Anda di halaman 1dari 7

{,w

KOMITE AKREDITASl NASIONAL

DPLS 17 r Transfer SPPT SNI


"""'"LEffi
6ncA sERTrFrKASr pRoDu K
trt
b
b
b
it
vKAItt
b
L DPLS 17 Rev.0
P
trD
L
l4
b
b
L
14
KEBTJAKAN PENGALTHAN SPPT SNt
b
L
t-4,
L
f!La
ID
L
14
L
t4
L
14
L
11,
L
r
!4
H Komlte Akredit .l tLlloo.l
Godung Msngg.l. \rfin.b.kli, Bbk M, U. ,l
l-- Jl. Jend. Gatol Subroto, Sanayan, Jakada 10270 - lndon€sle
l-al T6[ '.62215717ua,5117v1
l' Fax. : 62 21 579029'16, 57'17045
l-- Emall : $d8Elg!u,!e&
wcbsitc : t{PJ&lld3rctld

rL
P

14)

F
!-a
b
L
14
L
rr
f
D
D
D
D Vrcnnt
D DPLS 17 Revisi :0 18 Agustus 2011

D
LEMBAR PERUBAHAN
D
D No. Tanggal Butir Rincian Perubahan Butir

D 1

tb
D

b
b
b
b
b
r
!lj)

b
ra
b
b
L
Fi)
b
L
rL
H)
Fi)
L
FJ
L
P
L
la
L
tsJ
L
P
ia
E
h Vxnnt
b DPLS 15 Revisi : 0 20 April 2011

b
TUJUAN

h Untuk menjamin terp_eliharanya integritas SPPT SNI yang diterbitkan oleh


b Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) terakreditasi bila-SpFf Srut dialihkan
kepada LSPro lain yang telah terakreditasi sesuai dengan ruang lingkupnya.

b LINGKUP

b Dokumen ini mencakup kriteria pengalihan SPPT SNl. LSpro terakreditasi


diharuskan minimal menerapkan ketentuan ini atau tindakan yang lebih ketat
dibandingkan dengan ketentuan ini.dengan memberikan kebeb"J"n kliennya

B untuk memilih LSPro lerakreditasi dengln aturan yang tidak berlebihan


tidak adil. Pengalihan SPPT SNI hanya dapat'oitikukan
atau
LSpro

b "f"oit"Nasional
terakreditasi statusnya tidak diakreditasi iagi oleh Komite Akreditasi
(KAN).

b RUJUKAN

b a) Pedoman KAN 403-2011 Penilaian kesesuaian


- Ketentuan penggunaan
tanda kesesuaian berbasis sNr dan/atau regulasi teknis
b b) Perjanjian Penggunaan Tanda
Sertifikasi Produk terakreditasi
sNl aniira KAN dengan Lembaga

b c) Perjanjian Penggunaan Tanda SNI antara Lembaga Sertifikasi produk


terakreditasi dengan kliennya

b TANGGUNIG JAWAB

F
PJ
a) LSPro terakreditasi penerbit bertanggung jawab mengalihkan SPPT SNI
kepada LSPro terakreditasi lain
b) LSPro terakreditasi penerirna bertanggung jawab menerirna pengalihan
b SPPT SNI dari LSPro terakreditasi lain

b KETENTUAN

b q 1 Pengalihan SPPT SNI didefinisikan sebagai pengakuan suatu SppT

b SNI yang masih berlaku, yang diberikan oteti suatu LSpro terakreditasi
(selanjutnya disebut sebagai "LSPro terakreditasi penerbit"), kepada LSpro

b
L
terakreditasi lafn (selanjutnya disebut sebagai 'LSPro terakredit"si p"n"rima")
untuk tujuan keberlanjutan penggunaan SppT SNl.
5-2 Hanya SPPT SNI yang dicakup dalam ruang lingkup LSpro terakreditasi
FJ penerima yang dapat dialihkan. SPPT SNI ylng -diterbitkan oleh LSpro
L
PJ
penunjukan yang lingkupnya belum terakreditasi dan dialihkan ke LSpro

F
PJ
b
b
l_
p
l-.
FJ
l_
P
bt
b
h Vxant
DPLS 15 Revisi : 0 20 April 2011
*
terakreditasi penerima, maka LSPro terakreditasi penerima harus
memperlakukannya sebagaimana klien baru.

Ib 5.3 Personel kompeten LSPro terakreditasi penerima harus mengkaji


sertifikasi calon kliennya. Kajian tersebut harus dilakukan dengan metafufan
kajian dokumentasi dan sebaiknya, termasuk kunjungan fe caton klien,
Alasan tidak rnelakukan kunjungan harus ditetapkan dan didokumentasikan

b dengan lengkap dan kunjungan harus dilakukan apabila kontak dengan LSpro
terakreditasi penerbit tidak dapat dilakukan. Kajian sebaiknya meliputi hal-hal

b berikut dan temuannya harus seluruhnya didokumentasikan :


a) konfirmasi bahwa kegiatan klien tersertifikasi sesuai dengan lingkup

b akreditasi LSPro terakreditasi penerima harus mencakup inf5rmasi


V"nb
cukup untuk mencegah kecurangan dalam pengalihan sertifikat produ[

b
dan meliputi:
1). edisi standar sertifikasi produk;

b 2). dokumen proses sertifikasi produk dari krien tersertifikasi;


