D
DENGAN FRAKTUR FEMUR DEXTRA
NADYA LESTARI
20194030006
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Sdr. D
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Temanggung
Pekerjaan : Buruh
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Temanggung
Hub dengan pasien : Ayah Kandung
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama: Kaki kanan sulit digerakkan dan terasa nyeri.
O: pasien mengatakan nyeri setelah operasi di bagian kaki
P: pasien mengatakan nyeri semakin bertambah jika dilakukan pergerakan
Q: nyeri terasa panas
R: nyeri terasa di daerah operasi kaki paha kanan
S: nyeri skala 3
T: nyeri berkurang apabila tidak digerakkan
U: rasa nyeri menyebabkan pasien tidak bisa melakukan pergerakan seperti biasanya
V: pasien berharap nyeri segera berkurang dan hilang
Keterangan :
3. Pola Eliminasi
a. Eliminasi BAB
Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 1x/hari pagi 1x/hari pagi
Konsistensi Lunak berbentuk Lunak berbentuk
Bau Khas Khas
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Pasien BAB sekali dalam sehari biasanya pada saat pagi, konsistensi lunak
berbentuk dengan bau khas dan warna kuning kecoklatan, pasien agak susah
dalam BAB karena kesulitan menekuk kakinya saat BAB.
b. Eliminasi BAK
Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 6-8x/hari 6-8x/hari
Pancaran Kuat Kuat
Jumlah ± 250 cc sekali (BAK) ± 250 cc sekali (BAK)
Bau Amoniak Amoniak
Warna Kuning Pucat Kuning Pucat
Perasaan setelah BAK Puas Puas
Total produksi urine ± 1.500-2.000 cc/hari ± 1.500-2.000 cc/hari
Dalam memenuhi kebutuhan BAK nya, pasien akan BAK jika sudah terasa sangat
mendesak dikarenakan pergerakannya yang terbatas dan susah, namun warna, bau
dan jumlahnya normal (warna kuning pucat, bau khas amoniak, jumlah ±1000-
2000 cc/hari). Pasien tidak mengalami nyeri saat BAK maupun kesulitan posisi
saat BAK.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan/ keadaan umum : Tampak lemah, tingkat kesadaran pasien compos
mentis
2. Tanda-Tanda Vital :
a. Tekanan Darah : 130/90 mmHg
b. Nadi : 90 x/menit (teratur dan kuat)
c. RR : 20 x/menit (teratur dan kuat)
d. Suhu : 36 ⁰C
3. Pengukuran antropometri : TB : 170 cm BB : 60 kg
4. Kepala : Bentuk bulat simetris, tidak ada luka
a. Rambut : Hitam, agak ikal, tebal, agak kotor
b. Mata : Mampu melihat jelas pada jarak normal (6m), ukuran
pupil kecil dan keduanya bereaksi terhadap cahaya (kanan dan kiri), konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak memakai alat bantu penglihatan dan tidak
ada sekret pada mata.
c. Hidung : Bersih, tidak ada sputum deviasi, tidak ada sekret,
tidak ada epistaksis, tidak ada polip, tidak ada nafas cuping hidung, dan tidak
menggunakan oksigen
d. Telinga : Mampu mendengar dengan jelas pada jarak yang
normal, tidak ada nyeri, tidak ada sekret telinga, tidak ada pembengkakan, tidak
menggunakan alat bantu
e. Mulut : Selaput mukosa lembab dan berwarna merah muda,
bersih, gigi utuh, agak kuning, dan bersih, gusi tidak bengkak, tidak ada bau
mulut, bibir lembab dan berwarna merah kehitaman
f. Leher dan Tenggorokan : Posisi trakea simetris, tidak ada benjolan pada leher,
tidak ada alat yang terpasang, tidak ada nyeri waktu menelan, tidak ada
pembesaran tonsil, vena jugularis tidak menonjol, tidak ada obstruksi jalan nafas
g. Ekspresi wajah: Tidak menunjukkan ekspresi wajah nyeri, tetapi saat kakinya
ditekuk/diregangkan, ekspresi wajah pasien tampak meringis/mengernyit menahan
nyeri.
5. Dada dan Thorak : Bentuk simetris, pergerakan simetris dan sama kanan-
kiri, tidak ada luka, dan tidak menggunakan otot bantu pernapasan
a. Paru-Paru
1) Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris, tidak ada luka, tidak
ada jejas, nafas teratur
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, taktil
fremitus kanan dan kiri simetris
3) Perkusi : Bunyi sonor
4) Auskultasi : Tidak ada suara nafas tambahan, suara vesikuler
b. Jantung
1) Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak ada memar
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, ictus cordis
teraba di ICS ke-5, mid clavicula sinistra
3) Perkusi : Bunyi redup, tidak ada pelebaran dinding jantung
4) Auskultasi : Suara irama jantung teratur, terdengar S1 & S2 normal,
tidak ada bunyi jantung tambahan.
c. Abdomen
1) Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada asites
2) Auskultasi : Terdengar bunyi peristaltik usus 10x/menit
3) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak teraba
massa
4) Perkusi : Terdengar bunyi timpani
6. Genital : Bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, tidak
terpasang kateter dan tidak ada hemoroid
7. Ekstremitas
a. Inspeksi Kuku : Warna merah muda pucat, bersih, utuh
b. Capillary Refill : Cepat (< 2 detik)
c. Kemampuan berfungsi : (mobilitas dan keamanan) untuk semua ekstremitas
5 5
2 5
1) Pada tangan kanan dan kiri, kekuatan otot Pasien berada pada skala 5, gerakan
normal penuh, menentang gravitasi, dengan penahanan penuh, dibuktikan
dengan Pasien mampu menggenggam dengan erat dan mengangkat kedua
tangannya keatas.
2) Kekuatan otot pada kaki kanan pasien berada pada skala 2, gerakan otot penuh
menentang gravitasi dengan sokongan, terbukti dengan Pasien tidak mampu
menggerakkan kaki kanannya secara mandiri dan harus disokong dengan alat
bantu jalan (krug). Pasien mengatakan belum bisa menapakkan telapak kaki
kanannya
8. Kulit : Kulit bersih, warna sawo matang, lembab, turgor elastis, tidak ada
edema. Terdapat luka bekas jahitan sepanjang ±20 cm di femur kanan superior, luka
sudah mulai kering, tidak ada tanda infeksi, balutan luka sudah dibuka.
E. Data Penunjang
1. Hasil Rontgen Femur Dextra Ap-Lat:
Kesan:
a. Tampak fraktur kominutif pada 1/3 distal os. Femur dextra dengan aposisi dan
aligment kurang baik
b. Tak tampak lusensi soft tisue
c. Tampak soft tisue swelling
2. Hasil Laboraturium :
Hemoglobin 12 g/dL
Hematokrit 39 %
Jumlah Lekosit 11,0 %
Jumlah Eritrosit 4,7 10^3/ uL
Jumlah Trombosit 253 10^3/ uL
MCV 83,4 fL
MCH 28,5 g
MCHC 34,2 g/dL
Eosinofil 2,1 %
Basofil 0,3 %
Netrofil 61,0 %
Limfosit 33,5 %
Monosit 3,7 %
Ureum 32,6 mg/dL
Kreatinin 0,71 U/L
SGOT 16,7 U/L
SGPT 12,3 U/L
F. Terapi
1. IVRL 20 tpm
2. Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
3. Inj. Ranitidine 2 x 50 mg
4. Inj. Piracetam 3 x 1 gr
5. Inj. Citicolin 2 x 1 gr
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
DS: Gangguan Hambatan mobilitas fisik
a. Pasien mengatakan sulit bergerak muskuloskeletal
karena fraktur pada femur
kanannya
b. Pasien mengatakan tidak bisa
beraktivitas normal seperti
biasanya karena fraktur tersebut
c. Pasien mengatakan belum bisa
menapakkan telapak kaki
kanannya
d. Pasien mengatakan kesulitan
berpindah dari berdiri ke duduk
DO:
a. Pasien menderita fraktur kominutif
pada 1/3 distal os. Femur dextra
b. Pasien tampak kesulitan saat
bergerak atau berpindah
c. Pasien tampak lambat saat
bergerak
d. Pasien tampak kesulitan
membolak-balik posisi
e. Kekuatan ekstermitas:
5 5
2 5
DS: Agen cidera fisik Nyeri akut
a. O: pasien mengatakan nyeri setelah (post operasi H1)
operasi di bagian kaki
b. P: pasien mengatakan nyeri
semakin bertambah jika dilakukan
pergerakan
c. Q: nyeri terasa panas
d. R: nyeri terasa di daerah operasi
kaki paha kanan
e. S: nyeri skala 3
f. T: nyeri berkurang apabila tidak
digerakkan
g. U: rasa nyeri menyebabkan pasien
tidak bisa melakukan pergerakan
seperti biasanya
h. V: pasien berharap nyeri segera
berkurang dan hilang
DO:
a. Pasien post operasi H1
b. Terdapat balutan di kaki paha
kanan menggunakan elastic
bandage
c. Pasien terlihat menahan rasa sakit
DS: - Kondisi terkait: Risiko infeksi area
Prosedur invasif pembedahan
DO:
a. Pasien post operasi H1
b. Terdapat balutan di kaki paha
kanan menggunakan elastic
bandage
c. Balutan tidak ada rembesan
d. Jumlah Lekosit 11,0 %
e. Jumlah Eritrosit 4,7 10^3/ uL
f. Jumlah Trombosit 253 10^3/ uL
B. Prioritas Diagnosa
1. Hambatan mobilitas fisik b/d gangguan muskuloskeletal
2. Nyeri akut b/d agen cidera fisik (post operasi H1)
3. Risiko infeksi area pembedahan d/fr prosedur invasif
O: Terdapat balutan di ka
elastic bandage
S: -
Mengobservasi isyarat nonverbal pasien terkait
nyeri
O: Pasien tampak menahan
Mengajarkan teknik relaksasi S:
Pasien mengatakan akan
merasakan sakit
O:
1. Pasien terlihat selalu
rasa nyeri
2. Pasien terfokus pada ras
Memonitor pemeriksaan TTV S: -
Tgl/ Jam No Dx Tindakan R
O:
TD 130/90 mmHg
N 90 x/m
RR 20 x/m
Suhu 36°C
SO2 99%
Berkolaborasi dalam pemberian injeksi: S: -
1. IV Ketorolac 30 mg
2. IV Ranitidine 50 mg O:
3. IV Piracetam 1 gr 1. Pasien tidak alergi
2. Pasien tidak mual munt
3. Pasien tidak pusing
26/03/2020 3 Mengkaji tanda dan gejala infeksi S: -
12.00 WIB
O:
1. Tidak ada perdarahan di
2. Tidak tampak tanda-ta
luka operasi
3. Terdapat balutan di ka
elastic bandage
4. Balutan tidak ada rembe
Mengajarkan pasien terkait tanda dan gejala S:
infeksi Pasien mengatakan tahu te
luka
O: -
Berkolaborasi dalam pemberian injeksi: S: -
1. IV Citicolin 1 gr
O:
1. Pasien tidak alergi
2. Pasien tidak mual munt
3. Pasien tidak pusing
E. Evaluasi
Tgl/ Jam Diagnosa Keperawatan SOAP
26/03/2020 Hambatan mobilitas fisik b/d S:
14.00 WIB gangguan muskuloskeletal Pasien mengatakan masih kesulitan untuk berger
berpindah posisi
O:
Pasien tampak masih kesulitan untuk bergerak, men
menggerakkan kaki kanannya
A:
Hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P:
Tgl/ Jam Diagnosa Keperawatan SOAP
Lanjutkan intervensi:
a. Ajarkan pasien tentang teknik ambulasi
b. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan be
c. Bantu pasien untuk menggunakan tongkat saat
cedera
26/03/2020 Nyeri akut b/d agen cidera fisik S:
14.00 WIB (post operasi H1) O: pasien mengatakan nyeri setelah operasi di bagian
P: pasien mengatakan nyeri semakin bertambah jika d
Q: nyeri terasa panas
R: nyeri terasa di daerah operasi kaki paha kanan
S: nyeri skala 3
T: nyeri berkurang apabila tidak digerakkan
U: rasa nyeri menyebabkan pasien tidak bisa m
biasanya
V: pasien berharap nyeri segera berkurang dan hilang
O:
Pasien tampak menahan rasa sakit
A:
Nyeri akut belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi:
a. Ajarkan terapi non farmakologi terapi murottal
b. Monitor karakteristik nyeri secara komprehensif
26/03/2020 Risiko infeksi area pembedahan S: -
14.00 WIB d/fr prosedur invasif
O:
1. Post op H1
2. Tidak ada perdarahan di balutan
3. Tidak tampak tanda-tanda infeksi di sekitar daerah
4. Terdapat balutan di kaki paha kanan menggunakan
5. Balutan tidak ada rembesan
A:
Resiko infeksi area pembedahan
P:
Lanjutkan intervensi:
a. Monitor tanda-tanda infeksi
b. Lakukan perawatan luka
c. Monitor karakteristik luka
d. Monitor perdarahan