Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha atau dunia industri yang relevan
dengan dengan kompetensi (kemampuan) peserta didik sesuai bidangnya. Dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi peserta didik yang
bertujuan untuk magang di suatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia
industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang digelutinya
atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing di sekolah untuk memiliki ilmu-
ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia Industri. Alasan
utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar
sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak mengalami
kendala yang berarti dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang kemungkinan
besar dalam proses praktek kerja industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak
diajarkan di lembaga kejuruan terkait.
Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilakukan dalam rangka untuk mendekatkan
kesesuaian antara mutu dan kompetensi tamatan pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan yang ada di Dunia Usaha dan Dunia Industri
(DU/DI). Sehingga Prakerin merupakan sarana yang paling tepat bagi peserta didik
mengetahui perkembangan teknologi terbaru dalam bidang kerja yang diempunya.
Prakerin juga merupakan tahap awal bagi peserta didik untuk beradaptasi secara
langsung di Dunia Usaha dan Dunia Industri, baik dalam hal sikap kerja, disiplin
teknis kerja dan lain-lain.

1
Pelaksanaan Prakerin didasari oleh beberapa landasan hukum, diantaranya
adalah:
1. Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
2. Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi
bahwa “Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur
yaituPendidikan didalam sekolah dan Pendidikan diluar sekolah”.
3. UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaranataulatihan bagi
peranannya di masa yang akan datang.
4. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

1.2. Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)


1.2.1. Tujuan umum
Praktek Kerja Industri (Prakerin) bertujuan untuk:
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan professional
(dengan tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntunan lapangan kerja).
2. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas 2.
3. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses peyerapan
teknologi terbaru dari lapangan ke sekolah dan sebaliknya.
4. Melatih peserta didik untuk bekerja secara mandiri, bekerja dalam satu
team dan mengembangkan potensi serta kreatifitas sesuai dengan minat
dan bakat masing-masing.
5. Meningkatkan keahlian dalam berkomunikasi, interaksi serta melatih
memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi.

2
1.2.2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam PKL ini adalah untuk:
1. Meningkatkan kopetensi siswa dalam bidang SECURITY SISTEM
terutama dalam bidang CCTV, di CV. BINTANG CCTV
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam bidang
SECURITY SISTEM terutama dalam bidang CCTV di CV. BINTANG
CCTV
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta terlatih dalam
memecahkan persoalan teknik khususnya pada bidang SECURITY
SISTEM terutama dalam bidang CCTV di CV. BINTANG CCTV

4. Menambah wawasan dan pengalaman kerja dalam Dunia Usaha dan


Dunia Industri (DU/DI) dengan melakukan praktek kerja lapangan (PKL)
di CV. BINTANG CCTV

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran Umum Perusahaan


2.1.1. Bintang Security System ( BINTANG CCTV )
CV. BINTANG CCTV adalah pemasokan dan solusi CCTV yang canggih
untuk industry apapun bintang CCTV berkomitmen untuk menyediakan pelanggan
dengan produk berkualitas tinggi dan layanan pelanggan yang memuaskan.
Bintang CCTV menyediakan solusi keamanan total dengan teknisi
professional kami, layanan keaman lainnya. Kami mediakan solusi yang anda
butuhkan untuk melindungi kekayaan anda, bisnis, dan keluarga dari rumah ke
apartemen, dari took kecil ke pusat ritel besar, dari pabrik kecil untuk pabrik besar.
Semua ini dapat dilakukan melalui pengetahuan dan pengalaman kami, teknisi yang
terlatih, dan teknologi yang canggih.
Bintang CCTV akan memenuhi semua kebutuhan keamanan anda. Kami akan
membantu anda mengidentifikasi semua resiko keamanan dan bekerja sama dengan
anda untuk menjawab solusi yang memenuhi kebutuhan anda dan anggaran anda.
Tim kami yang solid selalu memperkenalkan berbagai produk keamanan. Semua
produk berasal dari produk produk berkualitas tinggi.

4
2.1.2. Struktur organisasi perusahaan

Struktur Organisasi Umum

DIRECTOR

GENERAL MANAGER

CONTROLLER

SECRETARY

ACCOUNTING ADMINISTRATION SALES & TECHNICAL OPERATIONAL


&FINANCE &GENERAL AFFAIR MARKETING

5
Struktur Organisai Teknisi

TECHNICAL HEAD

INSTALLATION SURVEY & MATERIAL SERVICE REPAIR TROUBLE IT


DESIGNER QUANTIFYING SHOOTING

2.1.3. Jenis produksi/jasa


CV.BINTANG CCTV adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
penyedia jasa layanan securyti system terutama dalam bidang keamanan CCTV yang
terkemuka

2.1.4. Disiplin Kerja


Disiplin kerja harus diperhatikan dan ditekuni di dalam Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DU/DI). Baik disiplin waktu maupun disiplin kerja. Selama penulis
melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), penulis masuk pukul 08.00
WIB, istirahat makan siang pukul 12.00 sampai 13.00, dan jam pulang kerja pukul
17.00 WIB. Peraturan yang berlaku dalam perusahaan harus dijalani sebaik mungkin
selama Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) berlangsung demi kebaikan dan
kelancaran perusahaan dan Menyukseskan Paktek Kerja Lapangan (PRAKERIN)
yang dilakukakan peserta didik di CV.BINTANG CCTV

6
2.2. Dasar Teori Pendukung CCTV

CCTV pertama kali dibuat oleh Walter Brunch, dan diisntal di sebuah area
peluncuran roket di Jerman. Oleh karena peluncuran tersebut dirasa berbahaya, dan
banyak orang yang ingin menyaksikannya, maka dibuatlah CCTV sehingga dapat
digambarkan secara detail mengenai peluncurannya. Teknologi CCTV masih
digunakan untuk melihat peluncuran roket, namun meluas fungsinya ke keamanan
bank, institusi militer dan tempat lain yang membutuhkan pengamanan yang tinggi.

Di tahun 1990 dan 2000, camera CCTV muali dipakai di area public, seperti
di sudut jalan di negara Inggris. Teknologi CCTV telah membuat evolusi jalan
keamanan di sector publik dan private. CCTV juga diperbolehkan oleh lingkungan
hukum untuk menyelesaikan kriminalitas di area, dimana camera CCTV dipasang.
Sekarang ini, camera CCTV mudah diidentifikasi oleh setiap orang. Banyak camera
CCTV yang dipasang di langit-langit rumah, dinding atau atap bangunan. Camera
CCTV memiliki lensa di bagian depan, dan untuk CCTV model baru berwarna hitam
dan berbentuk kecil, juga dapat melakukan maneuver putaran 360 derajat.
Masa depan teknologi camera CCTV sepertinya akan semakin menarik, Dimulai dari
computer yang mulai menggunakan camera CCTV control, yang akan mendeteksi
pergerakan dan mengikuti siapa saja yang ada di depan computer.

Kualitas gambar yang diambil camera CCTV berupa image crystal bening
high-definition. CCTV untuk masa depan juga dapat digunakan untuk membaca
signature dan implementasi pemandangan tengah malam (night-vision). Ketika
CCTV mendeteksi adanya gerakan, maka email akan dapat dikirimkan ke alamat
yang dituju, memperingatkan pemilik email akan keadaan bahaya. Untuk kamera
luar ruangan, biasanya telah didesain agar lebih tahan cuaca dan mampu menjangkau
area yang lebih luas, dengan deteksi gerak yang lebih akurat. Sementara kamera
untuk dalam ruang, umumnya memiliki desain yang lebih cantik agar tetap bisa
berpadu apik dengan interior rumah. Berikutnya, perhatikanlah sentifitas cahaya
kamera, yang berpengaruh pada kualitas gambar yang akan dihasilkan. Tentu saja,
kualitas gambar ini, juga tergantung dari tingginya resolusi yang dimiliki. Hal lain
yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah menilik fitur pelengkap dari
sebuah kamera CCTV.

Anatara lain menilik kemampuan kamera untuk melakukan perubahan


gerakan ke arah kiri atau ke arah kanan ( pan ) dan gerakan ke atas atau ke bawah (
tilp ), kemampuan zooming kamera untuk menangkap suatu obyek secara lebih
detail, ataupun warna gambar rekaman, hitam putih atau berwarna. Gambar hitam
putih pada umumnya lebih mampu mengkap gambar secara lebih tajam pada ruangan
yang memiliki penerangan minim. Namun, gambar berwarna kini juga ada yang telah
dilengkapi fitur untuk mengubah warna gambar untuk menjadi hitam putih. Tentu
saja, kelengkapan fitur yang dipilh sebaiknya disesuaikan dengan budget yang
tersedia.

7
2.3. Jenis-jenis CCTV

ketahui jenis-jenis kamera cctv yang tepat dan pilih kamera cctv yang sesuai dengan
lingkungan dan kebutuhan anda. Secara garis besar security camera berdasarkan
sistemnya dibagi 2 jenis yaitu cctv analog dan ip camera – perbedaan cctv dan ip
camera, berdasarkan bentuk fisik dan kegunaannya sendiri dikenal beberapa jenis
cctv : Dome Camera, Bullet Camera, Box Camera, PTZ Camera, etc dan tiap jenis-
jenis kamera cctv mempunyai spesifikasi dan fitur yang berbeda.

13 Jenis type kamera cctv :

1. Ptz Camera

PTZ adalah singkatan dari PAN TILT ZOOM, PAN kemampuan kamera untuk dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, TILT kemampuan kamera dapat bergerak ke atas dan
kebawah, ZOOM kemampuan kamera untuk memperbesar gambar hingga beberapa
kali lipat, jenis kamera PTZ biasa digunakan untuk memantau wilayah yang luas
dengan menggunakan 1 kamera, ini memudahkan pengawas cctv dalam
memonitoring dengan menggunakan 1 kamera, karena ptz camera dapat berputar
otomatis atau secara manual digerakan melalui controller.

8
2. Dome Camera

Diambil nama Dome karena bentuknya yang seperti kubah (dalam bahasa inggris ),
tujuannya agar arah dari kamera cctv tidak terlihat atau tersembunyi tapi terlihat oleh
kasat mata. Dome Kamera yang biasa dijual adalah tipe fix camera yaitu kamera
yang hanya mengarah ke 1 arah, namun jenis dome kamera juga ada yang dapat
berputar dengan cepat “Speed Dome“, harga cctv pun relatif jauh lebih mahal
dibandingkan tipe dome fix camera.

3. Bullet Camera

Jenic cctv ini biasanya digunakan pada ruangan (indoor cam) dan diluar ruangan
(outdoor cam) tentunya salah satu standard yang harus dipenuhi adalah tahan air.
Bullet kamera dipasang pada dinding ataupun langit. Kamera jenis ini tidak
dirancang untuk memiliki pan / tilt / zoom control merupakan kamera tipe fix dengan
tujuan menangkap gambar dari area yang tetap.

9
4. Box Camera

Mempunyai kemampuan zoom dengan penempatan pemasangan pada bidang


vertikal, kekurangan kamera jenis ini membutuhkan pencahayaan untuk dapat
menangkap gambar dengan jelas. Dapat menggunakan infrared dengan alat tambahan
serta penggunaan lensa infrared pada kamera ini dan akan lebih baik apabila box
camera dilengkapi dengan housing kamera apabila masih dalam jangkauan tangan.

5. Board Camera

Biasanya terhubung pada media komputer ataupun lainnya rata-rata mempunyai


resolusi yang rendah, karena biasanya board camera digunakan untuk aplikasi
teleconference standar.

6. Day/Night Camera

kamera tipe day/night merubah berbagai kondisi cahaya untuk dapat disesuaikan
dengan sinar matahari langsung, backlight yang kuat, refleksi memilik dynamic
range yang luas, kegunaan day/night kamera biasanya dipasang pada lokasi yang
mempunyai pencahayaan yang berlebihan dan pada malam hari mempunyai cahaya
yang cukup.

7. Spy Camera

Dinamakan spy camera atau convert camera karena memang ditujukan untuk
memata-matai, bentuknya dalam berbagai variasi : jam, smoke detector, pulpen dan
masih banyak lagi.

10
8. Ip Camera / Network Camera

Kamera jenis ip / network baik itu dengan kabel ataupun wireless kabel dapat
dipasang dengan mudah, rata-rata ip camera mempunyai tingkat resolusi gambar
yang lebih tinggi dibandingkan kamera cctv analog, namun ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi dalam penggunaan ip kamera seperti area lokasi yang akan dipasang
ip cam tipe wireless harus tercover jaringan wireless internet, dan untuk tipe ip
camera dengan kabel jarak penarikan kabel ke switch hub / router hanya 80-
100meter dengan menggunakan kabel utp. Beberapa kekurangan kamera jenis ip
camera: 1. karena mempunyai resolusi yang tinggi membutuhkan kapasitas hard
drive yang lebih besar, 2. Harga ip cam yang relative lebih mahal dibandingkan cctv
kamera analog, 3. Membutuhkan alat tambahan untuk penguat penerima sinyal
(untuk lokasi yg jauh atau banyak hambatan), 4. membutuhkan pengertian
configurasi internet bila memasang ip camera dalam jumlah banyak.

9. Wireless Camera

Tidak semua kamera wireless cctv berbasis IP , beberapa dari kamera jenis wireless
dapat menggunakan model alternatif dalam transmisi wireless

10. HD (High-definition) Camera

Kamera dengan spesifikasi HD tidak perlu dipertanyakan lagi untuk kualitas gambar,
Kamera High-Definition dengan berkemampuan digital zoom membantu cctv
kamera / Ip Cam memperbesar gambar dengan sangat jelas.

11. Outdoor Camera

Inti dari outdoor kamera sendiri adalah sebuah kamera yang mampu bertahan
disegala kondisi cuaca, mempunyai bahan material yang baik, tahan air, kedap udara
terhindar dari masuknya debu, dapat juga menggunakan housing kamera sebagai alat
untuk melindungi kamera.

11
12. Varifocal Camera

Kamera cctv yang mempunyai lensa varifokal yang dapat diperbesar atau
disesuaikan manual tanpa mengubah titik fokus kamera

13. IR (Infrared Camera)

Disebut juga night vision camera, kamera yang mampu melihat pada malam hari
bahkan gelap gulita dengan menggunakan lampu IR LED, Infrared kamera
menghasilkan gambar hitam putih pada saat malam hari.

12
BAB III
LAPORAN HASIL PRAKERIN

3.1 Spesifikasi bidang kerja


Spesifikasi bidang kerja yang telah dilakuakan di tempat Prakerin adalah
sebagai berikut:
1. perencanaan lokasi dan kedudukan “ instalasi Closed Circuit Television
(CCTV)”
2. Penginstalasian dan pemasangan CLOSED CIRCUIT TELEVISION
(CCTV).
3.2 Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan penginstalan


CCTV adalah:

1. Monitor CCTV

Gambar 3.1 Monitor

Sebagai perlengkapan pertama untuk melakukan instalasi CCTV Camera


adalah adalah sebuah monitor, jenis monitor tak perlu istimewa apakan itu LCD atau
CRT atau tabung, sejauh memiliki koneksi kabel coaxial maka monitor tersebut bisa
digunakan. Dan untuk tampilan visual, sebuah monitor ini tak hanya bisa
menampilkan satu kamera saja tetapi 2×2, 2×2 dan 4×4. pembagian visual ini juga

13
harus memperhatikan diameter monitor, jangan terlampau kecil jika akan membagi
menjadi 4 bagian dari 4 kamera CCTV. Usahakan minimal ukuran layar 14 inci.

