Anda di halaman 1dari 12

KOLANGITIS

dr.Maulina debbyousha, Sp.PD


Fakultas Kedokteran
Universitas Malikussaleh
PENGERTIAN
Adalah inflamasi dan infeksi pada saluran empedu yang paling
sering disebabkan oleh karena koledokolitiasis.
Penyebab lain antara lain karena intervensi/manipulasi dan
pemasangan stent, keganasan hepatobilier, hepatolitiasis.
Kuman tersering penyebab infeksi yaitu Eschericia coli, Klebsiella,
Enterococcus Sp, dan Bacteroides fragilis.
Ada 2 jenis kolangitis yaitu primary sclerosing cholangitis dan
secondary sclerosing. Pada bab ini akan dibahas mengenai
secondary sclerosing cholangitis.
ETIOLOGI
Secondary cholangitis disebabkan oleh
Trauma saat operasi
Iskemia misalnya trombosis arteri hepatik setelah transplantasi, atau
kemoterapi trans arterial
Batu kandung empedu
Infeksi bakteri/virus (sitomegalovirus, kriptosporidiosis, sepsis berat)
Luka caustic misalnya pada terapi formalin untuk kista hidatid
Pankreatitis autoimun berhubungan dengan IgG4
Keganasan
Penyakit hati polikistik
Sirosis
Kistik fibrosis
DIAGNOSIS

Anamnesis
Nyeri abdomen yang dirasakan tiba-tiba dan
hilang-timbul, dapat disertai dengan menggigil
dan kaku.
Riwayat koledokolitiasis atau manipulasi
traktus bilier.
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pasien usia lanjut dapat terjadi perubahan
status mental, konfusi, letargi, atau delirium.
Trias Charcot terdiri dari nyeri abdomen kuadran
kanan atas, ikterik, dan demam.
Perubahan status mental disertai hipotensi dan
Trias Charcot dikenal dengan Reynold’s pentad yang
bisa terjadi pada kolangitis supuratif berat.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DPL :leukositosis
Fungsi hati : hiperbilirubinemia, peningkatan alkali
fosfatase, enzim transaminase, serum amilase jika ada
pankreatitis.
Kultur darah : positif pada 50% kasus
Ultrasonografi abdomen : untuk diagnosis dan terapeutik
Endoscopic retrograde cholangiapancreatography (ERCP)
Percutaneous transhepatic cholangiography (PTC)
DIAGNOSIS BANDING
Primary sclerosing cholangitis, infeksi
TATALAKSANA
Hidrasi dengan cairan intravena dan koreksi ketidakseimbangan
elektrolit.
Antibiotik:
- derivat penisilin (piperasilin) : untuk gram negatif
- sefalosporia generasi II atau III (ceftazidim): untuk gram negative,
cefoksitin 2 gram intravena setiap 6 – 8 jam
- ampisilin untuk gram positif
- metronidazole untuk kuman anaerob
- fluorokuinolom (ciprofloksasin, levofloksasin)
- keadaan umum pasien akan membaik dalam 6 – 12 jam setelah
pemberian antibiotik dan dapat diatasi dalam 2-3 hari. Jika dalam 6-
12 jam tidak membaik harus segera dilakukan tindakan dekompresi
secepatnya.
TATALAKSANA
6-12 jam tidak membaik harus segera dilakukan tindakan dekompresi
secepatnya.
Dekompresi dan drainase sistem bilier: jika tekanan dalam bilier meningkat
karena adanya obstruksi
 non operatif
Percutoneous cholecystostomy
Percutoneous transhepatic biliary drainage (PTBD) : tindakan drainase bilier
tanpa operasi
Drainase bilier dengan pemasangan NBT (Naso Biliary Tube) atau Stent bilier
melalui tindakan ERCP
Operatif : jika tindakan non operatif tidak berhasil
KOMPLIKASI
Sepsis
Kematian
PROGNOSIS

Angka kematian bervariasi


antara 13 – 88 %
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai