Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TERSTRUKTUR

UJIAN PRAKTIK BAHASA INDONESIA


SMK NEGERI 9 BANDUNG

NAMA : RITA NURHAYATI


KELAS : XII BUSANA 1
TEMA : ANDAI AKU MENJADI WIRAUSAHAWAN
JUDUL : USAHA PEMBUATAN KAOS ANAK ANAK

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah, alhamdulillahi robbilalamin wabihinastainu waala ummuriddunnya


waddin, wassala tu wassalamu ala asrafil anbiyai walmursalin, waala aalihi washahbihi
wassalim amma badu.

Salam sejahtera untuk kita semua, marilah kita bersyukur atas semua nikmat yang telah
Allah berikan kepada kita semua terutama nikmat sehat. Sehingga pada kesempatan ini kita dapat
berkumpul di tempat yang mulia ini.

Saya banyak mengucapkan terimakasih kepada dewan guru yang berkesempatan hadir
pada kesempatan ini, dan tak lupa juga saya ucapkan banyak terimakasih kepada teman teman
yang hadir dalam pelaksanaan ujian praktik bahasa Indonesia ini. Insyaalloh dalam kesempatan
ini saya akan menyampaikan pidato singkat yang bertema Andai aku menjadi seorang
wirausahawan.

Bapak dan Ibu guru serta teman teman yang saya hormati, dalam wirausaha ada
beberapa langkah yang harus dilaksanakan, diantaranya yaitu membaca peluang usaha,
melakukan perencanaan, permodalan, dan yang terakhir adalah bagaimana menjaga komitmen
dalam menjalankan usaha tersebut.

Membaca peluang usaha merupakan kegiatan yang sangat penting, karena merupakan
urat nadi kegiatan perusahaan. Adapun hal hal yang harus di perhatikan saat membaca peluang
usaha diantaranya yaitu:

Minat dan daya beli konsumen


Seluk beluk pemasaran
Penjualannya
dan modal usaha
Jika saya menjadi seorang wirausaha, maka saya akan berusaha di bidang tata busana,
karena selain sejalan dengan jurusan yang sedang saya jalani sekarang, juga menurut pandangan
saya usaha ini akan terus berjalan dengan baik, karena semua orang pasti memerlukan pakaian
sebagai kebutuhan pokok.

Setelah membaca peluang usaha tersebut, tentunya saya akan merencanakan bagaimana
peluang ini bisa saya ambil sebagai peluang usaha yang harus saya laksanakan dengan baik. Saya
akan memilih pangsa pasar busana anak anak, karena busana anak anak cenderung
berkembang dan selalu banyak ide baru yang kreatif, misalnya kaos supporter sepak bola.

Usaha ini akan saya modali dengan modal yang cukup, disesuaikan dengan situasi dan
kondisi keuangan saya, misalnya sebagai gambaran dengan modal Rp. 1.000.000 saya akan
memperoleh keuntungan 50% sampai dengan 100%, jika rinciannya sebagai beikut:

1. Bahan kaos, Rp. 50.000/ kg x 10 kg = Rp. 500.000


2. Tenaga kerja, Rp. 5.000/ potong x 70 potong = Rp. 350.000
3. Biaya sablon, Rp. 1.000/ potong x 70 potong = Rp. 70.000
4. Biaya operasional, Rp. 1.000/potong x 70 potong = Rp. 70.000

Keterangan :

Bahan kaos 1 kg yang isinya 5 meter dapat menjadi 7 8 potong kaos, dengan harga
minimal Rp. 30.000/potong. Jika 70 potong x Rp. 30.000 = Rp. 2.100.000.
keuntungannya lebih dari 100%, yaitu Rp. 1.100.000

Dengan demikian usaha ini sangat menguntungkan, karena selain keuntungannya besar
juga perputarannya cepat. Dengan semangat tinggi dan usaha yang keras saya yakin usaha ini
sangat menjanjikan.

Setelah membaca peluang usaha, perencanaan dan permodalan, selanjutnya saya harus
bisa menjaga komitmen, agar usaha ini dapat berjalan dengan lancar dan juga dapat berkembang
kedepannya. Tentu dalam menjalankannya saya harus memiliki sikap pantang menyerah dan ulet
agar segala cita cita saya dapat terwujud.

