Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HAMIDATUL ULFA AMBAMI

KELAS : PGMI V A
NIM : 1725143111

IDENTITAS BUKU

Judul buku : Romano (Cinta Takkan Mudah Patah)


Penulis : Nadine Zulia Putri
Editor : Ambra
Desain Cover : Retno Wulan
Layouter : Violet Vitrya
Pracetak : Endang
Terbit : Cetakan pertama, Juni 2013
Penerbit : Ping!!!
Tempat terbit : Jl. Wonosari, Baturetno - Yogyakarta
Tebal buku : 264 halaman
Ukuran buku : 19 x 14 cm
Harga buku : Rp. 32.000

Sinopsis
Romano (Cinta Takkan Mudah Patah) merupakan novel pertama karya Nadine
Zulia Putri. Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis remaja yang berusaha
memperjuangkan cinta yang telah tertanam kuat dalam hatinya selama tiga tahun terakhir ini.
Nayla Jasmine Kirana, begitulah nama indah yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Ia
adalah gadis remaja yang masih duduk di kelas III SMA Negeri 10 Palembang. Romano
adalah laki-laki yang beruntung menakhlukkan hatinya, seorang environment quality control
di sebuah perusahaan tambang asing terbesar di Indonesia. Dia pria yang pantang menyerah
dan tidak suka mengobral cinta, baginya cinta haruslah dibuktikan dengan perbuatan. Mereka
menjalani hubungan jarak jauh. Nay dan Romano hanya berkomunikasi melalui telepon,
yahoo, messenger, dan twitter. Sesekali Romano menyempatkan diri untuk mengunjungi
Nayla jika sedang bertugas ke Palembang ataupun hanya sekedar berlibur. Bagi mereka jarak
bukanlah alasan untuk saling menjauh, tetapi jarak akan menjadi jembatan untuk saling
menguatkan dan menjaga kepercayaan.
Dari sosok Romano, Nayla banyak belajar akan perjuangan hidup. “Belajarlah
seperti lotus, lihatlah bagaimana dia bisa membersihkan lingkungan kotor hanya dengan
hidupnya. Lotus dapat beradaptasi dengan sempurna dan membuatnya semakin indah. Kalau
Nay jadi lotus, hal pertama yang harus Nay lakukan adalah membersihkan hati dari prasangka
buruk”, sepenggal kalimat dari Romano. Kalimat itulah yang selalu mengingatkan Nayla
untuk terus berusaha dan berusaha. Ketika Nayla sedang bersedih, Romano memberikan
semangat kepadanya untuk bangkit. “Bukankankah masalah itu seperti hujan, Nay?, setelah
hujan akan ada pelangi yang terlukis indah di langit biru. Jadi, seberat apapun masalahmu,
sebesar apapun cobaanmu, lalui saja Nay. Bersedihpun masalah akan tetap ada, mereka
menunggu untuk kau selesaikan. Bersedih hanya hanya akan membuatmu semakin rapuh.
Seberat apapun masalahmu, tersenyumlah dan bergegas selesaikan semuanya agar pelangi itu
datang dan kembali mewarnai hidupmu”, kalimat yang selalu terucap dari bibir manis
Romano.
Namun tanpa disangka oleh Nayla, cinta mereka berakhir dengan kata “putus”
yang terucap secara tiba-tiba dari bibir manis Romano. Romano meninggalkannya tanpa
alasan yang jelas. Nayla menjalani hidup dengan terus berada di bawah bayang-bayang
Romano. Ia juga menutup pintu hati untuk laki-laki manapun yang berusaha mendekatinya.
Dengan sisa-sisa kebahagiaan yang terekam jelas dari masa lalu, Nayla ingin menjadi seperti
kupu-kupu yang akan nampak menawan terbang di samping Romano. Kenyataan ini
dianggap Nayla sebagai tahapan awal sebagai kepompong. Ia seolah-olah mendapatkan
dorongan kuat agar dirinya dapat bertemu dan pantas bersanding kembali dengan Romano.
Nayla berhasil mengukir nama di Nanyang Technology University dengan gelar master dan
prestasi terbaik. Universitas yang sama dengan Romano saat menimba ilmu. Karirnya
melesat dengan cepat diusianya yang masih dua puluh tiga tahun, Ia berhasil menjadi vice
president di salah satu perusahaan asing tambang emas terbesar di Indonesia.
Detik demi detik berlalu, Tuhan selalu tahu bagaimana cara memulai
rencananya. Hati Nayla mulai terbuka ketika melihat email-email yang lama tak dibuka
karena kesibukannya. Jantungnya serasa berhenti ketika melihat sebuah alamat email,
romanomatte@ymail.com. Berawal dari email itulah, semua pertanyaan yang selama ini
tersimpan di benak Nayla akhirnya terjawabkan. Romano yang tiba-tiba menghilang dari
hadapannya ternyata mengalami koma selama sembilan bulan karena kecelakaan kerja.
Romano terpaksa meninggalkan Nayla, dan setelah sadarpun Romano tak memilki
kepercayaan diri untuk menemuinya. Jangankan untuk menemui Nayla, untuk bernapaspun Ia
harus menggunakan alat bantu pernapasan. Namun karena mendengar Nayla belum mampu
melupakannya, Romano akhirnya mengumpulkan segala keberaniaannya untuk menemui
Nayla. Sepenggal kalimat perpisahan terucap langsung dari bibirnya, Romano meminta maaf
karena telah menjadi duri dalam hidup Nayla dan meminta Nayla agar melanjutkan hidup
dengan tidak bergantung pada laki-laki yang sudah tidak memilki harapan hidup seperti
dirinya. Ia juga berterima kasih karena Nayla telah memberikan dunia yang indah bagi
Romano.
Beberapa hari setelahnya, Nayla berdiri mematung di depan seonggok tanah
basah yang mengubur sosok orang yang dicintainya. Nayla berjanji pada Romano akan selalu
bahagia dan melanjutkan kehidupannya. Tuhan mengakhiri rencananya dengan melabuhkan
cinta Nayla pada Putra, laki-laki yang telah menjadi sahabat baiknya ketika mereka dulu
sama-sama mendapatkan beasiswa di Nanyang Technology University. Laki-laki inilah yang
mengikrarkan janji suci kepada Nayla. Kini Putra menjadi rumah yang teduh baginya, sosok
yang akan selalu membuatnya bahagia, tertawa bersama, dan menjalani sisa hidup
bersamanya.
“Enam tahun lalu, aku memang hanyalah seekor ulat yang menjijikkan. Tapi
sekarang aku telah melewati semua prosesnya. Semua proses menyakitkan, semua air mata.
Dan hari ini aku menjadi kupu-kupu yang menawan”.
Kelebihan
Cerita dalam novel ini disajikan dengan romansa yang dikemas dengan rapi. Bertema
tentang masalah percintaan dan problema yang sering dialami di masa-masa remaja, seperti
cinta pertama, move on, kegalauan akan masa depan, cita-cita, ambisi, karir, dan sebagainya.
Para pembaca juga tentunya akan penasaran dengan cerita ini. Karena dari awal cerita cukup
menarik untuk dibaca lebih lanjut. Alur ceritanya tidak berbelit-belit dan dramatis sehingga
dapat menggugah hati pembacanya. Settingnya dikemas sederhana dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Ukuran tulisan juga normal dan tidak akan
merusak mata. Menyajikan cerita yang tidak hanya romantis, tetapi juga memberikan banyak
pelajaran hidup. Dengan melihat alur ceritanya, maka akan menyadarkan kita agar tidak
selalu bergantung dengan masa lalu, berusahalah untuk berdamai dengan hati kita. Cinta
bukan sekadar kata untuk dipersatukan, masih banyak cinta yang lebih baik diluar sana. Masa
lalu bukan untuk dilupakan, tetapi akan menjadi bagian dari perjalanan hidup dan kenangan
yang akan menguatkan serta membuat hidup kita lebih tegar. Oleh karena itu, hargailah hidup
yang kita miliki saat ini. Bila kehidupan adalah sebuah buku, maka ia perlu dibaca. Lembar
per lembar. Namun, bila sebuah lembar telah selesai, lembar yang baru harus tetap di buka.
Sehingga dengan proses inilah kita akan belajar untuk memperoleh kedewasaan. Selain itu,
pelajaran hidup lain yang bisa dipetik dari novel ini adalah kita memiliki tekad yang kuat
untuk menggapai cita-cita, meskipun banyak rintangan yang melintang. Karena semua butuh
proses yang cukup panjang untuk menggapai impian.
Kekurangan
Meskipun demikian, novel ini juga memilki kekurangan. Penulis terkesan
terburu-buru dalam pembuatan ending ceritanya. Desain buku yang kurang menarik dan tidak
berwarna bisa saja menimbulkan kurangnya minat para pembaca. Selain itu, kualitas kertas
buku yang digunakan juga kurang bagus sehingga mudah cacat atau robek. Tetdapat pula dua
cetakan pada halaman yang sama, yaitu halaman 233–240 yang tercetak sebanyak 2 kali.
Kesimpulan
Dengan demikian novel ini sesuai dibaca oleh kalangan remaja atau dewasa
diatas usia 15 tahun. Dan tidak diperkenankan dibaca oleh anak-anak karena alur ceritanya
yang menonjolkan tentang kisah percintaan remaja. Kisah yang terdapat dalam novel ini
dapat menjadi hiburan dan memberikan pelajaran hidup kepada pembacanya. Karena hidup
tidak hanya berbicara tentang cinta, cinta adalah pelangi yang akan mewarnai kehidupan.
Jalani masa muda dengan sebaik-baiknya, jangan mudah menyerah dengan kerikil-kerikil
kecil dalam kehidupan. Ukirlah prestasi sebanyak mungkin. Percayalah, jika Tuhan telah
memulai rencanaNya, maka Tuhan juga tahu cara mengakhiri rencanaNya. Rencana Tuhan
akan indah pada waktunya.
Sekilas tentang penulis,
Nama : Nadine Zulis Putri
TTL : Batam, 28 juli 1995
Twitter :@nadiazuliaty
Via email : nadiazuliaty@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai