Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENGANTAR

1.1 Latar Belakang


Dokter Keluarga adalah blok 23 pada semester 7 dari Berbasis
Kompetensi (KBK) sistem Kurikulum di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.Salah satu strategi dari kurikulum ini adalah
Problem Based Learning (PBL). Kasus tutorial merupakan salah satu
implementasi dari metode PBL ini. Pada bagian ini, siswa dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil dan setiap kelompok akan dipandu oleh mentor
atau dosen sebagai fasilitator yang akan memandu siswa untuk memecahkan
kasus ini.
Proses tutorial merupakan bagian dari evaluasi siswa persis seperti
evaluasi formatif. Evaluasi ini membantu siswa untuk mencapai tujuan
penelitian. Proses tutorial juga requirment bagi siswa untuk mengikuti ujian
blok yang disebut OSOCA (Objective Struktur Oral Analisis Kasus) yang
termasuk dalam evaluasi sumatif. Tujuan dari evaluasi sumatif adalah
assesing prestasi siswa untuk menentukan kompetensi yang telah dicapai.
penilaian sumatif dilakukan dengan mengacu pada taksonomi pembelajaran
yang diusulkan oleh Bloom yang terdiri dari kognitif, psikomotor, dan
penilaian afektif.

1.2 Maksud dan tujuan


Maksud dan tujuan dari kasus ini studi tutorial, yaitu:
1. Sebagai kelompok tutorial tugas laporan yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran, Muhammadiyah
Palembang Universitas.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan dalam skenario dengan
metode diskusi analisis dan belajar kelompok.
3. Mencapai tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

1
BAB II
DISKUSI

2.1 data tutorial


pamong : dr. Nyayu Fitriani M.Biomed
Moderator: M. Dzaky Jalaluddin
Sekretaris : Olive Mutiara Alzena
Notulis : Hersaina Ashriannisa Sembiring
Tanggal dan waktu :
1. Selasa, November 27, 2018
Waktu: 13,00-14,30 pm
2. Kamis, November 29, 2018
Waktu: 13,00-14,30 pm
aturan:
1. Setiap orang dalam kelompok harus mengungkapkan pendapat mereka
2. Gadget harus nonaktif atau dalam mode silent.
3. Meminta izin jika ingin pergi ke luar.
4. Makan dan minum tidak diperbolehkan di dalam ruangan.

2.2. Kasus
Dokter Muslimat, adalah seorang dokter pribadi yang bekerja dengan
BPJS sebagai “FASILITAS Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
melakukan program asuransi kesehatan nasional. Sepuluh persen dari kasus
yang ditangani oleh dr. Muslimat yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD)”sebagai‘FASILITAS Kesehatan Rujukan Tingkat Pertama
(FKRTL)’meskipun sebagian besar kasus masih dalam kompetensi dokter
keluarga.
Salah satu dr. Muslimat pasien bernama Mr. Amin seorang pria berusia
40 tahun yang sudah menjalani diabetes tipe dua pengobatan mellitus. Dr.

2
peran Muslimat pada mengobati ini kasus DM berdasarkan anamnesis
lengkap dan klinis diagnostik saja, itu tidak sesuai dengan konsep
biopsikososial menurut Mandala of Health.
Peran Dr Muslimat pada pengobatan kasus ini tidak termasuk peran
keluarga dan pendekatan diagnostik keluarga dan juga tidak menerapkan
prinsip-prinsip dokter keluarga secara komprehensif, sebagai hasilnya, Mr.
Amin glukosa darah basal masih tak terkendali yang tinggi.

2.3. Tujuh Jump Langkah


2.3.1 Klarifikasi Istilah
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) adalah
intity hukum publik karena membawa sampai
asuransi kesehatan sosial.
FKTP fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan
kesehatan individu non spesialis untuk tujuan
observasi, promosi, mendiagnosa, pengobatan,
dan perawatan.
JKN Program-program pemerintah yang bertujuan
untuk memberikan kepastian bagi seluruh rakyat
Indonesia untuk hidup sehat.
FKRTL fasilitas perawatan kesehatan yang melaksanakan
spesialis atau sub-spesialis servive sehat yang
meliputi maju keluar perawatan pasien, rawat inap
tingkat lanjut dan perawatan di rumah spesialis.
Biopsycosocial Biopsikososial adalah konsep untuk memahami
kesehatan dan penyakit psikologi ganti biologi dan
faktor-faktor sosial
RSUD Rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan untuk semua jenis penyakit mulai dari
dasar, Spesialistik, untuk subspesialisasi yang
diatur dan dikelola oleh pemerintah.

3
Dokter keluarga Sebuah cara untuk meningkatkan target jangkauan
dan / atau akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya sendiri.
Mandala Kesehatan Sebuah model logis yang menggambarkan
penentu varietas kesehatan individu.

2.3.2 Identifikasi masalah


1. Dokter Muslimat, adalah seorang dokter pribadi yang bekerja
dengan BPJS sebagai “FASILITAS Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang melakukan program asuransi kesehatan nasional.
Sepuluh persen dari kasus yang ditangani oleh dr. Muslimat yang
dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD)”sebagai‘FASILITAS Kesehatan Rujukan Tingkat
Pertama (FKRTL)’meskipun sebagian besar kasus masih dalam
kompetensi dokter keluarga.
2. Salah satu dr. Muslimat pasien bernama Mr. Amin seorang pria
berusia 40 tahun yang sudah menjalani diabetes tipe dua
pengobatan mellitus. Dr. peran Muslimat pada mengobati ini
kasus DM berdasarkan anamnesis lengkap dan klinis diagnostik
saja, itu tidak sesuai dengan konsep biopsikososial menurut
Mandala of Health.
3. Peran Dr Muslimat pada pengobatan kasus ini tidak termasuk
peran keluarga dan pendekatan diagnostik keluarga dan juga tidak
menerapkan prinsip-prinsip dokter keluarga secara komprehensif,
sebagai hasilnya, Mr. Amin glukosa darah basal masih tak
terkendali yang tinggi.

2.3.3 Analisis masalah


1. Dokter Muslimat, adalah seorang dokter pribadi yang bekerja
dengan BPJS sebagai “FASILITAS Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang melakukan program asuransi kesehatan nasional.

4
Sepuluh persen dari kasus yang ditangani oleh dr. Muslimat yang
dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD)”sebagai‘FASILITAS Kesehatan Rujukan Tingkat
Pertama (FKRTL)’meskipun sebagian besar kasus masih dalam
kompetensi dokter keluarga.
a. Apa manfaat bagi dokter yang bekerja dengan BPJS?
Menjawab:
Karena BPJS menggunakan kapitation yang kapitation adalah
Prospektif, maka manfaat bagi dokter berdasarkan
permekenkes ada 27 Tahun 2014, penyedia akan
mendapatkan: pembayaran lebih adil sesuai dengan
kompleksitas layanan dan proses klaim lebih cepat (PMK RI
Nomor 27 Tahun 2014).
b. Apa persyaratan yang dibutuhkan oleh dokter untuk bekerja
sama dengan BPJS?
Menjawab:
menurut jumlah Permenkes RI 71 tahun 2013 tentang
pelayanan kesehatan di asuransi kesehatan nasional, pasal 6:
Persyaratan yang dibutuhkan oleh dokter untuk bekerja sama
dengan BPJS:
1. Berlatih lisence
2. memiliki NPWP
3. Bekerja sama perjanjian dengan laboratorium, farmasi,
dan jaringan lainnya
4. Surat pernyataan tentang siap untuk mematuhi provisons
terkait dengan asuransi kesehatan nasional
c. Apa kebijakan BPJS?
Menjawab:
Berdasarkan konstitusi Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Program Dan Dari
Jaminan Sosial.
d. Apa fungsi pelayanan kesehatan BPJS?

5
Menjawab:
Sistem Jaminan Sosial Nasional ini heldthrough mekanisme
asuransi kesehatan sosial wajib (mandatory) berdasarkan UU
No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Tujuannya adalah untuk penduduk allIndonesian dilindungi
dalam sistem asuransi, sehingga thatthey dapat memenuhi
kebutuhan dasar healthworthy publik.
e. Apa saja program BPJS?
Menjawab:
Menurut sejumlah Undang-undang Republik Indonesia 24
tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS), Bab II, BPJS dibagi menjadi dua bagian yaitu BPJS
Kesehatan dan BPJS untuk pekerjaan. BPJS untuk kesehatan
melaksanakan asuransi kesehatan nasional, sementara BPJS
untuk pekerjaan melaksanakan beberapa program, seperti
kerja asuransi kecelakaan, jaminan hari tua, asuransi pensiun,
dan asuransi jiwa.
Perpaduan:
asuransi kesehatan di Indonesia telah ada sejak jaman
penjajahan Belanda. Setelah kemerdekaan, dan setelah
pengakuan kedaulatan oleh Pemerintah Belanda pada tahun
1949, dalam upaya untuk memastikan kebutuhan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, khususnya pegawai negeri sipil
dan keluarga mereka, dilanjutkan dengan Prof. GA
Siwabessy, Menteri Kesehatan yang disajikan di waktu. Ia
mengusulkan sebuah ide untuk segera menyelenggarakan
program asuransi kesehatan universal, yang pada waktu itu
mulai diterapkan di banyak negara maju dan berkembang
pesat. Melalui Program Nasional Kesehatan Card-Indonesia
Asuransi Kesehatan (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh
BPJS Kesehatan, negara hadir di tengah kita untuk
memastikan bahwa semua warga negara Indonesia dilindungi

6
oleh komprehensif, adil dan merata asuransi kesehatan (BPJS
Kesehatan, 2017).
Menurut BPJS Ketenagakerjaan, bekerja asuransi
kecelakaan memberikan perlindungan untuk risiko
kecelakaan yang terjadi dalam hubunganbekerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi selama perjalanan dari rumah ke
tempat kerja. Sementara asuransi jiwaMemberikan manfaat
uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta
meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan hari tua
berupa uang tunai dalam jumlah kontribusi nilai akumulasi
ditambahkan ke hasil pembangunan. Pensiun asuransi
jaminan sosial yang bertujuan untuk mempertahankan gelar
kehidupan yang layak bagi peserta dan / atau ahli warisnya
dengan memberikan pendapatan setelah peserta, memasuki
usia pensiun, mengalami cacat.
f. Siapa saja peserta BPJS?
Menjawab:
1. Pekerja upah Penerima dan anggota keluarga mereka,
terdiri dari:
2. Pekerja Tidak Penerima Upah dan anggota keluarga
mereka, terdiri dari pekerja di luar hubungan kerja dan
pekerja mandiri.
3. Bukan pekerja dan anggota keluarga.
Perpaduan:
Asuransi kesehatan adalah jaminan dalam bentuk
perlindungan kesehatan sehingga peserta bisa mendapatkan
manfaat seperti pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dasar, diberikan
kepada semua orang yang telah membayar iuran atau biaya
yang dibayar oleh pemerintah. Para peserta BPJS dibagi
menjadi dua kelompok, ada “Peserta PENERIMA Bantuan
Iuran” (PBI) dan “Peserta Bukan PENERIMA Bantuan

7
Iuran” (Non-PBI). Asuransi kesehatan bagi peserta PBI
termasuk orang yang tergolong orang miskin dan miskin.
Asuransi kesehatan untuk peserta non-PBI disebut peserta
yang tidak diklasifikasikan sebagai orang miskin dan
miskin, terdiri dari (BPJS, 2018):
1. Pekerja upah Penerima dan anggota keluarga mereka,
terdiri dari:
a. Pegawai pemerintahan;
b. anggota TNI;
c. Polisi Anggota;
d. Pejabat negara;
e. Non-PNS Pegawai Negeri
f. pegawai swasta; dan
g. pekerja
2. Pekerja Tidak Penerima Upah dan anggota keluarga
mereka, terdiri dari pekerja di luar hubungan kerja dan
pekerja mandiri.
3. Bukan pekerja dan anggota keluarga, terdiri dari:
a. Investor;
b. Majikan;
c. penerima pensiun;
d. Veteran;
e. Pelopor Kemerdekaan;
g. Apa kewajiban peserta di BPJS?
Menjawab:
Accrording ke BPJS Kesehatan (2017), ada beberapa
kewajiban bagi peserta BPJS, yang adalah:
Peserta Kewajiban:
1. Untuk mendaftarkan diri dan anggota keluarga mereka
sebagai peserta BPJS Kesehatan.
2. Untuk membayar BPJS Kesehatan kontribusi.

8
3. Untuk mengirimkan data individu dan anggota keluarga
dengan lengkap dan akurat.
4. Untuk melaporkan perubahan dari individu dan anggota
keluarga data, seperti: perubahan dalam kelas, pangkat
atau jumlah gaji, perkawinan, perceraian, kematian,
kelahiran, alamat dan fasilitas kesehatan tingkat pertama.
5. Untuk mencegah kartu peserta dari semakin rusak, hilang
atau penggunaan yang tidak sah.
6. Untuk mematuhi semua persyaratan dan kondisi dan
prosedur fasilitas kesehatan.
Perpaduan:
Accrording ke BPJS Kesehatan (2017), ada beberapa
hak dan oligations bagi peserta BPJS ini, mereka adalah:
Peserta Hak:
1. Untuk menerima kartu sebagai identitas peserta untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
2. Untuk mendapatkan manfaat dan hak informasi
mengenai dan kewajiban serta prosedur pelayanan
kesehatan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
berlaku.
3. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan bermitra BPJS Kesehatan, dan.
4. Untuk mengungkapkan keluhan / keluhan, kritik dan
saran secara lisan atau tertulis kepada BPJS Kesehatan
pengusaha Kewajiban
1. Untuk mendaftarkan diri dan karyawan mereka sebagai
peserta Asuransi Kesehatan untuk BPJS Kesehatan.
2. Untuk menghitung dan mengumpulkan kontribusi yang
harus dibayar oleh karyawan melalui pemotongan gaji
mereka / upah.
3. Untuk membayar dan premium deposit BPJS
Kesehatan.

