DI SUSUN OLEH ;
REVIEW
Bab 2:Negara Dalam Konsep Umum
Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan yang
melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu. Negara juga merupakan suatu
wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah
tersebut, dan berdiri secara independen. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat,
memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya
adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya hanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan bangsa Belanda di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya pendidikan
digunakan sebagai alat penjajah untuk mencetak tenaga kerja murah atau pegawai rendahan yang
sangat diperlukan untuk perusahaan-perusahaan Belanda. Sistem pendidikan jaman kolonial
Belanda merupakan sistem yang rumit karena penjenisannya cukup banyak sebagai realisasi dari
diskriminasi sistem pendidikannya. Tujuan dan kebijakan politik pendidikan yang dibuat dan
diterapkan oleh Belanda semata-mata hanya untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda.
Pendidikan kolonial tidak hanya berakibat negatif bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga
memberikan dampak positif karena setelah penjajahan Belanda di Indonesia berakhir dan
Indonesia mencapai kemerdekaan sebagian penduduk di Indonesia khususnya di Jawa sudah
tidak menderita tuna aksara atau buta huruf lagi. Karena penduduk Indonesia telah lama
mengenal pendidikan atau sekolah. Pendidikan kolonial juga melahirkan tokoh-tokoh pergerakan
nasional dan tokoh-tokoh pendidikan yang berjiwa nasionalis dan patriotis untuk
memperjuangkan nasib bangsa Indonesia.
Pemerintahan Jepang saat itu mencetuskan kebijakan tenaga kerja romusha. Mungkin
kamu sudah sering dengar kalau romusha adalah sistem kerja yang paling kejam selama bangsa
Indonesia ini dijajah. Tetapi, pada awalnya pembentukan romusha ini mendapat sambutan
baik lho dari rakyat Indonesia, justru banyak yang bersedia untuk jadi sukarelawan. Namun
semua itu berubah ketika kebutuhan Jepang untuk berperang meningkat.
Pengerahan romusha menjadi sebuah keharusan, bahkan paksaan. Hal tersebut membuat rakyat
kita menjadi sengsara. Kamu bayangin aja, rakyat kita dipaksa membangun semua sarana perang
yang ada di Indonesia. Selain di Indonesia, rakyat kita juga dikerjapaksakan sampai ke luar
negeri. Ada yang dikirim ke Vietnam, Burma (sekarang Myanmar), Muangthai (Thailand), dan
Malaysia. Semua dipaksa bekerja sepanjang hari, tanpa diimbangi upah dan fasilitas hidup yang
layak. Akibatnya, banyak dari mereka yang tidak kembali lagi ke kampung halaman karena
sudah meninggal dunia. Selain romusha, Jepang juga membentuk Jugun Ianfu. Jugun Ianfu
adalah tenaga kerja perempuan yang direkrut dari berbagai Negara Asia seperti Indonesia, Cina,
dan korea. Perempuan-perempuan ini dijadikan perempuan penghibur bagi tentara Jepang.
Sekitar 200.000 perempuan Asia dipaksa menjadi Jugun Ianfu.
Sistem pendidikan Indonesia pada masa pendudukan Jepang berbeda dengan masa
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Pada masa pendudukan Jepang, semua kalangan dapat
mengakses pendidikan, sedangkan masa Hindia-Belanda, hanya kalangan atas (bangsawan) saja
yang dapat mengakses. Akan tetapi, sistem pendidikan yang dibangun oleh Jepang itu
memfokuskan pada kebutuhan perang. Meskipun akhirnya pendidikan dapat diakses oleh semua
kalangan, tetapi secara jumlah sekolahnya menurun sangat drastis, dari semulanya 21.500
menjadi 13.500.