TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Remaja
1. Pengertian remaja
kanak-kanak menuju masa dewasa, dimana pada masa tersebut terjadi perkembangan
dan perubahan yang sangat pesat baik fisik, psikologis dan sosial (potter &
perry,2005).
Menurut WHO, masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa, di mana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat
perkembangan, baik fisik, mental, maupun peran sosial (Surjadi, 2002 dan
Kumalasari, 2012:13)
perkembangan sosial. Sebelum memasuki masa remaja biasanya seorang anak sudah
mampu menjalankan hubungan yang erat dengan teman sebayanya. Seiring dengan
hal itu juga timbul kelompok anak-anak yang bermain bersama atau membuat rencana
bersama. Sifat yang khas pada kelompok anak sebelum masa remaja adalah bahwa
kelompok tadi terdiri dari jenis kelamin yang sama. Persamaan kelamin yang sama ini
dapat membantu timbulnya identitas jenis kelamin dan juga berhubungan dengan
masa remaja ini, anak sudah mulai berani untuk melakukan kegiatan dengan lawan
jenisnya dalam berbagai macam kegiatan. Selama tahun pertama masa remaja,
seorang anak remaja cenderung memiliki keanggotaan yang lebih luas. Dengan kata
lain, tetangga atau teman-temannya seringkali menjadi anggota kelompoknya.
sebayanya. Misalnya kelompok teman sebaya pada masa remaja cenderung memiliki
yang kuat maka akan berkembanglah iklim dan normanorma tertentu. Namun hal ini
berbahaya bagi pembentukan identitas dirinya. Karena pada masa ini, dia lebih
Menurut ciri perkembangannya, tahap remaja dibagi menjadi tiga tahap yaitu :
masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja tengah 15-18 tahun, dan masa remaja
Pembagian Usia Remaja Sa’id (2015), membagi usia remaja menjadi tiga
tahap sesuai tingkatan umur yang dilalui oleh remaja. Menurut Sa’id, setiap tahap
antara lain:
Remaja Awal (early adolescence) Tingkatan usia remaja yang pertama adalah
remaja awal. Pada tahap ini, remaja berada pada rentang usia 12 hingga 15
(SMP). Keistimewaan yang terjadi pada tahap ini adalah remaja tengah
berubah fisiknya dalam kurun waktu yang singkat. Remaja juga mulai tertarik
yaitu remaja pertengahan, atau ada pula yang menyebutnya dengan remaja
madya. Pada tahap ini, remaja berada pada rentang usia 15 hingga 18 tahun.
Umumnya remaja tengah berada pada masa sekolah menengah atas (SMA).
masuk pada tahap ini sangat mementingkan kehadiran teman dan remaja akan
Remaja Akhir (late adolescence) Tingkatan usia terakhir pada remaja adalah
remaja akhir. Pada tahap ini, remaja telah berusia sekitar 18 hingga 21 tahun.
Remaja pada usia ini umumnya tengah berada pada usia pendidikan di
Keistimewaan pada tahap ini adalah seorang remaja selain dari segi fisik
sudah menjadi orang dewasa, dalam bersikap remaja juga sudah menganut
yang baru dan lebih dengan teman sebaya baik sesama jenis maupun lawan jenis,
mencapai peran sosial maskulin dan feminim, menerima keadaan fisik dan dapat
orang tua dan dewasa lainnya, mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi,
sosial, memperoleh rangkaian sistim nilai dan etika sebagai pedoman perilaku
(Furhman, 2013)
Perkembangan emosional remaja adalah suatu perubahan progresif organisme
dalam konteks ini adalah remaja awal yang telah mengalami masa pubertas, mulai
berpikir tentang sekitar atau sekelilingnya dan mengekspresikan emosinya baik dalam
tingkah laku atau tidak. Perkembangan emosional lebih mengarah pada hubungan
seseorang dengan orang lain. Hubungan ini berkembang karna adanya dorongan rasa
ingin tau terhadap segala sesuatu yang ada disekitarnya. Hal ini diartikan sebagai
a. Perkembangan kognitif
perkembangan kognitif pada usia remaja, anak berada pada tahap operasional
anak berubah dari penalaran secara naluriah menjadi lebih logis dan ilmiah.
Mereka mulai melihat dirinya sebagai individu yang berbeda, unik, dan
terpisah dari individu lain. Pola fikir remaja juga mengalami perkembangan
terjadi. Remaja dapat memandang masalah dari beberapa sudut pandang dan
2005)
b. Perkembangan sosial
umumnya remaja memiliki dorongan untuk dapat berdiri sendiri dan cendrung
ingin memisahkan diri dari orangtua serta lebih suka berkumpul dengan
c. Perkembangan emosional
sangat ragu. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki perasaan yang sangat
B. Konsep Menstruasi
1. Pengertian menstruasi
dalam aspek fisik, emosi, kognitif dan sosial. Pada remaja putri akan terjadi
pematangan seksual yang ditandai dengan datangnya menstruasi yang pertama kali
atau menarche.
Menstruasi (Haid) adalah perdarahan secara periodik dan siklik uterus, disertai
pengeluaran darah secara periodik, cairan jaringan dan debris sel-sel endometrium
dari uterus dalam jumlah bervariasi (Jones, 2002). Menstruasi atau haid adalah
perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi)
periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan endometrium. Terjadi saat lapisan
yang lalu dan mulainya haid berikut. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari
pertama siklus. Karena jam mulainya haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu
keluar haid dari ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus
mengandung kesalahan kurang lebih satu hari. Panjang siklus haid yang normal atau
dianggap sebagai siklus haid yang klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas,
bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Juga pada
kakak beradik bahkan saudara kembar, siklusnya tidak terlau sama. Panjang siklus
haid dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid gadis usia kurang
dari 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari, dan pada wanita
usia 55 tahun 51,9 hari. Jadi, sebenarnya panjang siklus haid 28 hari itu tidak sering
dijumpai (Hanafiah, 2009). Lama haid biasanya antara 3- 5 hari, ada yang 1-2 hari
diikuti darah sedikit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap
wanita biasanya lama haid itu tetap (Hanafiah, 2009). Jumlah darah yang keluar rata-
rata 33,2 ± 16 cc atau 40 mL. Pada wanita yang lebih tua biasanya darah yang keluar
lebih banyak. Pada wanita dengan anemia defisiensi besi jumlah darah haidnya juga
lebih banyak. Jumlah darah haid lebih dari 80 cc dianggap patologik dan dapat
atau kejang atau kram perut, payudara terasa nyeri, murung dan ingin marah.
Kejadian disebut Premenstrual Syndrome (PMS) atau sssebagai bentuk pre test dan
(Proverawati, 2009:107)
keadaan yang menerangkan bahwa sejumlah gejala terjadi secara rutin dan
berhubungan dengan siklus menstruasi biasanya, gejala tersebut muncul pada 7-10
wanita muda dan pertengahan, ditandai dengan gejala fisik dan emosional yang
konsisten, terjadi selama fase luteal pada siklus menstruasi (Saryono, 2009).
hormon yang terjadi dalam tubuh perempuan menjelang menstruasi (Dita, 2010).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pramenstruasi sindrom adalah suatu gejala fisik
dan emosional yang terjadi menjelang menstruasi. Gejela-gejala tersebut dapat berupa
seseorang. Gejala tersebut akan hilang seiring dengan berjalannya masa menstruasi.
Gejala-gejala yang terjadi dapat tetap sama atau bervariasi dari bulan ke bulan.
Pada umumnya gejala yang datang adalah manifestasi dari produksi hormon
progesteron pada bagian akhir dari siklus menstruasi, lebih dekat dengan datangnya
berbagai perubahan. Diantaranya ialah perubahan fisik, perubahan suasana hati dan
perubahan mental.
a. perubahan fisik, diantaranya : sakit punggung, perut kembung, payudara
terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit, pusing, pingsan, sakit
kepala, daerah panggul terasa berat atau tertekan, hot flashes ( kulit wajah, leher, dan
dada tamapk merah serta terasa hangat saat dirabah ), susah tidur, tidak bertenaga,
pelupa ( el manan,2011:144-145).
pramenstruasi , antara lain : stres, meningkatnya usia, pola makan yang tidak baik,
faktor diet yaitu rendahnya beberapa vitamin dan mineral, terutama magnesium,
vitamin E dan vitamin B, rutinitas sehari- hari yang jarang dilakukan. Faktor
Kepribadian seseorang turut berkontribusi, terutama pada yang bersifat tidak fleksibel
gangguan kepribadian akan lebih rentan dan sulit beradaptasi dengan sindrom
pramenstruasi, serta tidak mudah menerima saran dan terapi. Terlalu sedikit makan
juga merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya siklus menstruasi yang tidak
1. Stress
psikologis karna adanya perubahan. kemarahan, kecemasan dan bentuk lain emosi
pramenstruasi adalah interaksi yang kompleks antara hormon, nutrisi esensial dan
terhadap perubahan fluktuasi hormonal bulanannya. Kehidupan yang penuh stres akan
2. Pola Konsumsi.
psikologis, fisiologi, budaya dan sosial. Kebiasaan makan adalah suatu perilaku yang
distribusi makanan dalam keluarga, preferensi terhadap makanan dan cara memilih
makanan.
