Anda di halaman 1dari 31

Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

KOMPETENSI DAN MATERI PADA CAPAIAN PEMBELAJARAN

MATAPELAJARAN : SEJARAH
FASE :E

NO ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI MATERI TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN


TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Konsep Dasar Pada akhir fase ini, peserta didik Menganalisis Subjek dan Objek Menganalisis subjek dan objek 1. Menyebutkan subjek dalam
Ilmu Sejarah mampu memahami konsep dasar Sejarah sejarah sejarah.
ilmu sejarah yang dapat digunakan 2. Menyebutkan objek dalam
untuk menjelaskan peristiwa sejarah.
sejarah; memahami konsep dasar 3. Menjelaskan perbedaan subjek
ilmu sejarah sebagai bahan analisis dan objek sejarah.
untuk mengkaji peristiwa sejarah; 4. Menganalisis keterkaitan
memahami konsep dasar ilmu antara subjek dan objek dalam
sejarah sebagai bahan evaluasi sejarah
untuk mengkaji peristiwa sejarah; Menganalisis Konsep berpikir Menganalisis konsep berpikir 1. Mendeskripsikan konsep
menganalisis serta mengevaluasi Diakronis dan diakronis dan sinkronis berpikir diakronis.
manusia sebagai subjek dan objek Sinkronis 2. Mendeskripsikan konsep
sejarah; menganalisis serta berpikir sinkronis.
mengevaluasi peristiwa sejarah 3. Menganalisis konsep berpikir
dalam ruang lingkup lokal, nasional, diakronis dan sinkronis dalam
dan global; menganalisis serta peristiwa sejarah
mengevaluasi sejarah dalam dimensi Menganalisis Aspek Menganalisis aspek 1. Menjelaskan aspek
masa lalu, masa kini, dan masa perkembangan, perkembangan, perubahan, perkembangan dalam sejarah.
depan; menganalisis serta perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan 2. Menjelaskan aspek perubahan
mengevaluasi sejarah dari keberlanjutan, dan dalam sejarah.
aspek perkembangan, perubahan, keberulangan 3. Menjelaskan aspek
keberlanjutan, dan keberulangan; keberlanjutan dalam sejarah.
memahami peristiwa sejarah secara 4. Menjelaskan aspek
diakronis (kronologi) maupun keberulangan dalam sejarah.
sinkronis. 5. Menganalisis keterkaitan
antara aspek perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan dalam sejarah
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

2 Asal Usul Peserta didik juga dapat memahami Menjelaskan Asal Usul Nenek Menjelaskan asal usul nenek 1. Menyebutkan asal usul nenek
Nenek Moyang konsep dasar asal usul nenek Moyang moyang moyang.
dan Jalur moyang dan jalur rempah; 2. Mendeskripsikan asal usul
Rempah menganalisis serta mengevaluasi nenek moyang.
manusia dalam asal usul nenek 3. Menganalisis asal usul nenek
moyang dan jalur rempah; moyang
menganalisis serta mengevaluasi
asal usul nenek moyang dan jalur
rempah dalam ruang lingkup lokal,
nasional, serta global; menganalisis
serta mengevaluasi asal usul nenek
moyang dan jalur rempah dalam
dimensi masa lalu, masa kini, serta
masa depan; menganalisis serta
mengevaluasi asal usul nenek
moyang dan jalur rempah dari pola
perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan;
menganalisis serta mengevaluasi
Mendeskripsikan Jalur Rempah Mendeskripsikan jalur rempah 1. Menggelompokkan jalur
asal usul nenek moyang dan jalur
rempah.
rempah secara diakronis (kronologi)
2. Menyebutkan jalur rempah.
dan/atau sinkronis.
3. Menganalisis jalur rempah di
Indonesia
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

MATAPELAJARAN : SEJARAH
FASE : E (X)/ SEMESTER GANJI

Konsep Dasar Asal Usul Nenek


FASE E (X)
Ilmu Sejarah Moyang Indonesia

Kerajaan Hindu-
Kerajaan Islam di
Buddha di
Nusantara
Nusantara
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

MODUL AJAR
SEJARAH
DAFTAR ISI:

A. INFORMASI UMUM
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
D. SARANA & PRASARANA
E. TARGET PESERTA DIDIK
F. KETERSEDIAAN MATERI
G. MODEL PEMBELAJARAN
H. TUJUAN PEMBELAJARAN
I. PEMAHAMAN BERMAKNA
J. PERTANYAAN PEMANTIK
K. MATERI AJAR
• ALAT & BAHAN
PEMBELAJARAN
• KEGIATAN PEMBELAJARAN
• ASSESMEN
L. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
M. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
N. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
DAN ASSESMEN
O. BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK&BAHAN BACAAN GURU
P. MATERI PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Q. DAFTAR PUSTAKA
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

A. Informasi Umum
Nama Penyusun : Balkis Ekabella, S.Pd
Asal Instansi : SMKS Prof. Suryono
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan
Kelas : X (Sepuluh)
Alokasi Waktu : 2 JP x 4 Pertemuan (360 Menit)

B. Capaian Pembelajaran
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 033/H/KR/2022
tentang Capaian Pembelajaran (CP) pada Jenjang Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka khususnya Matapelajaran Sejarah, dari beberapa Capaian
Pembelajaran (CP) mata pelajaran sejarah sebagai berikut:

“Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu
sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah; memahami
konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan analisis untuk mengkaji peristiwa sejarah;
memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji
peristiwa sejarah; menganalisis serta mengevaluasi manusia sebagai subjek dan
objek sejarah; menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam ruang
lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dalam
dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi
sejarah dari aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
memahami peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis.”

C. Profil Pelajar Pancasila


Dalam mempelajari materi ini pelajar diharapkan dapat menjadi pribadi yang:
1. Mandiri
Dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah
video maupun membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang
diberikan dalam upaya menyelesaikan kompetensinya
2. Integritas
Dilakukan dengan selalu menyertakan sumber sejarah pada saat proses
pembuatan laporan baik tulis, audio, visual, maupun audio visual
3. Bernalar Kritis
Didapaati dengan mampu memproses informasi dan gagasan serta melakukan
evaluasi terhadap prosedur yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat
mengenai informasi maupun gagasan yang muncul setelah mempelajari
hubungan manusia dan sejarah.
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

4. Kreatif
Dengan menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil dalam
pengerjaan tugas-tugas yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio
visual, maupun karya tulis
5. Bergotong-royong
Bersama-sama dalam melaksanakan dan mengerjakan tugas-tugas kelompok yang
diberikan, mampu berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana

D. Sarana dan Prasarana


Dalam proses pembelajaran ini, diperlukan penunjang untuk pemahaman peserta didik
di antaranya sebagai berikut:
1. Jaringan internet yang memadai.
2. Laptop/ Smartphone
3. Perpustakaan, buku-buku sebagai referensi.
4. Sumber Sejarah yang ada di lingkungan tempat tinggal peserta didik.
5. Papan Tulis
6. LCD Proyektor

E. Target Peserta Didik


Perangkat ajar ini bisa digunakan untuk peserta didik, khusunya kelas X yang terdiri
dari 2 kelas di jenjang pendidikan SMK.

F. Ketersediaan Materi
Materi di dalam modul ajar ini tidak hanya dipergunakan untuk peserta didik
regular, melainkan terdapat juga materi khusus untuk peserta didik berpencapaian tinggi
dan juga terdapat materi khusus peserta didik yang memiliki kesulitan dalam memahami
konsep sejarah. Dalam modul ajar ini terdapat tambahan materi di antaranya sebagai
berikut:
1. Materi Pengayaan: peserta didik yang memiliki kecapaian tinggi dalam memahami
konsep sejarah.
2. Materi Remedial: peserta didik yang memiliki kesulitan dalam memahami konsep
sejarah.

G. Model Pembelajaran
Tatap Muka (Luring), dan Problem Based Learning (PBL)

H. Tujuan Pembelajaran
1. Menganalisis subjek dan objek sejarah
2. Menganalisis konsep berpikir diakronis dan sinkronis
3. Menganalisis aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

I. Pemahaman Bermakna
Materi Konsep Dasar Ilmu Sejarah yang diperoleh dari guru maupun sumber belajar
lainnya diharapkan peserta didik mampu mencapai pemahaman konsep sejarah di antaranya:
1. Sejarah merupakan sebuah kajian ilmu pengetahuan yang menitikberatkan pada
peristiwa penting di masa lalu baik itu fenomena alam maupun sosial.
2. Manusia sebagai agen sejarah yang bisa menciptakan sejarah dan menyusun kembali
peristiwa di masa lalu.
3. Dalam konsep sejarah, ada keterkaitan antara manusia, waktu dan ruang peristiwa itu
sendiri.
4. Sejarah sebagai peristiwa adalah kenangan, sejarah sebagai kisah adalah hasil
rekontruksi masa lalu oleh manusia masa kini, sejarah sebagai ilmu adalah metode ilmu
pengetahuan yang sistematis yang diperoleh dari fakta kebenaran sejarah yang
bersumber dari karya peninggalan masa lalu manusia, sedangkan sejarah sebagai seni
adalah seni dalam bentuk rangkaian kata-kata yang disusun untuk menghidupkan
kembali peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu.
5. Pola pikir sinkronis dalam belajar sejarah lebih menekankan pada ruang yang nantinya
pendalaman peristiwa lebih kuat, sedangkan pola pikir diakronis lebih mementingkan
waktu yang menitikberatkan pada proses waktu peristiwa itu terjadi.
6. Konsep berpikir kronologis memudahkan kita untuk memahami peristiwa berdasarkan
urutan waktu, sedangkan periodisasi memudahkan kita untuk memahami peristiwa
berdasarkan keunikan yang khas dalam sebuah rezim atau periode tertentu.
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

J. Pertanyaan Pemantik
Pada materi “Konsep Dasar Ilmu Sejarah” diharapkan peserta didik mampu
menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis. Sikap positif tersebut bisa
didorong melalui pertanyaan pemantik untuk memandu pemahaman bermakna sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Adapun pertanyaan pemantik dalam modul ajar ini, antara lain:
No Materi Pertanyaan
1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting dalam
sejarah. Jelaskan keterkaitan konsep ruang dan konsep
waktu dalam sejarah!
2. Dalam ilmu sejarah dibahasa tentang manusia dalam
kegiatan dengan masyarakat atau bangsanya merupakan
Subjek dan Obek dalam
kajian utama, yakni segala aktivitas manusia pada masa
1 Sejarah
lalu. Jelaskan maksud dari pernyataan di atas!
3. Manusia dalam kesehariannya melakukan berbagai
aktifitas di kehidupannya, hal ini dapat memberikan
peran penting bagi sejarah. Bagaimana peran manusia
dalam sejarah!

1. Apa yang dimaksud dengan sejarah sebagai peristiwa?


2. Ilmu sejarah memiliki sifat khas jika dibandingkan
dengan ilmu yang lain. Jelaskan tiga sifat khas ilmu
sejarah!
Sejarah sebagai peristiwa, 3. Jelaskan pengertian sejarah sebagai ceerita atau kisah!
2
kisah, ilmu dan seni. 4. Apakah sejarah termasuk ilmu pengetahuan!
5. Berbeda dengan sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai
seni lebih menarik dalam penyempaiannya! Berikan
alasan Anda secara singkat dan jelas!
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

1. Salah satu konsep waktu dalam sejarah adalah


pengulangan. Akan tetapi, sejarah bersifat unik atau
hanya sekali terjadi. Dengan demikian, bagaimana unsur
pengulangan dapat terjadi? Berikan penjelasan disertai
contohnya!
Konsep Perkembangan,
2. Masih bertahannya pola-pola tradisi lama dalam
Kesinambungan,
masyarakat membuktikan bahwa masyarakat mengalami
3 Pengulangan dan
kesinambungan .menurut Anda, benar atau salah
Perubahan
pernyataan tersebut? Jelaskan pendapat Anda!
3. Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari
perubahan dan keberlanjutan. Mengapa demikian?
4. Perubahan sosial memiliki sifat keberlanjutan. Apa
maksud pernyataan tersebut? Jelaskan pendapat Anda!

1. Dalam kajian sejarah tidak dapat dilepaskan dari konsep


berpikir diakronik dan sinkronik. Jelaskan perbedaan
Konsep Berfikir kedua konsep berpikir tersebut!
4
Sinkronis dan Diakronis 2. Anggapan kerajaan Majapahit sebagai negara nasional
merupakan salah satu bentuk anakronisme dalam sejarah.
Mengapa demikian?
3. Pemahaman tentang perubahan kehidupan manusia dapat
diketahui dari kajian sejarah yang menerapkan cara
berpikir diakronik. Menurut Anda, benar atau salah
pernyataan tersebut? Jelaskan pendapat Anda!
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

K. Materi Ajar

Materi Ajar Referensi


1. Konsep Dasar Ilmu Sejarah
• Konsep Manusia, Ruang dan • Kuntowijoyo, PENGANTAR ILMU
Waktu SEJARAH, (Yogyakarta: Tiara
• Sejarah sebagai peristiwa, kisah ilmu Wacana,2018).
dan seni • Kuntowijoyo, PENJELASAN
• Konsep Perkembangan, SEJARAH (Historical Explanation),
Kesinambungan, Pengulangan dan (Yogyakarta: TiaraWacana,2008).
Perubahan • Sokmono,R.Dr, PENGATAR SEJARAH
• Konsep Berfikir Sinkronis dan KEBUDAYAAN INDONESIA 1,
Diakronis (Yogyakarta :Kanisius, 1981)
• Sejarah dan Ilmu Sosial
• Manfaat Mempelajari Sejarah

Alat Pengaturan Peserta Didik


Alat yang diperlukan dalam
prosespembelajaran: ➢ Individu
✓ Gambar (lihat lampiran)
✓ Lembar kerja peserta ➢ Berkelompok (>2 orang)
didik/lembarpengamatan
✓ Kertas HVS/Polio/Buku catatan
murid
✓ Gunting
✓ Amplop besar (untuk
menyimpangambar logo-logo
perusahaan)
✓ Lem
✓ Karton (untuk membuat kartu)
Metode Assesmen
Asesmen dilaksanakan dengan Asesmen
➢ CeramahDiskusi Individu dan Asesmen Kelompok Jenis
➢ Presentasi Asesmen
➢ Permainan/Game Penilaian Formatif
a. Individu
- Pengamatan Selama Proses Pembelajaran
- Penilaian Diri
b. Kelompok
- Penilaian Antar Teman
Penilaian Sumatif
a. Individu
Tes Tertulis, Tes Lisan , Penugasan Individu
b. Kelompok
Hasil Unjuk Kerja, Hasil Presentasi Kelompok
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

Persiapan Pembelajaran
Adapun Langkah-langkah yang harus dipersiapkan sebelum mengajar yaitu:
1) Membaca materi yang akan disampaikan
2) Membuat presentasi materi tentang badan usaha dalam bentuk power point
3) Menyiapkan lembar kerja peserta didik dan mencetaknya untuk dibagikan kepada
peserta didik (boleh modifikasi dari yang sudah dibuat di modul ini) Untuk yang
ketersediaan prin tdan foto copy yang minim, lembar kerja peserta didik bisa ditulis
di buku tulis peserta didik
4) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
5) Membuat kelompok diskusi
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

L. Langkah Kegiatan Pembelajaran


Materi : Konsep , Sinkronik,Diakronik dan Kronologi dalam Sejarah
Metode Pembelajaran : Kooperatif Jigsaw
Kegiatan Awal 1. Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima
(15 Menit) pembelajaran
2. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berdoa
bersama
3. Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran
4. Menyepakati bersama tentang penugasan dan juga
penilaian pembelajaran
5. Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki
oleh peserta didik
6. Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai
konsep sinkronik, diakronik, dan kronologi dalam sejarah
7. Dalam membuka pembelajaran peserta didik dapat
diberikan sebuah diagram
Sumber :
https://edusejarah.blogspot.com/2016/05/materi sejarah-
konsep-berpikir.html

