NO KOMPONEN DESKRIPSI
1. Deskripsi kejadian Di bangsal post partum terdapat pasien yang melahirkan
dengan bedah sesar (sectio caesaria/sc) dan pasien yang
melahirkan normal dengan bantuan vakum. Pada saat
saya mengikuti salah satu perawat yang akan melakukan
perawatan luka pada paisen dengan luka post bedah sesar
(sectio caesaria/sc) perawat tersebut membawa peralatan
bersih dan steril. Tetapi pada saat perawat menggunakan
sarung tangan steril, dia tidak memakainya sesuai dengan
konsep steril yang diajarkan pada saat skill lab dikampus,
perawat tersebut menggunakan sarung tangan steril sama
dengan menggunakan sarung tangan bersih walaupun
cara membuka sarung tangan dan pada saat sudah
memakai sarung tangan tetap mempertahankan tehnik
steril. Pada saat perawat membuka perban luka pasien,
perawat tersebut menggunakan pinset steril hanya satu
dan setelah dipakai tidak diletakkan pada bengkok tetapi
malah diletakkan lagi di bak steril, walau nantinya pinset
itu akan dipakai kembali dan mungkin alat steril lainnya
tidak dipakai untuk perawatan luka itu tetapi lebih baik
lagi bila dipersiapakan 2 atau 3 pinset untuk membuka
perban lama dan membersihkan luka untuk
meminimalkan terjadinya infeksi pada daerah luka post
bedah sesar. Dan pada saat berganti sarung tangan
perawat tersebut juga tidak melakukan cuci tangan 6
langkah dengan menggunakan air bersih yang mengalir
dan sabun/handrub.
Lampiran
FORMAT PENGKAJIAN POLA GORDON
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. Nur Khayati
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Ngadisuryah KT1/6 YK
RT/RW : 2/1
Kelurahan : Patehan
Kecamatan : Kraton
Tanggal Masuk : 9 Juni 2017
Tanggal Pengkajian : 9 Juni 2017
No.RM : 685356
Diagnosa Medis : G1 P0 A1 Post Partum VE
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Wahyu Raditya Priyatna
Umur : 25 tahun
Hub. Dengan Pasien : Suami
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ngadisuryah KT1/6 YK
RT/RW : 2/1
Kelurahan : Patehan
Kecamatan : Kraton
Alergi
Pasien tidak punya alergi terhadap makanan dan obat-obatan yang saat ini
diberikan kepada pasien.
Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol)
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, tidak suka meminum kopi dan
tidak pernah meminum alkohol.
d. Pola stress-koping
Apabila pasien memiliki masalah yang berhubungan dengan pekerjaan,
pasien lebih cenderung bercerita ke teman dekatnya dipabrik
dibandingkan dengan suami dan keluarganya karena bila cerita kepada
suaminya kadang pasien justru malah disalahkan. Bila ada masalah
pribadi kadang pasien bercerita pada suami dan keluarganya.
C. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : kompos mentis
c. Tinggi badan : 150 cm
d. Berat badan sebelum hamil : 56 kg
Berat badan sesudah hamil : 68 kg
D. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : simetris
b. Mata : konjunctiva merah
c. Hidung : tidak ada polip
d. Mulut : bersih
e. Ketuban pecah pada pukul 22.30 WIB, tetapi sampai pukul 23.30 WIB
kepala bayi belum juga keluar kemudian dibantu dengan ekstraktor vakum
untuk membantu melahirkan.
F. Pengkajian nyeri
Provokatif : gerakan
Qualitas : berdenyut dan kram
Region : perineum dan menjalar ke area sekitar
Skala :5
Timing : <30 menit
FORMAT ANALISIS DATA
1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi
FORMAT PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
RELAXION THERAPY
Jelaskan alasan
dilakuannya relaksasi
dan manfaat, batasan
dan jenis relaksasi
yang tersedia
Monitor untuk saat ini
penurunan energi,
ketidaknyamanan
untuk konsentrasi/
gejala bersama lain
yang dapat
mengganggu
keampuan kognitif
untuk fokus pada
tehnik latihan
Berikan penjelasan
rinci tentang intervensi
relaksasi yang dipilih
Ciptakan lingkungan
yang tenang tanpa
gangguan dengan
pencahayaan redup
dan suhu nyaman, bila
memungkinkan
Minta pasien dengan
posisi nyaman,
pakaian longgar dan
mata tertutup
Evaluasi dan
dokumentasikan
respon dari terapi
relaksasi
EXERCISE
PROMOTION
Explore pegalaman
latihan sebelumnya
Tentukan motivasi
pasien untuk memulai
/ melanjutkan program
olahraga
Explore halangan
untuk latihan
Instruksikan pasien
untuk pemanasan
sebelum latihan dan
pendinginan setelah
latihan
Ajarkan pasien untuk
mengindari cidera saat
latihan
Monitor respon pasien
saat latihan
Berikan feedback
positif untuk usaha
pasien dalam latihan
2. 13-06-17 Resiko infeksi MATERNAL STATUS: INFECTION CONTROL
15.00 dengan faktor POSTPARTUM Berikan terapi
resiko prosedur Setelah dilakukan tindakan antibiotik
invasif keperawatan selama Instruksikan pasien
perawatan. Maka untuk minum
diharapkan resiko infeksi antibiotik
dapat teratasi dengan Ajarkan pasien dan
kriteria hasil: keluarga tentang tanda
Pasien mengatakan dan gejala infeksi dan
lebih nyaman dengan kapan untuk
kondisinya sekarang melaporkan kepada
Pasien dapat buang petugas kesehatan
air besar Ajarkan pasien dan
Pasien dapat keluarga cara
melakukan aktivitas bagaimana mencegah
mandiri infeksi
Sarankan pasien untuk
RISK CONTROL: makan makanan yang
INFECTIOUS aman
PROCES
Setelah dilakukan tindakan INFECTION
keperawatan selama PROTECTION
perawatan. Maka Monitor lokasi dan
diharapkan resiko infeksi area sekitar dari tanda
dapat teratasi dengan dan gejala infeksi
kriteria hasil: Monitor kerentanan
Pasien dapat mencari terhadap infeksi
informasi terkini Pemeriksaan kulit dan
tentang pengendalian selaput lendir untuk
infeksi kemerahan,
Pasien dapat kehangatan ekstrim,
mengidentifikasi atau drainase
faktor resiko infeksi Periksa kondisi insisi
Pasien dapat bedah
mengidentifikasi Monitor perubahan
resiko infeksi dalam energi atau malaise
aktivitas sehari-hari (lemas, tidak nyaman)
Pasien dapat Dorong pasien unuk
memonitor kebiasaan meningkatkan
terkait dengan resiko mobilitas dan latihan
infeksi
Paisen dapat
memonitor
lingkungan terkait
dengan resiko infeksi