Demikianlah pidato singkat ini saya sampaikan, semoga menjadi inspirasi bagi teman
teman semua untuk mau berwirausaha. Dan saya mohon maaf apabila ada kesalahan kata dan
ucap yang kurang tepat pada pidato saya kali ini.

Bila ada sumur di ladang, jangan lupa menumpang mandi. Bila ada umur panjang, boleh
kita berjumpa lagi.

Billahi taufik walhidayah, wassalamualaikum wr.wb


Pertanyaan.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : "Kapan wajib shalat dipesawat? Bagaimana tata cara shalat
fardhu padanya ? Dan bagaimana pula cara shalat sunnah padanya ?

Jawaban.
Shalat di pesawat wajib dilakukan bila telah masuk waktunya. Tetapi jika kesulitan melakukan shalat di pesawat
sebagaimana shalat di bumi, maka tidak usah melakukan shalat fardhu kecuali jika pesawat telah mendarat, dan
waktu shalat masih mencukupi. Atau jika waktu shalat berikutnya masih bisa ditemui untuk melakukan
jamak.Misalnya, jika anda tinggal landas dari Jeddah sebelum matahari terbenam,lalu saat di udara matahari telah
terbenam maka anda tidak usah shalat maghrib sampai pesawat mendarat di bandara, dan anda turun padanya. Jika
anda khawatir waktunya habis maka niatkanlah untuk melakukan jamak ta'khir lalu melakukan jamak setelah turun.
Jika anda khawatir waktu isya' akan habis sebelum mendarat, sedang waktu isya' yakni sampai pertengahan malam
maka hendaklah ia shalat maghrib dan isya' di pesawat sebelum waktunya habis.
Tata cara shalat di pesawat yaitu hendaknya orang itu berdiri menghadap kiblat lalu bertakbir, membaca fatihah dan
sebelumnya membaca do'a iftitah, sedang sesudahnya membaca surat Al-Qur'an, lalu ruku', lalu bangkit dari ruku',
lalu bersujud. Bila tidak bisa bersujud cukup dengan duduk seraya menundukkan kepala sebagai pengganti sujud.
Begitulah yang harus ia perbuat sampai akhir dan kesemuanya menghadap kiblat.Untuk shalat sunnah dalam
pesawat maka ia shalat dengan duduk di atas kursinya dan menganggukkan kepala dalam ruku' dan sujud dengan
angggukan sujudnya lebih rendah. Allah-lah yang memberi petunjuk. [Majmu Fatawa', Bab Ibadah hal 412, Pustaka
Arafah].

CARA MENUNAIKAN SOLAT KETIKA SAKIT

1. SOLAT SAMBIL DUDUK

- Keadaan duduk adalah seperti duduk antara 2 sujud


- mengadap kiblat
- Niat, takbir, sujud dan duduk tahiyat awal/akhir adalah sama seperti solat biasa
- Rukuk dilakukan dgn menundukkan kepala sehingga kedudukannya bertentangan dengan tempat sujud
- Iktidal pula dilakukan dgn mengangkat kepala tegak semula
- Sujud spt biasa. Namun, jika tak mampu, bolehlah dgn menundukkan kepala rendah sedikit drp tunduk ketika
rukuk.
2. SOLAT BARING MENGIRING

- mengiring di atas rusuk kanan


- muka dan dada mengadap kiblat
- Rukuk dan sujud dilakukan dgn cara menunjukkan isyarat kepala. Tundukkan kepala semasa rukuk, sementara
sujud dilakukan dgn menundukkan kepala lebih rendah drp ketika rukuk.
- Jika tidak mampu, bolehlah menggunakan isyarat kelopak mata bagi rukuk, manakala sujud dengan isyarat
menutup mata.

3. SOLAT BARING MELENTANG

- baring melentang dan kakinya diluruskan ke arah kiblat


- tinggikan sedikit kepala dgn menggunakan bantal (atau seumpamanya) supaya muka mengadap kiblat
- Rukuk dan sujud dgn isyarat kelopak mata spt dalam suasana solat mengiring di atas
- Jika tidak terdaya, bolehlan rukuk dan sujud dgn cara lintasan (niat) di hati dgn mengingati setiap perbuatan dlm
solat
- Tangan diangkat spt biasa ketika takbir. Jika tidak berdaya, memadai dgn ucapan Allahu Akbar sahaja.

Anda mungkin juga menyukai