumen Jenderal Soedirman. Pengajuan kelahiran Jenderal Soedirman, 2) Belajar
proposal tersebut disetujui oleh presiden mengaji Sekolah Pramawiwonotomo, 3)
Susilo Bambang Yudhoyono, pembangunan Latihan Kepanduan, 3) Menjadi guru dan
monumen tersebut dilanjutkan dan diharap- menikah 4) Mendirikan koperasi, 5)
kan dapat selesai dalam jangka waktu 3 Mengikuti tentara PETA, 6) Menjadi
bulan, setelah selesai pada tanggal 15 Daidancho di Kroya, 7) Memimpin
Desember 2008 presiden Susilo Bambang pertempuran Ambarawa, Peta pertempuran
Yudhoyono berkunjung ke monumen Jendral Ambarawa, Konverensi tentara keamanan
Soedirman guna peresmian monumen rakyat, Menjadi panglima besar, Mengucap-
tersebut (wawancara dengan Joko Mulyono, kan sumpah sebagai panglima besar, Shalat
tanggal 11 April 2011). Idul Adha, Perundingan Linggajati, Agresi
militer Belanda I, Perjanjian Renville, TNI
2. Wujud Fisik Bangunan hijrah, Serangan terhadap ibu kota RI,
Patung Jenderal Soedirman Memutuskan bergerilya, Perintah kilat,
dibangun diatas bukit di Dukuh Sobo yaitu di Berangkat bergerilya, Pengorbanan bu
gunung Gandrung. Patung Jendral Soedirman, Memimpin gerilya, Memimpin
28 | A g a s t y a V o l . 0 2 N o . 0 1 . J a n u a r i 2 0 1 2

gerilya naik dokar, Memimpin gerilya di atas Indonesia ( wawancara dengan Sidik,
tandu, Peristiwa Gunung Wilis, Menyamar tanggal 11 Mei 2011).
sebagai penduduk setempat,Markas besar
komando gerilya di Sobo Pacitan,Serangan 3. Riwayat Hidup Jenderal Soedirman
umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, Jenderal Besar TNI Anumerta
Komunikasi dengan ketua pemerintah Soedirman lahir di Bodas Karangjati,
darurat Republik Indonesia, Penarikan Purbalingga, Jawa Tengah pada tanggal 24
tentara Belanda, Menerima laporan Letkol Januari 1916. Dalam sejarah perjuangan
Soeharto, Kembali ke Yogyakarta, Per- Republik Indonesia, ia dicatat sebagai
temuan dengan Presiden dan Wakil Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan
Presiden, Menerima parade kehormatan, termuda. Saat usia 31 tahun ia telah
Dirawat di rumah sakit panti rapih , Panglima menjadi seorang jenderal. Meski menderita
besar Soedirman wafat sakit tuberkulosis paru-paru yang parah, ia
Bangunan Monumen Jenderal tetap bergerilnya dalam perang pembelaan
Soedirman juga mempunyai nilai-nilai kemerdekaan RI. Jenderal Soedirman di-
simbolik diantaranya yaitu: besarkan dalam lingkungan keluarga
a. Bangunan gate yang berjumlah 8 sederhana. Ayahnya bernama Karsid
mempunyai arti bahwa pada saat indonesia Kartowirodji adalah seorang pekerja di
merdeka baru terdiri dari 8 propinsi. Pada pabrik gula Kalibagor, Banyumas dan ibunya
setiap gate tersebut bertuliskan pesan- Siyem adalah keturunan Wedana Rembang.
pesan Jenderal Soedirman kepada Soedirman memperoleh pendidikan
pasukannya diantaranya bertuliskan: 1) formal dari Sekolah Taman Siswa, kemudian
kemerdekaan sudah digenggam jangan beliau melanjutkan ke HIK (Sekolah Guru)
dilepaskan!, 2) keteguhan hati adalah modal Muhammadiyah Surakarta, tetapi tidak
utama terus berjuang, 3) Tentara Republik sampai tamat. Soedirman saat itu juga giat
Indonesia akan timbul tenggelam bersama di organisasi Pramuka Hizbul Wathan.
waktu, 4) Tentara Republik indonesia bukan- Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS
lah serdadu sewaan tetapi tentara yang ber- Muhammadiyah di Cilacap.
juang untuk keluhuran tanah air, 5) Bersatu!, Ketika jaman pendudukan Jepang,
berjuang bersama!, Jangan bertengkar!, 6) beliau masuk tentara Pembela Tanah Air
walau dengan satu paru-paru dan ditandu (PETA), ia menjadi Komandan Batalyon di
pantang menyerah, 7) bahwa satu-satunya Kroya, Jawa Tengah. Kemudian ia menjadi
hak milik nasional republik yang masih tetap Panglima Divisi V Banyumas sesudah TKR
utuh tidak berubah-ubah meskipun harus terbentuk dan akhirnya terpilih menjadi
menghadapi segala macam soal dan Panglima Angkatan Perang Republik
perubahan adalah angkatan perang Indonesia.
Republik Indonesia ( Tentara Nasional Soedirman dikenal dengan pribadi-
Indonesia). nya yang teguh pada prinsip dan keyakinan,
b. Pedangpora yang dibangun tepat di pintu selalu mengedepankan kepentingan masya-
masuk monumen yang berjumlah 12 rakat banyak dan bangsa di atas
dibangun dalam bentuk agak menunduk, hal kepentingan pribadinya. Pada masa pen-
ini dimaksudkan sebagai bentuk peng- dudukan Jepang ini, Soedirman pernah
hormatan TNI terhadap Jenderal Soedirman. menjadi anggota Badan Pengurus Makanan
c. Pelataran yang berjumlah 17, 8, 45 Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan
mempunyai maksud hari kemerdekaan Rakyat Karesidenan Banyumas. Dalam hal
K e s a d a r a n S e j a r a h D a n P a r t i s i p a s i . . . | 29

ini beliau mendirikan koperasi untuk Soedirman memimpin pasukannya untuk


menolong rakyat dari bahaya kelaparan. membela Yogyakarta dari serangan Belanda
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, II tanggal 19 Desember 1948 tersebut.
pasukan Jepang menyerah tanpa syarat Dalam perlawanan tersebut, Soedirman
kepada pasukan sekutu dan Soekarno sudah dalam keadaan sangat lemah karena
mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. penyakit tuberkulosis yang dideritanya sejak
Soedirman mendapat prestasi pertamanya lama. Walaupun begitu dia ikut terjun ke
sebagai tentara setelah keberhasilannya medan perang bersama pasukannya dalam
merebut senjata pasukan Jepang dalam keadaan ditandu, memimpin para tentaranya
pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah. untuk tetap melakukan perlawanan terhadap
Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pasukan Belanda secara gerilya.
terbentuk, beliau kemudian diangkat menjadi Yogyakarta pun dikuasai Belanda.
Panglima Divisi V Banyumas dengan Saat itu, Presiden Soekarno dan
pangkat Kolonel. Melalui Konferensi TKR Mohammad Hatta dan beberapa anggota
tanggal 12 November 1945, Soedirman kabinet juga ditangkap oleh tentara Belanda.
terpilih menjadi Panglima Besar TKR. Karena situasi genting tersebut, Soedirman
Menangnya pasukan Sekutu atas dengan ditandu berangkat bersama
Jepang dalam Perang Dunia II membawa pasukannya dan kembali melakukan perang
pasukan Belanda datang kembali ke gerilya. Beliau berpindah-pindah dari hutan
kepulauan Hindia Belanda dengan alasan satu ke hutan lain, dan dari gunung ke
untuk melucuti tentara Jepang. Ternyata gunung dalam keadaan sakit dan lemah dan
pasukan Sekutu datang bersama dengan dalam kondisi hampir tanpa pengobatan dan
tentara NICA dari Belanda yang hendak perawatan medis.
mengambil kembali Indonesia sebagai Setelah Belanda menyerahkan ke-
koloninya. Mengetahui hal tersebut, TKR pulauan nusantara sebagai Republik
pun terlibat dalam banyak pertempuran Indonesia Serikat dalam Konferensi Meja
dengan tentara sekutu. Bundar tahun 1949 di Den Haag, Jenderal
Perang besar pertama yang dipimpin Soedirman kembali ke Jakarta bersama
Soedirman adalah perang Palagan Presiden Soekarno, dan Wakil Presiden
Ambarawa melawan pasukan Inggris dan Mohammad Hatta.
NICA Belanda yang berlangsung dari bulan Pada tangal 29 Januari 1950,
November sampai Desember 1945. Pada Jenderal Soedirman meninggal dunia di
tanggal 12 Desember 1945, Soedirman Magelang, Jawa Tengah karena sakit yang
melancarkan serangan serentak terhadap dideritanya. Beliau dimakamkan di Taman
semua kedudukan Inggris di Ambarawa. Makam Pahlawan Kusuma Negara di
Pertempuran tersebut diakhiri dengan Semaki, Yogyakarta. Beliau dinobatkan
mundurnya pasukan Inggris ke Semarang. sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.
Setelah kemenangan Soedirman dalam Pada tahun 1997 beliau mendapat gelar
Palagan Ambarawa, pada tanggal 18 sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan
Desember 1945 dia dilantik sebagai bintang lima (http://id.wikipedia.org/wiki/
Jenderal oleh Presiden Soekarno. Soedirman, diakses 15 Januari 2011).
Saat terjadinya Agresi Militer II
Belanda, Ibukota Republik Indonesia 4. Pengembaraan Jenderal Soedirman
dipindahkan di Yogyakarta, karena Jakarta Panglima besar Tentara Indonesia
sudah diduduki oleh tentara Belanda. Jenderal Soedirman ketika Yogyakarta
30 | A g a s t y a V o l . 0 2 N o . 0 1 . J a n u a r i 2 0 1 2

diserbu oleh Belanda beliau kemudian Soedirman semakin menurun, sehingga


melakukan perjalanan disertai oleh para para pembantu dekatnya menghawatirkan
pembantu dekatnya dengan dikawal beliau tidak dapat bertahan.
pasukan berjumlah kecil pergi kedaerah Pasukan Belanda di Jawa Tengah
pegunungan disebelah tenggara Yogyakarta berusaha keras untuk dapat menangkap
melalui Grogol, Wonogiri, Djetis dan Bendo. Panglima Besar TNI, bahkan mereka
Setibanya di Kediri pada tanggal 23 menggunakan tentara payung yang secara
Desember 1948 dimana beliau mem- kilat diterjunkan disekitar Wonosari. Jenderal
bicarakan soal situasi militer dengan Kolonel Soedirman waktu terjadi peristiwa serangan
Soengkono, komandan Divisi 1 Jawa Timur. telah berada di Dukuh Sobo yang letaknya
Pada tanggal 25 Desember 1948 kurang lebih 80 km dari sebelah timur
rombongan Jenderal Soedirman meninggal- Wonosari (Tjokropranolo, 1992:289).
kan kota Kediri untuk berpindah ke lereng Di Dukuh Sobo Jenderal Soedirman
gunung Wilis. Beberapa jam kemudian tinggal cukup lama yaitu mulai tanggal 3
Kediri diserang dan diduduki oleh Belanda. Februari – 7 Juli 1949. Pada waktu itu
Pada hari itu nampaknya, pihak dinas intel Jenderal Soedirman tinggal di rumah kepala
Belanda telah mengetahui dimana Jenderal desa Tokawi, pada tanggal 29 Maret 1949
Soedirman berada. Pada tanggal 30 datanglah lurah Pakis berusaha untuk
Desember 1948 sebuah rumah di menghadap Jenderal Soedirman. Beliau
Karangnongko diserang dan ditembaki oleh menguraikan maksud kedatangannya untuk
pesawat-pesawat pemburu Belanda. mengajukan usul agar Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman beserta dan rombongannya pindah ke desanya
rombongannya meneruskan perjalanannya dengan beberapa alasan yaitu: 1)
disebelah barat Gunung Wilis, tetapi intel bahwasannya rumah kepala desa Tokawi
Belanda juga mencium jejaknya. Pada banyak didatangi tamu, sehingga dianggap
tanggal 17 dan 18 Januari 1949 pasukan tidak aman terhadap keberadaan Jenderal
pengawal Jenderal Soedirman didekat Soedirman, 2) rumah kepala desa Tokawi
Dukuh Sedayu bertempur dengan patroli terletak ditepi jalan besar menghubungkan
Belanda yang beroperasi dari Ponorogo. pasar Nawangan dengan Tirtomoyo yang
Dukuh Sedayu kemudian digeledah oleh pada waktu itu sudah di duduki oleh
pasukan patroli Belanda dengan memasuki Belanda, 3) di Desa Tokawi medannya tidak
rumah-rumah penduduk untuk mencari mengijinkan apabila sewaktu-waktu terjadi
Jenderal Soedirman. serangan sangat sulit untuk menyelinap.
Pada saat itu Jenderal Soedirman Setelah Kapten Supardjo mendengar
dan rombongannya bersembunyi di semak- alasan-alasan untuk pindah ke Pakis dan
semak dalam hutan rotan. Pada tanggal 21 calon-calon tempat yang disediakannya,
Januari 1949 hutan tersebut dikepung oleh beliau kemudian berjanji akan melaporkan
pasukan patroli Belanda, tetapi pada malam hal itu kepada Jenderal Soedirman.
harinya dalam keadaan gelap gulita dapat Keesokan harinya pada tanggal 30
meloloskan diri dari pengepungan tersebut. Maret 1949 datanglah beberapa orang
Jenderal Soedirman harus dipapah oleh dua utusan ke rumah kepala desa Pakis dengan
orang waktu menghindari pengejaran patroli tujuan untuk melihat tempat-tempat yang
Belanda karena penyakit paru-paru yang diusulkan sebagai tempat tinggal Jenderal
dideritanya menyebabkan keadaan ke- Soedirman. Kemudian dipilih salah satu
sehatan Panglima besar Jenderal yaitu yang terletak di Dukuh Sobo wilayah
K e s a d a r a n S e j a r a h D a n P a r t i s i p a s i . . . | 31

