Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Peminatan X/1

Budi Tauladan, S.Pd


SMA Negeri 1 Purworejo
Belajar dari Masa Lalu untuk kehidupan Masa Kini
Materi Pokok
Sejarah mempunyai kegunaan genetis dan diktatis. Bahwa dengan pengetahuan
sejarah domaksudkan agar generasi berikutnya dapat mengambil hikmah dan pelajaran
dari pengalaman nenek moyang. Mempelajari sejarah dapat memperoleh guna ganda
yakni guna edukatif, instruktif, inspiratif, dan rekreatif.

1. Guna edukatif (pendidikan)


Mempelajari sejarah berarti belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan
masyarakat, baik pada masa sekarang atau masyarakat sebelumnya.
Keberhasilan di masa lampau akan dapat memberi pengalaman pada masa
sekarang. Sebaliknya, kesalahan masyarakat di masa lampau akan menjadi
pelajaran berharga yang harus diwaspadai di masa kini.
Dengan mempelajari sejarah, orang dapat menemukan hukum yang
menguasai kehidupan manusia, bahkan dengan belajar sejarah kita dapat
berbuat bijaksana untuk menghadapi masa depan (ingat belajar sejarah
akan bijaksana lebih dahulu). Oleh karena itu, belajarlah dari sejarah
karena sejarah dapat mengajarkan kita apa yang telah dilakukan
sebelumnya.

2. Guna instruktif (member pelajaran)


Guna member pengetuan yang bermakna. Misalnya, dengan mempelajari
sejarah perang kemerdekaan, kita dapat mempelajari taktik, dan strategi
untuk menumpas penjajahan.

3. Guna Inspiratif (inspirasi)


Berbagai kisah sejarah yang terjadi memberikan inspirasi (ilham). Misalnya,
Pangeran Diponegoro berusaha melawan dengan sistem gerilya terhadap
pasukan Jenderal De Kock, dan selama 5 tahun ia berhasil memorak-
porandakan pihak Belanda. Begitu juga perjuangan rakyat Indonesia dalam
gerakan nasional yang ditandai lahirnya Budi Utomo memberikan inspirasi bagi
kita untuk hidup kreatif, bersatu, dan selalu mengutamakan persatuan untuk
tercapainya Indonesia merdeka. Sikap rela berkorban demi persatuan dan
berjuang tanpa pamrih telah ditunjukkan oleh para tokoh organisasi pergerakan
nasional Indonesia.
Sejarah Peminatan X/1
Budi Tauladan, S.Pd
SMA Negeri 1 Purworejo
Bangsa Indonesia sudah memasuki kebangkitan nasional yang kedua berusaha
mengejar ketinggalan dalam era globalisasi ilmu dan teknologi, suatu masa di
mana kita harus meningkatkan persatuan serta patriotisme untuk membawa
bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dari masa sekarang.

4. Guna Rekreatif
Sejarah dapat memberikan kesenangan dan rasa estetis karena penulisan
sejarah mampu menarik pembaca berekreasi tanpa beranjak dari tempat. Kita
dapat menyaksikan peristiwa- peristiwa yang telah lampau dan jauh terjadinya.
Kita seolah-olah mengelilingi negeri jauh dan menyaksikan peristiwa yang terjadi
pada masa lampau, misalnya, pembangunan Taman Bergantung di Babilonia
atau Taj Mahal di Agra India. Kita dapat melihat keindahan dan kehebatan
masyarakat pada waktu itu. Maka melalui kegunaan rekreatif ini akan mendorong
masyarakat untuk maju dan lebih terbuka, dapat bergaul dengan siapa pun,
menyenangi ilmu dan teknologi, disiplin, bekerja keras, menghormati hukum,
inovatif, produktif, serta mau bekerja sama untuk mencapai cita-cita bangsa.
Proses rekreasi terhadap berbagai peristiwa di masa lampau memungkinkan
orang untuk bercermin diri. Orang yang maju pasti akan lebih dinamis sebab
melihat adanya masa depan yang cerah yang didasarkan pada pengalaman
masa lalu yang indah dan menarik.

Materi Pengayaan
Cicero, seorang filsuf Romawi mengungkapkan bahwa barang siapa yang tidak
mengenal sejarahnya akan tetap menjadi anak kecil. Kemudian sejarawan Sartono
Kartodirdjo menambahkan barangsiapa yang lupa sama sekali akan masa lampaunya
dapat diibaratkan seperti mereka yang sakit jiwa (Kartodirdjo 1992:23). Kedua
ungkapan tersebut benar adanya. Seperti yang disebutkan oleh Sartono Kartodirdjo
bahwa mereka yang lupa akan masa lampaunya itu telah kehilangan identitas dan oleh
karena itu dapat membahayakan masyarakat di sekitarnya. Hal itu disebabkan karena
kelakuannya yang mungkin sudah tidak menentu dan terlepas dari norma-norma atau
nilai-nilai hidup yang berlaku di masyarakat (Kartodirdjo 1992:23).
Peristiwa sejarah yang terjadi adalah sebuah perubahan dalam kehidupan
manusia. Sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu. Perubahan yang
terjadi pada masa lalu mempengaruhi kehidupan masa kini. Perubahan tersebut
meliputi berbagai aspek kehidupan manusia seperti sosial, politik, ekonomi, dan
budaya. Masa lalu merupakan masa yang telah dilalui oleh suatu masyarakat selalu
berkaitan dengan konsep-konsep dasar berupa waktu dan ruang.
Sejarah Peminatan X/1
Budi Tauladan, S.Pd
SMA Negeri 1 Purworejo
Materi Remidial
Sejarah adalah pengalaman kolektif masa lampau sehingga ababila dipelajari dengan
baik dan benar akan banyak manfaat serta memiliki arti penting dalam kehidupan
masyarakat.
Kegunaan inspiratif kegunaan sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. berbagai kisah
sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. belajar dari kebangkitan
nasional yang dipeloporii oleh bedirinya organisasi perjuangan yangmodern di awal abad ke-
20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan nasional ang ke2.
Pada kebangkitan nasional yang pertama, bangsa indonesia berusaha merebut kemerdekaan
yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya. untuk mengembangkan dan mempertahankan
kemerdekaan , bangsa indonesia ingin melakukan kebangkitan nasional yang ke-2 , dengan
bercita-cita mengeajar ketertionggalan dari bangsa asing. bangsa indonesia tidak hanya ingin
merdeka, tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mampu menyejahterakan
rakyatnya. untuk itu, bangsa indonesia harus giat menguasai IPTEK karena melalui IPTEK
yang dikuasai, bangsa indonesia berpeluang menjadi bangsa yang maju dan disegani,serta
daapat ikut serta menjaga ketertiban dunia.
Kegunaan rekreatif kegunaan sejaraha yang ketiga adalah sebagai kegunaan rekreatif.
kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. melalui penulisan
kisah sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. gaya penulisan yanghidup dan komunikatif
dari beberapa sejarawan terasa mampu “menghipnotis” pembaca. pembaca akan merasa
nyaman membaca tulisan dari seajarawan. konsekuensi rasa senang dan daya taraik
penulisan kisah sejarah tersebut membuat pembaca menjadi senang. membaaca menjadi
media hiburan dan rekreatif. membaca telah menjadi ibagian dari kesenangan. membaca
tealah dirasakan sebagai suatu kebutuhan, yaitu kebutuhan yang untuk rekreatif. pembaca
dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca
novel, tetapi juga dapat berimajiasi ke masa lampau. disini peran sejarawan dapat menjadi
pemandu (guide). orang yang ingin melihat situasi suatu daerah di masa lampau dapat
membacanya dari hasil tulisan para sejarawan.

Anda mungkin juga menyukai