Kegiatan Inti 1. Setelah mengamati dan mendengarkan pemahaman awal konsep


sinkronik, diakronik, dan kronologis dalam sejarah, peserta
(70 Menit) didik diberikan tampilan video berjudul 17 abad kekuasaan
nusantara yang ada pada link
https://drive.google.com/file/d/1caGzpYdFbx8mwm2g6EOokr
wx J-VfLbrY/view?usp=sharing
2. Berdasarkan pada video tersebut, peserta didik menyusun dan
mencatat peristiwa-peristiwa berdasarkan urutan waktunya
3. Peserta didik membuat Informasi mengenai peristiwa-
peristiwa yang tertuang dalam video
4. Peserta didik secara bersama mengolah dan melakukan
analisis terhadap berbagai informasi yang ditemukan
kemudian menghubungkannya dengan konsep Sinkronik,
Diakronik dan Kronologi dalam sejarah
5. Peserta didik memberikan kesimpulan mengenai konsep
Sinkronik, Diakronik, dan Kronologi dalam sejarah
berdasarkan pada hasil pengamatan video dan diskusi dengan
kelompok.
6. Peserta didik menyampaikan kesimpulannya dalam bentuk
Poster yang diunggah ke media sosial dengan hastag (#):
“Kenapa Sejarah Harus Kronologis”
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

7. Peserta didik saling berbalas komentar dari peserta didik


yang lainnya dalam status tersebut

Kegiatan Penutup 1. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai


konsep Sinrkonik, Diakronik, dan kronologis dalam sejarah
(5 Menit)
2. Kesimpulan
Perserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan
mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan hari ini
3. evaluasi dilaksanakan melalui penilaian tertulis dan
penugasan
4. Refleksi

MATERI KONSEP DASAR BERPIKIR SEJARAH


A. Berpikir Kronologis dalam Sejarah
Kronologis mengandung arti pengetahuan tentang urutan waktu dari sejumlah kejadian atau peristiwa.
Pengetahuan ini sangat penting dalam pelajaran sejarah yang senantiasa menekankan perlunya mengurutkan
seluruh kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktunya, yakni menempatkan kejadian atau peristiwa
yang terjadi lebih dahulu daripada yang terjadi kemudian. Sebagai contoh: peristiwa yang terjadi pada tahun
1945 lebih didahulukan dari pada peristiwa yang terjadi pada tahun 1946.
Meski kemampuan berpikir kronologis berbeda dengan kronik. Pengertian kronik adalah catatan
peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya. Di dalam kronik hanya dilakukan pencatatan terhadap peristiwa
tanpa mempedulikan keterkaitan antara peristiwa yang pertama dengan yang kedua dan selanjutnya. Sementara
kronologi sangat menekankan keterkaitan antara peristiwa yang pertama dengan yang kedua dan selanjutnya.
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

Kronologi memberikan gambaran waktu yang bersifat linear, yakni waktu yang bergerak dari belakang
ke depan, atau waktu yang bergerak dari kiri ke kanan, atau waktu yang bergerak dari titik awal hingga
mencapai titik akhir. Oleh karena itu, gerakan waktu bersifat progresif karena memandang perjalanan waktu
sebagai proses perkembangan menuju kemajuan. Dalam pandangan waktu yang bersifat linear dan progresif
tersebut, pergerakan waktu dibagi menjadi tiga dimensi waktu yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan. Di
antara dimensi waktu itu, sejarah mempelajari peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Namun, peristiwa masa
lalu dalam sejarah mempunyai keterkaitan dengan masa kini dan masa depan.
Kebalikan dari berpikir kronologis adalah berpikir anakronistis. Bila berpikir kronologis mengurut
peristiwa berdasarkan urutan waktu kejadiannya, maka anakronistis mencampuradukan atau memutarbalikan
urutan peristiwa sehingga memberikan pemahaman yang salah. Cara berpikir anakronistis menyalahi gambaran
waktu sebagai proses yang bergerak menurut garis lurus dari awal hingga akhir. Anakronistis menempatkan
kejadian atau peristiwa yang terjadi lebih dahulu di belakang kejadian atau peristiwa yang terjadi kemudian.
Sebagai contoh: peristiwa Proklamasi lebih didahulukan daripada peristiwa Rengasdengklok.
Selain itu perlu dibedakan antara konsep kronologis dengan konsep periodisasi. Periodisasi adalah
pengelompokan peristiwa sejarah dalam suatu babak, masa, zaman atau periode tertentu berdasarkan ciri-ciri
yang sama. Sedangkan kronologi merupakan urutan waktu terjadinya peristiwa dari yang paling awal hingga
paling akhir.
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

B. Berpikir Diakronik dalam Sejarah


Diakronis berasal dari Bahasa Yunani, dia artinya melintasi atau melewati dan khronos yang berarti
perjalanan waktu. Diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-
peristiwa sebelumnya dan tidak dapat berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba, sebab sejarah meneliti gejala-
gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.
Berpikir dengan pendekatan diakronis adalah salah satu pendekatan yang menganalisis
evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana
bahwa sesuatu perubahan itu terjadi sepanjang masa. Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah
mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah manusia dapat melakukan
perbandingan dan melihat perkembangan sejarah kehidupan masyarakatnya dari zaman ke zaman berikutnya.
Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
1. Dalam konsep berpikir kronologis atau diakronis mempelajari kehidupan sosial secara memanjang
berdimensi waktu.
2. Konsep berfikir diakronis memandang masyarakat sabagaisesuatu yang terusbergerak dan mamiliki
hubungan kausanalitas atau sebab akibat.
3. Menguraikan proses tranformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu kehidupan masyarakat secara
berkesinambungan
4. Menguraikan kehiduapn masyarakat secara dinamis (berubah - ubah)
Adapun ciri-ciri berpikir Diakronik : 1. Bersifat vertikal (menjelaskan prroses suatu peristiwa dari awal
hingga akhir) 2. Cakupan kajian jauh lebih luas. 3. Terdapat konsep perbandingan. 4. Memiliki sifat
historis/komparatif. 5. Mengkaji masa yang satu dan yang lain.
Contohnya menjelaskan tentang pertempuran 5 hari disemarang mulai dari awal mula kenapa peristiwa itu
terjadi sampai akhir (15 Oktober-19 Oktober 1945); atau, menceritakan tentang kisah hidup seseorang sejak
dilahirkan hingga saat ini. Jadi dengan berpikir secara diakronik/kronologis kita dapat mempelajari proses dari
suatu peristiwa bersejarah.
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

C. Berpikir Sinkronik dalam Sejarah


Sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos yang berarti waktu, masa.
Pengertian berpikir sinkronis dalam seajarah adalah mempelajari/mengkaji struktur (karakter) suatu peristiwa
sejarah dalam kurun waktu tertentu atau dibatasi oleh waktu.
Berpikir dengan pendekatan sinkronis dalam sejarah adalah mempelajari peristiwa yang sezaman, atau
bersifat horizontal. Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
1. Kerangka berpikir Sinkronis mengamati kehidupan sosial secara maluas berdimensi ruang.
2. Konsep berpikir sinkronis memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistemyang terstruktur dan
saling berkaitan antara satu unit dengan unit yang lainnya.
3. Menguraikan kehiduapan masyarakat secara deskriptif dengan menjelaskan bagian demi bagian.
4. Menjelaskan sturkut dan fungsi dari masing masing unit dalam kondisi statis.
5. Banyak digunakan oleh ilmu-ilmu sosial seperti ,geografi ,sosiologi, politik, ekonomi, antropologi, dan
arkeologi.
Contohnya menjelaskan tentang suasana pada saat tragedi pemberontakan G30S/PKI tahun 1965; keadaan
sosial-ekonomi di Indonesia pada tahun 1998

Jadi dengan berpikir secara sinkronik kita dapat mempelajari peristiwa bersejarah secara mendetail.

D. Ruang dan Waktu dalam Sejarah


Dalam sejarah ruang atau tempat merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau tempat
terjadinya suatu peristiwa sejarah terkait dengan unsur geografis. Setiap komunitas yang mendiami kawasan
tertentu, seperti suku bangsa ataupun bangsa memiliki pola pikir dan sistem budaya yang memiliki dari
pendahuluannya. Dengan demikian kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan kehidupan
sosial, budaya, politik, ekonomi pada suatu ruang atau tempat tertentu. Hal inilah diantaranya yang
menyebabkan setiap kejadian sejarah itu bersifat unik. Konsep ruang meliputi aspek lingkungan, lokasi, dan
tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah.
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

Kajian yang diambil pada konsep ruang lebih dititik beratkan pada aspek tempat terjadinya suatu
peristiwa sejarah. Konsep ruang dalam sejarah akan membantu dalam membandingkan antara peristiwa yang
terjadi di satu lokasi dengan peristiwa sejarah di lokasi lainnya serta mengetahui apakah ada hubungan antara
peristiwa di lokasi satu dengan yang lain.
Contoh: Peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya merupakan sejarah lokal yang
diangkan menjadi sejarah nasional karena pengaruhnya yang sangat besar terhadap daerah lain dalam rangka
mempertahankan kemerdekaan RI pada saat itu.

Waktu adalah seluruh rangkaian saat proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Setiap
manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat dilepaskan dari waktu. Mempelajari
sejarah tidak hanya mempelajari sesuatu yang berhenti, teatapi juga sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan
perjalanan waktu. Unsur waktu (seperti halnya unsur ruang dan tempat) juga memberikan konteks atau setting
tertentu bagi berlangsungnya peristiwa sejarah. Peristiwa sejarah menempati unsur ruang dan waktu yang terus
bergerak ke depan secara dinamis.
Perilaku atau tindakan manusia tersebut tidak terlepas dari ruang atau tempat terjadinya peristiwa
sejarah yang berkaitan dengan aspek geografis. Begitupun waktu, setiap manusia dan makhluk hidup lainnya
hidup dalam waktu dan tidak dapat dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu,
masa kini, dan masa depan. Setiap peristiwa sejarah berada dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar
belakang waktu sebelumnya, misalnya zaman orde lama, orde baru, dan zaman reformasi. Peristiwa sejarah
menempati unsur ruang dan waktu yang terus bergerak ke depan secara dinamis. Unsur waktu ini menjadikan
setiap peristiwa sejarah tersebut unik dari waktu ke waktu, karena hanya terjadi sekali.
Konsep waktu sangat penting untuk menghindari terjadinya tumpang tindih peristiwa sejarah
(anakronis). Contoh: Periodisasi masa pra aksara :
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

1. Zaman batu tua (Paleolitikum)


Masa dimana peralatan manusia masih menggunakan peralatan daribatu yang belum dihaluskan.
2. Zaman batu menengah (Mesolitikum)
Pada zaman ini batu sebagaialat yang digunakan pada kegiatan sehari - hari sudah dihaluskan pada salah satu
sisinya.
3. Zaman batu muda (Neolitikum)
Pada zaman ini peralatan manusia sudah dihaluskan kedua sisinya.
4. Zaman batu besar Megalitikum)
Zaman batu besar yaitu penggunaan batu - batu berukuran besar yang difungsikan sebagai upacara
kepercayaan.

