Anda di halaman 1dari 20

NAMA:LUTHFI FEBRIAN M.

*PONDASI PADA PAGAR


Pagar Beton merupakan jenis pagar dengan sistem knock down (bongkar dan
pasang), terdiri dari elemen-elemen daun panel dan tiang panel yang terbuat dari
beton bertulang.

Pagar Beton diproduksi di pabrik atau workshop, menggunakan moulding terbuat dari
plat baja sebagai casting / cetakannya, di mulai dari proses fabrikasi tulangan,
pengecoran dan curing beton bertulang.

Pondasi Pagar Beton sebagai struktur bawah pagar di kerjakan di lokasi, dengan
interval / jarak antara pondasi 2.5 m, hal ini karena daun panel panjangnya 2.4 m,
sehingga jarak antara tiang ke tiang panel 2.5 m.

URUTAN PEKERJAAN PAGAR BETON

Merencanakan urutan pelaksanaan pekerjaan pondasi pagar beton, dimulai dari


tahapan sebagai berikut :

1. pengukuran dan pemasangan bowplank (terbuat dari 2 patok kaso kayu dan 1 lembar
papan, panjangnya berkisar 1 m sampai 2 m), untuk menentukan kelurusan bidang
tanah yang akan dikerjakan konstruksi pagar
2. menentukan lokasi untuk pondasi tiang pagar
3. gali tanah untuk pondasi pagar beton sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan
(oleh pemilik atau konsultan), atau yang umum digunakan dimensi galian 40 (panjang)
x 40 (lebar) x 100 cm (dalam)
4. Tiang pagar di pasang dalam lubang galian, dilanjutkan dengan merakit elemen daun-
daun panel menjadi satu kesatuan.
Sebelum pengerjaan pondasi tiang pagar, terlebih dahulu tiang pagar di lot tegaknya
(di koreksi kelurusannya) dengan menggunakan alat bantu waterpass (alat bantu
mengukur kerataan atau kelurusan).
setelah itu dipasang pengaku untuk menahan tiang agar berada pada posisinya (tidak
bergeser) untuk dilanjutkan dengan pekerjaan pondasi pagar.
5. Stuktur pondasi pagar, berupa pondasi setempat dengan interval atau jarak antara
pondasi pagar satu dengan lainnya berjarak 2.5 m, hal ini disebabkan panjang daun
panel 2.4 m sehingga jarak antara tiang pagar 2.5 m.
6. apabila bidang tanah yang dipagari dengan bidang tanah lainnya yang terdapat disisi
samping, depan ataupun belakang, terdapat perbedaan level kontur, maka harus
dibuat konstruksi penahan tanah / retraining wall.
Konstruksi retraining wall dapat berupa struktur batu kali ataupun struktur beton
bertulang, telah dihitung secara teknis kemampuan menahan tanah.

PONDASI PAGAR BETON


Pondasi Pagar Beton merupakan struktur pondasi setempat, struktur pondasi ini
berfungsi sebagai pondasi pagar, berdasarkan bentuknya struktur pondasi ini terdiri
dari :

1. struktur pondasi terbuat dari pasangan batu kali


stuktur pondasi batu kali terbuat dari material batu kali atau batu belah dan adukan
terbuat dari pasir, semen dan air.Bentuk dan dimensi struktur pondasi dari material
batu kali juga berbeda-beda, disesuaikan dengan spesifikasi teknis.
Dimensi pondasi batu kali yang umum di kerjakan 40 cm x 40 cm x 100 cm, kedalaman
tiang yang dijepit pondasi pagar 100 cm.
2. struktur pondasi terbuat dari beton bertulang
stuktur pondasi beton bertulang ada 2 teknik yang umumnya dikenal yaitu
beton bertulang dengan menggunakan cetakan dari bahan triplek atau papan dan
yang lainnya beton berulang dengan menggunakan buis beton sebagai
cetakannya.Dimensi diameter buis beton yang umumnya digunakan adalah diameter
dalam 30 cm atau diameter dalam 40 cm.
Buis beton diameter sisi dalam 30 cm atau diameter sisi dalam 40 cm, di produksi
pabrik Aneka Alam Abadi, untuk pengadaan dan pengiriman wilayah Jakarta dan
sekitarnya hubungi 0856-937-597-38, harga pabrik, GARANSI produk, GRATIS ongkir
Jakarta dan sekitarnya.