antara pola makan dengan sindrom pramenstruasi. Namun, para dermatolog sepakat,
fakta ini masih membutuhkan lebih banyak penelitian. Kebanyakan ibu yang tidak
mengatur makanannya sehari – hari akan sangat berpengaruh pada sistem pencernaan
tubuh kita , dan hal ini bisa berlangsung hingga sampai tua. Pada kasus-kasus
tidak ada hubungan antara pola makan dan sindrom pramenstruasi. Akan tetapi, bukti-
3. Pola Olahraga
dapat mengurangi stress dengan cara memilih waktu untuk keluar dari rumah dan
pelampiasan untuk melepas marah atau kecemasan yang terjadi . beberapa wanita
lebih besar pada wanita yang tidak melakukan olahraga rutin dari pada wanita yang
dengan meningkatnya endhorpin. Hal ini membuktikan olahraga yang teratur dapat
melakukan olahraga secara rutin hormon estrogen akan lebih tinggi sehingga
olahraga di ukur dari rutinitas tiap minggu dan lamanya dalam melakukan olahraga.
frekuensi olahraga yang dapat di lakukan 3-5 kali dalam seminggu, dalam waktu 20-
pada masyarakat umum, rutinitas di ukur berdasarkanm aktivitas rutin minimal 1 kali
D. Pendidikan Kesehatan
bentuk upaya yang direncanakan ataupun ditujukan untuk mempengaruhi orang lain,
baik secara individu, kelompok, ataupun masyarakat, sehingga mereka melakukan apa
segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu,
kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh
pendidikan kesehatan tersebut adalah adanya perilaku kesehatan, atau perilaku untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari pendidikan
adalah untuk membentuk perubahan sikap dan tingkah laku individu, keluarga,
kelompok khusus, dan masyarakat dalam membina serta memelihara perilaku hidup
sehat dan juga agar dapat berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
dari pemberian pendidikan kesehatan tersebut. Setelah itu perilaku kesehatan akan
petugas kesehatan sendiri dengan tujuan agar sikap dan prilaku petugas
2) Wawancara
sasaran atau target serta tingkat pendidikan formal dari sasaran atau
melalui KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) yang dapat digunakan adalah
Suatu proses komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang dilakukan oleh
kalangan sebaya dan untuk kalangan sebaya itu sendiri. Contohnya kelompok sebaya
jenis kelamin (Harahap dan Andayani, 2004). Menurut Romlah (2001), edukasi peer
group adalah suatu tindakan perubahan perilaku kesehatan melalui kelompok sebaya,
mereka akan berinteraksi dalam kelompok sehingga akan timbul rasa ada kesamaan
satu dengan yang lainnya, serta mengembangkan rasa sosial sesuai dengan
lebih sama sehingga informasi yang disampaikan lebih mudah dipahami serta pesan-
pesan sensitif bisa disampaikan secara lebih terbuka dan santai sehingga pengetahuan
kelompok sebaya dengan dipandu oleh fasilitator yang juga berasal dari kelompok itu
sendiri atau yang mengerti kelompok itu. Pendidikan sebaya menjadi istilah konsep
fisiologi dan strategi. Istilah ini digunakan pada pendidikan dan pelatihan. Pendidikan
sebaya sekarang dilihat sebagai strategi perubahan perilaku yang efektif (Negara,
pengetahuan, sikap, keyakinan dan perilaku pada tingkat individu (Horizons, 2002).
Jadi dapat disimpulkan, peer education adalah suatu proses komunikasi
dalam memberikan informasi antar kelompok sebaya yang dapat dipandu oleh
a.Peer Education
pendidik sebaya menurut skala PKBI Lampung (2002) adalah seseorang yang
mewakili sekolah atau kelompoknya yang mempunyai komitmen dan telah mendapat
pelatihan untuk memberikan informasi seputar Kesehatan Reproduksi, IMS, HIV dan
AIDS kepada teman sebaya atau Kelompok Dampingan (KD) secara kontinyu dan
bersifat sukarela untuk menanamkan pendidikan seks secara tepat. Mereka adalah
orang yang aktif dalam kegiatan sosial dilingkungannya, misalnya aktif di organisasi
terlatih dan berkapabilitas. Peer educator harus dipilih dengan baik dan cermat
1) penyampaian informasi,
bahasa
6) Mempunyai waktu lebih banyak/fleksibilitas waktu dalam
1. Manfaat
Dalam pemberian KIE pendidikan sebaya dipandang sangat efektif. Hal ini
dikarenakan penjelasan yang diberikan oleh teman sebayanya sendiri akan lebih
kelompok sebaya mereka sehingga komunikasi menjadi lebih terbuka. Hal-hal yang
tidak dapat dibicarakan bersama orang lain termasuk yang sifatnya sensitif dapat
didiskusikan secara terbuka dan dapat diselesaikan bersama sehingga hasilnya lebih
Topatimasang, & Fakih (2001) diantaranya adalah belajar dari realita atau
pengalaman, tidak menggurui, dan dialogis. Semua orang berada pada posisi dan
kelompok sebaya (peer group) mempunyai ciri-ciri yaitu jumlah anggotanya kecil.