E. Perubahan dan Keberlanjutan dalam Sejarah


Perubahan dalam sejarah diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang terus bergerak seiring dengan
perjalanan kehidupan masyarakat. Heraclitus mengatakan “Panta rei”, artinya tidak ada yang tidak berubah,
semuanya mengalir, masyarakat sewaktu-waktu bergerak dan berubah. Wertheim, menuliskan, History is a
continuity and change (Sejarah adalah peristiwa yang berkesinambungan dan perubahan). Perkembangan
kehidupan dalam masyarakat ada yang berlangsung lambat dan ada yang cepat. Arah perubahan dibedakan atas
keadaan yang lebih baik (progres) dan keadaan yang lebih buruk (regres).
Dalam mempelajari sejarah, rangkaian yang ada merupakan peristiwa yang berkelanjutan. Setiap
peristiwa tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari peristiwa lain.Dalam mempelajari sejarah, Kehidupan
manusia saat ini merupakan mata rantai dari kehidupan masa lampau, sekarang dan masa mendatang. Setiap
peristiwa tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari peristiwa lain. Roeslan Abdul Gani menyatakan ilmu
sejarah dapat diibaratkan sebagai penglihatan terhadap tiga dimensi, yaitu penglihatan ke masa silam, masa
sekarang, dan masa depan. Hal ini sejalan dengan Arnold J. Toynbee yang mengatakan bahwa mempelajari
sejarah adalah mempelajari masa lampau, untuk membangun masa depan (to study history is to study the past
to build the future). Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu.
Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah.
Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo
meliputi perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan
perubahan. Disebut mengalami perkembangan apabila dalam kehidupan
masyarakat terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu ke bentuk
yang lain. Perkembangan terjadi biasanya dari bentuk yang sederhana ke bentuk
yang kompleks. Misalnya adalah perkembangan demokrasi di Amerika yang
mengikuti perkembangan kota. Pada awalnya masyarakat di Amerika tinggal di
kota-kota kecil. Di kota-kota kecil itulah tumbuh dewan-dewan kota, tempat orang
berkumpul. Dari kota-kota kecil mengalami proses menjadi kota-kota besar
hingga menjadi kota metropolitan. Selanjutnya, demokrasi berkembang mengikuti
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah
perkembangan kota. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya
melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa kolonial,
kebijakan pemerintah kolonial mengadopsi kebiasaan lama, antara lain dalam
menarik upeti raja taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi. Sementara itu
disebut pengulangan apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi
lagi pada masa berikutnya, misalnya menjelang presiden Soekarno jatuh dari
kekuasaannya pada tahun 1960-an banyak terjadi aksi dan demonstrasi, khususnya
yang dilakukan oleh para mahasiswa. Demikian halnya menjelang presiden
Soeharto jatuh pada 1998, juga banyak terjadi aksi dan demonstrasi. Sedangkan
dikatakan perubahan apabila dalam masyarakat terjadi perkembangan secara
besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan terjadi karena adanya
pengaruh dari luar. Misalnya gerakan nasionalisme di Indonesia sering dianggap
sebagai kepanjangan dari gerakan romantik di Eropa. Berhubungan dengan
konsep waktu ini lah dikisahkan kehidupan manusia pada masa lalu. Masa lalu
merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Namun, masa lalu bukanlah suatu
masa yang terhenti dan tertutup. Masa lalu bersifat terbuka dan berkesinambungan
sehingga dalam sejarah, masa lalu manusia bukan demi masa lalu itu sendiri.
Segala hal yang terjadi di masa lalu dapat dijadikan acuan untuk bertindak di
masa kini dan untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa datang.

PILIHAN GANDA
Konsep Berfikir Sinkronis, Diakronis, Konsep Berpikir
Kronologis,Periodisasi dan Hukum Kausalitas
1. Mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa dan waktu tertentu
dengan lebihmendalam merupakan pemahaman ilmu sejarah yang bersifat…. (E)
a. Diakronik
b. Kronik
c. Anakronik
d. Kronologi
e. Sinkronik
2. Perhatikan data berikut.
1) Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu
2) Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala dan karakter
3) Sifat kajian mendalam
4) Membahas peristiwa sejarah dalam waktu yang terus memanjang
5) Memiliki tema yang sangat pendek
Dari data di atas, yang merupakan ciri berpikir sinkronik
adalah … (A)a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 4)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
3. Jika seorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia pada zaman
Jepang dengan menggunakan cara berpikir sinkronik, maka hal yang perlu dilakukan
adalah…. (B)
a. Membandingkan perkembangna ekonomi masa pendudukan Jepang di Indonesia
denganperkembangan ekonomi masa pendudukan Jepang di Singapura
b. Meneliti gejala atau fenomena gejala atau fenomena perkembangan kehidupan ekonomi
bangsaIndonesia yang terjadi pada masa pendudukan Jepang
c. Meneliti dampak atau efek perekonomian masa pendudukan Jepang pada masa Reformasi
d. Faktor-faktor pendukung ekonomi Indonesia masa Pendudukan Jepang yang digali dari sejak
masa Kolonial Belanda
e. Kondisi ekonomi Indonesia saat ini yang merupakan warisan dari sistem ekonomi
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah
jepang masapendudukan

4. Perhatikan wacana berikut.


Pada tahun 1888, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh para petani di Banten. Peristiwa
pemberontakan tersebut ditulis dalam sebuah buku oleh Sartono Kartodirjo yang berjudul
pemberontakan Petani Banten 1888. Fokus kajian dari buku Sartono ini para petani dengan
melihat pola-pola, gejala, dan karakter sosial mereka. Menurutnya, pemberontakan petani di
Banten disebabkan para petani tidak menginginkan modernitas. Selain itu, ia juga
menjelaskan peran lain kaum bangsawan dan elit agama yang membantu petani melakukan
perlawanan terhadap kebudayaan Barat. Namun, dalam praktiknya, para petani justru bersifat
pasif dan hanya dijadikan alat oleh para bangsawan dan elit agama untuk memberontak agar
tetap bepegang pada sistem tradisional.
Konsep berpikir sejarah yang dominan digunakan dalam penulisan peristiwa sejarah tersebut adalah
… (A)
a. Sinkronik
b. Progressif
c. Kronoligis
d. Diakronik
e. Anakronik

