SKENARIO C
“Ketika Tn.Tua mulai menua”
Tn. Tua, usia 75 tahun, dibawa keluarga IGD RSMP karena meracau sejak 1
hari yang lalu. Tiga hari yang lalu, pasien tidak mau makan dan cenderung lebih
banyak tidur. Menurut keluarganya, Tn. Tua mengeluh batuk yang tidak terlalu sering,
kadang-kadang berdahak berwarna kuning yang susah dikeluarkan, demam yang
tidak terlalu tinggi dan tidak mengeluh sesak.
Tn. Tua sebelumnya masih dapat melakukan aktivitas sendiri, namun
terkadang lupa dimana telah meletakkan barang seperti kacamata dan kunci rumah.
Tn.Tua juga lupa mengingat hal-hal yang baru terjadi. Keluhan ini dirasakan sejak 2
tahun dan makin sering dirasakan sejak 1 tahun terakhir.
Satu tahun terakhir, Tn. Tua sering mengeluh BAK tidak lampias dan
didiagnosis dokter mengalami pembesaran prostat. Dokter menyarankan untuk
dilakukan operasi, namun Tn.Tua menolak. Enam bulan terakhir, Tn. Tua sering
mengeluh tidak bisa BAK dan dibawa ke UGD untuk dilakukan pemasangan kateter.
Tn. Tua merasa lega setelah pemasangan kateter. Tn. Tua mengeluh BAK keluar
sendiri sehingga celana Tn. Tua sering basah.
SKENARIO C
Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan khusus :
Keadaan umum : delirium Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik
Vital sign : TD 130/80 mmHg; RR :
26x/menit; Temp : 37,6 C, HR: Thoraks : simetris, retraksi tidak ada,
96x/menit regular batas jantung kiri 3 jari midclavicula
sinistra ICS V dan terdengar ronki basah
kasar di basal paru kanan, slem (-)
Abdomen : datar, lemas, hepar dan lien
tidak teraba
Genital : terpasang kateter
Ekstremitas : kekuatan motoric (5)
SKENARIO C
Pemeriksaan laboratorium :
Hb : 11gr% leukosit : 12.000/ mm
Diff count : 0/1/2/75/20/2
Urin rutin : leukosit 1-2, eritrosit (-)
Kimia darah : GDS 132 mg/dl, albumin 2,8gr/
dl, ureum 20 mg/dl, creatinine 0,8 mg/dl,
asam urat 4 mg/dl
Pemeriksaan rontgen thorax : terdapat
infiltrate di basal pulmo dextra
Pemeriksaan MMSE (Mini Mental State
Examination) : 2
MMSE setelah kondisi pasien membaik : 26
Skor indikator malnutrisi : Skor Mini Nutritional
Assessment (MNA) : 16
ADL saat ini : 5
IDENTIFIKASI MASALAH
1. TN. TUA, USIA 75 TAHUN, DIBAWA KELUARGA IGD RSMP KARENA MERACAU SEJAK 1 HARI
YANG LALU. TIGA HARI YANG LALU, PASIEN TIDAK MAU MAKAN DAN CENDERUNG LEBIH BANYAK
TIDUR
a. apa penyebab meracau pada lansia ? b. apa saja perubahan fisiologis pada
lansia ?
penurunan kesadaran 1. Sistem urogenital
skizofrenia 2. Kandung Kemih
penyakit 3. Uretra
obat-obatan (Maslim, 2013). 4. Dasar Panggul
c. apa makna Tn. Tua meracau sejak d. apa kemungkinan penyebab tiga
hari yang lalu pasien tidak mau makan
1 hari yang lalu ? dan cenderung lebih banyak tidur?
Makna nya adalah kemungkinan Tn. Tua Pada usia diatas 65 tahun sekitar 40%
suspect mengalami delirium atau depresi. delirium terjadi pada lansia dan jarang
terjadi di usia muda kecuali ada
penyakit yang mendasari dengan
perbandingan antara laki – laki dan
perempuan sama yaitu 1:1 (Sadock,
2014).
g. bagaimana patofisiologi keluhan
yang dialami Tn. Tua ?
130/80mmHg
- Abdomen
Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba Normal
RR: 26x/menit 16-24x/menit Takipneu
- Genital
Temp: 37,60C 36,50C – 37,50C Febris Terpasang kateter Abnormal (sulit
BAK)
HR: 96x/menit 60-100x/menit Normal - Ekstremitas
Kekuatan motorik (5) Normal
b. bagaimana mekanisme abnormal Heart Rate meningkat
dari hasil pemeriksaan fisik ? Faktor resiko usia dan jenis kelamin mengalami infeksi
saluran napas singga pelepasan sitokin pro inflamasi
Delirium menyebabkan adanya tanggapan berlebih pada
mikroglia sehingga menyebapkan HR meningkat.
Faktor resiko usia dan jenis kelamin
mengalami infeksi saluran napas singga Suhu meningkat
pelepasan sitokin pro inflamasi
menyebabkan adanya tanggapan berlebih Fr . resiko usia dan jenis kelamin mengalami infeksi
pada mikroglia sehingga menyebapkan saluran napas singga pelepasan sitokin pro inflamasi
inflamasi berlebihan di otak mempengaruhi menyebabkan adanya tanggapan berlebih pada
sentesis dan pelepasan neurotransmiter mikroglia sehingga menyebapkan suhu tinggi.
sehingga menyebapkan gangguan Ronkhi basah kasar
komunikasi neuronal sehingga menyebapkan
dilirium. Fr. Resiko usia sehingga penurunan fungsi sistem
respiratorik dan sistem imun menyebabkan mudah
Respiratory Rate meningkat terjadi infeksi serta adanya penurunan sensitivitas
silia dan sel goblet menyebabkan mucus tertimbun
Faktor resiko usia dan jenis kelamin didalam paru dan akan menyebar sehingga
mengalami infeksi saluran napas singga menimbulkan
pelepasan sitokin pro inflamasi
menyebabkan adanya tanggapan berlebih reaksi inflamasi yang akan menimbulkan sel-sel
pada mikroglia sehingga menyebapkan RR radang dan menyebabkan produksi eksudat
meningkat. meningkat dan terjadi obstruksi saluran napas dan
menimbulkan ronki basah kasar di basal paru.
7.PEMERIKSAAN LABORATORIUM
a. bagaimana interpretasi dari hasil
pemeriksaan laboratorium ? 6 GDS 132 mg/dl 70-110 mg/dl Hiperglikemi
a
N Hasil Normal Interpretasi
o Pemeriksaan 7 Ureum 20 mg/dl 20-40 mg/dl Normal
1 Hb 11 g% 12-16 g% Anemia
2 Leukosit 5000-10.000 Leukositosis
12.000/m3 8 Creatinin 1 mg/dl 0,5-1,5 mg/dl Normal
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik Inkontinensia urin tipe overflow e.c BPH
dan Delirium e.c Pneumonia dengan MCI
3. Pemeriksaan
Inkontinensia urin tipe overflow e.c BPH
4. Pemeriksaan laboratorium khusus dan Depresi e.c Pneumonia dengan
Demensia
5. Pemeriksaan Rontgen Thorak
11. Bagaimana pemeriksaan 12.Bagaimana working diagnosis pada
penunjang pada kasus? kasus?
.
MMSE (Mini Mental State Examination) Inkontinensia urin tipe overflow e.c BPH
dan Delirium e.c Pneumonia dengan MCI.
CAM,
ADL (Activity Daily Living)
MNA (Mini Nutritional Assessment)
13. Bagaimana tatalaksana pada
kasus?
ISK
Quo ad vitam : Dubia ad
Depresi bonam
Penurunan kualitas hidup Quo ad fungsionam : dubia ad malam
Ulkus decubitus
Gagal ginjal
16. Bagaimana kompetensi dokter 17. Bagaimana Nilai-nilai Islam pada
umum pada kasus? kasus ?
Tn. Tua usia 75 tahun mengeluh meracau, batuk tidak terlalu sering, kadang-kadang
berdahak kuning, demam tidak terlalu tinggi, sering lupa dan BAK sering keluar
sendiri mengalami sindroma geriatri.
KERANGKA KONSEP
Usia tua
Penurunan
BPH kemampuan
Penurunan kognitif
sistem imun
Inkontinensia urin
Mild Cognitive
Tipe Overflow Inflamasi Impairment
(Pneumonia) (MCI)
delirium
Sindroma geriatri