Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KEGIATAN

PEMBELAJARAN LUAR KELAS SMKS TRITECH INFORMATIKA DI MUSEUM NEGERI


SUMATERA UTARA”

A. Dasar Pemikiran
Kuntowijoyo (2005:18) berpendapat sebagai berikut: “Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu, dalam
bukunya pengantar ilmu sejarah indonesia, Moh ali mempertegas pengertian sejarah, yaitu jumlah
perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan disekitar kita, cerita tentang perubahan-
perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan disekitar kita; itu yang bertugas dalam menyelidiki
tentang perubahan-perubahan kejadian dan peristiwa kenyataan disekitar kita”.
Arti penting dapat juga dilihat dari segi edukatif yang bisa ditangkap dari pendidikan sejarah itu
sendiri. Makna yang bisa ditangkap dari pendidikan sejarah adalah bahwa pendidikan sejarah bisa
memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya (Widja, 1989:45). Dengan menyadari
makna edukatif sejarah berarti menyadari masa lampau yang penuh arti dan selanjutnya dapat berarti
bahwa dapat diambil dari sejarah berupa ide-ide maupun kreatif sebagai sumber pemecahan masalah-
masalah masa kini dan selanjutnya untuk merelasasikan harapan-harapan dimasa yang akan datang.
Museum adalah tempat panyimpanan benda benda bersejarah,semua benda yang ada di museum
merupakan benda peninggalan sejarah yang semestinya dilestarikan, supaya bangsa indonesia tidak lupa
akan perjuangan para pejuang bangsa yang membela tanah air dan sejarah bangsa lainnya. didirikannya
museum maka bangsa indonesia tidak akan lupa tentang sejarah bangsanya. hanya itu bangsa juga harus
mendapatkan pendidikan, agar bangsa kita tidak terjajah oleh bangsa lain. Prinsipnnya pendidikan
merupakan bentuk kesadaran masyarakat yang ingin meningkatkan peradabannya, sehingga mereka
menguasai ilmu pengetahuan dan mempunyai jati diri, peran masyarakat di pendidikan sejak semula sudah
terlihat, baik melalui lembaga-lembaga pendidikan maupun organisasi-organisasi masyarakat.
Pengertian tentang museum telah dirumuskan oleh ICOM (Internacional Council of Museum), yaitu
museum adalah suatu lembaga bersifat tetap, tidak mencari keuntungan dalam melayani masyarakat, dan
dalam perkembangannya terbuka untuk umum, yang berfungsi mengawatkan, mengomunikasikan dan
memamerkan barang–barang pembuktian manusia dan lingkungan untuk tujuan pengkajian, pendidikan
dan kesenangan (Sulaiman, 1990:100-107). Ada beberapa pembagian museum. Menurut koleksinya,
museum dibedakan menjadi dua yaitu museum umum dan museum khusus, sedangkan menurut lokasinya
museum dibagi menjadi tiga, yaitu museum nasional, museum lokal, dan museum Peninggalan Bersejarah
(Sulaiman, 1990:100-107).
Dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah dan masyarakat
memiliki tanggung jawab dalam hal tersebut, di harapkan dapat menghasilkan tenaga-tenaga terdidik,
terlatih sehingga dalam selanjutnya akan memiliki kemampuan yang professional baik dalam bekerja
maupun berkarya. Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa untuk meningkatakan
mutu pendidikan sekolah antara lain dengan cara pemberian bantua/alat sarana pendidikan guna untuk
kemajuan sekolah (Depdiknas, 1996:5). Penggunaan suatu sumber belajar dalam pelaksanaan pengajaran

1
bagaimanapun akan membantu kelancaran, efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan. Bahan belajar yang
menggunakan sumber balajar dengan baik akan lebih bermakna (meaningful).
Pendidikan Nasional memiliki tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
memiliki budi pekerti yang luhur, pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Yahya
2003:36) oleh karena itu pemerintah melakukan pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Undang-
undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sanjaya, 2006:2).
Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melakukan
aktivitas belajar dirumuskan dalam ujian pembelajaran, tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang
perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menujukan bahwa belajar telah terjadi,
sejarah memiliki tujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran nasionalisme. Tanpa
mengetahui sejarah bangsanya tidak mungkin masyarakat mengenal dan memilki identitasnya.
Pembelajaran sejarah merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan berbagai komponen
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran harus dipikirkan dengan baik agar pembelajaran dapat
berlangsung efektif dan efisien. Komponen-komponen pembelajaran harus saling mendukung dan
melengkapi untuk menghasilkan suatu proses pembelajaran yang bermakna dan mudah dipahami siswa.
Materi pembelajaran diperlukan oleh guru untuk membantu guru memberikan pengetahuan yang baru.
Mata pelajaran Sejarah Indonesia merupakan salah satu pelajaran di SMK dan memiliki arti penting
dalam pembentukan kesadaran dan wawasan kebangsaan. Arti penting dalam pengembangan kesadaran
dan wawasan digambarkan sebagai berikut :”tanpa mengetahui sejarahnya suatu bangsa tidak akan
mengenal dan memilki identitasnya”. Disamping itu kesadaran sejarah merupakan sumber inspirasi juga
aspirasi. Keduanya sangat potensial untuk membangkitkan kebanggaan dan tanggung jawab dan kewajiban
( Kartodirjdo, 1982:5 dalam Gunawan Wijanarko). Sejarah mengandung arti dalam ilmu pengetahuan yang
mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam umat manusia.
Terkait dengan Kegiatan Belajar Mengajar Sejarah Indonesia di SMK Tritech Informatika Medan
berupa Pembelajaran Luar Kelas melaui Wisata Sejarah; pengetahuan masa lampau mengandung nilai-nilai
kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecderdasan, membentuk sikap dan watak dan keperibadian
peserta didik. Dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia akan dipelajari tentang berbagai peristiwa masa lalu
yang mengandung arti dan mempengaruhi kehidupan masyarakat, manfaat dari sumber sejarah pada
umumnya kita dapat mengetahui berbagai rentetan peristiwa masa lalu dan mengambil sebagai pelajaran
berharga untuk di gunakan sebagai bekal dalam kehidupan masa kini. Menurut Kuurikulum Nasional; mata
pelajaran Sejarah Indonesia masih memiliki arti yang strategis dalam pembentukan watak peradaban
bangsa yang bermatabat serta pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air.

2
Menurut Doucl dalam Widja (1989:113) kelebihan khusus yang dimiliki oleh pengajaran sejarah lokal
di bandingkan dengan konvensional yaitu kemampuan untuk membawa peserta didik pada situasi riil di
lingkungannya, dengan kata lain seakan-akan mampu menerobos batas antara dunia sekolah dan dunia
nyata di sekitar sekolah. Kelebihan yang lain adalah lebih mudah membawa pesrta didik pada usaha untuk
memproyeksikan pengalaman masa lampau masyarakat dengan masa kini, bahkan juga pada masa
depannya. Dengan adanya sarana seperti museum para murid akan dapat mengetahui sejarah lokal yang
ada dan tersimpan dimuseum tersebut.
Sumber belajar sejarah adalah segala sumber yang dapat digunakan dalam mempelajari sejarah banyak
tempat yang dapat menunjukan sumber-sumber sejarah antara lain adalah Museum, dalam Kegiatan
Belajar Mengajar ini kegiatan guru sejarah untuk mempersepsikan tentang eksistensi museum.
Pengetahuan Peninggalan Bersejarah didapat dari eksekusi melalui Pembelajaran Luar Kelas Peserta
Didik bersama Guru sesuai mata pelajaran yang telah diatur dalam Perencanaan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM). Selain itu, pesrta didik Kelas X Semua Kompetensi Keahlian di SMK Tritech
Informatka Medan juga memiliki kesempatan mendapatkan Jiwa Sejarah (kedekatan suasana) saat
menjalani pembelajaran luar kelas melalui Wisata Sejarah di Museum Negeri Sumatera Utara Medan
tersebut. Untuk itulah; Saya sebagai bagian dari MGMP Sejarah SMK Tritech Informatika Medan
mengadakan kegiatan Pembelajaran Luar Kelas melaui Wisata Sejarah yang berguna untuk menambah
pengetahuan Peninggalan Bersejarah peserta didik SMK Tritech Informatika Medan Kelas X Semua
Kompetensi Keahlian.
Berdasarkan Dasar Pemikiran tersebut, maka Kami MGMP Sejarah SMK Tritech Informatika Medan
mengadakan kegiatan Pembelajaran Luar Kelas melalui Wisata Sejarah yang berguna untuk menambah
pengetahuan Peninggalan Bersejarah peserta didik SMK Tritech Informatika Medan Kelas X Semua
Kompetensi Keahlian di Museum Negeri Sumatera Utara Medan yang berada dibawah naungan
Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara.

B. Nama Kegiatan
PEMBELAJARAN LUAR KELAS SMKS TRITECH INFORMATIKA DI MUSEUM NEGERI SUMATERA
UTARA”

C. Tema Kegiatan
“Pembelajaran Luar Kelas sebagai Perekat Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Peninggalan Bersejarah di
Museum Negeri Sumatera Utara Medan”

D. Tujuan dan Target


a. Tujuan Umum:
1. Memberikan pengayaan pengetahuan Peninggalan Bersejarah serta menumbuhkan ketertarikan terhadap
kegiatan Peninggalan Bersejarah melalui Wisata Sejarah terutama membangkitkan nasionalisme–
Peninggalan Bersejarah di Museum Negeri Sumatera Utara Medan bagi para peserta didik SMK Tritech
Informatika Medan.

3
2. Memberikan pengetahuan tentang Tahapan-Tahapan Pengungkapan Sejarah Indonesia di Museum Negeri
Sumatera Utara Medan.
3. Dapat menyusun dan mempublikasikan Oral History dan Historygraphi tentang Sentimen Nilai-Nilai
Nasionalisme melalui Peninggalan Bersejarah di Museum Negeri Sumatera Utara Medan untuk
mengingatkan ingatan memori sejarah pada Peserta Didik SMKS Tritech Informatika Medan Kelas X
Semua Kompetensi Keahlian.
Tujuan Khusus:
1. Mengenali keadaan fisik sumber sejarah di Museum Negeri Sumatera Utara Medan dan
membandingkannya dengan data literatur.
2. Mengenali dan memahami Proses Tahapan Pengngkapan Peristiwa/Kejadian yang terdapat di Peninggalan
Bersejarah Museum Negeri Sumatera Utara Medan.
3. Mengenali heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi yang terdapat di Museum Negeri Sumatera
Utara Medan.
4. Mengenali serta memahami sumber fisik sejarah di Museum Negeri Sumatera Utara Medan.
5. Mengetahui proses keberadaan sumber fisik sejarah tersebut berdasarkan sumber lisan, tertulis dan
Kebendaan.
6. Mencari dan mengumpulkan data-data terbaru mengenai kisah dibalik peristiwa Lokal dan Nasional
tersebut dari koleksi-koleksi Peninggalan Bersejarah yang terdapat di Museum Negeri Sumatera Utara
Medan.
b. Target
1. Tumbuhnya ketertarikan terhadap kegiatan Ekskavasi;
2. Meningkatnya pengetahuan studi Peninggalan Bersejarah dalam Proses Tahapan Pengungkapan
Peristiwa/Kejadian Peninggalan Bersejarah yang terdapat di Museum Negeri Sumatera Utara Medan;
3. Mempublikasikan Pengalaman Sejarah pada Peninggalan Bersejarah yang terdapat di Museum Negeri
Sumatera Utara Medan dalam Dokumentasi Foto dan Audio-Visual.