Pondasi beton bertulang lainnya dimensi persegi 40 cm x 40 cm x 120 cm,


menggunakan bahan cetakan dari bahan triplek dan papan.
Besi beton yang digunakan berdiameter 8 mm untuk sengkang dan diameter 10 cm
sebagai tulangan utama.

Konstruksi substuktur pondasi berada dibawah permukaan tanah atau dapat juga
berada di dalam stuktur retraining wall (bagian dari struktur retraining wall), untuk
kondisi bidang tanah yang dipagarin berbeda kontur dengan bidang tanah
sebelahnya.

Bekas tanah galian stuktur pondasi kemudian di urug kembali ke dalam sisi (bagian)
yang kosong dan dipadatkan, dan sisanya di urug di bagian sisi dalam bidang tanah.

Kelebihan Pagar Panel Beton


Konsumen menggunakan pagar panel beton karena beberapa pertimbangan :

o Lebih kuat dan lebih murah dibandingkan bahan bata / batako (jika diplester dan aci luar
dalam).
o Waktu pemasangan lebih cepat. Dalam keadaan normal sehari bisa dipasang sepanjang 20 m.
Jika tinggi pagar 2,4 m berarti sehari bisa terpasang 20 x 2,4 = 48 m2 (dengan jumlah tenaga
pemasang 4 orang). Dengan jumlah tenaga yang sama, pemasangan bata / batako mungkin
perlu waktu 3-4 hari.
o Bisa dibongkar – pasang / dipindah
o Digunakan banyak properti di Jabodetabek. Saat ini pemakaian pagar panel beton sudah
menjadi tren untuk pembatas tanah kosong, kebun, kawasan industri, perumahan, pabrik.

Kekurangan Pagar Panel Beton

o Memerlukan tenaga kerja khusus yang berpengalaman. Perlu waktu “magang” sekitar enam
bulan sampai satu tahun agar bisa menjadi tenaga yang terampil memasang pagar panel
beton.
o Dengan berkembangnya teknologi beton, kemungkinan dalam beberapa tahun lagi akan ada
produk pengganti yang lebih ringan tetapi lebih kuat. Sehingga pagar beton precast seperti ini
kemungkinan akan ditinggalkan.

*PONDASI PADA BANGUNAN TIDAK BERTINGKAT


1. Pondasi Dangkal

Pondasi jenis ini biasanya dilaksanakan pada tanah dengan kedalaman tanah tidak lebih dari
3 meter atau sepertiga dari dari lebar alas pondasi. Dengan kata lain, pondasi ini diterapkan
pada tanah yang keras atau stabil yang mendukung struktur bangunan yang tidak terlalu
berat dan tinggi, dengan kedalaman tanah keras kurang dari 3 meter. Pondasi dangkal tidak
disarankan untuk dilaksanakan pada jenis tanah yang kurang stabil atau memiliki kepadatan
tanah yang buruk, seperti tanah bekas rawa/gambut. Bila kondisi memaksa untuk
dilaksanakan pada tanah yang kurang stabil, harus diadakan perbaikan tanah terlebih dahulu,
dengan sistem memakai cerucup/tiang pancang yang ditanam dibawah pondasi.

Pondasi dangkal terdiri dari:

a. Pondasi Menerus
Pondasi menerus biasanya digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis,
baik untuk mendukung beban dinding atau kolom dengan jarak yang dekat dan fungsional
kolom tidak terlalu mendukung beban berat. Pondasi menerus dibuat dalam bentuk
memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Penggunaan bahan pondasi ini
biasanya sesuai dengan kondisi lingkungan atau bahan yang tersedia di daerah setempat.
Bahan yang digunakan bisa dari batu kali, batubata atau beton kosong/tanpa tulangan
dengan adukan 1 pc : 3 Psr : 3 krl. Keuntungan memakai pondasi ini adalah beban bangunan
dapat disalurkan secara merata, dengan catatan seluruh pondasi berdiri diatas tanah keras.
Sementara kelemahan pondasi ini, biaya untuk pondasi cukup besar, memakan waktu agak
lama dan memerlukan tenaga kerja yang banyak.
b. Pondasi setempat
Pondasi ini dilaksanakan untuk mendukung beban titik seperti kolom praktis, tiang kayu pada
rumah sederhana atau pada titik kolom struktural. Contoh pondasi setempat:

- Pondasi ompak batu kali, dilaksanakan untuk rumah sederhana.


- Pondasi ompak beton, dilaksanakan untuk rumah sederhana, rumah kayu pada rumah
tradisional, dan lain-lain.
- Pondasi plat setempat, jenis pondasi ini dapat juga dibuat dalam bentuk bertingkat
atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan untuk menyebarkan beban dari kolom berat.
Pondasi tapak disamping diterapkan dalam pondasi dangkal dapat juga digunakan untuk
pondasi dalam. Dapat dilaksanakan pada bangunan hingga dua lantai, tentunya sesuai
dengan perhitungan mekanika.

c. Pondasi konstruksi sarang laba-laba.


Pondasi ini merupakan pondasi dangkal konvensional, kombinasi antara sistem pondasi plat
beton pipih menerus dengan sistem perbaikan tanah. Pondasi ini memamfaatkan tanah
sebagai bagian dari struktur pondasi itu sendiri. Pondasi Sarang Laba-Laba dapat
dilaksanakan pada bangunan 2 hingga 8 lantai yang didirikan diatas tanah dengan daya
dukung rendah. Sedangkan pada tanah dengan daya dukung tinggi, bisa digunakan pada
bangunan lebih dari 8 lantai.

Plat beton tipis menerus itu di bagian bawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak tipis yang relatif
tinggi, sehingga secara menyeluruh berbentuk kotak terbalik. Rib-rib tegak dan kaku tersebut
diatur membentuk petak-petak segitiga dengan hubungan kaku (rigit). Rib-rib tersebut
terbuat dari beton bertulang. Sementara rongga yang ada dibawah plat diantara rib-rib diisi
dengan perbaikan tanah/pasir yang dipadatkan dengan baik, lapis demi lapis per 20 cm.

2. Pondasi Dalam

Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan permukaan tanah dengan kedalam tertentu
dimana daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi
permukaan tanah. Pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 m di
bawah elevasi permukaan tanah. Pondasi dalam dapat dijumpai dalam bentuk pondasi tiang
pancang, dinding pancang dan caissons atau pondasi kompensasi . Pondasi dalam dapat
digunakan untuk mentransfer beban ke lapisan yang lebih dalam untuk mencapai kedalam
yang tertentu sampai didapat jenis tanah yang mendukung daya beban strutur bangunan
sehingga jenis tanah yang tidak cocok di dekat permukaan tanah dapat dihindari.

Jenis–jenis Pondasi Dalam :

a. Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang.
Pondasi sumuran sangat tepat digunakan pada tanah kurang baik dan lapisan tanah kerasnya
berada pada kedalaman lebih dari 3m. Diameter sumuran biasanya antara 0.80 - 1.00 m dan
ada kemungkinan dalam satu bangunan diameternya berbeda-beda, ini dikarenakan masing-
masing kolom berbeda bebannya.

