Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Persalinan normal suatu keadaan fisiologis, normal dapat berlangsung sendiri tanpa
intervensi penolong. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor “P” utama yaitu kekuatan
ibu (power), keadaan jalan lahir (passage) dan keadaan janin (passanger). Faktor lainnya
adalah psikologi ibu (respon ibu), penolong saat bersalin, dan posisi ibu saat persalinan.
Dengan adanya keseimbangan atau kesesuaian antara faktor-faktor “P” tersebut, persalinan
normal diharapkan dapat berlangsung. Bila ada ada gangguan pada satu atau lebih faktor
“P” ini, dapat terjadi kesulitan atau gangguan pada jalannya persalinan. Kelambatan atau
kesulitan persalinan ini disebut distosia. Salah satu penyebab dari distosia adalah kelainan
jalan lahir lunak seperti vulva, vagina, serviks dan uterus. Distosia berpengaruh buruk bagi
ibu maupun janin. Pengenalan dini dan penanganan tepat akan menentukan prognosis ibu
dan janin.

Data dari Reproductive Health Library menyatakan terdapat 180 sampai 200 juta kehamilan
setiap tahun. Dari angka tersebut terjadi 585.000 kematian maternal akibat komplikasi
kehamilan dan persalinan. Sebab kematian tersebut adalah perdarahan 24,8%, infeksi dan
sepsis 14,9%,hipertensi dan preeklampsi/eklampsi 12,9%, persalinan macet (distosia) 6,9%,
abortus 12,9% dan sebab langsung yang lain 7,9%.

Seksio sesarea di Amerika Serikat dilaporkan meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2002
terdapat 27,6% seksio sesarea dari seluruh proses kelahiran. Dari angka tersebut 19,1%
merupakan seksio sesarea primer. Laporan American College Of Obsetrician and
Gynaecologist (ACOG) menyatakan bahwa seksio sesarea primer terbanyak pada
primigravida dengan fetus tunggal, presentasi vertex, tanpa komplikasi. Indikasi primigravida
tersebut untuk seksio sesarea adalah presentasi bokong, preklampsi,distosia, fetal distress,
dan eqlektif. Distosia merupakan indikasi terbanyak untuk seksio sesarea pada promigravida
sebesar 66,7%. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan penilitian Gregory dkk
pada 1985 dan 1994 masing-masing 49,7% dan 51,4% distosia menyebabkan seksio sesarea.
B. Tujuan
1) Tujuan umum
Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami secara menyeluruh
mengenai konsep teori dan konsep asuhan keperawatan dengan penyakit distosia.

2) Tujuan khusus
Stelah dilakukan pembahasan tentang penyakit distosia, diharapkan mahasiswa dapat
memahami tentang :
a. Defenisi distosia
b. ana

Anda mungkin juga menyukai