Anda di halaman 1dari 14

PROSES INTERAKSI GENETIK PADA

LINGKUNGAN MASYARAKAT

Disusun Oleh :

Muhamad Riffal Effend I (Nim.433131440119053)


Riswan Hasyim (Nim.433131440119051)
Lina Silvia Rahayu (Nim.433131440119064)
Nurmala Dewi Suntara (Nim.433131440119048)
Tasya Aurellia Hazel (Nim.433131440119059)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA KARAWANG


Jl. Pangkal Perjuangan km.1 By Pass Karawang 41361
Telp (0267) 412480, Fax (0267) 410842
FEBRUARI, 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kita hidayah dan rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan
diri-Nya dalam keadaan sehat wal’afiat. Serta salam dan shalawat kita
kirimkan kepada Muhammad SAW, dimana nabi yang membawa
ummat-Nya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang
dan telah menjadi suri tauladan bagi ummat-Nya.

Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai


”proses interaksi genetik pada lingkungan masyarakat“ karena protein
merupakan makromolekul yang sangat penting bagi mahkluk hidup sehingga
penting untuk kita mengetahui apa itu protein dan apa fungsinya sehingga
dikatakan penting untuk mahkluk hidup khususnya manusia.

Penulis sangat mengharapkan agar pembaca dapat menambah


wawasan dan ilmu pengetahuan setelah membaca makalah ini. Saran dan
kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan manusia
sendiri.

Karawang, 08 Februari 2020

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Manfaat Penulisan ..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gen ..................................................................................... 3
B. Interaksi Genetik.................................................................................... .4
C. Pengembangan Penelitian Genetik Di Bidang Masyarakat..................5
D. Dampak Yang Terjadi Pada Penelitian .....................................................6
E. Mind Maps……………………………………………………………...7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... .9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Genetika merupakan suatu hal yang sudah lama diperhatikan oleh
manusia dulu hingga berabad-abad. Bahkan, sebelum adanya teori
Mendel, para orangtua khususnya tidak memberi restu dengan adanya
pernikahan saudara. Selain itu juga, para orangtua dalam memilihkan
calon pasangan untuk anak-anak nya juga sudah menerapkan konsep
genetika ini. Mereka memilihkan benar-benar calon pasangan dari anak-
anaknya itu sudah benar-benar baik atau tidak dari segi keturunan. Bahkan
mereka sampai menggali informasi tentang calon pasangan anaknya
tersebut. Apakah ada yang memiliki kecacatan atau tidak. Hal ini juga
terus dilakukan secara turun-temurun sejak dahulu untuk menghindari
keturunan yang memiliki ketidak sempurnaan fisik ataupun mental.
Seiring majunya perkembangan teknologi, hal ini semakin menarik
perhatian untuk dibahas. Sehingga tidak sedikit para ilmuwan yang
mengembangkan ilmu genetika ini. Sehingga pada akhirnya munculah
hal-hal baru yang berasal dari ilmu ini. Seiring perkembangan zaman dan
teknologi, ilmu tersebut sudah dapat menentukan keturunan siapakah kita
ini dan bagaimana keturunan kita nanti. Bahkan karena kemajuan
teknologi yang sangat canggih, tanpa adanya proses pembuahan pun bias
melahirkan individu baru yang diinginkan dengan proses bayi tabung atau
yang sudah sering kita dengar yaitu cloning.

1
2

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah dari latar belakang diatas yaitu
1. Pengertian dari Gen ?
2. Interaksi Gen?
3. Pengembangan Penelitian Genetik?
4. Dampak Pada Penelitian ?

C. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu agar mahasiswa:
1. Mahasiswa Mampu Mengetahui Pengertian Gen.
2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Interaksi Gen.
3. Mahasiwa Dapat Mengetahui Penelitian Genetik.
4. Mahasiswa Dapat Mengetahui Dampak Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Gen
Gen adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hereditas, yaitu
pewarisan sifat-sifat (trait) fisik, Biokimia, dan fisiologi dari orang tua biologis
kepada anak anak mereka dalam pewarisan ini, krlsinsn dspst turut diwariskan
dan kesalahan atau mutase bias mengakibatkan ketunadayaan (disabilitas) atau
kematian. Informasi genetic dibawa dalam gen yang diikat menjadi satu pada
heliks ganda (double helix) asam deoksiri bunokleat (DNA) untuk membentuk
kromosom. Setiap sel individu normal (Kecuali sel-sel reproduksi) memiliki 46
buah kromoson, yaitu 22 pasang kromoson yang dinamakan autosom dan 2 buah
kromosom seks (Sepasang X pada wanita dan sepasang X dan Y pada laki laki)

B. Interaksi Gen
Dalam percobaan-percobaan genetika para peneliti sering menemukan
rasio fenotipe yang ganjil seakan-akan tidak lagi mengikuti hukum-hukum
mendel, Sebenarnya penyimpangan semu ini terjadi karena adanya 2
pasang gen atau lebih saling mempengaruhi fenotipe suatu individu.
Peristiwa pengaruh-memengaruhi antara 2 pasang gen atau lebih
disebut interaksi gen. Perbedaan perubahan rasio fenotipe bergantung
pada macam interaksi gennya. Jadi interaksi gen terjadi di antara gen
yang berbeda alel. Dibandingkan dengan pewarisan Mendel terjadi di
antara gen pada alel yang sama atau gen pada kromosom yang
sehomolog.

3
4

Interaksi Gen/Atavisme

Interaksi gen pertama ditemukan oleh William Bateson (1861-


1926) dan R.C Punnet pada tahun 1906. Setiap gen memiliki pengaruh
sendiri untuk menumbuhkan karakter (sifat). Namun ada juga beberapa
gen yang bekerja saling berinteraksi atau saling mempengaruhi dalam
menghasilkan karakter atau fenotip.

Gambar 6.1 Fenotip Jengger Ayam dengan Pola Interaksi


Gen/Atavisme (Sumber: Biology, Prentice-Hall)

Contohnya persilangan ayam dengan 4 macam jengger yaitu


sebagai berikut :

1) Bentuk biji (Pea), dengan genotip : rrP


2) Bentuk mawar atau gerigi (Rose), Dengan genotip : R- pp
3) Bentuk sumpel (Walnut), dengan genotipe : R-P-
4) Bentuk belah atau tunggal (Single), dengan genotip :
rrpp

Persilangan antara yam berjengger gerigi dengan biji


menghasilkan keturunan F1 bertipe sumpel. Dengan skema
sebagai berikut :
4

P₁ : RRpp × rrPP
(Gerigi) (Biji)

Gamet : Rp Rp

F₁ : RrPp
(Sampel walnut)

Apabila terjadi persilangan antara F₁ X F₁

P₂ : RrPp × RrPp
(Sumpel) (Sumpel)

Gamet : RP, Rp, rp, RP, Rp, rp

F₂ :

♂ RP Rp rP rp

RRPP RRPp RrPP RrPp
RP (Walnut) (Walnut) (Walnut) (Walnut)

RRPp RRpp RrPp Rrpp


Rp (Walnut) (Gerigi) (Walnut) (Gerigi)

RrPP RrPp RrPP rrPp


rP (Walnut) (Walnut) (Biji) (Biji)

RrPp Rrpp rrPp Rprp


Rp (Walnut) (Gerigi) (Biji) (Belah)
4

Berdasarkan segi empat punnet diatas, Perbandingan F₂ adalah


sebagagi bertikut:
Sumpel (Walnut) : Gerigi (Rose) : Biji (Pea) : Belah (Single)
9 : 3 : 3 : 1
Fenotipe baru jengger belah muncul dari perkawinan
disebabkan oleh reaksi 2 gen reses
BAB III
HASIL LITERATUR ARTIKEL

C. Pengembangan Peneltian Genetik di bidang Masyarakat


Saat ini seluruh masyarakat banyak tercemar udara yang berasal
dari emisi gas yang berasal dari industri, tetaoi tidak hanya itu banyak juga
pencemaran dari polusi-polusi kendaraan mobil maupun sepeda motor. Hal
ini dapat memperparah pencemaran udara, selain pencemaran udara
pencemaran air minum merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat paling serius di Negara Indonesia.
Pencemaran air minum biasanya terjadi karena sumber air baku
atau sarana pengolahan air terkontaminasi oleh Mikroorganisme
(Virus,bakteri,pathogen,dan parasite) atau senyawa kimia.

D. Dampak yang terjadi


Akibat mengkonsumsi air yang terkontaminasi organisme dapat
timbul secara akut, misalnya diare, efek kesehatan dapat muncul dalam
waktu yang relative lama.Semua ini akan sangat mengganggu saluran
pernafasan,pencernaan, maupun kulit melalui pasif maupun aktif, dan akan
di distribusikan kesaluran tubuh oleh sistem peredaran darah. Polutan ini
mengalami dua fase biotransformasi di dalam hati. Fase satu meliputi
Hidrolisis, reduksi, dan oksidasi dengan bantuan enzim familli P450 dan
fase dua meliputi glukuronidasi, asetilasi, dan kojugasi oleh enzim
glutathione S-tranfarase sehingga senyawa tersebut menjadi lebih popular
dan hidrokfiliks. Setelah di transpormasi senyawa kimia berubah menjadi
metabolik yang mudah di sekresikan melalui urin, feses(tinja), dan
keringat. Senyawa kimia yang di abssorpsi tubuh dapat diberikan dengan
molekul tubuh seperti membrane sel, inti sel yang berisi DNA atau protein
yang berupa reseptor membran, reseptron intraseluler, dan enzim. Hasil
ikatan ini dapat menyebabkan sejumlah perubahan bio kimia pada molekul
target yang menyebabkan tidak berfungsinya molekul tersebut karna

5
6

gangguan transkipsi ataupun DNA. Efek lain nya adalah kerusakan


molekul akibat terganggunya mikro dalam sel, jika mikro dalam sel rusak
dapat menyebabkan tidak berfungsinya organel sel , kerusakan
jaringan,dan kerusakan organ yang selanjutnya memicu munculnya
penyakit.
Dewasa ini juga permasalahan kesehatan perkotaan juga di
perparah oleh perubahan pola hidup seperti buruknya pola makan dan
rendahnya olahraga atau aktifitas fisik. Perilaku perkotaan ini juga lebih
suka makanan cepat saji (fast food)yang mempunyai kadar lemak dan asam
lemak dan kolestron dapat menimbulakan kadar law-densitylipropotein
(LDL) dan penurunan kadar high-density lipoprotein (HLD).penumpukan
LDL pada dinding pebuluh darah dapat menimbulkan aterosklerosis,
sementara penurunan kadar HLD menghambat metabolism lemak dan
kolestron hingga menimbulkan obesitas. Bertambahnya berat badan
menumpukan lemak pada area perut pada penderita obesitas merupakan
predisposisiresintesis insulin.
Pada binatang asupan asam lemak trans menyebabkan akumulasi
trigliserida dan lotalkolestron di hati yang di sertai dengan obesitas.
Penelitian genetik di bidang masyarakat terkait dengan faktor resiko
adalah faktor lingkungannya seharusnya dapat mengungkapkan bagaimana
pajanan bahan berbahaya dari lingkungan dapat berefek pada eksfresi gen
dan protein. Dengan demikian pada masyarakat dapat di kembangkat dan
dikenal dengan istilah toksikogenomik,yang lingkungan dan nutrigenomik,
yang mengkaji efek dari komunikasi makanan terhadap ekspresi gen dan
protein.
Perlu di kembangkan lagi bagaimana penelitian genotik di bidang
kesehatan masyarakat mampu mengembangkan suatu metode yang lebih
baik lagi untuk bisa mengukur pajanan tingkat faktor lingkungan.
7

E. Mind Maps

Faktor Genetik di
lingkungan

Eksfresi gen Berdasarkan sumber

Protein Polusi
Mikroorganisme
Emisi gas

Sistem tubuh Efek kesehatan

Biotransformasi Hidrolisis
enzim
Reduksi familli
Oksidasi P450

Glukuronidasi
enzim
Metabolik asetilasi,
glutathio S-
kojugasi tranfarase
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Genetika adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk ahli informasi hayati
dari generasi ke generasi. Berlangsungnya ahli informasi hayati di sebut adanya
perbedaan dan persamaan sifat di antara individu organisme, bisa juga genetika
disebut ilmu tentang pewaris sifat. Di kehidupan sehari-hari genetic juga sudah
banyak di terapkan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya
peternakan,pertanian,kesehatan,industry farmasi, hokum serta kemasyarakatan dan
kemanusiaan. Di masyarakat juga sudah berkembang pesat dalam genom dan
kompleksnya masalah kesehatan telah menuntut bidang kesehatan untuk untuk
lebih responsif dan antisipatif.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada mahasiswa supaya lebih
mengetahui dan mendalami mengenai adaptasi makhluk hidup , serta diharapkan
juga kepada mahasiswalainnya agar bisa mencari referensi sumber dan bahan –
bahan mengenai pokok bahasan ini sehingga dapat memberi manfaat yang lebih
banyak lagi ke depan nya .

8
DAFTAR PUSTAKA
Bell J. Predicting disease using genomics. Nature, 2004; 429; 453-6.
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal Of Argonomy) 38 (1),2010
Anonimous.2002. Genetika dasar. http www. Buletin Agrobio.co.id.

Anda mungkin juga menyukai