2. Digital Video Recorder (DVR)

Gambar 3.2 DVR

Perlengkapan jenis ini berfungsi sebagai penyimpan data visual untuk


direkam kemudian diubah menjadi video dan bisa dimunculkan pada televisi atau
monitor.

3. Hardisk

Gambar 3.3 Harddisk

HDD atau hardisk berfungsi sebagai alat penyimpan data hasil rekaman CCTV
yang telah diolah DVR.

14
4. Obeng

Gambar 3.4 Obeng

Obeng min/plus digunakan untuk memasang CCTV didinding ataupun


diatap.Dan juga digunakan untuk memasang hardisk ke DVR.

5. CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV)

Gambar 3.5 CCTV

Inilah perlengkapan wajib ada saat hendak melakukan instalasi, tanpa alat
ini maka gambar yang dihasilkan tidak ada.

15
6. Adapter dan Power Supply

Gambar 3.6 Adaptor


Pada alat ini Anda bisa menggunakan jenis adapter dan power supply apa saja
dan merk apa saja, sejauh sesuai dengan daya yang cocok dengan perangkat camera,
monitor dan sebagainya.

7. Kabel Power

Gambar 3.7 Kabel Power

Kabel power berfungsi sebagai penghubung antara adaptor dan CCTV.

16
8. Crimp Kabel

Gambar 3.8 Crimp Kabel

Ini adalah salah satu alat utama wajib ada dalam daftar perlengkapan CCTV
Camera, Crimp merupakan sebuah tang pemotong kabel, keunikannya yang tak
dimiliki jenis tang lain adalah, Crimp khusus di desain untuk memasang konektor
BNC pada kabel coaxial. Anda bisa tidak menggunakan alat ini namun agak sukar,
jika menggunakan ini maka tyerlihat lebih rapih dan cepat.

9. Bor

Gambar 3.9 Bor

Bor juga diperlukan untuk melubangi dinding atau langit-langit yang akan
dipasang CCTV.

17
10. Clamp Kabel

Gambar 3.10 Clamp Kabel

Clamp Kabel fungsinya selain untuk membuat rapih Clamp kabel juga
membuat instalasi lebih kuat apa bila kita membuat instalasi kabel didinding atau
kayu (out bow).

11. Kabel Coaxial

Gambar 3.11 Kabel Coaxial

kabel ini merupakan perantara sinyal video yang direkam melalui kamera
pengintai, jenisnya ada beberapa, diantaranya adalah;

1. RG-59, untuk penggunaan jarak sekitar 750 kaki


2. RG-6, untuk penggunaan jarak 1000 kaki
3. RG-11, untuk penggunaan 1500 kaki atau lebih

18
12. Konektor RF

Gambar 3.12 Konektor RF

ini disebut sebagai bayonet neil concelman (BNC), berfungsi sebagai


penghubung antara CCTV Camera dengan Alat perekam (DVR) atau langsung ke
monitor.

13. Kabel VGA

Gambar 3.13 Kabel VGA

Fungsi kabel VGA untuk menyambungkan DVR ke monitor, agar hasil


rekaman dari kamera CCTV bisa terlihat.

19
14. Mouse Port USB

Gambar 3.14 Mouse Port USB

Mouse port USB adalah sebuah Device input yang tergolong peripheral yang
telah di rancang khusus untuk menjalankan program dari Brainware / User yang
dikirim melalu gerak sensor pada saat di jalankan sehingga menggerakkan pointer
pada layar monitor.

15. Konektor CCTV Power DC

Gambar 3.16 Konektor CCTV Power DC

Konektor CCTV Power DC ini, berfungsi untuk memberikan arus listrik kepada
Camera CCTV, biasa di gunakan bila CCTV menggunakan adaptor central/jaring.

20
3.3. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dalam penginstalan CCTV adalah sebagai berikut:


1. Tentukan kabel yang sesuai
Untuk kabel CCTV, Anda dapat menggunakan kabel RG59 Siamese yang terdiri
dari kabel video dan kabel power (positif dan negatif). Kabel RG59 Siamese
merupakan kabel standard yang sering digunakan untuk instalasi CCTV.

2. Tentukan lokasi dan area pantauan CCTV


Lokasi pemasangan CCTV bisa Anda tentukan berdasarkan jarak pandang yang
hendak dimonitoring (apakah dekat atau jauh) dan apakah untuk keadaan gelap atau
terang. Dari situ baru Anda tentukan titik pemasangan kamera CCTV.

3. Prioritaskan penempatan kamera CCTV di bawah atap/ tempat terlindung


Terutama untuk pemasangan CCTV di rumah, prioritaskan letak posisi kamera
CCTV dibawah atap karena bisa melindungi kamera CCTV Anda dari hujan, angin,
dan sebagainya. Selain itu, penempatan di bawah atap juga biasanya memberikan
tampilan view yang lebih baik dan mudah untuk menarik kabel jaringan.

4. Cari titik untuk mulai menarik kabel dari luar ke dalam


Setelah menentukan titik pemasangan CCTV, berikutnya adalah mencari titik
masuk untuk menarik kabel RG59 dari luar ke dalam.

5. Penempatan monitor, DVR, dan Power Supply


Monitor dan DVR adalah alat-alat yang melengkapi sistem CCTV Anda. Jika
kamera CCTV biasanya ditempatkan diluar, maka Monitor, DVR, dan Power Supply
sebaiknya ditempatkan didalam ruangan.

6. Memulai penarikan kabel


Setelah didapatkan titik kamera CCTV dan lokasi penempatan monitor dan DVR,
maka berikutnya adalah menarik kabel RG59 yang menghubungkan antara CCTV
dengan monitor dan DVR.

21
3.3.1. Langkah-Langkah Instalasi CCTV:

Adapun langkah instalasi CCTV adalah sebagai berikut:

1. Pisahkan Kabel Power CCTV dengan Kabel Coaxial RG59 dengan cara
memotong tengah Kabel menggunakan tang potong. Lakukan setiap ujung Kabel.
2. Bagian luar Kabel Coaxial dikupas menggunakan cutter sekitar 1 cm agar
serabut tembaga (seperti rambut) dapat terlihat. Kemudian serabut ditekuk ke
belakang. Lakukan setiap ujung Kabel.
3. Bagian luar Kabel Power dikupas menggunakan cutter sekitar 2-3 cm agar Kabel
Power (merah dan hitam) terlihat. Kemudian kupas bagian luar Kabel Power sekitar
0,5 cm agar serabut tembaga dapat terlihat.
4. Pasang Konektor BNC ke Kabel Coaxial dengan memutar searah jarum jam
sampai seluruh serabut tembaga tertutup. Kemudian pasang bagian lainnya. Lakukan
setiap ujung Kabel.
5. Pasang Konektor CCTV Power DC ke Kabel Power (merah ke positif, hitam ke
negatif). Dengan cara memutar ke kiri baut yang berada di positif negatif Konektor
CCTV Power DC menggunakan obeng minus (kecil). Setelah itu rapatkan baut
dengan cara memutar baut ke kanan. Catatan : Konektor CCTV Power DC hanya
dipasang di ujung Kabel yang ingin dipasangkan kamera CCTV.
6. Pasang Kamera CCTV. Pisahkan bagian bawah Kamera CCTV dengan
lensanya. Kemudian pasang Alas Kamera CCTV di titik yang telah ditentukan tadi,
dengan cara menggunakan baut dan obeng. Dan hubungkan Konektor ke
pasangannya masing – masing. Setelah itu pasang kembali bagian Kamera CCTV
lainnya.
7. Sekarang, hubungkan Kabel Coaxial yang telah dipasangkan Konektor BNC ke
belakang DVR.
8. Hubungkan DVR dengan Monitor menggunakan Kabel VGA.
9. Hubungkan Power Supply dengan Kabel Power (merah dan hitam) Kamera
CCTV.
10. Terakhir, colokkan masing – masing Kabel Powernya ke arus listrik, kemudian
nyalakan DVR dan Monitor. Dan jangan lupa setting waktu dan tanggalnya.

22
Langkah-langkah menyambungkan CCTV ke DVR yaitu:

1. Bagian luar Kabel Coaxial dikupas sekitar 1 cm agar serabut tembaga (seperti
rambut) dapat terlihat. Kemudian serabut ditekuk ke belakang.
2. Buang selongsong bagian dalam (biasanya berwarna putih) agar kawat
tembaga tebalnya dapat terlihat.
3. Pasang konektor dengan memutar searah jarum jam sampai seluruh serabut
tembaga tertutup. Kemudian pasang bagian lain agar konektor BNC-nya
terlihat seperti gambar dibawah.

Gamabar 3.17 Pemasangan Konektor

4. Pasang colokan listrik dari adaptor ke CCTV.


5. Tempatkan CCTV dilokasi atau area yang ingin diawasi. Lakukan bor dan
sekrup pada dinding atau langit-langit, agar kamera pengawas dapat
terpasang dengan baik dan pastikan tidak jatuh.
6. Hubungkan Kabel Coaxial yang sudah menjadi colokan BNC agar terhubung
antara CCTV dan DVR.

23
7. Selanjutnya, bongkar body DVR menggunakan obeng untuk memasangkan
harddisk.

Gambar 3.18 Pemasangan Harddisk Pada DVR

8. Pastikan mendapatkan kedua colokan (biasanya warna merah) dan


memasangkan harddisknya sesuai gambar dibawah.

Gambar 3.19 Pemasangan Kabel Harddisk

9. Tutup kembali body, lalu tancapkan adaptor untuk DVR dan CCTV dengan
stop kontak listrik.

24
10. Atur dan sesuaikan panjangnya Kabel sesuai jarak area dari tiap-tiap CCTV
ke DVR.

11. Sambungkan kabel-kabel Coaxial dari tiap-tiap CCTV ke DVR.


12. Colokan kabel adaptor tiap-tiap CCTV ke aliran listrik yang telah di
tempakan di posisinya masing-masing.

13. Pasang Kabel VGA dari monitor ke port VGA di DVR,kemudian pasang juga
kabel power monitor dan colokan ke aliran listrik dan tekan tombol ON pada
Monitor.

14. Pasang mouse USB ke port USB DVR.


15. Colokan kabel Power DVR ke aliran listrik,kemudian tekan Tombol power
swicht ON DVR letaknya di belakang cassing DVR.
16. Apabila DVR akan di seeting ke Internet maka sambungkan Kabel LAN dari
port LAN DVR ke Hub/switch jaringan yang sudah terhubung ke Modem dan
Modem sudah terkoneksi dengan Internet 11. Pastikan juga bahwa tiap-tiap
CCTV di lokasi yang di tempatkan dalam keadaan hidup/ON

25
3.4.Hasil dan pembahasan
Berikut ini adalah gambar topologi dari Closed Circuit Television (CCTV):

Gambar 3.23 Topologi CCTV

Setelah instalasi selesai maka ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk
pengoperasian cctv, yaitu:

1. Menghidupkan DVR
Adapun cara menghidupkan DVR adalah sebagai berikut:
a. Colokkan steker power cord pada stop kontak.
b. Tekan switch ON pada panel belakang unit DVR.
c. Tunggu beberapa detik,system beroperasi secara otomatis.
2. Mematikan DVR
Adapun cara mematikan DVR adalah sebagai berikut:
a. Tekan switch OFF pada panel belakang unit DVR.
b. Cabut steker power cord pada stop kontak.

3. Melihat /Memutar Rekaman


Adapun cara melihat dan memutar rekaman CCTV adalah sebagai berikut:

26
a. Tekan tombol “LIST” Pada Remote Control atau klik kanan pada mouse
( Password standar 0000 ).
b. Setelah keluar Box Menu pada layer pilih QUICK SEARCH.
c. Pindahkan kursor kekanan pilih ALL HDD.
a. Kemudian pilih Chanel dengan memberikan tanda Centang pada pilihan
Chanel 1,2,3 dan 4.
d. Setelah Chanel dipilih,tentukan tanggal rekaman yang diinginkan dengan
memindahkan kursor ketanggal yang tertera kemudian tekan ENTER.
e. Kursor secara otomatis pindah ke pilihan jam,kemudian isikan jam yang
diinginkan. Setelah jam terisi langsung SUBMIT di enter.
f. Untuk memilih Channel tekan 1,2,3 atau 4.
g. Gunakan tombol pada remote untuk mempercepat atau memperlambat
gerakan. Untuk menghentikan tekan “ STOP”.
4. Transfer Data Rekaman ke USB Storage:
a. Buka DVR MENU
b. SYSTEM
c. USB BACKUP
d. Start date ( isikan tanggal awal )
e. Start time ( isikan jam mulai )
f. End date ( isi tanggal akhir )
g. End time ( isikan jam akhir )
h. Channel pilih channel yang diinginkan atau centang semua jika all
channel.
i. Hard Disk pilih ALL HDD.
j. BACKUP “ Submit”
5. Memutar Rekaman di Komputer
a. Colokkan USB disk pada Komputer.
b. Buka folder dan pilih PlayerLiteHJ Setup Avtech (berlaku untuk pertama
kali). Lakukan proses setup program sampai finish.
c. Setelah program terinstal buka program dengan klik Icon Player pada
Dekstop.
d. File rekaman sudah bias diputar.

27
3.5.Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)

Penerapan K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja tertuang


dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3. Pada
pasal tersebut disebutkan 18 syarat penerapan keselamatan kerja di tempat kerja di
antaranya sebagai berikut:

1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.


2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K Kecelakaan Kerja.
6. Memberi APD(Alat pelindung diri) pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja(PAK) dan keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman &
barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan
barang
17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya
bertambah tinggi.

28
Kecelakaan kerja dapat berakibat buruk pada :
a. Keselamatan diri sendiri dan orang sekitar
b. Kerusakan alat kerja
c. Kerusakan pada barang yang di kerjan

Oleh karena itu kita harus konsisten dalam menerapkan keselamatan kerja,
dengan keselamatan kerja kita bisa sukses dalam melakukan pekerjaan.

3.5. Kendala yang dihadapi


1. Kurangnya pengalaman dalam melakukan pekerjaan disuatu perusahaan
2. Tidak lengkapnya alat yang di butuhkan untuk pelaksanaan kerja industri

29
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dalam praktek kerja industri adalah :
Praktek kerja Industri yang telah dilakuakn di CV.BINTANG CCTV
yang dimulai dari tanggal 04 Oktober-31 Desember 2016, telah
memberikan manfaat diantaranya, mahir dalam melakukan pemasangan
dan instalasi cctv, penulis merasa senang karena bisa mendapatkan
ilmuyang belum pernah penulis daptkan sebelumnya serta memperoleh
banyak pengalaman
Praktek kerja industri telah terlaksana dengan baik tanpa halangan apapun
dan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada CV. BINTANG
CCTV yang telah menerima penulis melaksanakan praktek kerja industri
danbersedia mendampingi penulis selama praktek kerja industri
berlangsung

4.2 Saran
Kepada perusahaan:
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama dalam
mencapai tujuan yang di harapkan

30
DAFTAR PUSTAKA

http://caramudahinstalasicctvdansettingdvr.blogspot.co.id/

http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKT
RO/DANDHI_KUSWARDHANA/

https://instalasi-jaringan.com/jenis-jenis-kamera-cctv/

https://onlinecameracctv.blogspot.co.id/p/pengertian-cctv.html

https://sekuritidankeamanan.wordpress.com/2013/03/07/7-komponen-instalasi-
kamera-cctv/

http://wirawansalim.blogspot.co.id/2012/11/cara-mudah-instalasi-cctv-dengan-
dvr.html

http://www.profindo-telecom.blogspot.co.id/2014/04/cara-dan-tips-mudah-
memasang-cctv.html

31

Anda mungkin juga menyukai