E. Metode dan Tahapan Pengngkapan Peristiwa/Kejadian


Metode Pengungkapan adalah langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan pengambilan data
pengetahuan studi Peninggalan Bersejarah dalam Proses Tahapan Pengngkapan Peristiwa/Kejadian yang
terdapat dalam Wisata Sejarah di Peninggalan Bersejarah Museum Negeri Sumatera Utara Medan 2018
ini. Laporan Proses Tahapan Pengngkapan Peristiwa/Kejadian berupa ingatan sejarah yang
diaktualisasikan ke dalam bentuk Oral History (Pengungkapan Lisan Sejarah). Proses Tahapan
Pengngkapan Peristiwa/Kejadian diambil dengan beberapa metode, diantaranya :

1. Metode Kemampuan Berpikr Diakronik


Kemampuan berpikir diakronik merupakan kemampuan memahami peristiwa dengan melakukan
penelusuran pada masa lalu. Tahapan yang dilakukan dengan memahami Koleksi-Koleksi Peninggalan
Bersejarah melalui Pembelajaran Luar Kelas. Oleh karena itu cara berpikir diakronis sangat mementingkan
proses terjadinya sebuah peristiwa yang harus diinterpretasikan (tafsirkan) dari Koleksi-Koleksi
Peninggalan Bersejarah yang ada di Museum Negeri Sumatera Utara Medan tersebut.
2. Metode Kemampuan Berpikir Sinkronik

4
Sementara Kemampuan Berpikir Sinkronik merupakan kemampuan untuk memahami peristiwa dengan
mengabaikan aspek perkembangannya. Tahapan yang dilakukan dengan memahami Koleksi-Koleksi
Peninggalan Bersejarah di Museum Negeri Sumatera Utara Medan dijelaskan dengan menguraikan
berbagai aspek, seperti aspek social, ekonomi, politik dan hubungan lokal (Sumatera Utara) dengan Pusat
(Nasional). Oleh karena itu cara berpikir sinkronik sangat mementingkan struktur yang terdapat dalam
setiap peristiwa yang diinterpretasikan pada Koleksi-Koleksi Peninggalan Bersejarah yang ada di Museum
Negeri Sumatera Utara Medan.

F. Pembimbing dan Penguji


Muhammad Alamsyah, S.S; Guru Sejarah Indonesia Kelas X-AK1, AK-2, AK-3 dan X-PBS SMK
Tritech Informatika Medan.

G. Peserta
Peserta Pembelajaran Luar Kelas di Museum Negeri Sumatera Utara Medan adalah Peserta Dididk SMK
Tritech Informatika yang berjumlah 100 (Seratus) orang.

H. Pelaksana
Pembelajaran Luar Kelas di Museum Negeri Sumatera Utara Medan 2018 diselenggarakan oleh Guru
Sejarah Indonesia Kelas X X Semua Kompetensi Keahlian SMK Tritech Informatika Medan.

I. Waktu dan Tempat


Pembelajaran Luar Kelas di Museum Negeri Sumatera Utara Medan ini akan diselenggarakan selama Satu
Bulan (Minimal Satu Kelas Per Minggu), yaitu dimuai pada 7 Febuari s/d 28 Febuari 2019 berdasarkan
Jadwal Pembelajaran Guru MGMP Sejarah. Adapun lokasi Pembelajaran Luar Kelas melalui Wisata
Sejarah terletak di Museum Negeri Sumatera Utara Medan; mengingat Jam Kunjungan Museum Negeri
Sumatera Utara dari Pukul 09.00 s/d 14.00 Wib Setiap Hari Jam Kerja.
J. Rencana Kegiatan
Terlampir.
K. Susunan Pelaksana
Terlampir
MGMP Sejarah SMKS Tritech Informatika Medan (Guru Sejarah Indonesia sebagai Pembimbing dan
Penguji Kegiatan).
L. Anggaran Biaya Kegiatan
Terlampir
M. Sumber Dana
Peserta Didik Pembelajaran Luar Kelas di Museum Negeri Sumatera Utara Medan SMK Tritech
Informatika Medan.
N. Sekretariat dan Contact Person
Sekretariat dan contact person
Guru Sejarah Indonesia Kelas X Semua Kompetensi Keahlian SMK Tritech Informatika Medan
Jl. Bhayangkara No. 484