3). nama dan alarnat pa.brik dan irnportir (jika relevan);
b 4). Nomor SPPT SNI;

b 5). perjanjian sub-lisensi antara LSPro terakreditasi dengan klien:


6). deskripsi produk tersertifikasi secara akurat dan lengkap, meliputi
b deskripsi umum, nama merek, jenis produk, dan jumlah produk
tersertifikasi;

b 7). referensi terhadap dokumentasi yang relevan seperti invoice, daftar


pengemasan atau pembayaran,
b). alasan dilakukannya pengalihan sertifikat;
F
PJ
c). bahwa lokasi
perusahaan yang menginginkan pengalihan SppT sNl
adalah absah, masa berlaku, lingkup aktivitas sesuii dengan lingkup

b sertifikasi produk terakreditasi. Jika praktis, keabsahan sertifikasi dan status


ketidaksesuaian yang luar biasa sebaiknya diverifikasi dengan LSpro
terakreditasi penerbit tanpa memberhentikan pengalihan. Bila tidak
dilungkinkan mengkomunikasikan dengan LSPro terakreditasi penerbit,
F
PJ
LSPro terakreditasi penerima harus merekam alasan-alasannya;
d). pertimbangan laporan audit sertifikasi terakhir atau resertifikasi, laporan

b survilen berikutnya dan ketidaksesuaian yang luar biasa yang mungkin timbul.
Pertimbangan tersebut harus juga rnencakup hal-hal lain yang tersedia,
dokumentasi yang relevan terkait proses sertifikasi, misalnya catatan tulisan
b tangan, daftar periksa (checklist). Apabila laporan audit sertifikasi terakhir,
resertifikasi atau surveilen berikutnya tidak tersedia atau apabila audit
b surveilen terlambat maka klien tersertifikasi harus diperlakukan sebagaimana
klien baru;

b e). pengaduan yang diterima dan tindakan yang dilakukan;

F
PJ
b
b
b
b
L
rbJ
;,
;)
jD

D Yxant
DPLS 15 Revisi : 0 20 April 2011
]i,
>)
f). tahapan dalam siklus sertifikasi saat ini
rt g). adanya perjanjian oleh perusahaan dengan regulator dalam rnernatuhi
persyaratan legal.
D 5.4 Hanya SPPT SNI yang valid yang dapat dialihkan.

rD 5.5 Dalam kasus dimana SPPT SNI telah diberikan oleh LSPro
terakreditasi, LSPro terakreditasi penerima dapat mempertimbangkan
pengalihan SPPT SNI dalam kebijakannya. Dalam kasus ini, sebelum
D pengalihan dilakukan, LSPro terakreditasi penerima harus mendapatkan
persetujuan dari I(AN sebagai penerima pendelegasian terhadap
D pengoperasian tanda SNl.

D 5.6 SPPT SNI yang telah dibekukan atau dalam proses pembekuan tidak
boleh dialihkan. Apabila LSPro terakreditasi penerima tidak dapat
memverifikasi status sertifikasi dengan LSPro terakreditasi penerbit, klien
D tersertifikasi harus dipersyaratkan untuk mengkonfirmasi bahwa sertifikasi tidak
dibekukan atau dalam proses pembekuan.
D 5.7 Ketidaksesuaian kritis atau rnajor luar biasa yang belum ditutup oleh
LSPro terakreditasi penerbit tidak boleh diterima pengalihannya oleh LSPro
D terakreditasi penerima.

b 5.8 Apabila tidak ada lagi masalah luar biasa dan potensial yang
teridentifikasi pada kajian pra-pengalihan, SPPT SNI dapat diberikan
!, sebagaimana proses pengambilan keputusan yang normal. Program surveilen
selanjutnya sebaiknya berdasarkan pada kegiatan sertifikasi biasanya kecuali
I
apabila LSPro terakreditasi penerima melakukan audit awal atau resertifikasi
P berdasarkan hasil kajian yang dilakukan.

b 5.9 Apabila masih ditemukan keraguan, setelah kajian pra-pengalihan,


sebagaimana kecukupan sertifikasi saat ini atau sebelumnya tergantung alasan

r
t_

t-.r)
keraguannya, maka LSPro terakreditasi penerima harus,:
a) memperlakukan klien tersertifikasi sebagai klien baru, atau
b) melakukan audit yang mengkonsentrasikan pada masalah-masalah
yang teridentifikasi.
b Keputusan sebagai tindakan yang diperlukan akan tergantung pada
masalah yang ditemukan dan harus dijelaskan kepada klien dan
justifikasinya untuk pengambilan keputusan harus didokumentasikan dan
F
I,J 5.10
rekaman dipelihara oleh LSPro terakreditasi penerima.
Keabsahan pengalihan SPPT SNI melanjutkan keabsahan SPPT SNI
sebelumnya dari LSPro terakreditasi penerbit.
b
b
!,
t
;

b
P
P
L
r-o)
i_

P
i"J
b)
b
iD
b Vxant
b DPLS 15 Revisi :0 20 April 2A11

b 6. Bibliografi
;
a) IAF MD 2 : 2A07, lssue : 1, IAF Mandatory Document for the Transfer of
; Accred ited Ce rtification of M an ag ement Sysfems
b) SAA Approval for Transfer
b c) sQF Guidance of The Application of tso/tEC Guide 65:1996
d) Australian Quarantine and lnspection Service
;
;
b
b
b
b
b
b
!,
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
b
F,

Anda mungkin juga menyukai