9
4. Untuk mengirimkan benar dan akurat data diri,
pekerjaan mereka, dan anggota keluarga mereka yang
meliputi:
5. Data karyawan termasuk anggota keluarga mereka
terdaftar untuk skema sesuai dengan data karyawan
yang dipekerjakan.
6. Data upah yang dilaporkan harus sesuai jumlah upah
karyawan terima.
7. Data partisipasi dalam program jaminan sosial harus
sesuai tahapan partisipasi.
8. Perubahan ke Bisnis atau data Badan Hukum meliputi:
alamat perusahaan, manajemen perusahaan, jenis badan
usaha, jumlah karyawan, data karyawan dan keluarga
mereka dan perubahan jumlah upah setiap karyawan.
h. Apakah desain kerjasama antara BPJS dan fasilitas
kesehatan?
Menjawab:
Menurut Permenkes No. 71 tahun 2013 pasal III pasal 4:
a) Fasilitas kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2
menjalin kerjasama dengan BPJS kesehatan
b) Kerjasama dalam fasilitas helath dengan BPJS helath
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
perjanjian kerjasama
c) fasilitas kesehatan perjanjian kerjasama dengan kesehatan
BPJS dilakukan antara pemimpin atau pemilik fasilitas
helath yang berwenang dengan kesehatan BPJS.
Perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
berlaku selama minimal 1 tahun dapat diperpanjang pada saat
kesepakatan bersama.
i. Apa klasifikasi dari FKTP?
Menjawab:
Klasifikasi FKTP:

10
a. puskesmas
b. klinik pratama
c. Swasta klinik dokter
d. klinik gigi swasta
j. Apa saja program asuransi kesehatan nasional?
Menjawab:
Jamkesmas merupakan program sistem jaminan sosial
nasional UU No.4 tahun 2004, yang termasuk dalam:
Asuransi 1. Kesehatan
2. kecelakaan kerja Dijamin
3. Jaminan Usia tua
Jaminan 4. Pensiun
5. Dijamin kematian
k. Apa prinsip-prinsip asuransi kesehatan nasional?
Menjawab:
1. Komunitas prinsip self-help
2. Prinsip nirlaba
3. Prinsip transparan, hati-hati, akuntabilitas, efisiensi,
effectivenees
4. Prinsip portabilitas
5. Prinsip partisipasi adalah wajib
6. Prinsip dana perwalian
7. Prinsip hasil pengelolaan asuransi sosial
l. Siapa penerima asuransi kesehatan nasional?
Menjawab:
Peserta dalam program Asuransi Kesehatan Nasional (JKN)
termasuk (PMK RI No. 27 Tahun 2014):
a. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang
bekerja selama minimal 6 (enam) bulan di Indonesia,
yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
pemerintah.

11
b. Peserta dalam program Asuransi Kesehatan Nasional
(JKN) terdiri dari 2 kelompok, yaitu: peserta penerima
Asuransi Kesehatan (PBI) dan peserta asuransi kesehatan
Non-Penerima (PBI).
c. Asuransi Kesehatan Peserta Penerima (PBI) adalah
orang-orang miskin dan membutuhkan.
d. Peserta yang tidak Penerima Asuransi Kesehatan (PBI)
adalah Pekerja Upah Penerima dan anggota keluarga,
Penerima Non Upah dan anggota keluarga mereka, dan
tidak Pekerja dan anggota keluarga mereka.
m. Apa arti dari sepuluh persen dari kasus yang ditangani oleh
dr. Muslimat yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD)”sebagai‘FASILITAS Kesehatan Rujukan Tingkat
Pertama (FKRTL)’meskipun sebagian besar kasus masih
dalam keluarga kompetensi dokter?
Menjawab:
Artinya adalah Dr. Muslimat tidak mengimplementasikan
berdasarkan bertugas sebagai kompetensi dokter keluarga.
Dan ada kriteria untuk pasien yang akan dirujuk atau tidak,
berdasarkan jumlah Permenkes RI 5 tahun 2014 pedoman
praktek klinis bagi dokter di fasilitas perawatan primer
Dokter akan merujuk pasien jika mereka memenuhi salah
satu "TACC" kriteria sebagai berikut.
Perpaduan:
Berdasarkan jumlah Permenkes RI 5 tahun 2014 pedoman
praktek klinis bagi dokter di fasilitas perawatan primer
Dokter akan merujuk pasien jika mereka memenuhi salah
satu "TACC" kriteria sebagai berikut:
1. Waktu: jika perjalanan penyakit dapat diklasifikasikan ke
dalam kondisi kronis atau melewati Golden Time
Standard.

12
2. Umur: jika usia pasien adalah dalam kategori yang
dikhawatirkan meningkatkan risiko komplikasi dan risiko
kondisi penyakit yang lebih parah.
3. Komplikasi: jika komplikasi yang dihadapi dapat
memperburuk kondisi pasien.
4. Komorbiditas: jika ada keluhan atau gejala penyakit lain
yang memperburuk kondisi pasien.
n. Berapa banyak persen dokter mungkin merujuk pasien ke
FKRTL?
Menjawab:
Dokter mungkin merujuk pasien ke FKRTL kurang dari 5%
setiap bulan.
Perpaduan:
Target memenuhi non-spesialis rasio rujukan rawat jalan
khusus oleh FKTP sesuai dengan kesepakatan antara
kesehatan BPJS dan asosiasi fasilitas kesehatan tingkat
pertama (UU RI, 2015), yaitu:
Sebuah. Target zona aman <5% setiap bulan
b. Target pencapaian <1% setiap bulan
o. Apa klasifikasi dari FKRTL?
Menjawab:
Fasilitas kesehatan rujukan canggih berikutnya adalah
fasilitas kesehatan yang melakukan:
a. Spesialistik atau pelayanan kesehatan sub-individu.
b. Spesialis yang meliputi rawat jalan dan rawat inap
tingkat lanjut.
c. tingkat lanjutan dan rawat inap di ruang perawatan
khusus.
p. Apa kriteria pasien yang dapat disebut FKRTL?
Menjawab:
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 tahun
2014 tentang pedoman praktek klinis untuk dokter di fasilitas

13
perawatan primer dokter akan merujuk pasien jika memenuhi
salah satu "Waktu-Age-Komplikasi-Komorbiditas" kriteria
sebagai berikut:
a. Waktu: jika perjalanan penyakit dapat diklasifikasikan ke
dalam kondisi kronis atau melewati Golden Time
Standard.
b. Umur: jika usia pasien jatuh ke dalam kategori yang
dikhawatirkan meningkatkan risiko komplikasi dan
risiko kondisi penyakit yang lebih parah.
c. Komplikasi: jika komplikasi yang dihadapi dapat
memperburuk kondisi pasien.
d. Komorbiditas: jika ada keluhan atau gejala penyakit lain
yang memperburuk kondisi pasien.
q. Apa klasifikasi dari sistem rujukan?
Menjawab:
1. Sistem perawatan kesehatan primer bertujuan adalah
untuk memberikan pelayanan medis termasuk dengan
biaya terjangkau.
2. penyedia layanan kesehatan sekunder menawarkan
layanan medis yang lebih khusus dibandingkan dengan
mereka dalam perawatan kesehatan primer.
3. Lapisan ketiga terdiri dari penyedia layanan kesehatan
tersier, yang diperuntukkan pasien yang membutuhkan
konsultasi atau pengobatan oleh dokter sub-spesialis.
Perpaduan:
Indonesia telah mengalami peningkatan infrastruktur
kesehatan, termasuk fasilitas kesehatan dasar dan rujukan,
dalam dua dekade terakhir. tempat tidur rawat inap di kedua
rumah sakit umum dan swasta dan pusat-pusat kesehatan
primer juga meningkat. Puskesmas atau pusat kesehatan
primer yang penting, terutama dalam konteks Kesehatan
Coverage Indonesia Universal (UHC) atau program JKN,