Desa Pakis Kecamatan Nawangan. Pada mantra kesehatan. Atas permintaan


tanggal 31 Maret 1949 Jenderal Soedirman penduduk yang sama sekali tidak ada
dan rombongannya berangkat menuju ke sangkut pautnya dengan persoalan perang
rumah kepala desa Pakis di Dukuh Jepuruh. itu Jenderal Soedirman dengan senang hati
Perjalanan ke Desa Pakis dari Desa Tokawi pula meluruskannya, selain memberi nama
diperlukan waktu kurang lebih 3 jam. Setelah jabang bayi yang baru lahir juga memberi
bermalam di rumah kepala desa Pakis kiriman kain untuk popok. Dengan watak
keesokan harinya pada tanggal 1 April 1949 yang demikianlah Jenderal Soedirman
Jenderal Sodirman beserta rombongannya berada ditengah-tengah rakyat selama
menuju ke Dukuh Sobo yang berjarak 5 km berbulan-bulan sampai tugasnya memimpin
dari rumah kepala desa Pakis. perang kemerdekaan selesai.
Dengan melewati jalan terobosan Selama di Dukuh Sobo Desa Pakis
gunung Gandrung yang cukup curam Jenderal Soedirman di samping mengirim
tebingnya dan terletak di antara lereng- utusan-utusan juga sering menerima tamu,
lereng gunung yang harus dituruni. Akhirnya diantaranya yaitu Menteri Kehakiman
Jenderal Soedirman dan rombongannya Susanto Tirtoprodjo, Menteri Agama K.H.
sampai di rumah kabayan Karsosemitro di Masykur, di samping itu juga mendapat tamu
Dukuh Sobo Desa Pakis. Tempat ini pemimpin tentara diantaranya adalah Letkol
kemudian dijadikan sebagai Markas Besar Slamet Riyadi, Kolonel Zulkifli Lubis, Mayor
komando Gerilya dan sebagai tempat tinggal Sunitioso, Mayor Soeharto dan lain-lain.
Jenderal Soedirman yang paling lama Hubungan dengan Panglima Tentara dan
semasa memimpin perang kemerdekaan, Teritorium Jawa Kolonel Nasution maupun
sampai beliau berangkat kembali ke dengan Sultan Hamengku Buwono IX
Yogyakarta pada tanggal 7 Juli 1949. terselenggara dengan lancar. Pada suatu
Dalam memimpin perang gerilya hari kesehatannya Jenderal Soedirman
yang dilakukan dari Dukuh Sobo Jenderal memburuk. Pada saat itu tidak ada dokter
Soedirman benar-benar telah mewujudkan yang mendampinginya, akhirnya dicarikan
kepemimpinannya sebagai Panglima Besar dokter ahli penyakit dalam dari Solo yaitu
Angkatan Perang, karena dari tempat itu Dokter Ramli yang dibantu oleh oleh
banyak dikeluarkan perintah-perintah dan seorang mahasiswa yang bernama
diterima laporan-laporan dari para Kuswologito.
komandan kesatuan dan anggota pusat Setelah tinggal lama di Dukuh Sobo
pemerintahan sipil dan militer. Jenderal akhirnya Jenderal Soedirman kembali ke
Soedirman berada di daerah Sobo tidak Yogyakarta. Dengan rasa haru dan berat,
hanya sebagai Panglima Angkatan Perang semua rakyat Dukuh Sobo melepas
di medan laga, tetapi juga sebagai bapak kepergian Jenderal Soedirman. Diawali
dan sesepuh rakyat bahkan ada yang dengan permintaan sebuah kursi untuk
menganggapnya sebagai dukun sakti karena dipergunakan sebagai tandu dan ucapan
terlihat dari banyak persoalan-persoalan terima kasih, berangkatlah rombongan
masyarakat yang dimintakan petunjuk Jenderal Soedirman menuruni lembah
beliau. Sampai-sampai pada suatu ketika sungai merang, menjelajahi bukit-bukit
seseorang datang meyembah dihadapan Selobedok, menuju arah jembatan.
Jenderal Soedirman dan sambil menghiba- Kepergian Jenderal Soedirman dari Dukuh
hiba mohon agar anaknya yang baru lahir Sobo masih dirahasiakan karena daerah
diberi nama dan air putih yang diberi mantra- Pacitan belum ada gencatan senjata.
32 | A g a s t y a V o l . 0 2 N o . 0 1 . J a n u a r i 2 0 1 2