5. Berdasarkan data tersebut, dengan mudah kita dapat memahami bahwa


periodisasisejarah yangdisusun itu berdasarkan ….. (E)
a. Penggunaan peralatan sehari-hari
b. Perkembangan teknologi
c. Perkembangan jenis kekayaan alam penunjang hidup
d. Tingkat kecerdasan manusia
e. Sistem mata pencaharia
ModulLEMBAR KERJA
Ajar Sejarah: Konsep PESERTA DIDIK
Dasar Ilmu Sejarah 1

PETUNJUK

1. Lembar kerja ini dikerjakan secara berkelompok (masing-masing kelompok 4-5 orang)
2. Setiap kelompok memiliki kemampuan memahami satu konsep berpikir sejarah, sebagai berikut:
a. Tim Ahli Diakronis
b. Tim Ahli Sinkronis
c. Tim Ahli Kronologis
d. Tim Ahli Periodisasi
e. Tima Ahli Hukum Kausalitas
3. Berdasarkan pertanyaan yang tersedia, Analisislah melalui berbagai sumber belajar
danJawablah pertanyaan dengan benar!
IDENTITAS

KELAS :

KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA : 1. ……………………………….

2. ……………………………… .

3. ………………………………..

4. ………………………………..

TIM AHLI : ………………………………….

Konsep Deskripsi

Pengertian

Karakteristik

Kasus Peristiwa
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

FORMAT TIM AHLI KELOMPOK LAIN

Konsep Pengertian Karakteristik Kasus Peristiwa


Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

M. Refleksi Guru dan Peserta Didik


Refleksi Guru
1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang
disampaikan untuk proses pembelajaran dapat dipahami oleh peserta didik?
2. Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang harus diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, lembar kerja yang
diberikan. pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang dilakukan selama proses
pembelajaran?
4. Apakah proses pembelajaran terlaksana sesuai dengan rencana pembelajaran?
5. Tanyakan kesulitan yang dihadapi peserta didik selama proses pembelajaran
6. Apakah 100% tujuan pembelajaran tercapai?
7. Apakah materi penguatan yang diberikan bisa dipahami peserta didik?
8. Apakah guru mengecek kembali partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Peserta Didik


1. Apakah kamu bisa memahami intruksi yang disampaikan oleh Guru selama
prosespembelajaran?
2. Apakah media pembelajaran dan alat yang digunakan dapat mempermudah kamu dalam
proses pembelajaran?
3. Materi apa yang belum kamu pahami dalam proses pembelajaran ini?
4. Coba identifikasi kesulitan dan hambatan yang kamu temui dalam proses pembelajaran ini!
5. Sikap positif apa yang dapat kamu peroleh dari proses pembelajaran ini?
6. Apa yang akan lakukan untuk untuk memperbaiki hasil belajarmu?

N. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan


Assesmen
Kriteria untuk Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik:
1. Peserta didik mampu menyelesaikan post test yang diberikan
2. Peserta didik mampu menjelaskanpengertian sejarah
3. Peserta didik mampumenjelaskan konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah.
4. Peserta didik mampumengkategorikanperistiwa fenomena sosial maupun
alamyang termasuk dalam konsep perkembangan atau kesinambungan atau
pengulanngan atauperubahan.
5. Melalui proses diskusi, peserta didik mampumemberikan contoh konsep
berfikirsinkronis dan diakronis secara runtut dan sistematis.
6. Peserta didik mampumenjelaskankonsep berpikir kronologis dalam ilmu sejarah.
7. Peserta didik mampumenjelaskan dengan contoh manfaat mempelajari ilmu sejarah.
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

Assesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama diskusi kelompok berlangsung. Hasil pengamatan
berupakelengkapan lembar kerja peserta didik dan partisipasi peserta didik dicatat.
2. Penilaian hasil diskusi dan presentasi (format penilaian terlampir)
3. Penilaian hasil lembar kerja peserta didik (format penilaian terlampir)
4. Guru mengajukan pertanyaan secara lisan.
5. Asesmen tertulis (post test, soal pilihan ganda dan soal essay terlampir)

O. Bahan Bacaan Peserta didik dan Guru


Bahan Bacaan Peserta Didik
• Pengertian Sejarah https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-
sejarah/
• Konsep Manusia, Ruang dan Waktu dalam Ilmu Sejarah
https://tirto.id/penjelasan-konsep-ruang-dan-waktu-dalam-pembelajaran-sejarah-gibk
• Sejarah sebagai peristiwa, kisah ilmu dan seni
https://tirto.id/perbedaan-konsep-sejarah-sebagai-peristiwa-sejarah-sebagai-kisah- gijq
https://tirto.id/apa-saja-sendi-sendi-sejarah-sebagai-ilmu-konsep-contohnya-giov
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-sebagai-seni/
• Konsep Perkembangan, Kesinambungan, Pengulangan dan Perubahan
https://www.kompas.com/stori/read/2022/04/08/110000179/4-konsep-waktu-dalam- sejarah-dan-
contohnya?page=all
• Konsep Berfikir Sinkronis dan Diakronis
https://www.ruangguru.com/blog/menangkal-hoax-dengan-cara-berpikir-diakronik- dan-
sinkronik
• Konsep Berpikir Kronologis, Periodisasi dan Hukum Kausalitas
https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/13/123000469/pengertian-serta- perbedaan-
antara-kronologi-kronik-dan-sinkronik

Bahan Bacaan Guru


1. Kuntowijoyo: Pengantar Ilmu Sejarah
(https://drive.google.com/file/d/1q6SjDuq3LBV0LoaCCAQzmvssndjlPIpb/view?usp=sharing)

2. Heryati: Pengantar Ilmu Sejarah


(https://drive.google.com/file/d/1u2Va1d5SCPaPJHwqSvrcMKsYQTWxyTQR/view?usp=sha ring)
3. Sartono Kartodirdjo: Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah
(https://drive.google.com/file/d/1N8Nxd7sxvmIQP1Ysgb_-
CHaT8Lj5E8zR/view?usp=sharing)
4. M. Rezky Noor Handy - Artikel Pendidikan Sejarah dan Isu Kebangsaan
(https://drive.google.com/file/d/1V32hUoCfYRzv4glR9ZBb1BB6mkfOPvhY/view?usp=shari ng)
5. Murdiyah Winarti - Ppt Metodologi Penelitian Sejarah
(https://drive.google.com/file/d/1fiekmWy0Ec5kOO_hMkNEo2VBILpok91a/view?usp=shari ng)
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

P. Materi Pengayaan dan Remidial


Materi Deskripsi Pengayaan
Pelaksanaan Program Pengayaan
Konsep Manusia, Ruang dan 1. Cara yang ditempuh:
Waktu dalam Ilmu Sejarah
a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan
memperluas wawasan bagi KD tertentu.
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik,
Sejarah sebagai peristiwa,
kisah ilmu dan seni bacaan/paragraph, dll.
c. Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan.
Konsep Perkembangan, d. Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum
Kesinambungan, mencapai ketuntasan.
Pengulangan dan Perubahan 2. Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
a. Materi program pengayaan diberikan sesuai dengan KD-KD atau
Konsep Berfikir Sinkronis indikator yang dipelajari, bisa berupa penguatan materi yang
dan Diakronis dipelajari maupun berupa pengembangan materi.
b. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
Konsep Berpikir • Setelah mengikuti tes/ ulangan KD tertentu atau kesatuan KD
Kronologis, Periodisasi dan
tertentu,
Hukum Kausalitas
• Pada saat pembelajaran dimana peserta didik yang lebih cepat
tuntas dibandingkan dengan teman lainnya, maka dilayani
dengan program pengayaan.
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan
tidak lepas kaitannya dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan
pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi
cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah
(lebih) dari peserta didik normal.
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

Materi Deskripsi Remedial


Konsep Manusia, Ruang dan Pelaksanaan Program Remedial
Waktu dalam Ilmu Sejarah 1. Cara yang dapat ditempuh:
a. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta
didik yang belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan
KD tertentu.
Sejarah sebagai peristiwa,
kisah ilmu dan seni b. Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus,
yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran
Konsep Perkembangan, regular.
Kesinambungan, Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
Pengulangan dan Perubahan a. Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk KD tetentu.
b. Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan gambar,
Konsep Berfikir Sinkronis model, skema, grafik, memberikan rangkuman yang sederhana,
dan Diakronis dll)
c. Penyederhanaan soal/ pertanyaan yang diberikan.
Konsep Berpikir 2. Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
Kronologis, Periodisasi dan a. Program remedial diberikan hanya pada KD atau indikator yang
Hukum Kausalitas
belum tuntas.
b. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti tes/ ulangan
KD tertentu atau sejumlah KD dalam satu kesatuan.

Teknik pelaksanaan penugasan pembelajaran remedial:


❖ Penugasan individu diakhir dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%
❖ Penugasan kelompok diakhir dengan tes individual (lisan/tertulis)
bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedy lebih dari 20%
tetapi kurang dari 50%.
❖ Pembelajaran ulang diakhir dngan tes individual (tertulis) bila
jumlah peserta didik yang mengikuti lebih dari 50%.

Q. Daftar Pustaka
a. Kuntowijoyo. 2018. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
b. Kuntowijoyo. 2008. Penjelasan Sejarah (Historical Explanation). Yogyakarta: Tiara Wacana.
c. Sokmono,R.Dr. 1981. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Yogyakarta: Kanisius.
d. Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Jakarta : UI Press.
e. Hellius Sjamsuddin, et.al, 2007, Metodologi Sejarah, Yogyakarta : Ombak.
f. Nana Syaodih Sukmadinata. 1999. Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek.
Bandung : RemajaRosdakarya.

g. Sartono Kartodirdjo. 1999. Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan


Nasional, DariKolonialisme sampai Nasionalisme jilid 2. Jakarta : Gramedia.
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah

LAMPIRAN RUPBRIK PENILAIAN


a. Teknik Penilaian
1) Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Dinilai Kode
Jumlah Skor
No Nama Siswa Nilai
BS JJ TJ DS Skor Sikap

C
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu
tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian
menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format
penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu.
Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
N Pernyataan Ya Tidak Nilai
o Skor Sikap
Selama diskusi, saya ikut
1 50
serta
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
2 setiap anggota 50
C
250 62,50
mendapatkan
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah
kesempatan untuk
berbicara.

Saya ikut serta dalam


3 membuat 50
kesimpulan hasil diskusi
kelompok.
4 ... 10
0

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut
Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


N Pernyataan Ya Tidak
o Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat 100
teman.
Memberikan solusi
2 100
terhadap permasalahan.
SB
Memaksakan pendapat 450 90,00
3 100
sendiri
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)


2. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
No Aspek yang Dinilai Baik
Baik Baik Baik
(100) (75) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Modul Ajar Sejarah: Konsep Dasar Ilmu Sejarah
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 10 75 50 25
0
1
2
3
4

2) Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog


Penilaian Aspek Percakapan
Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian

Anda mungkin juga menyukai