14
sebagai gatekeeper untuk kasus-kasus medis serta upaya
kesehatan masyarakat (WHO, 2017).
sistem rujukan di Indonesia dibagi menjadi tiga tahap,
ada (BPJS, 2014):
1. Sistem perawatan kesehatan primer bertujuan adalah
untuk memberikan pelayanan medis termasuk dengan
biaya terjangkau. Staf medis dari kesehatan primer
termasuk praktisi umum dan paramedis. Di antara
penyedia milik lapisan ini dari sistem kesehatan
termasuk klinik umum praktisi, puskesmas (poliklinik
lokal), puskesmas keliling (poliklinik mobile), dan
layanan rawat jalan.
2. penyedia layanan kesehatan sekunder menawarkan
layanan medis yang lebih khusus dibandingkan dengan
mereka dalam perawatan kesehatan primer. Penyedia ini
menyediakan baik rawat jalan dan rawat inap. Biasanya,
pasien yang membutuhkan layanan kesehatan tersebut
termasuk mereka yang memerlukan perawatan yang
lebih khusus, di mana perawatan medis dasar tidak
cukup. Rumah sakit yang merupakan bagian dari sistem
kesehatan sekunder meliputi tipe C dan rumah sakit D.
Rumah sakit tipe C menyediakan layanan oleh dokter
spesialis, yang mungkin termasuk bidang kedokteran
internal, kesehatan anak, pelayanan bedah, serta
kebidanan dan ginekologi layanan. rumah sakit tipe D
umumnya sama dengan yang di bawah tipe C, kecuali
bahwa mereka masih dalam tahap transisi menjadi tipe
rumah sakit C.
3. Lapisan ketiga terdiri dari penyedia layanan kesehatan
tersier, yang diperuntukkan pasien yang membutuhkan
konsultasi atau pengobatan oleh dokter sub-spesialis
yang mungkin tidak tersedia di penyedia layanan

15
kesehatan sekunder atau primer. Sistem healtchare
tersier, yang terdiri dari rumah sakit tipe A dan B, juga
menyediakan layanan rawat jalan dan rawat inap.
r. Apa karakteristik dari dokter keluarga?
Menjawab:
Menurut WONCA (2015) Dr Ian McWhinney (U Western
Ontario) telah mengusulkan sembilan karakteristik dari
Family Physician Baik:
a. berkomitmen untuk orang daripada ke tubuh tertentu
pengetahuan, sekelompok penyakit atau teknik khusus
b. berusaha untuk memahami konteks penyakit;
c. melihat setiap kontak dengan pasien mereka sebagai
kesempatan untuk pencegahan atau kesehatan
pendidikan;
d. melihat praktek mereka sebagai “penduduk beresiko”
e. melihat diri mereka sebagai bagian dari jaringan
komunitas-macam mendukung dan perawatan kesehatan
lembaga;
f. idealnya harus hidup dalam komunitas yang sama seperti
pasien mereka;
g. membuat rumah-panggilan ke rumah pastient ini;
h. mementingkan aspek subjektif dari obat-obatan;
1. adalah manajer sumber daya.
Perpaduan:
1. dokter keluarga berkomitmen untuk orang daripada ke
tubuh tertentu pengetahuan, kelompok penyakit, atau
teknik khusus. Dalam kalimat sederhana ini, Ian
menangkap kemanusiaan pekerjaan yang kita lakukan
dan komitmen kami untuk perawatan orang-berpusat,
jauh sebelum istilah itu menjadi modis.
2. Dokter keluarga berusaha untuk memahami konteks
penyakit. Ian meminta kami untuk mempertimbangkan

16
bagaimana pengalaman dampak penyakit pada setiap
individu, lagi bagian dari fokus orang-berpusat pekerjaan
kami.
3. Dokter keluarga melihat setiap kontak dengan pasien nya
sebagai kesempatan untuk pencegahan penyakit atau
promosi kesehatan. Pencegahan telah diabaikan dalam
beberapa tahun terakhir di beberapa bagian dunia, tetapi
pentingnya akan datang kembali ke kedepan dengan
pemahaman tentang dampak global yang disebut
penyakit tidak menular dan pentingnya pencegahan dan
promosi kesehatan dalam menghindari atau menunda
timbulnya penyakit jantung, diabetes, dan banyak kanker
dan kondisi kronis lainnya.
4. Dokter keluarga memandang nya praktek sebagai
“penduduk berisiko”. Saya suka prinsip ini karena
menangkap pekerjaan yang kita lakukan dalam
perawatan primer untuk meningkatkan kesehatan
penduduk. Setiap dari kita memiliki kesempatan untuk
mengamati penyakit yang mempengaruhi populasi pasien
kami dan mencari cara untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas lebih lanjut.
5. Dokter keluarga melihat dirinya sendiri sebagai bagian
dari jaringan komunitas-macam mendukung dan
perawatan kesehatan lembaga. Di beberapa bagian dunia,
perawatan berbasis tim dan gatekeeper dan rujukan peran
dokter keluarga, dipandang sebagai sesuatu yang baru
ditemukan, tetapi mereka tentu saja bagian dari tradisi
kita yang kaya.
6. Idealnya, dokter keluarga harus berbagi habitat yang
sama seperti pasien mereka. Yang satu ini adalah favorit
pribadi saya, terdengar seperti sesuatu dari David
Attenborough, tetapi juga sangat benar. Ian percaya

17
bahwa Anda tidak dapat benar-benar memahami
kebutuhan kesehatan dan keprihatinan dari masyarakat,
kecuali Anda adalah bagian dari komunitas itu. Menjadi
anggota komunitas memungkinkan kita untuk memahami
konteks sosial dari kehidupan pasien kami.
7. Dokter keluarga melihat pasien di rumah mereka. Sekali
lagi bagian yang sangat penting dari pekerjaan yang kita
lakukan, dan memberikan baik hak istimewa yang luar
biasa dan kesempatan untuk memahami konteks
kehidupan pasien kami lebih baik dan tantangan yang
mereka hadapi setiap hari. Meskipun kunjungan rumah
telah menjadi kurang umum di beberapa bagian dunia,
mereka membuat kebangkitan melalui pengembangan
tim kesehatan keluarga di beberapa negara, dan bahkan
melalui kesehatan, yang setidaknya memungkinkan kita
untuk melihat sekilas dari pasien kami di lingkungan
rumah mereka .
8. Dokter keluarga menekankan pentingnya untuk aspek
subjektif kedokteran. Sekali lagi salah satu pelajaran
penting yang kita pelajari sebagai dokter keluarga.
Percaya dengan nalurimu. Dengarkan pasien Anda. Dan
terutama mendengarkan karir pasien Anda. Jangan
pernah mengabaikan kekhawatiran orang tua tentang
anak-anak mereka. Atau masalah anak tentang orang tua
penuaan mereka.
Dokter keluarga adalah manajer sumber daya. Pada saat
itu saya pikir prinsip akhir ini agak kering, tapi sekarang
aku sadar itu adalah salah satu kontribusi besar dokter
keluarga buat untuk bangsa kita. Melalui penggunaan
bijaksana penyelidikan mahal dan melalui manajemen
yang tepat dari rujukan ke dokter dan layanan lainnya,
kami memastikan bahwa bangsa kita memiliki keuangan

18
yang tersedia untuk menyediakan perawatan kesehatan
bagi semua orang, bukan hanya untuk sebuah
subkelompok berjudul.
s. Apa prinsip-prinsip atau jasa dokter keluarga?
Menjawab:
Prinsip pelayanan dokter keluarga adalah:
a) Comperehensive dan holistik
b) Kontinu
c) pencegahan memprioritaskan
d) Koordinatif dan kolaboratif
e) Pribadi sebagai bagian integral dari keluarganya
f) Pertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan
lingkungan
g) Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
h) Sadar biaya dan kualitas sadar
i) Bisa sebuah diaudit dan dipertanggungjawabkan
t. Apa cakupan layanan dokter keluarga?
Menjawab:
Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang
yang sangat luas. Jika disederhanakan secara umum dapat
dibagi menjadi dua jenis:
1. Kegiatan yang dilakukan Jasa yang diselenggarakan oleh
dokter keluarga harus memenuhi persyaratan dasar, yaitu
pelayanan medis yang komprehensif. Karakteristik
CMC:
a. jenis layanan yang disediakan mencakup semua
jenis pelayanan medis dikenal di masyarakat.
b. prosedur pelayanan tidak terorganisir secara
terfragmentasi atau terputus-putus tapi diadakan
secara terpadu dan berkesinambungan.
c. Fokus perhatian saat penyelenggaraan pelayanan
medis tidak untuk fokus hanya pada keluhan dan

19
masalah kesehatan yang disampaikan oleh penderita
saja, tetapi pada penderita secara keseluruhan orang.
2. Layanan Tujuan Tujuan dari layanan dokter keluarga
adalah keluarga sebagai satu unit. jasa dokter keluarga
harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan
keluarga secara keseluruhan, harus memperhatikan
masalah kesehatan yang dihadapi dengan keluarga dan
harus memperhatikan pengaruh keluarga pada masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masing-masing anggota
keluarga.
u. Apa tujuan dari jasa dokter keluarga?
Menjawab:
Tujuan dari layanan dokter keluarga mencakup bidang yang
sangat luas. dibagi menjadi 2 jenis:
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari layanan dokter keluarga adalah sama
dengan tujuan pelayanan medis dan / atau pelayanan
kesehatan secara umum, yaitu realisasi keadaan sehat
bagi setiap anggota keluarga.
2. Tujuan khusus
a. Pemenuhan kebutuhan keluarga untuk layanan
medis yang lebih efektif
Hal ini karena dalam menangani masalah kesehatan,
perhatian tidak hanya diarahkan pada keluhan yang
disampaikan saja, tetapi untuk pasien secara
keseluruhan orang dan bahkan sebagai bagian dari
anggota keluarga dengan lingkungan masing-
masing.
b. Pemenuhan kebutuhan keluarga untuk layanan
medis yang lebih efisien
Hal ini karena layanan dokter keluarga
memprioritaskan layanan pencegahan penyakit, yang

20
berarti bahwa jumlah penyakit akan menurun yang
jika dipelihara pada gilirannya akan memainkan
peran utama dalam mengurangi biaya kesehatan. hal
yang sama ditemukan dalam layanan yang
komprehensif, terpadu dan berkesinambungan.
karena salah satu kelebihan dari layanan semacam
ini adalah menghindari pemeriksaan medis berulang
dan tindakan, yang berperan dalam mencegah
disipasi dana kesehatan yang jumlahnya telah
diketahui terbatas.
v. Apa kasus yang termasuk dalam kompetensi dokter keluarga?
Menjawab:
Ada 155 kasus termasuk dalam kompetensi dokter keluarga,
salah satunya adalah diabetes melitus tipe 2.
w. Bagaimana penyaluran dana dalam asuransi kesehatan
nasional?
Menjawab:
Berdasarkan PMK RI Nomor 39 Tahun 2013:
1. Kapitasi Tarif adalah jumlah pembayaran bulanan yang
dibayarkan oleh BPJS Kesehatan ke First Fasilitas
Kesehatan Tingkat berdasarkan jumlah peserta terdaftar
terlepas dari jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang
diberikan.
2. Kapitasi Tarif non adalah jumlah pembayaran klaim oleh
BPJS Kesehatan ke First Fasilitas Kesehatan Tingkat
berdasarkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang
diberikan.
tarif Indonesia - Kasus Berdasarkan Kelompok Tarif,
selanjutnya disebut Tarif INA CBG ini, adalah jumlah
pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan untuk Lanjutan
Tingkat Fasilitas Kesehatan paket layanan berdasarkan
pengelompokan diagnosis penyakit.

21
2. Salah satu dr. Muslimat pasien bernama Mr. Amin seorang pria
berusia 40 tahun yang sudah menjalani diabetes tipe dua
pengobatan mellitus. Dr. peran Muslimat pada mengobati ini
kasus DM berdasarkan anamnesis lengkap dan klinis diagnostik
saja, itu tidak sesuai dengan konsep biopsikososial menurut
Mandala of Health.
a. Apa arti dari dr. Muslimat mengobati kasus Mr. Amin
berdasarkan anamnesis lengkap dan klinis diagnostik hanya?
Menjawab:
Artinya adalah Dr. Muslimat tidak impement prinsip dokter
keluarga harus. Salah satu prinsip dokter keluarga adalah ia
tidak melaksanakan diagnosa holistik.
b. Apa definisi dari konsep biopsikososial?
Menjawab:
Konsep Biopsycosocial adalah alat utama dari pengobatan
keluarga:
a. holistik diagnostik
b. keluarga diagnostik
c. Pengobatan komprehensif untuk individu dan keluarga
d. The 'bio' komponen teori ini mengkaji aspek biologi
yang mempengaruhi kesehatan. Ini mungkin termasuk
hal-hal seperti perubahan otak, genetika, atau fungsi
organ tubuh utama, seperti hati, ginjal, atau bahkan
sistem motor.
e. The 'psycho' komponen teori meneliti komponen
psikologis, hal-hal seperti pikiran, emosi, atau perilaku.
f. The 'sosial' komponen dari BPS meneliti faktor-faktor
sosial yang mungkin mempengaruhi kesehatan individu,
hal-hal seperti interaksi kita dengan orang lain, budaya
kita, atau status ekonomi kita.

22
c. Apa prinsip-prinsip Mandala Kesehatan?
Menjawab:
Dalam model ini, kita melihat bahwa individu adalah di pusat
dan mereka terdiri dari pikiran, tubuh dan jiwa. Cincin di
sekitar individu mewakili keluarga mereka, masyarakat, dan
budaya yang berinteraksi satu sama lain dan individu. Hal ini
juga menunjukkan bahwa individu dipengaruhi oleh kedua
mereka dibangun / manusia membuat lingkungan dan
lingkungan alam (biosfer) di mana mereka tinggal.

Gambar 2.1. Mandala Model Kesehatan.


Sumber: Hancock, 1985.
Perpaduan:
Empat lingkaran di sekitar individu adalah empat faktor
yang membentuk individu: praktik perilaku pribadi,
lingkungan psiko-sosio-ekonomi (yang mungkin termasuk
faktor-faktor sosiologis, ekonomis, antropologis dan politik),
biologi manusia (yang bisa termasuk genetika, penyakit, dan
kesejahteraan fisik), dan lingkungan fisik. Menurut diagram,
kesehatan seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaan mereka
(produk dari interaksi antara lingkungan fisik dan lingkungan

23
psiko-sosio-ekonomi seseorang), pilihan gaya hidup (produk
dari interaksi antara perilaku pribadi seseorang dan psiko-
sosio lingkungan ekonomi), dan sistem perawatan sakit atau
sistem kesehatan (yang akan mempengaruhi tubuh mereka).
Model ini seharusnya dianalisis sebagai multidisiplin dan 3D,
dengan daerah-daerah tertentu ditekankan lebih tergantung
pada kebutuhan.
Pertama, Piagam Ottawa membahas pembangunan
kebijakan publik yang sehat. Metode promosi kesehatan
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok
besar orang dan perlu ditargetkan terhadap semua sektor
(tidak hanya sektor kesehatan). Kalau orang untuk
mempertimbangkan model Mandala, kebijakan kesehatan
akan mempengaruhi lingkungan psiko-sosio-ekonomi,
lingkungan fisik dan sistem kesehatan (yang akan magang
mempengaruhi perilaku pribadi individu dan biologi).
kebijakan kesehatan juga memiliki kemampuan untuk
menentukan pilihan gaya hidup satu membuat dan kondisi di
mana mereka bekerja. Kita bisa melihat bahwa kebijakan
kesehatan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi hampir
semua aspek yang menentukan kesehatan individu.
Seperti yang terlihat pada model, kesehatan individu
dipengaruhi oleh manusia membuat lingkungan mereka dan
lingkungan alam mereka. Mereka dipengaruhi oleh keluarga
mereka, masyarakat, dan budaya. Sangat penting bahwa
hubungan ini adalah mendukung dan bahwa individu merasa
disertakan dan dihargai dalam komunitas mereka, lingkungan
psiko-sosio-ekonomi, dan lingkungan kerja mereka. Upaya
promosi kesehatan sangat penting dalam memastikan bahwa
hal ini terjadi. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa
lingkungan fisik seseorang juga adalah mendukung. Sangat

24
penting bahwa lingkungan fisik di mana seseorang bekerja
dan tinggal di kondusif.
Dalam model Mandala, kita melihat bahwa satu
komunitas (lingkaran di sekitar individu) merupakan penentu
dari kesehatan mereka. Gagasan bahwa Piagam Ottawa
berbicara tentang adalah bahwa pemberdayaan dan
memungkinkan masyarakat untuk memobilisasi sumber daya
mereka untuk menciptakan perubahan positif bagi diri
mereka sendiri. kegiatan promosi kesehatan harus ditargetkan
terhadap pemberdayaan; mereka perlu memastikan bahwa
mereka memanfaatkan sumber daya masyarakat dan
mendorong 'kekuatan dari dalam' dan bukannya 'kekuatan-
over'.
Model ia Mandala tidak secara khusus mengidentifikasi
pendidikan kesehatan sebagai penentu kesehatan yang; ini
mungkin adalah kelemahan model. Namun, itu tidak
mengidentifikasi daerah-daerah di mana seseorang dapat
belajar keterampilan seperti - seperti melalui kerja, komunitas
mereka, dan lingkungan fisik mereka. Ini mengidentifikasi
bahwa perilaku pribadi dan gaya hidup secara langsung
terkait dengan kesehatan, yang keduanya dapat dipengaruhi
oleh tingkat seseorang dari pendidikan kesehatan.
Model Mandala melakukan pekerjaan yang baik dari
menyoroti bahwa 'sistem sakit perawatan' atau sistem
kesehatan mempengaruhi praktik perilaku pribadi yang dan
kesehatan fisik mereka (biologi). Reorientasi pelayanan
kesehatan termasuk meningkatkan promosi kesehatan dan
kegiatan pendidikan dalam sektor kesehatan, untuk
memasukkan pandangan yang lebih holistik pada kesehatan
daripada perspektif biomedis sebelumnya. Di sinilah model
Mandala kekurangan untuk tingkat tertentu karena
mengaitkan sistem kesehatan dengan biologi dan perilaku

25
pribadi dari individu saja; gagal untuk menggabungkan
bahwa sistem kesehatan harus mempengaruhi bentuk
kegiatan promosi kesehatan pada skala populasi (yaitu /
lingkungan fisik atau lingkungan psiko-sosio-ekonomi).

d. Apa efek dari dr. Muslimat tidak sesuai dengan konsep


biopsikososial?
Menjawab:
1. tidak dapat mengusulkan pola keseluruhan atau konsep
terjadinya penyakit sehingga tidak dapat mengatasi
secara komprehensif.
2. Penyelesaian masalah atau penyakit tidak komprehensif
sehingga kasus tersebut tidak diselesaikan sepenuhnya.
e. Bagaimana melakukan anamnesis dan klinis diagnostik
komprehensif?
Menjawab:
1. Holistik Anamnesis (CFHC-IPE 2014).
2. diagnosis holistik yang meliputi aspek (Amahorseja,
2013).
3. Rencana atau manajemen holistik yang meliputi (CFHC-
IPE 2014).
Perpaduan:
Dalam menerapkan pemeriksaan yang komprehensif,
pendekatan biopsikososial yang dibutuhkan. Untuk
menerapkan pendekatan biopsikososial, diagnosis holistik
dan komprehensif harus dilakukan. Dalam pelaksanaannya
dapat dipandu oleh (CFHC-IPE, 2014):
1. Holistik Anamnesis (CFHC-IPE 2014):
a. sejarah sosial pribadi

26
b. alat keluarga penilaian: genogram, peta keluarga,
siklus hidup keluarga, garis hidup keluarga, APGAR
(Adaptasi, Kemitraan, Pertumbuhan, sayang, dan
Resolve), dan Screem (Sosial, Budaya, Agama,
Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan).
c. Faktor risiko
d. Penyakit dan penyakit
2. diagnosis holistik yang meliputi aspek (Amahorseja,
2013):
a. Aspek 1 (aspek individual): keluhan utama, harapan,
kekhawatiran pasien ketika datang.
b. Aspek 2 (aspek klinis): diagnosis klinis dan
diferensial diagnosis
c. Aspek 3 (aspek internal): faktor pasien internal yang
memicu masalah penyakit / kesehatan, (misalnya
usia, perilaku kesehatan, persepsi kesehatan, dll)
d. Aspek 4 (aspek eksternal dari pasien), dokter
menulis (keadaan keluarga, psikososial & ekonomi
keluarga, kondisi lingkungan rumah & kerja yang
memicu atau menjadi hazsard dalam penyakit ini /
masalah atau dapat mencegah manajemen penyakit /
ada masalah kesehatan
e. Aspek 5 (aspek fungsional): dokter menilai tingkat
fungsional pasien saat ini.
3. Rencana atau manajemen holistik yang meliputi
(CFHC-IPE 2014):
a. intervensi psikososial
b. intervensi medis (diagnosis, pengobatan dan tindak
lanjut)
c. intervensi berdasarkan EBM
d. Upaya pencegahan di berbagai tingkat perjalanan
alami penyakit.

27
3. Peran Dr Muslimat pada pengobatan kasus ini tidak termasuk
peran keluarga dan pendekatan diagnostik keluarga dan juga tidak
menerapkan prinsip-prinsip dokter keluarga secara komprehensif,
sebagai hasilnya, Mr. Amin glukosa darah basal masih tak
terkendali yang tinggi.
a. Apa arti dari peran Dr. Muslimat pada pengobatan kasus ini
tidak termasuk peran keluarga dan pendekatan diagnostik
keluarga dan juga tidak menerapkan prinsip-prinsip dokter
keluarga secara komprehensif?
Menjawab:
Dr. Muslimat tidak menerapkan prinsip-prinsip dokter
keluarga karena ia harus. Sebagai seperti yang sudah kita
bahas sebelumnya, ada sembilan karakteristik dokter
keluarga.
b. Apa definisi dari keluarga?
Menjawab:
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang
bergabung dalam karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau oppointment dan mereka hidup dalam satu
rumah tangga, berinteraksi dengan earch lain dan dalam
peran mereka masing-masing, menciptakan dan memelihara
budaya.
c. Apa fungsi keluarga dalam hal ini?
Menjawab:
Ada 8 fungsi keluarga (Wirdhana et al, 2014.):
a. fungsi agama
b. Fungsi sosial-budaya
c. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
d. fungsi perlindungan
e. reproduksi Fungsi
f. Fungsi Informasi dan Pendidikan

28
g. fungsi ekonomi
h. Fungsi Pengembangan Lingkungan
Perpaduan:
Ada 8 fungsi keluarga dan berikut ini adalah penjelasan
(Wirdhana et al, 2014.):
a. fungsi agama
Fungsi keluarga sebagai tempat pertama bagi seorang
anak untuk mengenali, mengolah dan tumbuh dan
berkembang nilai-nilai agama, sehingga mereka dapat
menjadi agama, orang-orang baik berjiwa dengan iman
yang kuat dan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
i. Fungsi sosial-budaya
Fungsi keluarga dalam menyediakan kesempatan bagi
seluruh anggota keluarganya dalam mengembangkan
sumber daya budaya yang beragam nasional sosial dalam
satu unit.
j. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
fungsi keluarga dalam memberikan dasar yang kuat
untuk hubungan antara suami dan istri, orang tua dengan
anak-anak mereka, anak-anak dengan anak-anak, dan
hubungan kekerabatan antar generasi sehingga keluarga
menjadi tempat utama untuk kehidupan hidup yang
punah dengan cinta dan kasih dalam .
k. fungsi perlindungan
fungsi keluarga sebagai tempat berlindung bagi keluarga
mereka dalam membina rasa aman dan kedamaian dan
kehangatan untuk setiap anggota keluarga mereka.
l. reproduksi Fungsi
Fungsi keluarga dalam perencanaan untuk melanjutkan
keturunan yang telah menjadi sifat manusia sehingga

29
mereka dapat mendukung kesejahteraan umat manusia
secara universal.
m. Fungsi Informasi dan Pendidikan
fungsi keluarga dalam memberikan peran dan arah untuk
keluarga mereka dalam mendidik keturunan mereka
sehingga mereka dapat menyesuaikan kehidupan mereka
di masa depan.
n. fungsi ekonomi
fungsi keluarga sebagai unsur pendukung kemerdekaan
keluarga dan ketahanan.
o. Fungsi Pengembangan Lingkungan
Fungsi keluarga dalam memberikan kapasitas untuk
setiap anggota keluarga sehingga dia dapat menempatkan
dirinya dalam harmoni, selaras dan seimbang sesuai
dengan aturan dan daya dukung alam dan lingkungan
yang selalu berubah secara dinamis setiap saat.
Dalam hal ini, masalah fisik tidak hanya, namun tipe 2
Diabetes Melitus (DM) juga dapat mempengaruhi kondisi
psikologis, sosial dan ekonomi penderita. Dampak psikologis
dari stres dan kecemasan pada DM tidak hanya dirasakan
oleh orang-orang dengan hubungan DM tapi keluarga juga
merasa gangguan dalam berinteraksi sosial dan interpersonal
yang disebabkan oleh perasaan putus asa dirasakan oleh
penderita (Kusniawati, 2011).
dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan keluarga
penerimaan pasien yang sakit. Dukungan dapat diberikan
kepada orang-orang dengan DM, salah satunya adalah bentuk
dukungan emosional. Bentuk dukungan keluarga bisa dalam
bentuk simpati dan empati, cinta dan kepercayaan. Jadi,
seseorang yang memiliki DM tidak menanggung beban
sendiri, merasa diperhatikan, selalu ada seseorang yang

30
mendengarkan keluhan dan merasa selalu dicintai dan
dihargai oleh orang lain dan oleh keluarga (Ali, 2009).
d. Apa definisi dari pendekatan diagnostik keluarga?
Menjawab:
Pendekatan diagnosis keluarga adalah pendekatan diagnostik
yang komprehensif bahwa pasien adalah manusia lengkap
yang terdiri dari kehidupan fisik, mental, sosial, dan spiritual
dan di tengah-tengah lingkungan fisik dan sosialnya.
e. Apa tujuan dari pendekatan diagnostik keluarga?
Menjawab:
Tujuan dari pendekatan diagnostik keluarga adalah untuk
menyediakan layanan dengan pertimbangan, menyediakan
dan memperhatikan budaya, sosial ekonomi, dan latar
belakang psikologi, dokter keluarga bertanggung jawab untuk
layanan yang komprehensif dan berkelanjutan bagi pasien
mereka

f. Apa langkah-langkah perawatan yang komprehensif?


Menjawab:
pengobatan yang komprehensif adalah menerapkan tingkat
prinsip preventif: promosi kesehatan, perlindungan spesifik,
diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, keterbatasan cacat,
rehabilitasi Serta. pengobatan yang komprehensif tidak hanya
pasien berorientasi tetapi juga berorientasi keluarga dan
masyarakat yang berorientasi (Asti, 2015).
g. Apa yang harus dr. Muslimat lakukan untuk mengobati Pak
Amin?
Menjawab:
Harus memiliki re anamnesis dan pasien diagnostik dalam
anamnaesis holistik dan diagnosis holistik dan mengobati mr

31
amin komprehensif dengan menggunakan dukungan keluarga
luar menggunakan perawatan medis.
h. Apa yang harus dr. Muslimat lakukan dalam rangka
melaksanakan pencegahan DM dalam keluarga Pak Amin?
Menjawab:
Dalam mengelola penyakit pasien, perlu untuk memiliki
partisipasi aktif dari semua anggota keluarga, terutama anak-
anak dari pasien yang matang dalam merawat dan merawat
pasien. Peran keluarga saat ini lebih memperhatikan kondisi
kesehatan pasien, terutama dalam memantau diet dan gaya
hidup pasien. Karena keduanya akan sangat membantu dalam
mengurangi gula darah pasien. Selain itu, keluarga juga
diwajibkan untuk selalu memberikan dukungan dan selalu
mengingatkan pasien untuk minum obat secara teratur,
berolahraga secara teratur dan rajin mengontrol gula darah.

4. Bagaimana pandangan Islam dalam hal ini?


Menjawab:
.‫يايها الذين امنوا ال تخونوا هللا والرسول وتخونوا امنتكم وانتم تعلمون‬
Orang-orang percaya, Jangan Unfaithful kepada Allah dan Rasulullah
(Muhammad SWA) atau mengkhianati kepercayaan Anda sementara
Anda tahu (akibatnya) (QS Al-Anfal (8:27)).

2.3.4 Kesimpulan
Pak Amin glukosa darah basal masih tak terkendali tinggi karena
pengobatan tidak komprehensif dan dr. Muslimat tidak menerapkan

32
prinsip-prinsip dokter keluarga karena dia tidak mematuhi konsep
biopsikososial.

2.3.5 Kerangka konseptual

Dokter pribadi tidak


mematuhi konsep
biopsikososial

pengobatan tidak Tidak menerapkan


komprehensif prinsip-prinsip
dokter keluarga

Pak Amin glukosa darah


basal masih tak terkendali
tinggi

BIBLIOGRAFI

Ali, Z. 2009. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Amahorseja, Adolfina. 2013. Diagnosis Holistik PADA Pelayanan Strata Pertama.


Jakarta: Fakultas Kedokteran UKI.

Asti, R. 2015. Manajemen Pelayanan Dokter Keluarga.


http://www.repository.unand.ac.id. (Diakses PADA Tanggal 28 November
2017).

33
Azwar, A. 1995. Pengantar Pelayanan Dokter keluarga, IDI: Jakarta.

BPJS. 2018. PANDUAN Praktis kepesertaan Dan Pelayanan Kesehatan Yang


Diselenggarakan Oleh BPJS Kesehaatan Berdasarkan Regulasi Yang Sudah
Terbit. Jakarta: BPJS. Hal 7-9.https://bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/a9c04aa825ffc12d24aeee668747f284.pdf
(Diakses 28 November 2018).

BPJS. 2017. PANDUAN Praktis Sistem Rujukan Berjenjang. Jakarta: BPJS. Hal
3-16.https://bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/7c6f09ad0f0c398a171ac4a6678a8f06.pdf
(Diakses 28 November 2018).

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 2017. Sejarah Perjalanan Jaminan Sosial di


Indonesia. Jakarta: BPJS Kesehatan.https://bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/pages/detail/2013/4

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 2017. Sejarah. Jakarta: BPJS


Ketenagakerjaan.https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/sejarah.html

Masyarakat dan Keluarga Kesehatan Interprofessional Pendidikan (CFHC-IPE).


2014. Buku Acuan Umum CFHC-IPE. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada. Hal 1-10.http://gamel.fk.ugm.ac.id/pluginfile.php /
269 / mod_forum / attachment / 2804 / Buku% 20Acuan% 20Umum-CFHC%
20IPE-2014.pdf (Diakses 22 November 2018).

Eka, P. 2010. Kedokteran Keluarga. Rineka Cipta: Jakarta.

Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, Dan Praktek.
Edisi ke-5. Jakarta: EGC.

34
Hancock, T. (1985). Mandala kesehatan: Sebuah model dari ekosistem manusia.
Keluarga & Komunitas Kesehatan: The Journal of Health Promotion &
Pemeliharaan

Kusniawati. 2011. Analisis Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Self Care


Diabetes PADA Klien Diabetes Melitus Tipe Dua di Rumah Sakit Umum
Tanggerang. Universitas Indonesia.

McWhinney IR. 1997. Sebuah buku teks kedokteran keluarga: Oxford University
Perss.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 TENTANG PANDUAN


praktik klinis Bagi Dokter di telah dipakai pelayan primer. Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 69 Tahun 2013 standar Tarif


Pelayanan kesehatan PADA telah dipakai kesehatan Tingkat Pertama dan telah
dipakai kesehatan Tingkat SIGNIFIKAN hearts Penyelenggaraan Program
jaminan kesehatan. Jakarta. Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 TENTANG Pelayanan Kesehatan PADA
JKN.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 27 Tahun 2014 Petunjuk


Teknis Sistem kelompok kasus dasar indonesia (Ina-cbgs). Jakarta. Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 28 Tahun 2014 Program


Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan nasional. Jakarta. Indonesia.

Presiden Republik Indonesia. nomor Undang-undang Republik Indonesia 24


tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Jakarta:
Presiden Republik Indonesia.

35
Widiastuti, Ni Made. 2015. Hubungan yangtelah dipakai Kesehatan Tingkat
Pertama, Status Kepesertaan Dan Karakteristik Sosio-Demografis Mencari
Google Artikel Tingkat Kepuasan Pasien Jaminan Kesehatan Nasional di
Kota Denpasar. http://www.pps.unud.ac.id. Diakses PADA Tanggal 29
November 2018.

Undang-undang Nomor 2 Tahun 2015 TENTANG Jaminan Kesehatan Nasional.


Jakarta. Indonesia

Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 TENTANG BPJS. Jakarta, Indonesia.

Wirdhana, Indra, dkk, 2014, Delapan Fungsi Keluarga, BKKBN: Jakarta.

Dunia Organisasi Dokter Keluarga (WONCA). 2015. Dari Presiden: Pelajaran


dari keluarga besar
Dokter,https://www.wonca.net/News/FromthePresidentLessonsfromagreatfami
lydoctor.aspx.

SIAPA. (2017). Republik Sistem Kesehatan Indonesia Ulasan. Asia Pasifik


Observatory pada Sistem dan Kebijakan Kesehatan, 7 (1), 26-
28.http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/ 254.716 /
9789290225164eng.pdf;? JSESSIONID =
ED9E79006C6565F860E299C55278210F urut = 1 (Diakses 28 November
2018).

36

Anda mungkin juga menyukai