Anda di halaman 1dari 3

klasifikasi

tingkat Tanda dan gejala


Hiperemesis
Gravidarum
Tingkat 1. muntah yang terus menerus disertai dengan intoleransi terhadap
Pertama makan dan minum.
2. penurunan berat badan
3. nyeri epigastrium karena asam lambung meningkat dan terjadi
regurgitasi ke esofagus
4. Pertama-tama isi muntahan adalah makanan, kemudian lendir beserta
sedikit cairan empedu, dan kalau sudah lama bisa keluar darah.

pada pemeriksaan fisik :


a. mata cekung
b. lidah kering
c. turgor kulit menurun
d. urin sedikit berkurang.
5. Frekuensi nadi meningkat sampai 100 kali/menit
e. tekanan darah sistolik menurun
Tingkat 1. pasien memuntahkan segala yang dimakan dan diminum
Kedua 2. berat badan cepat menurun
3. ada rasa haus yang hebat

pemeriksaan Fisik :
a. Pasien terlihat apatis
b. Pucat
c. lidah kotor
d. kadang ikterus karena fungsi ginjal terganggu
e. ditemukan aseton dan bilirubin dalam urin.
f. Frekuensi nadi 100-140 x/i
g. tekanan darah sistolik < 80 mmHg

Tingkat ketiga 1.berkurangnya muntah atau bahkan berhenti


2. kesadaran menurun (delirium sampai koma)

Pemeriksaan Fisik :
a. Pasien mengalami ikterus
b. Sianosis
c. Nistagmus
d. gangguan jantung
e. ditemukan bilirubin dan protein.
Perubahan Perilaku pada Ibu Hamil Setiap ibu yang mengalami kehamilan pasti ada
perubahan perilaku pada si ibu ini semua di perngaruhi oleh perubahan hormonal. Saat
memutuskan untuk hamil suami dan istri harus benar-benar siap dengan segala perubahan
yang akan terjadi nanti pada si ibu baik perubahan fisik dan perilaku, agar suami maupun istri
siap menghadapinya.
1. Cenderung malas Para suami perlu memahami bahwa kemalasan ini bukan timbul begitu
saja, melainkan pengaruh perubahan hormonal yang sedang dialami istrinya. Jadi tidak ada
salahnya bila suami menggantikan peran istri untuk beberapa waktu. Misalnya dengan
menggantikannya membereskan tempat tidur, membuat kopi sendiri.
2. Lebih sensitive Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif. Sedikit-
sedikit tersinggung lalu marah. apa pun perilaku ibu hamil yang dianggap kurang
menyenangkan, hadapi saja dengan santai. Ingatlah bahwa dampak perubahan psikis ini
nantinya bakal hilang. Bukan apa-apa, bila suami membalas kembali dengan kemarahan,
bisa-bisa istri semakin tertekan sehingga mempengaruhi pertumbuhan janinnya.
3. Minta perhatian lebih Perilaku lain yang kerap “mengganggu” adalah istri tiba-tiba lebih
manja dan selalu ingin diperhatikan. Meskipun baru pulang kerja dan sangat letih, usahakan
untuk menanyakan keadaannya saat itu. Perhatian yang diberikan suami, walau sedikit, bisa
memicu tumbuhnya rasa aman yang baik untuk pertumbuhan janin. Demikian pula ketika
istri merasakan pegal-pegal dan linu pada tubuhnya. Istri sering meminta suami untuk
mengusap tubuhnya. Sebaiknya lakukan sambil memberikan perhatian dengan mengatakan
bahwa hal ini memang sering dialami wanita yang sedang hamil dan diperlukan kesabaran
untuk menghadapinya.
4. Gampang cemburu Tak jarang, sifat cemburu istri terhadap suami pun muncul tanpa
alasan. Pulang telat sedikit saja, istri akan menanyakan hal macam-macam. Mungkin, selain
perubahan hormonal, istri pun mulai tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya. Ia takut
bila suaminya pergi dengan wanita lain. Untuk menenangkannya, suami perlu menjelaskan
dengan bijaksana bahwa keterlambatannya dikarenakan hal-hal yang memang sangat penting
dan bukan karena perselingkuhan. Bila perlu, ceritakan dengan terperinci aktivitas.
5. Akibat hormon progesterone Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar
karena produksi hormon progesteronnya sedang tinggi. Hal inilah yang mempengaruhi
banyak hal, termasuk psikis ibu. Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil sebenarnya
sama persis dengan perubahan hormon pada wanita yang sedang mengalami siklus haid,
KEBUTUHAN PSIKOLOGIS PADA KEHAMILAN ARYATI SUSANTI 2013
Trimester I
Trimester pertama ini sering dirujuk kepada masa penentuan. Penentuan membuat fakta
wanita bahwa ia hamil.Trimester pertama juga sering merupakan masa kekhawatiran dari
penantian. setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh meningkat
dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan
membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya.
Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil. Hampir 80%
kecewa, menolak, gelisah, depresi dan murung. Kejadian gangguan jiwa sebesar 15% pada
trimester I yang kebanyakan pada kehamilan pertama. Perubahan psikologis yang terjadi pada
kehamilan trimester I didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian
peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses
belajar melalui serangkaian aktifitas.
EFEKTIFITAS PEMBERIAN JAHE HANGAT DALAM MENGURANGI FREKUENSI
MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I Ayu Dwi Putri, Dewi Andiani,
Haniarti, Usman Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare E-mail:
Parepare, Sulawesi Selatan 2017
Jahe dapat mencegah mual dan muntah karena jahe mampu menjadi penghalang serotinin,
sebuah senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa
mual. Penelitian lain menunjukkan hasil bahwa jahe efektif dalam mengurangi mual dan
muntah selama kehamilan trimester I. Selain itu penelitian lain memaparkan bahwa Rasa
mual pada awal kehamilan dapat di kurangi dengan menggunakan terapi komplementer
antara lain dengan tanaman herbal atau tradisional yang bias dilakukan dan mudah di
dapatkan seperti jahe, daun peppermint, lemon, dll [13]. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitianlain yang menyatakan bahwa jahe bekerja efektif untuk mengatasi gejala mual dan
muntahyang timbul selama masa kehamilan bahkan hiperemesis gravidarum, karena jahe
berkhasiat mengendurkan dan melemahkan otot-otot pada saluran pencernaan sehingga
mengurangi mual muntah pada ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai