Collodion Baby
Oleh:
Zwesty Anggreany Salhuteru
2018-83-058
Pembimbing:
dr. Hanny Tanasal, Sp.KK
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul
“colodion baby”. Referat ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
tugas kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Penyakit kulit kelamin RSUD Dr. M.
Haulussy.
Penyusunan referat ini dapat diselesaikan dengan baik karena adanya
bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. Hanny Tanasal, Sp. KK
selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga
untuk membantu penulis dalam menyelesaikan referat ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan referat ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak
sangat penulis harapkan demi perbaikan penulisan referat ini ke depannya. Semoga
referat ini dapat memberikan manfaat ilmiah bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
I.1. Latar Belakang............................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 5
II.1.1 Definisi colodion baby ........................................................................... 8
II.1.2. Etiologi colodion baby........................................................................... 9
II.1.3. Patogenesis colodion baby................................................................... 10
II.1.4. Manifestasi colodion baby.................................................................... 12
II.1.5 Pemeriksaan diagnosis colodion baby....................................................14
II.1.6. Penatalaksanaan colodion baby........................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah collodion baby mengacu pada penampakan pada saat lahir adanya
sebuah selaput kuning, mengkilap, regang menyerupai collodion kering yang
menutupi kulit. Membran tersebut dapat digambarkan oleh pengamat sebagai sosis
dari kulit platic, seperti perkamen atau seolah-olah dicelupkan ke dalam lilin panas.
Laporan tunggal dari presentasi collodion baby yang diikuti oleh ichthyosis
eritrodermik muncul pada abad ke-19. Yang pertama tampak oleh Seligmann pada
tahun 1841. 1884 Fox menggambarkan seorang bayi laki-laki, lahir berwarna merah
tua dan menyatu dengan kulit yang halus dan dipoles seolah-olah dilapisi dengan
pernis. Pasien ini kemudian mendapatkan terkenal sebagai "anak buaya" karena
ichthyosis lamelar yang parah. Seperti yang biasa terjadi pada saat itu, kelainan ini
disebabkan oleh kejadian yang menakutkan dalam masa kehamilan, ibunya pada
usia empat setengah bulan ketakutan saat melihat buaya. Istilah collodion baby
diciptakan pada tahun 1892 oleh hallopeau dan deskripsi klinis yang jelas dari
cockayne masih tepat sampai sekarang seperti pada tahun 1993. Cockayne
mempostulatkan bahwa membran collodion disebabkan oleh adanya fetal
epitrichium atau, seperti yang sekarang disebut, periderm. Kasus familial dan
penyembuhan diri dicatat dan bayi kolodion dengan keterlibatan lokal dilaporkan
pada tahun 1952.3
Istilah ichtyosis berasal dari bahasa yunani yaitu “ichty” yang berarti ikan,
hal ini biasanya di pakai unttuk mengambarkan sekelompok ganguan kulit dimana
semua bagian dari kulit ditutupi oleh sisik. Pada bayi kolodion adalah sesorang
yang sangat langka dan biasanya di warisi secara resisif autosom. Bayi colodion
biasanya didiagnosis dengan ichtyosi pada fase awal. Hal tesebut berkaitann dengan
mutasi gen seperti transglutaminase (TGM), ABCA12, ALOX12B, NIPAL4,
PNPLA1 dan CYP4F22. Mikroskopi cahaya dari kulit di fase neonatal awal selaput
collodion menunjukkan hiperkeratosis kompakta yang tebal, eosonofilik, stratum
korneum positif periodic acid-schiff (PAS). Namun, epidermis dilemahkan karena
berkurangnya lapisan grannular. Epidermis tengah dan bawah serta dermis biasanya
tidak biasa.3
Frenk juga melaporkan temuan biopsy kulit pada collodion baby tetapi ia
percaya bahwa fitur ultrastruktural pada hari pertama dan ke-15 kehidupan dapat
member perbedaan antara self healing dan hasil ichthyotic dan memberikan
penanda prognostik. Meskipun penampakan secara klinis serupa membran
collodion pada hari 1 dan 15 masa hidup, kasus self healing memiliki ultrastruktur
epidermal yang relatif normal. Sebaliknya, biopsi kulit yang diambil pada hari
pertama dan ke 15 dari bayi yang kemudian mengalami perkembangan ichyosis
erythrodermic menunjukkan adanya stratum korneum displastik, reduksi butiran
keratohyaline dan tonofilamen dan lapisan transisi yang menonjol antara sel
granular dan sel kornea.3
collodion baby mengacu pada penampakan pada saat lahir adanya sebuah
selaput kuning, mengkilap, regang menyerupai collodion kering yang menutupi
kulit. Membran tersebut dapat digambarkan oleh pengamat sebagai sosis dari kulit
platic, seperti perkamen atau seolah-olah dicelupkan ke dalam lilin panas. Kolodion
terjadi karena bayi mengalami mutasi gen secara resesif seperti gen gen seperti
transglutaminase (TGM), ABCA12, ALOX12B, NIPAL4, PNPLA1 dan CYP4F22.
1. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K.
Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. Volume One. Ed 8. United
States: McGraw-Hill; 2012. p.1376-86.
2. BurgdorfP, Plewing. Braun-Falco Dermatology. Volume one. Ed.3.
Germany ;O,Braun-Falco; 2009.p.827
3. JohnH, Arnold O, Neil P. Textbook pediatric dermatology. Volume one.
Germany ; johnharper dkk; 2010.p.104-10
4. KayS, Mey K, alexanderJS. Color atlas & synopsis of pediatric
dermatology. Ed.3. p.92
5. AKSimalti, Lt.col, HarisS.Collodion Baby [internet]. India : medical
journal, armed forced india :2015 december [cited 2020 jan 27]. Available
from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5592258/
6. RahulC, GarimaS, GauravK, RakeshK. Collodion Bbay-congenital
Ivhtyosis : clinical review. India : 2019 july [cited 2020 jan 26]. Available
from :
https://www.researchgate.net/publication/336704620_Collodion_baby-
congenital_ichthyosis_clinical_review
7. RenatAp, dkk. Collodion baby : an update with a focus on practical
management.: clinical review. USA: 2012 december [cited 2020 jan 28].
Available from : https://www.jaad.org/article/S0190-9622(12)00638-X/pdf
8. MingC, TaoH, ShaodongH. Clinical characteristic and prognostic of
collodion babies: original article. China : 2018 november [cited on 2020 jna
29]. available from : http://www.ijcem.com/files/ijcem0075160.pdf
9. MarthinT, ChristiaM. Self healing collodion baby. The journal of pediatric
USA. [cited 2020 29 januari]. available from :
https://www.jpeds.com/article/S0022-3476(10)00046-6/pdf