Rombongan sewaktu-waktu masih dapat sejarah yang sanggat penting yaitu untuk
diserang Belanda. mengenang jasa Jenderal Soedirman saat
Dari Sobo perjalanan menuju berjuang melawan Belanda. Sebagai
Penggung, Nawangan dan Ambarsari, generasi penerus wajib menjaga kelestaria-
Tirtomoyo dan sampai di Pracimantoro an monumen Jenderal Soedirman tersebut.
(wawancara dengan Joko Mulyono, tanggal Beliau menjelaskan bahwa partisipasi
11 April 2011). masyarakat pada saat ini mulai berkurang,
hal ini dapat dilihat dari upaya penjagaan
C. Kesadaran Sejarah dan Partisipasi kebersihan dan keindahan lokasi monumen
Masyarakat Jenderal Soedirman, jika tidak ada
himbauan dari pemerintah desa mengenai
Menurut Saimen (wawancara tanggal bakti sosial, hal ini belum ada kesadaran
11 April 2011) pembangunan monumen dari masyarakat sendiri, mereka cenderung
Jenderal Soedirman sangat berarti sebagai memyerahkan kepada orang yang memang
bentuk mengenang jasa-jasa Jenderal diperkerjakan di monumen tersebut karena
Soedirman. Disamping itu juga sebagai mereka yang telah di bayar dan bertanggung
tempat pariwisata sehingga akan membawa jawab dalam pembangunan maupun
dampak positif bagi masyarakat Desa Pakis menjaga monumen tersebut.
Baru tersebut terutama dapat meningkatkan Sidik (wawancara tanggal 11 April
perekonomian masyarakat sekitar monumen 2011) menjelaskan bahwa beliau merasa
Jenderal Soedirman. Beliau juga menjelas- sangat bertanggung jawab terhadap
kan sebagai warga masyarakat Desa Pakis keberadaan monumen Jenderal Soedirman,
Baru berkewajiban untuk melestarikan sebelum beliau menjadi petugas monumen
monumen Jenderal Soedirman tersebut Jenderal Soedirman beliau dengan ikhlas
yaitu dengan menjaga dari pihak-pihak yang selalu menjaga dan membersihkan lokasi
tidak bertanggung jawab. monumen tersebut, karena beliau berang-
Menurut Sunaryanto (wawancara gapan bahwa monumen Jenderal
tanggal 21 April 2011) menjelaskan bahwa Soedirman adalah bangunan yang sangat
partisipasi masyarakat pada saat ini sangat berharga dan beliau bangga karena di
kurang, hal ini dilihat dari perbandingan tempat tersebut telah dibangun salah satu
partisipasi masyarakat pada jaman dahulu bangunan yang sangat bersejarah. Oleh
dan sekarang sangat jauh berbeda. Pada karena ketelatenannya tersebut oleh
jaman dahulu masyarakat masih sering pemerintah beliau dipercaya dan ditugasi
mengadakan semacam bakti sosial atau sebagai penjaga monumen sampai
keja bakti guna menjaga kebersihan dan sekarang.
keindahan monumen Jenderal Soedirman Soeroso (wawancara tanggal 11 Mei
tetapi pada jaman sekarang masyarakat 2011) menjelaskan keberadaan monumen
justru enggan karena mereka menganggap Jenderal Soedirman sangat besar
bahwa untuk menjaga kebersihan dan manfaatnya selain sebagai bentuk untuk
keindahan monumen sudah menjadi menghargai jasa-jasa pahlawan kita, juga
tanggung jawab petugas monumen. sangat bermanfaat khususnya bagi dunia
Joko Mulyono (wawancara tanggal pendidikan. Monumen Jenderal Soedirman
13 April 2011) menjelaskan bahwa sebagai salah satu peninggalan sejarah
monumen Jenderal Soedirman adalah salah dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
satu bangunaan yang mempunyai nilai khususnya pendidikan sejarah, sehingga
K e s a d a r a n S e j a r a h D a n P a r t i s i p a s i . . . | 33

para siswa dapat mengetahui riwayat hidup dengan dibangunnya sarana-sarana lain
pahlawan, jasa-jasa pahlawan dalam diantaranya lapangan pendaratan helikopter,
berjuang demi mencapai kemerdekaan dan ruang resepsionis, ruang diorama, perpus-
juga untuk menumbuhkan sikap nasioalisme takaan, restoran, gedung teater, pasar seni,
pada siswa. kamar mandi umum serta penginapan serta
lapangan perkemahan yang cukup luas.
Pembahasan Monumen Jenderal Soedirman merupakan
peninggalan sejarah yang mempunyai nilai
Sebagai warga Negara Indonesia historis yang tinggi, oleh karena itu perlu
dan sebagai manusia, mau tidak mau setiap dibutuhkan sikap kesadaran sejarah dari
orang terlibat dan ikut bertanggung jawab masyarakat guna menjaga kelestariannya.
baik di dalam pembuatan sejarah maupun di Peninggalan sejarah dapat dijadikan
dalam penulisan sejarah bangsanya, karena sebagai sarana pendidikan khususnya
suatu bangsa menghadapkan diri dengan kepada generasi penerus guna menambah
kenyataan, dengan realitas sosial dalam wawasan kesejarahan sehingga akan
perspektif hari kini, hari lampau dan menimbulkan pengetahuan dan sikap meng-
perspektif hari depan. Penting bagi suatu hargai terhadap peninggalan-peninggalan
bangsa untuk memperdalam dan mem- sejarah. Namun keberadaan monunen
pertegas pengertian sejarahnya yang dapat Jenderal Soedirman ini kurang diminati oleh
menyinari dan memghayati kepribadian masyarakat. Adapun pengunjung monumen
nasional. Refleksi diri yang kontinu Jenderal Soedirman ini pada hari-hari biasa
berdasarkan kesadaran sejarah akan sangat sedikit, rata-rata hanya anak pelajar.
membebaskan manusia Indonesia dari rasa Pengunjung mengalami peningkatan hanya
diri yang serba metologis. Kesadaran pada hari libur. Masyarakat Desa Pakis Baru
sejarah merupakan orientasi intelektual, khususnya dan masyarakat Indonesia pada
suatu sikap jiwa yang perlu untuk umumnya seharusnya lebih dapat meng-
memahami secara tepat paham kepribadian hargai dan melestarikan monumen Jenderal
nasional (Soedjatmoko, 1986:66-67). Soedirman karena keberadaan monumen
Keberadaan monumen Jenderal Jenderal Soedirman patut dibanggakan
Soedirman sejak tahun 1998 telah karena merupakan peninggalan sejarah
mengalami perubahaan-perubahan yaitu yang sangat berharga dan mempunyai nilai
sejak pemerintah daerah mengajukan historis yang sangat tinggi.
proposal kepada pemerintah pusat guna Namun dari hasil penelitian yang
perehabilitasian bangunan monumen yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
keberadaannya terbengkalai. Monumen kesadaran sejarah dan partisipasi masya-
Jenderal Soedirman awalnya ini dibangun rakat terhadap pelestarian monumen
oleh lurah Pakis yang bernama Roto Jenderal Soedirman yang terletak di Dusun
Soewarno, beliau adalah kurir Jenderal Sobo Desa Pakis Baru masih sangat kurang
Soedirman ketika tnggal di Dukuh Sobo hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
Desa Pakis Baru. Awalnya monumen a) Kurangnya kesadaran masyarakat
Jenderal Soedirman hanya terdiri dari tentang arti pentingnya peninggalan
patung dan halaman yang tidak begitu luas, sejarah.
namun sekarang setelah dikelola oleh b) Masyarakat yang bersifat materialistis.
pemerintah keberadaan berkembang yaitu c) Masyarakatnya cenderung menunggu
perintah desa.
34 | A g a s t y a V o l . 0 2 N o . 0 1 . J a n u a r i 2 0 1 2

d) Kurangnya sosialisasi tentang yang masih rendah maka sebagian


pentingnya peninggalan sejarah. masyarakat Desa Pakis Baru kurang
Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk mempunyai kesadaran terhadap pening-
membangkitkan kesadaran masyarakat galan sejarah tersebut yang merupakan aset
guna melestarikan keberadaan monumen penting bagi generasi mendatang sehingga
Jenderal Soedirman. Adapun upaya tersebut sangat perlu dijaga kelestariannya.
diantaranya: Apabila monumen Jenderal
a) Diadakan penyuluhan-penyuluhan Soedirman dapat terawat dengan baik maka
mengenai pentingnya menjaga dan akan berkembang menjadi tempat pariwisata
merawat peninggalan sejarah. sejarah, sehingga hal ini akan sangat
b) Mensosialisasikan keberadaan monu- menguntungkan khususnya bagi masyarakat
men Jenderal Soedirman sebagai aset karena akan meninggkatkan ekonomi
yang sangat berharga dan bernilai tinggi masyarakat sekitar monumen Jenderal
sehingga akan menumbuhkan kesadaran Soedirman.
masyarakat untuk berpartisipasi dalam
upaya pelestarian monumen, dan Simpulan dan Saran
menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan
gotong royong yaitu dengan diadakan 1. Simpulan
bakti sosial secara rutin dalam peme- Kesadaran sejarah dan partisipasi
liharaan monumen, sehingga masyarakat masyaraka Desa Pakis Baru dalam peles-
tidak cenderung materialistis. tarian monumen Jenderal Soedirman masih
c) Menghilangkan kebiasaan masyarakat sangat kurang. Hal ini disebabkan oleh
yang cenderung menunggu perintah dari beberapa hal diantaranya tingkat pendidikan
desa. penduduk Desa Pakis Baru yang sebagian
d) Mengadakan sosialisasi kepada masya- besar masih tamatan Sekolah Dasar (SD)
rakat mengenai pentingnya peninggalan yang mencapai 49,44% sedangkan yang
sejarah bagi kita dan generasi penerus tidak tamat sekolah mencapai 2,89%. Hal ini
sehingga perlu dijaga kelestariannya. menyebabkan pengetahuan dan kesadaran
Berkaitan dengan hal tersebut dapat sejarah masyarakat mejadi kurang. Keada-
dilihat bahwa kesadaran sejarah masyarakat an Masyarakatnya yang bersifat materialistis
Desa Pakis Baru terhadap monumen dan cenderung menunggu perintah dari
Jenderal Soedirman masih sangat rendah aparat desa. Kurangnya sosialisasi tentang
hal ini dapat diketahui dari kesadaran pentingnya peninggalan sejarah.
sejarah dan partisipasi warga Desa Pakis Kondisi di atas merupakan gambaran
Baru. Hal ini dikarenakan mereka meng- nyata bahwa partisipasi masyarakat
anggap sudah ada petugas monumen yang terhadap keberadaan monumen Jenderal
bertanggung jawab terhadap keindahan dan Soedirman benar-benar masih kurang.
kebersihan monumen. Masyarakat akan Peninggalan sejarah merupakan bukti
turut serta berpartisipasi apabila ada sejarah bangsa yang semestinya harus
himbauan dari pemerintah desa. Selain itu dilestarikan serta ditanamkan bagi generasi
juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penerus agar mempunyai kesadaran dan
masyarakat yang mayoritas tamatan SD sikap menghargai terhadap peninggalan
yaitu mencapai 49,44%, sedangkan yang sejarah.
tidak tamat sekolah mencapai 2,89%,
karena dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
K e s a d a r a n S e j a r a h D a n P a r t i s i p a s i . . . | 35

2. Saran
a. Meningkatkan pendidikan masya-
rakat baik formal maupun non formal.
b. Mengadakan sosialisasi kepada
masyarakat, di sekolah dan intansi
pemerintahan untuk menanamkan
nilai budaya dan kesadaran sejarah.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat
dengan jalan mengadakan bakti
sosial secara rutin untuk menjaga
kebersihan dan keindahan monumen.
d. Meningkatkan pemeliharaannya se-
hingga dapat mencerminkan identitas
masyarakat setempat.
36 | A g a s t y a V o l . 0 2 N o . 0 1 . J a n u a r i 2 0 1 2

Daftar Pustaka

Depdikbud. 1986. Pemikiran Tentang


Pembinaan Kesadaran Sejarah.
Jakarta

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami


Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta

I Gde Widja. 2002. Menuju Wajah Baru


Pendidikan Sejarah. Yogyakarta:
Lappera Pustaka utama

Khairuddin. 2000. Pembangunan


Masyarakat Tinjauan Aspek
Sosiologi, Ekonomi dan
Perencanaan. Yogyakarta: Liberti

Mikkelesen, Brita dan Matheos Nale (Ed).


2003. Metode Penelitian
Partisipatoris dan Upaya-Upaya
Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia

Moh Soerjani. 1987. Lingkungan Sumber


Daya Alam dan Kependudukan
dalam Pembangunan. Jakarta:
Universitas Indonesia

Rustam E Tamburaka. 1999. Pengantar Ilmu


Sejarah, Teori Filsafat dan Iptek.
Jakarta: Rineka Cipta

Soedjatmoko. 1986. Dimensi Manusia dalam


Pembangunan. Jakarta:
LP3ESTjokropranolo. 1992. Panglima
Besar Jenderal Soedirman Pemimpin
Pendobrak Terakhir Penjajahan Di
Indonesia. JakartaS: urya Persindo

http://wikipedia.org/wiki/Soedirman, diakses
15 Januari 2011.

Anda mungkin juga menyukai