Anda di halaman 1dari 5

Senam mempunyai sistematika tersendiri, serta mempunyai tujuan yang hendak dicapai

seperti daya tahan, kekuatan, kelenturan, koordinasi, atau bisa juga diperluas untuk
membentuk prestasi, membentuk tubuh yang ideal dan memelihara kesehatan.

A. Pengertian Senam Lantai


Senam lantai adalah kegiatan senam yang gerakan-gerakan/bentuk pembelajarannya
dilakukan di lantai. Senam lantai disebut juga dengan istilah pembelajaran bebas. Tujuan
melakukan senam lantai selain untuk meningkatkan kemampuan melakukan bentuk-bentuk
gerakan senam lantai sendiri juga sebagai pembelajaran pembentukan kemampuan untuk
melakukan gerakan senam dengan alat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari
senam lantai yaitu berikut ini.

1. Selalu menggunakan matras atau tempat yang aman.


2. Matras harus diletakkan di atas tanah atau lantai yang rata dan aman dari bahaya.
3. Letakkan matras jauh dari dinding atau benda-benda lain yang akan menyebabkan
benturan.
4. Periksa matras dan keamanan disekitarnya yang mungkin dapat mengganggu peserta
didik.
5. Pembelajaran dilakukan dari gerakan yang mudah dahulu atau tahap demi tahap.
6. Sebelum melakukan pembelajaran senam lantai hendaknya melakukan senam
pemanasan yang cukup.
7. Dilarang melakukan pembelajaran sendiri di luar pengawasan guru, kecuali ada teman
yang dianggap dapat membantu dan menguasai gerakan senam lantai dengan benar.
8. Agar matras tidak cepat rusak, hendaknya matras dijaga sebaik mungkin dan jaga
kesebersihannya serta disimpan di tempat yang aman.

B. Manfaat Latihan Senam Lantai


Senam lanti sangat bermanfaat bagi kesehatan maupun pengembangan fisik. Secara umum
manfaat senam laintai debedakan menjadi manfaat fisik dan manfaat mental dan sosial.
Manfaat fisik
Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat untuk mengembangkan komponen
fisik dan kemampuan gerak. Melalui berbagai kegiatan senam lantai akan berkembang daya
tahan otot, kekuatan, power, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangannya.

Sedangkan manfaat senam lantai secara mental dan sosial adalah ketika mengikuti senam,
siswa dituntut untuk berpikir sendiri tentang pengembangan keterampilannya. Untuk itulah
harus mampu menggunakan kemampuan berpikirnya secara kreatif melalui pemecahan
masalah-masalah gerak. Dengan demikian maka akan berkembang kemampuan mentalnya.

C. Gerakan Senam Lantai


Untuk dapat melakukan gerakan senam lantai dibutuhkan kelenturan, keseimbangan dan
kekuatan. Gerakan senam lantai antara lain: roll depan, roll belakang, hands stand, head
stand, lompatan harimau, lompat kangkang, kayang, meroda, round off, salto, dan sikap lilin.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini ulasan macam-macam gerakan senam lantai.

1. Gerakan Guling Depan


Gerakan guling depan adalah gerakan mengguling atau menggelinding ke depan membulat.
Jadi dalam gerakan guling depan gerakan tubuh harus dibulatkan. Aktivitas pembelajaran
guling depan dapat terbagi atas dua bagian yaitu : guling depan dengan sikap awal jongkok
dan guling depan dengan sikap awal berdiri.

a. Guling Depan Dari Sikap Awal Jongkok


Guling depan dapat dilakukan dengan sikap awal jongkok. Amati dan peragakan gerakan
guling depan dari sikap awal jongkok berikut ini.

1. Sikap awal jongkok, kedua kaki rapat, letakkan lutut ke dada.


2. Kedua tangan menumpu di depan ujung kaki kira-kira 40 cm.
3. Kemudian bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada matras dengan
menundukkan kepala, dan dagu sampai ke dada.
4. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan gerakan berguling ke depan.
5. Ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering dengan kedua tangan
menuju posisi jongkok.

b. Guling Depan Dari Sikap Awal Berdiri


Guling depan dengan sikap awal berdiri dapat dilakukan hampir sama dengan guling depan
dengan sikap jongkok. Amati dan peragakan gerakan guling depan dari sikap berdiri berikut
ini.

1. Sikap awal berdiri dengan kedua kaki rapat, lalu letakkan kedua telapak tangan di atas
matras selebar bahu, di depan ujung kaki sejauh ± 50 cm.
2. Bengkokkan kedua tangan, lalu letakkan pundak di atas matras dan kepala dilipat
sampai dagu menempel bagian dada.
3. Selanjutnya dengan berguling ke depan, yaitu saat panggul menyentuh matras lipat
kedua kaki dan pegang tulang kering dengan kedua tangan menuju ke posisi jongkok.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan gerakan guling depan adalah
berikut ini:

1. Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit,
terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.
2. Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan
kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
3. Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
4. Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.

2. Guling Belakang (Back Roll)


Guling ke belakang adalah menggelundung ke belakang, posisi badan tetap harus membulat
yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan sampai dagu melekat di
dada. Gerakan guling ke belakang dapat dilakukan dengan cara guling ke belakang dengan
sikap jongkok. Amati dan peragakan gerakan guling belakang berikut ini.

1. Sikap awal dalam posisi jongkok, kedua tangan ditekuk dan telapak tangan di atas
bahu menghadap ke atas dan kaki sedikit rapat.
2. Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang.
3. Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan siap menolak.
4. Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua
tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas
matras, ke sikap jongkok
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan guling belakang adalah berikut
ini:

1. Sikap tubuh kurang bulat, sehingga keseimbangan tubuh kurang sempurna saat
mengguling ke belakang.
2. Salah satu tangan yang menumpu kurang kuat atau bukan telapak tangan yang
digunakan untuk menumpu di atas matras.
3. Tangan yang digunakan untuk menolak kurang kuat, sehingga tidak bisa mengguling
ke belakang.
4. Kepala menoleh ke samping, akibatnya posisi mengguling tidak sempurna
(menyamping).
5. Mendarat dengan menggunakan lutut, sehingga mengganggu keseimbangan.

3. Gerakan Guling Lenting (neckspring)


Guling lenting adalah suatu gerakan lenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh
lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan, dari sikap setengah guling ke belakang atau
setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus. Amati dan peragakan
gerakan guling lenting berikut ini.

1. Sikap awal. Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus.
Letakkan kedua tangan di lantai kira-kira satu langkah dari kaki. Kemudian letakkan
tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua kaki
dijaga agar tetap lurus.
2. Sikap pelaksanaannya. Ketika posisi untuk guling depan telah tercapai, segera
gulingkan badan ke depan. Saat badan sudah berada di atas kepala, kedua kaki dari
belakang segera dilecutkan ke depan lurus dibantu oleh kedua tangan menolak pada
lantai. Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan. untuk memberikan
dorongan sehingga badan terangkat
3. Sikap akhir. Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendarat. Badan tetap
melenting dan kedua lengan tetap terangkat lurus. Gerakan akhir adalah berdiri tegak

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan aktivitas pembelajaranguling lenting


antara lain sebagai berikut:

1. Pada saat kedua kaki dilemparkan, kedua lutut bengkok.


2. Kedua kaki terbuka/tidak rapat.
3. Badan kurang melenting, atau terlalu melenting (membusur).
4. Kurang tolakan tangan.

D. Rangkaian Senam Lantai


Tujuan rangkaian gerakan senam lantai adalah untuk mengkombinasikan teknik senam lantai
yang telah dipelajari. Dalam melakukan rangkaian gerakan senam lantai, diharapkan
dapat menunjukkan nilai-nilai sikap seperti: sportivitas, kerja sama, tanggung jawab, dan
disiplin.
Bentuk-bentuk rangkaian gerakan senam lantai antara lain berikut ini.

1. Rangkaian gerakan guling depan dan guling


2. Rangkaian gerakan guling belakang dan guling lenting
3. Rangkaian gerakan guling depan dan guling lenting

Anda mungkin juga menyukai