tidak lebih dari 12 orang. Pendidik Sebaya harus mempunyai keterampilan atau skill
komunikasi dua arah, perhatian pada aspek komunikasi verbal dan non-verbal,
diterima anggota kelompoknya, dan dapat membaca serta menulis. Peran fasilitator
reproduksi;
atau kelompok orang. Peer education dilakukan dalam rangkaian aktivitas diskusi,
ceramah, latihan pengenal persiapan karir dan diskusi panel. Pendidikan sebaya
mereka dan belajar lebih banyak dibanding hanya mendapatkan informasi yang
sekedar terstruktur satu arah. Melalui pendidik sebaya, dapat membuat lebih terbuka
dan berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan dengan pendekatan bersahabat
yang tidak bersifat menggurui atau menghakimi (Negara, Pawelloi, Jelantik, &
Arnawa, 2006).
bahan pendidikan adalah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh pendidik
sebaya dengan anggota kelompoknya (Negara, Pawelloi, Jelantik, & Arnawa, 2006).
7) Bila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab, jawaban bisa ditunda
diantaranya:
jawab
E. Konsep Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa.Hal ini
perilaku tetapi sikap tidak sama dengan perilaku. Menurut Fishbein dalam Ali
(2006:141) “Sikap adalah predisposisi emosional yang dipelajari untuk merespons
secara konsisten terhadap suatu objek”. Sedangkan menurut Secord dan Backman
dalam Saifuddin Azwar (2012:88) “Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal
merupakan sebuah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri atau
orang lain atas reaksi atau respon terhadap stimulus (objek) yang menimbulkan
perasaan yang disertai dengan tindakan yang sesuai dengan objeknya”. Selanjutnya
Menurut Ahmadi dalam Aditama (2013:27) “Orang yang memiliki sikap positif
terhadap suatu objek psikologi apabila ia suka (like) atau memiliki sikap yang
favorable, sebaliknya orang yang dikatakan memiliki sikap negative terhadap objek
psikologi bila tidak suka (dislike) atau sikapnya unfavorable terhadap objek
psikologi”. Sikap yang menjadi suatu pernyataan evaluatif, penilaian terhadap suatu
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi
b) Ciri-ciri Sikap Ciri-ciri sikap menurut Purwanto dan Rina (2013:16) adalah:
2) Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap
tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain sikap itu terbentuk
4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
4) Media massa Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media
5) Lembaga pndidikan dan lembaga agama Konsep moral dan ajaran dari
d) Fungsi Sikap Daniel Katz dan Rina (2013:18) membagi fungsi sikap dalam
1) Fungsi utilitarian Melalui instrumen suka dan tidak suka, sikap positif
kepuasan.
d) Katz dan Zaim Elmubarok (2008:50) menyebutkan empat fungsi sikap yaitu
:
1) Fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat yang menunjukkan bahwa
e) Pembentukkan sikap
Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu.
Interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar adanya kontak sosial dan
hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial. Dalam interaksi sosial,
terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara individu yang satu dengan yang
lainnya.
pembentukkan sikap adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap
penting, pengaruh kebudayaan, media masa, lembaga pendidikan dan lembaga agama,
2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting orang lain disekitar kita
terhadap sesuatu.
3) Pengaruh Kebudayaan merupakan salah satu faktor yang dapat
4) Media Masa Berbagai bentuk media massa seperti radio, televisi, surat
kabar, majalah, dan lain – lain mempunyai pengaruh yang besar dalam
dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan
buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh
ajaran – ajarannya.
f) Perubahan Sikap Menurut Kelman dan Azwar S (2012:55) ada tiga proses
perilaku yang terjadi dengan cara seperti itu tidak akan dapat bertahan
sikap tersebut sesuai dengan apa yang ia percaya dan sesuai dengan
system nilai yang dianutnya. Dalam hal ini, maka isi dan hakekat
selama sistem nilai yang ada dalam diri individu yang bersangkutan
masih bertahan.