Disebut pondasi Sumuran, karena dalam pengerjaannya membuat lubang-lubang berbentuk


sumur. Lobang ini digali hingga mencapai tanah keras atau stabil. Sumur-sumur ini diberi
buis beton dengan ketebalan kurang lebih 10 cm dengan pembesian. Dasar dari sumur dicor
dengan ketebalan 40 cm sampai 1,00 m, diatas coran tersebut disusun batu kali sampai
dibawah 1,00 m buis beton teratas. Ruang kosong paling atas dicor kembali dan diberi
angker besi, yang gunanya untuk mengikat plat beton diatasnya. Plat beton ini mirip dengan
pondasi plat setempat, yang fungsinya untuk mengikat antar kolom yang disatukan oleh
sloof beton.
b. Pondasi Bored Pile

Pondasi Bored Pile adalah bentuk Pondasi Dalam yang dibangun di dalam permukaan tanah
dengan kedalaman tertentu. Pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan
dengan cara membuat lobang yang dibor dengan alat khusus. Setelah mencapai kedalaman
yang disyaratkan, kemudian dilakukan pemasangan kesing/begisting yang terbuat dari plat
besi, kemudian dimasukkan rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya, lalu
dilakukan pengecoran terhadap lobang yang sudah di bor tersebut. Pekerjaan pondasi ini
tentunya dibantu dengan alat khusus, untuk mengangkat kesing dan rangka besi. Setelah
dilakukan pengecoran kesing tersebut dikeluarkan kembali.

Sistem kerja pondasi ini hampir sama dengan Pondasi Pile (Tiang Pancang), yaitu
meneruskan beban stuktur bangunan diatas ke tanah dasar dibawahnya sampai kedalaman
tanah yang dianggap kuat (memiliki daya dukung yang cukup). Untuk itu diperlukan kegiatan
sondir sebelumnya, agar daya dukung tanah dibawah dapat diketahui pada kedalaman
berapa meter yang dianggap memadai untuk mendukung konstruksi diatas yang akan dipikul
nantinya.
Jenis pondasi ini cocok digunakan untuk lokasi pekerjaan yang disekitarnya rapat dengan
bangunan orang lain, karena proses pembuatan pondasi ini tidak menimbulkan efek getar
yang besar, seperti pembuatan Pondasi Pile (Tiang Pancang) yang pemasangannya dilakukan
dengan cara pukulan memakai beban/hammer.

c. Pondasi Tiang Pancang

Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada
dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk
memikul berat bangunan dan beban yang bekerja padanya Atau apabila tanah yang
mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban
yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman lebih
dari 8 meter.

Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau
mentransfer beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras
yang letaknya sangat dalam.
Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam tanah,
tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal
yang bekerja, Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan
kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang
tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.

Tiang Pancang umumnya digunakan :

- Untuk mengangkat beban-beban konstruksi diatas tanah kedalam atau melalui


sebuah stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini beban vertikal dan beban lateral boleh jadi
terlibat.
- Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak ruangan bawah
tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang kaki-kaki menara terhadap
guling.
- Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang bebas lepas melalui kombinasi
perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang pancang ini dapat ditarik keluar
kemudian.
- Mengontrol lendutan/penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak berada pada
tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang kemampatannya tinggi.
- Membuat tanah dibawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol amplitudo getaran
dan frekuensi alamiah dari sistem tersebut.
- Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau pir, khususnya
jika erosi merupakan persoalan yang potensial.
- Dalam konstruksi lepas pantai untuk meneruskan beban-beban diatas permukaan air
melalui air dan kedalam tanah yang mendasari air tersebut. Hal seperti ini adalah mengenai
tiang pancang yang ditanamkan sebagian dan yang terpengaruh oleh baik beban vertikal
(dan tekuk) maupun beban lateral.

Demikian, apabila ada kekurangan atau yang kurang tepat pada penjelasan di atas, mohon
koreksinya dan anda bisa menyampaikannya melalui kotak komentar di bawah ini.
Terimakasih atas kunjunganya.

GEDUNG BERTINGKAT RENDAH


KONSTRUKSI BANGUNANGEDUNG BERTINGKAT RENDAHMateri perkuliahan :RANGKA
BANGUNAN( “ UPPER STRUCTURE “ ) Rangka bangunan adalah bagian bangunan yang
struktur utama pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja padanyaSISTEM
*PONDASI BANGUNAN BERTINGKAT RENDAH

1.RANGKA Rangka bangunan untuk bangunan tingkat rendah / bertingkat sederhana umumnya
menggunakan Struktur Rangka Portal ( “Frame Structure “, “ Open Structure “ )Rangka
bangunan untuk menerima beban / menahan beban, sedangka dinding hanya sebagai penyekat
/ pengisi.Kolom portal harus menerus tidak boleh digeser untuk penyaluran beban sampai ke
pondasi dan ke tanah.BenarSalahSalah

2. Rangka portal untuk bangunan bertingkat rendah


Bahan yang digunakan adalah konstruksi beton bertulangBeton kuat menahan gaya
tekanTulangan baja untuk menahan gaya tarikbeton bertulang sebagai konstruksi tahan gempa,
tahan api, tidak perlu perawatan awetBeban-beban yang perlu diperhatikan :Beban matiBeban
hidupBeban anginbeban gempaBeban KhususBahan-bahan membuat struktur portal bangunan
bertingkat :Bajabeton bertulang insitubeton Pra-tegangPasangan bata bertulangkomposit (
gabungan baja dan beton,/ bahan lain )kayu

3. Bangunan tahan gempa dan sering dilanda gempa :


Perbandingan Antara Struktur Fleksibelitas dan KakuTypeKeuntunganKerugianStruktur
fleksibelCocok untuk daerah yang mempunyai waktu getar pendek dan bangunan dengan waktu
getar panjangMudah untuk mencapai ductility yang tinggiAnalisa strukturnya mudahResponnya
besar bila dibangun di daerah yang waktu getarnya panjang ( long period )Kerangka beton
bertulang, sulit penulangannyaBagian-bagian non struktur sulit penyelesaian detailnyaStruktur
KakuCocok untuk daerah lapangan pembangunan yang panjang getarannya.Penulangan
betonnya mudah ( dengan shear wall ).Bagian non struktur detailnya mudah.Respon tinggi di
daerah/tanah yang waktu getar pendekDuctilitynya sulit dihitung/diketahuiAnalisanya tidak begitu
mudahBangunan tahan gempa dan sering dilanda gempa :Tidak harus memperbesar dimensi
dari elemen strukturDi beri perkuatan batang-batang diagonal pada struktur portal ( bracing
frame structure )  terbentuk elemen struktur segitiga2 yaitu bentuk yang stabil.

*PONDASI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI


PEKERJAAN PONDASI BATU KALI

Setelah galian anda selesai dilaksanakan, pekerjaan berikutnya adalah membuat pondasi itu sendiri.
Pondasi batu kali ini merupakan jenis pondasi yang paling banyak digunakan untuk konstruksi rumah
tinggal. Disamping kekuatannya yang sudah teruji, bahan-bahannya juga mudah didapatkan di negara
kita. Pondasi batu kali ini umum dibuat untuk menahan beban tembok atau dinding di atasnya. Jika
sebuah rumah dibangun sebanyak 2 lantai atau lebih, maka pondasi seperti ini perlu dikombinasikan
dengan pondasi jenis lain. Ukuran tinggi umumnya adalah 60 cm sampai dengan 80 cm.

a. Pekerjaan Persiapan Permukaan Dasar Tanah Pondasi

Galilah tanah dengan hati-hati. Tebing tanah biasanya digali dengan perbandingan 5:1 untuk jenis
tanah labil dan perbandingan 1:10 (atau bahkan tegak lurus) untuk jenis tanah stabil. Dalamnya suatu
galian ditentukan oleh kedalaman tanah keras minimal 0,5 kg/cm2. JIka tanah dasar masih jelek
lakukan terus penggalian hingga mencapai daya dukung lebih dari 0,5 kg/cm2 atau sesuaikan dengan
gambar kerja, spesifikasi teknis dan metode kerja. Galilah sedikit lebih lebar pada bagian bawah
pondasi untuk memudahkan tukang batu bekerja. Pasang profil pondasi pada papan bowplang dan
usahakan titik tengah profil adalah titik tengah galian. Cek ketegakan profil dan perbaiki jika ada yg
kurang tepat.

b. Pekerjaan Pasangan Profil Pondasi Batu Kali


Pasang profil pondasi pada papan bowplang dan usahakan titik tengah profil adalah titik tengah
galian. Cek ketegakan profil dan perbaiki jika ada yang kurang tepat.

c. Pekerjaan Pasangan Batu Kali

Hamparkan pasir sebagai lapisan terbawah pondasi dan padatkan setinggi 20 cm atau sesuai gambar
kerja. Siram dengan air hingga jenuh. Pasang Aanstamping (batu kosong) dengan posisi batu tegak.
Taburkan pasir di sela Aanstamping dan siram dengan air hingga terisi penuh. Susun batu kali diatas
Aanstamping dengan susunan yang kokoh dan saling bertautan satu sama lain dengan adukan. Untuk
keperluan pemasangan utilitas yang menembus pondasi, pasanglah bahan lunak yang mudah dilepas
di sela-sela pasangan batu. Pasir dan semen diaduk dengan perbandingan 1 semen dan 5 pasir.
Tuangkan campuran air pasir dan semen ke dalam batu kali sambal dipadatkan dengan tongkat besi
hingga semua rongga yang terbentuk diatara batu terisi penuh.

Buatlah balok sloof yang berfungsi menghubungkan kolom-kolom juga berfungsi meratakan beban yang
diterima dari kolom ke pondasi dan tekanan lawan dari pondasi ke arah sebaliknya.

PEKERJAAN PONDASI PELAT JALUR

Pondasi pelat beton jalur adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung sederetan kolom Pondasi
plat beton jalur. Pondasi ini digunakan jika luas penampang yang menggunakan pondasi pelat terlalu
besar.

Karena itu luas penampang tersebut dibagi dengan memanjangkan lajur agar tidak terlalu
melebar. Pondasi ini lebh kuat jika dibandingkan dengna dua jenis pondasi dangkal
lainnya. Harganya lebih murah dari pondasi batu kali untuk bangunan rumah bertingkat. Ukuran
lebar pondasi pelat jalur sama dengan lebar bawah pondasi batu kali yaitu 70 cm - 120 cm. Ini
disebabkan fungsi pondasi pelat jalur adalah menggantikan pondasi batu belah bila batu belah
sulit didapat atau memang sudah ada rencana pengembangan rumah keatas.
Kelebihan pondasi pelat beton jalur :

1. Lebih murah dihitung dari segi biaya


2. Galian tanah lebih sedikit karena hanya digali pada bagian yang terdapat
kolom strukturnya
3. Penggunaan pada bangunan bertingkat lebih handal dari pada penggunaan batu belah, baik
sebagai penopang beban vertical maupun sebagai gaya horizontal seperti gempa, angin,
ledakan, dll

Kekurangan pondasi beton jalur :

1. Harus menyiapkan bekisting terlebi dahulu (persiapan lebih lama)


2. Memerlukan waktu pengerjaan lebih lama (menunggu beton kering)
3. Tidak semua tukang bisa mengerjakannya
4. Diperlukan pemahaman ilmu struktur.
5. Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian tanah.

Tahap yang harus dilakukan adalah :

Pembuatan Lantai Kerja.


Sebelum beton dicor, hamparkan pasir setebal 10 cm dan siram dengan air hingga jenuh dan padat.
Dasar lantai kerja harus cukup lebar dan diletakkan pada tanah keras. Pasang lantai kerja ini menerus
di bawah pondasi setebal + 5 cm. Adukan beton dengan porsi 1 semen 3 pasir dan 5 kerikil. Lantai
kerja harus menerus dengan kedalaman yang sama kecuali ada perbedaan tinggi pondasi pada titik
tertentu.

Pembuatan & Perakitan Tulangan Pondasi Pelat Jalur dan Stek Kolom.

Ukur Panjang dari masing-masing tipe tulangan sesuai ukuran pondasi jalur. Bentuklah disain pondasi
jalur sesuai bentuk pondasi. Rakit besinya satu per satu dengan kawat pengikat (bendrat) agar tidak
lepas. Perakitan dilakukan di luar tempat pengecoran agar setelah dirakit bisa segera dipasang dan
proses pembuatan pondasi bisa lebih cepat.

Hasil rakitan dimasukkan dalam tanah galian dan diletakkan tegak lurus permukaan tanah dengan
bantuan waterpass. Rakitan tulangan jangan langsung bersentuhan dengan tanah. Gunakan ganjal
setebal 40 mm dari batu kali agar tulangan dapat diselimuti beton dan tidak berkarat. Pada titk-titik
dimana terdapat kolom dipasang stek untuk menghubungkan pondasi dengan kolom.

Pembuatan & Perakitan Cetakan/Acuan Beton Pondasi

Cetakan pondasi harus dibuat sedemikian rupa hingga jarak sumbu tumpuan memenuhi syarat tertentu.
Ini dimaksudkan agar beton tidak melengkung. Papan cetakan tidak boleh bocor dan disambung
dengan klem/penjepit. Paku diantara papan dipasang berselang seling agar tidak terjadi retak.

Mutu beton yang disyaratkan adalah K225 atau mengikuti spesifikasi teknis dalam kontrak. Adukan
beton harus rata agar memenuhi syarat pekerjaan konstruksi beton dalam SNI 03-2834-2000. Buatlah
adukan dalam tabung mollen (mixer) dengan perbandingan 1 semen 2 pasir dan 3 split dan tunggu 4
hingga 10 menit.
Gambar Referensi Tabel : SNI DT-91-0008-2007 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton oleh Departemen
Pekerjaan Umum.

Pekerjaan Pengecoran Beton Pondasi Pelat Jalur

Setelah pembesian, material dan cetakan semuanya siap, pengecoran pondasi anda bisa dilaksanakan.

PEKERJAAN PONDASI BORED PILE

Gambar contoh tahap pengerjaan pondasi bored pile

Pondasi dalam jenis bore pile adalah jenis lain dari beton bertulang yang difungsikan untuk mendukung
bangunan tinggi dan memiliki beban vertikal yang berat. Beban dari upper structure diteruskan
melalui pile cap yang ditempatkan dibagian paling bawah bangunan. Tahap yang harus dilakukan
dalam mengerjakan jenis pondasi ini adalah sebagai berikut :

a. Penentuan Titik Lobang Pondasi


b. Pembuatan Lobang Pondasi
c. Pembuatan dan Perakitan Tulangan Pondasi
d. Pengecoran Beton Pondasi

PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG


Gambar proses pendirian sebuah tiang pancang

Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk
menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang
terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang
menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel),
dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, dibor atau di dongkrakkan
ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer).
Hal-hal penting yang harus anda lakukan adalah :
a. Persiapan Tiang Pancang Pre cast
b. Penentuan Titik Lubang Pondasi
c. Pemasangan Tiang Pancang Beton Pre Cast
1. Pondasi Batu bata

- Kelebihan : mudah dipasang , bahan mudah didapatkan


- Kekurangannya : tidak pas untuk bangunan bertingkat , kurang kuat

2. Pondasi Batu kali

- Kelebihan : lebih kuat , tidak mudah pecah , sederhana


- Kekurangan : dalam pelaksaannya batu blonos harus dibelah terlebih dahulu
membutuhkan waktu lama
3. Pondasi Tiang pancang

- Kelebihan : Kuat pada bangunan bertingkat \ berat , cocok untuk tanah yang
bergerak tanahlumpur)
- Kekurangan : Harus melakukan pengeboran (sondir) untuk mengetahui kedalaman
tanah keras hal itu mengakibatkan pelaksanaan yang lama , harus pesan beton terlebih
dahulu

4. Pondasi Foot plat

- Kelebihan : Lebih kuat untuk bangunan bertingkat , tahan pada getaran gempa
- Kekurangan : Pengerjaan lama karena harus ada perakitan pada besi foot plat itu
, pondasi harus dalam mengakibatkan cost lebih banyak
5.Pondasi umpak
- Kelebihan : Sederhana , cocok untuk menumpu tiang kayu dll , bisa dibongkar
pasang
- Kekurangan : kurang kuat untuk konstruksi beban berat

Anda mungkin juga menyukai