Anda di halaman 1dari 57

MORNING REPORT

Senin, 29 JUNI 2020

Zwesty Anggreany Salhuteru


Triage Bedah
No Identity Diagnosis Management

1. Gede • OF kominutif parasimfisis mandibula • Diet lunak 3 minggu


Sometariasa/L/24th/2000005 S • Wound toilet + primary hecting v appertum
1 • CF kondilus mandibula D • Inj ceftriaxone 1 g per 12 jam
ISS: 7 • Edentulous gigi
RTS: 7.841
• Vulnus Appertum reg mandibular S • Inj tetagam 1 vial IM
TRISS: 82.6%
Tarr: 1/1/20 10.00 • Nyeri Akut (VAS 3) • ORIF miniplate + MMF Archbarr
Tacc: 1/1/20 04.00

ICD 9
96.07 Insertion Orogastric tube
Z48.817 debridement of wound
ICD10 S68.629A Primary Hecting of wound
S02.92XA Fracture of fasial bone
S02.66XA Fracture of symphysis of 99.1 Injection or Infusion of Therapeutic or
mandible prophylactic
S02.612A Fracture of condylar mandible 76.7 reduction of facial fracture
K08.20 edentulous of teeth
S01.80XA wound of face
G89.1 Acute Pain
Kasus trauma
I. Identitas Pasien

 Nama : Tn. GS

 Usia : 25 tahun

 Jenis Kelamin : laki-laki

 Alamat : PASSO

 Agama : Hindu

 Pengantar :-
PRIMARY SURVEY
• Airway : Clear without collar brace

• Breathing : RR 16x/m; SP02 99% tanpa 02

• Circulation : TD: 110/70 mmHg, Nadi 82x/m regular

• Disability : GCS E4V5M6

• Exposure : R. temporal sinistra, R. mandibula, R.


Oris, R.supraclavicula
SECONDARY SURVEY
• Mekanisme Trauma:
Pasien datang ke IGD RS dengan kesadaran penuh. Dengan
keluhan nyeri pada wajah pasien. Keluhan dirasakan ± 4 jam
SMRS yang diakobatkan oleh kecelakaan tunggal. Pasien
membawa sepeda motor sendiri tanpa boncengan dengan
kecepatan tinggi dan menanbrak tembok sehingga jatuh
terbentur di aspal jalan raya. Pasien mengaku bahwa saat
mengendarai motor pasien mengunakan helm. Perdarahan
aktif pada bagian bawah dagu pasien, mual (-), muntah (-),
pusing (-), sakit kepala (-), pingsan (-).
SECONDARY SURVEY
• Allergic :-
• Medications :-
• Past Illness :-
• Last Meals : ± 2 jam yang lalu
• Event/Environment : Jalan raya
Secondary Survey
Kepala : sefalhematom regio frontal S uk 2x2
Mata : sefalhematom reg parietal S, pupil isokor 3 mm/3 mm
Maksilofasial : unstable mandibula, v appertum 4x2 cm di reg mandibula, ekspos mandibular
Leher : Vulnus laceratur supraclaicula uk. 5x2 cm
Toraks : Inspeksi : Simeteris, pergerakan otot nafas tambahan (-)
Auskultasi : Paru: SP vesikuler, ST rh -/-, wh -/-
Jantung: SJ1 N, SJ2 N, murmur (-), gallop (-), thrill (-)

Palpasi : Paru: SF ka=ki; Jantung: iktus kordis (+)


Perkusi : Paru: Sonor di seluruh lapangan paru
Abdomen : Inspeksi : Distensi (-), darm contour (-), darm steifung (-)
Auskultasi : Bising Usus (+) N
Palpasi : masa (-), defans (-)
Perkusi : Timpani
Ekstremitas : Hangat, CRT <2 dtk, akral hangat
Ro Thorax
CT Scan Kepala 3D
CT Scan Kepala
DIAGNOSIS MANAJEMEN
• OF kominutif parasimfisis mandibula S • Diet lunak 3 minggu
• CF kondilus mandibula D • IVFD RL 20tpm
• Inj. Ranitinde 2x1 amp/iv
• Edentulous gigi
• Inj. Ketorolac 3x30mg/iv
• Vulnus Appertum reg mandibular S • Inj. Asam traneksamat 3x500mg/iv
• Nyeri Akut (VAS 3) • Inj ceftriaxone 1 g per 12 jam
• Inj tetagam 1 vial IM
• Wound toilet + primary hecting v appertum
• ORIF miniplate + MMF Archbarr

ICD10
S02.92XA Fracture of fasial bone
S02.66XA Fracture of symphysis of mandible ICD 9
S02.612A Fracture of condylar mandible 96.07 Insertion Orogastric tube
Z48.817 debridement of wound
K08.20 edentulous of teeth S68.629A Primary Hecting of wound
S01.80XA wound of face 99.1 Injection or Infusion of Therapeutic or prophylactic
G89.1 Acute Pain 76.7 reduction of facial fracture
FRAKTUR MANDIBULA
DEFENISI

Fraktur adalah diskontinuitas dari jaringan tulang yang biasanya disebabkan oleh
adanya kecelakaan yang timbul secara langsung.
Fraktur mandibula adalah putusnya kontinuitas tulang mandibula. Hilangnya
kontinuitas pada rahang bawah (mandibula), yang diakibatkan trauma oleh wajah
ataupun kedaan patologis, dapat berakibat fatal bila tidak di tangani dengan benar.
ANATOMI WAJAH
KLASIFIKASI
F. Traumatik

F. Stress
Penyebab
ternjadinya F. Patologi

Simple fraktur
Hub. Dengan
jaringan sekitar Fraktur terbuka

Klasifikasi Fraktur komplikasi F. Komplit


Fraktur

Bentuk F. Inkomplit

F. Komunitif

F. Kompresi
Simfisis , parasimfisis, badan
Regio anatomis
fraktur, ramus mandibulae.

Fraktur
mandibula
F. Kelas I
Ada tidaknya
gigi F. Kelas II

F.Kelas III
TRAUMA JARINGAN KERAS WAJAH

Fraktur sepertiga bawah wajah


(Fraktur Mandibula)

• 40%-62% dari seluruh fraktur wajah


• Perbandingan pria dan wanita yaitu 3:1
• Penyebab paling umum yaitu olahraga
s(31,5%) dan kecelakaan bermotor
(27,2%).
LOKASI FRAKTUR MANDIBULA
• 1/3 Fraktur mandibula terjadi di
daerah kondilar-subkondilar

• 1/3 terjadi di daerah angulus

• 1/3 lainnya terjadi di daerah korpus,


simfiisi, dan parasimfisis

• Fraktur subkondilar banyak


ditemukan pada anak-anak,
sedangkan fraktur anggulus lebih
sering pada remaja dan dewasa
muda.
JENIS FRAKTUR MANDIBULA

Pettern of mandubular fracture


TANDA DAN GEJALA

 Nyeri
 Perdarahan dari rongga mulut
 Maloklusi
 Trismus
 Pergerakan abnormal
 Ketidakmampuan menutup rahang = menandakan fraktur pada
prosesus alveolar, angulkus, ramus dari simpisis
 Krepitasi
 Mati rasa pada bibir dan pipi
DIAGNOSIS

DIAGNOS
IS

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

PEMERIKSAA
ANAMNESIS
N KLINIS
ANAMNESIS
Keluhan subjektif berkaitan dengan fraktur
mandibula

Nyeri, oklusi abnormal, mati rasa pada distribusii saraf ATLS


mentalis, pembengkakan, memar, perdarahan gigi, gigi
yang tanggal, trismus, ketidakmampuan mengunyah.

The sacred seven

Riwayat trauma

Seperti kecelakaan lalu lintas, kekerasan, terjatuh,


kecelakaan saat olahraga, ataupun riwayat penyakit
patologis.
Anamnesis
Pada kasus trauma, pemeriksaan penderita dengan
kecurigaan fraktur mandibula harus mengikuti kaidah
ATLS
Pada penderita trauma dengan fraktur mandibula harus
diperhatikan adanya kemungkinan obstruksi jalan nafas
 yang bisa diakibatkan karena fraktur mandibula itu sendiri
 ataupun akibat perdarahan intraoral yang menyebabkan aspirasi darah
dan bekuan darah.
• Perlu diketahui riwayat trauma.
• Mekanisme trauma merupakan informasi yang penting
sehingga dapat menggambarkan tipe fraktur yang
terjadi.
• Bila trauma ragu-ragu atau tidak ada maka kemungkian
fraktur patologis tetap perlu dipikirkan
Pemeriksaan Klinis pasien secara umum

PEMERIKSAAN
KLINIS
Pemeriksaan Lokal Fraktur Mandibula

Pemeriksaan Klinis ekstraoral


Cont...
Pemeriksaan Klinis intraoral
• Pemeriksaan fisik
• Inspeksi
• Inspeksi dimulai dari ektraoral kemudian ke intraoral.
Perhatikan adanya deformitas.
• Pembengkakan preaurikular sering menunjukkan
adanya fraktur kondilus.
• Dilihat juga apakah terdapat gigi yang hilang.
• Perhatikan juga apakah terdapat maloklusi.
• Palpasi
• Penderita disuruh buka-tutup mulut, menilai
ada tidaknya nyeri, deformitas atau dislokasi
• Dilakukan evaluasi false movement dengan
kedua ibujari di intraoral
Palpation of the inferior borders of Metode bimanual palpasi untuk temukan adanya
mandibula and preauricular area faraktur dibawah gigi dan sekitarnya
mandibulae
Patient showing deviation of the
mandible to the right side when
attempting to open the mouth.

Radiogrpahic this patient has a right


condylar fracture (arrow).
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto panoramic memperlihatkan keseluruhan mandibula dalam satu foto

Foto polos mandibulla (PA, oblik lateral)

Ct scan
TATALAKSANA
TERAPI MEDIS UMUM

Jika pasien sadar : dudukan pasien menghadap ke depan sehinga lidahnya, saliva dan darah mengalir keluar

Jika pasien tidak sadar saat perawatan perlu di tidurkan pada posisi recovery, hati-htai bila ada cedera lain yang
membahayakan.

Diberikan oksigen dan cairan kristaloid isotonik. Jika pasien mengalami pendarahan segera koordinasikan mendapat
PRC jika mengalami pperdarahan masif. Diindikasikan tetanus profilaksis, asam traneksamat.

Kebersihan dan disinfeksi. Jika sadar suruh pasien untuk kumur-kumur dengan : cairan kumur clorheksidin 0,5%, jika
tidak mungkin kumur dengan air bersih.
TERAPI OBAT-OBATAN
wajah gunakan
Jika luka pada

Jika luka
rongga mulut

ANTIBIOTIKA

duramater
Robeknya
tulang
Jika patah
Cont...
TATALAKSANA

REPOSISI TERTUTUP REPOSISI TERBUKA


REPOSISI Indikasi :
- Fraktur displace
- Fraktur kondilus
TERTUTUP - Fraktur pada anak
- Fraktur komunitif berat atau fraktur dimana
suplai darah menurun
- Fraktur endentulous mandibula

Reduksi tertutup pada


Fraktur patologis Ivy loop Teknik ach-Bar edentulous mandibula

Penenmpatan ivy loop mengunakan


Teknik yang digunakan pada terapi kawat 24-gauge anatara 2 gigi yang Indikasi untuk gigi kurang atau tidak Gigi palsu dapat di
fraktur mandibula secara closed stabil dengan pengunanaan kawat yang cukup untuk pemasangan cara lain, di transfer dengan kabel
reduction adalah fiksasi intermaksiler. lebih kecil untuk memberikan fiksasi serta fraktur maxila. circumandibular.
maxilomandibullar. .
• Teknik fiksasi
• Ivy loop
• Penempatan Ivy loop menggunakan kawat 24-gauge antara 2 gigi yang stabil, dengan
penggunaan kawat yang lebih kecil untuk memberikan fiksasi maxillomandibular (MMF)
• Teknik arch bar
• Indikasi pemasangan arch bar antara
lain gigi kurang/ tidak cukup untuk
pemasangan cara lain, disertai fraktur
maksila
• didapatkan fragmen dentoalveolar
pada salah satu ujung rahang yang
perlu direduksi sesuai dengan
lengkungan rahang sebelum dipasang
fiksasi intermaksilaris
REPOSISI Indikasi :
- Fraktur terbuka atau displace derajat sedang-berat

TERBUKA - Fraktur yang tidak tereduksi dengan reposisi tertutup


- Unfavolable fracture
Reposisi terbuka pada fraktur mandibula memiliki pendekatan intra
dan ekstraoral. Pendekatan ekstraoral dapat dilakukan melalui
Material submandibula, submental, atau preaurikuler.

Pendekatan intraoral, regio mandibula dicapai melalui incisi


vestibular di mukosa.

Wiring/kawat Plating
• Wiring (kawat)
• Kawat dibuat seperti mata, kemudian mata tadi dipasang disekitar dua buah gigi atau
geraham dirahang atas ataupun bawah.
• Rahang bawah yang patah difiksasi pada rahang atas melalui mata di kawat atas dan
bawah.
• Jika perlu ikatan kawat ini dipasang di berbagai tempat untuk memperoleh fiksasi yang
kuat.
• Plating
• Pemasangan plat bertujuan untuk memberi tahanan pada daerah fraktur, sehingga dapat
menyatukan bagian fraktur dengan alveolus superior.
Komplikasi
• Komplikasi yang paling umum terjadi pada fraktur mandibula adalah
infeksi atau osteomyelitis, yang nantinya dapat menyebabkan
berbagai kemungkinan komplikasi lainnya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Kasus KET
    Laporan Kasus KET
    Dokumen50 halaman
    Laporan Kasus KET
    Eva Primananda
    100% (2)
  • MR 2 (16 JUNI 2020) Fix
    MR 2 (16 JUNI 2020) Fix
    Dokumen26 halaman
    MR 2 (16 JUNI 2020) Fix
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Referat Neuro
    Referat Neuro
    Dokumen18 halaman
    Referat Neuro
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • MR 1
    MR 1
    Dokumen13 halaman
    MR 1
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Trauma Kepala
    Trauma Kepala
    Dokumen17 halaman
    Trauma Kepala
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • MR 1
    MR 1
    Dokumen13 halaman
    MR 1
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • MR 05 Juni 2020
    MR 05 Juni 2020
    Dokumen13 halaman
    MR 05 Juni 2020
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • MR 1
    MR 1
    Dokumen13 halaman
    MR 1
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Opioid
    Opioid
    Dokumen30 halaman
    Opioid
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Refarat Pteregium
    Refarat Pteregium
    Dokumen20 halaman
    Refarat Pteregium
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus KET
    Laporan Kasus KET
    Dokumen50 halaman
    Laporan Kasus KET
    Eva Primananda
    100% (2)
  • REFERAT PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL Fix
    REFERAT PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL Fix
    Dokumen25 halaman
    REFERAT PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL Fix
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Opioid
    Opioid
    Dokumen30 halaman
    Opioid
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Erupsi Obat Zwesty
    Laporan Kasus Erupsi Obat Zwesty
    Dokumen13 halaman
    Laporan Kasus Erupsi Obat Zwesty
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • CKD
    CKD
    Dokumen32 halaman
    CKD
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Kulkel
    REFERAT Kulkel
    Dokumen15 halaman
    REFERAT Kulkel
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Artikel Asli
    Artikel Asli
    Dokumen1 halaman
    Artikel Asli
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen20 halaman
    Refer at
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen20 halaman
    Refer at
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Kulkel
    REFERAT Kulkel
    Dokumen15 halaman
    REFERAT Kulkel
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Kulkel
    REFERAT Kulkel
    Dokumen15 halaman
    REFERAT Kulkel
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • CKD
    CKD
    Dokumen32 halaman
    CKD
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Lapsus
    Lapsus
    Dokumen34 halaman
    Lapsus
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen18 halaman
    Refer at
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen10 halaman
    Bab Ii
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • PTEREGIUM
    PTEREGIUM
    Dokumen5 halaman
    PTEREGIUM
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Referat Meningoensefalitis
    Referat Meningoensefalitis
    Dokumen16 halaman
    Referat Meningoensefalitis
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Referat Tumor Hipofisis
    Referat Tumor Hipofisis
    Dokumen22 halaman
    Referat Tumor Hipofisis
    zwesty
    Belum ada peringkat
  • Fraktur
    Fraktur
    Dokumen12 halaman
    Fraktur
    zwesty
    Belum ada peringkat