5
Kel. Indra Kasih
Kecamatan Medan Tembung
Medan
Contact Person
Bapak Muhammad Alamsyah, S.S (082160509201)
Bapak Dedi Ahmadi, S.Pd (085264638098)
Ibu Ida Zuraida, S.Pd (085276656014)
Seketaris dan BendaharaKelas X Semua Kompetensi Keahlian

O. Penutup
Demikianlah proposal ini Saya susun untuk digunakan dengan semestinya agar dijadikan pedoman
dalam pelaksanaan Pembelajaran Luar Kelas melalui Wisata Sejarah di Museum Negeri Sumatera Utara
Medan, serta menjadi bahan pertimbangan bagi semua pihak yang dengan keikhlasannya bersedia
membantu baik dalam bentuk moril maupun materiil dalam pelaksanaan kegiatan ini. Semoga niat baik ini
mendapat ridho dari Tuhan YME.Amien.

Pembimbing dan Penguji Pembelajaran Luar Kelas


ttd
MGMP Sejarah SMKS Tritech Informatika Medan

Mengetahui,

Kepala Tata Usaha Waka Kurikulum SMK Tritech Informatika Medan


SMK Tritech Informatika Medan

Mahdalena, Amd. Riani Wulandari, S.H.

Menyetujui,

Kepala Sekolah SMK Tritech

Drs. H. Zulhanif, M.M

6
Lampiran I

Struktur Kepanitian
Pembelajaran Luar Kelas SMKS Tritech Informatika di Museum Negeri Sumatera Utara Medan

Pelindung : Kepala Sekolah SMK Tritech Informatika Medan


Drs. H. Zulhanif, M.M.
Penanggung Jawab : Wakil Kurikulum SMK Tritech Informatika Medan
Riani Wulandari, S.H.
Pembimbing dan Penguji : MGMP Sejarah SMKS Tritech Informatika Medan
Dibantu oleh : Komisariat Kelas X Semua Kompetensi Keahlian

Koordinator Kesekretariatan : Seketaris dan Bendahara Kelas X Semua Kompetensi Keahlian


Dibantu oleh : Peserta Pembelajaran Luar Kelas Sejarah Kelas X

Koordinator Pengarah Studi : MGMP Sejarah SMKS Tri


Dibantu oleh : Komisariat Kelas X Semua Kompetensi Keahlian

7
Lampiran II
Rencana Kegiatan
Pembelajaran Luar Kelas SMKS Tritech Informatika di Museum Negeri Sumatera Utara Medan

Sesi I (Ruang Kelas)


Brifing Pengantar Pembelajaran Luar Kelas SMKS Tritech Informatika di
Museum Negeri Sumatera Utara Medan Pukul 08.45-09.00 Wib

Sesi II (Pembelajaran Luar Kelas)


WAKTU STOP LOKASI KEGIATAN

10.00- Ekskavasi 1 Ruang Pra Heuristik, Verifikasi,


10.30 Aksara Interpretasi dan Historiografi

10.30- Ekskavasi 2 Ruang Pra Heuristik, Verifikasi,


11.00 Aksara Interpretasi dan Historiografi
Sumatera Utara
11.00- Ekskavasi 3 Ruang Hindu- Heuristik, Verifikasi,
11.30 Budha Interpretasi dan Historiografi

11.30- ISOMA Halaman Depan Makan Siang dan Sholat serta


12.30 Museum Negeri Persiapan Ekskavasi 4
Sumatera Utara
Medan
12.30- Ekskavasi 4 Ruang Islam Heuristik, Verifikasi,
13.00 Interpretasi dan Historiografi

13.00- Ekskavasi 5 Ruang Heuristik, Verifikasi,


13.30 Kolonialisme & Interpretasi dan Historiografi
Imprialisme
13.30- Ekskavasi 6 Ruang Heuristik, Verifikasi,
14.00 Perjuangan Interpretasi dan Historiografi
Fisik dan
Diplomasi
14.00- Penutup Halaman Depan Mengajukan pertanyaan
14.30 Gedung dan berdiskusi untuk
mendapatkan klarifikasi dan
pendalaman tentang Era Pra
Aksara, Hindu, Budha, Islam,
Kolonialisme & Imprialisme

8
dan Perjuangan Fisik &
Diplomasi.
Mengumpulkan data
lanjutan terkait dengan
pertanyaan mengenai Era Pra
Aksara, Hindu, Budha, Islam,
Kolonialisme & Imprialisme
dan Perjuangan Fisik &
Diplomasi.
Mengasosiasi dengan
menganalisis informasi yang
didapat tentang Era Pra
Aksara, Hindu, Budha, Islam,
Kolonialisme & Imprialisme
dan Perjuangan Fisik &
Diplomasi dengan
mengelompokkannya ke
dalam Aktivitas dan
Keterkaitannya dengan
Keberlanjutan disekarang ini.
Mengkomunikasikan hasil
analisis dalam bentuk tulisan
tentang Era Pra Aksara,
Hindu, Budha, Islam,
Kolonialisme & Imprialisme
dan Perjuangan Fisik &
Diplomasi dan
dipertanggungjawabakan
secara individu diwaktu yang
akan dating (Satu Minggu ke
depan).
14.30- Pembelajaran Halaman Depan Tiba di SMKS Tritech
15.00 Berahir dan Museum Negeri Informatika Medan
Pulang Sumatera Utara
Medan

*Jalur perjalanan dapat berubah.


** Waktu rencana kegiatan lainnya akan disesuaikan lebih lanjut

9
LAMPIRAN III

Rancangan Anggaran Biaya


Pembelajaran Luar Kelas SMKS Tritech Informatika di Museum Negeri Sumatera Utara Medan

Pengeluaran

Kesekretariatan
No Nama Item Jumlah Harga Satuan Pengeluaran
1. Proposal Kegiatan 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
2. Laporan Kegiatan 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
3. Print Rp. 200.000
Handout Materi (Lembaran Kegiatan
4 Pembelajaran Luar Kelas) 100 Rp. 500.000
Sub Total Rp. 900.000

Logistik
No Nama Item Jumlah Harga Satuan Pengeluaran
1. Masuk Museum 100 Rp. 5.000 Rp. 500.000

Sub Total Rp. 500.000

Transportasi
No Nama Item Jumlah Harga Satuan Pengeluaran
1. Angkot 8 500.000 Rp. 4.000.000
2. Parkir Rp. 40.000
Sub Total Rp. 4.040.000

Konsumsi
No Nama Item Jumlah Harga Satuan Pengeluaran
1. Snack, Makan & minum peserta dan panitia 100 Rp. 20.000 Rp. 2.000.000
(1 x 100 orang)
Sub Total Rp. 2.000.000

TOTAL Rp. 7.440.000

10
Proyeksi Pemasukan
No Nama Item Jumlah Biaya Perorangan Pemasukan
1. Bea Wisata Sejarah Peserta 100 25.000 Rp. 7.440.000
Peserta Pembelajaran Luar
2. Kelas 100 Rp. 2.500.000
Anggaran Operasional
Departemen Riset Masyarakat
Sejarahwan Indonesia Cabang
3. Sumatera Utara 4.940.000

TOTAL 7.440.000

11

Anda mungkin juga menyukai