Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PERHITUNGAN LAG TIME

Disusun Oleh:
NEHEMIA KASIAMAN LIMBONG
111.170.072
PLUG 4

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020
Laboratorium Geologi Minyak Dan Gas Bumi 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Petroleum System adalah konsep yang menyatukan elemen berbeda dan proses geologi
minyak bumi. Aplikasi praktis dari sistem minyak bumi dapat digunakan dalam
eksplorasi, evaluasi sumber daya, dan penelitian. Sebuah sistem petroleum meliputi
lapisan batuan induk aktif dan semua minyak dan akumulasi gas. Ini mencakup semua
elemen geologi dan proses yang penting jika akumulasi minyak dan gas adalah untuk
eksis.
Source Rock adalah sedimen yang kaya akan material organik yang mungkin
telah terdeposit dalam berbagai lingkungan termasuk deep water marine, lacustrine dan
delta. Dalam Petroleum geology, batuan induk mengacu pada batuan dimana
hidrokarbon telah atau mampu dihasilkan. Mereka membentuk salah satu elemen
penting dari sebuah sistem petroleum.
Operasi pemboran merupakan proses kelanjutan dari eksplorasi untuk
menginformasikan ada tidaknya kandungan minyak atau gas bumi di dalam suatu
lapisan di bawah permukaan. Sebelum dilakukan pemboran, perlu dilakukan adanya
perencanaan dan persiapan pemboran. Persiapan pemboran dilakukan untuk mencegah
kesulitan-kesulitan yang dihadapi saat dilakukan pemboran.
Perhitungan lag time adalah perhitungan yang dilakukan oleh mud engineering untuk
mengetahui waktu yang dibutuhkan cutting untuk mencapai permukaan. Cutting
diangkat ke permukaan oleh lumpur pemboran. Lumpur pemboran terus bersirkulasi di
dalam pipa selama pemboran berlangsung. Data-data yang diperlukan adalah data
volume casing, volume collar, volume pipa, volume annulus, dan besaran pump
capacity. Data-data tersebut diolah dan kemudian menghasilkan lag time dari cutting.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian


Laporan ini dibuat dengan maksud Maksud dari pertemuan perhitungan lag time
adalah supaya praktikan mengetahui tentang pelaksanaan operasi pemboran dan cara
perhitungan lag timeTujuan dari pertemuan perhitungan lag time adalah:
a. Mengetahui bagian-bagian dari pipa dalam lubang pemboran.

Nama : Nehemia Kasiaman Limbong


NIM : 111.170.072
Plug : 4
Laboratorium Geologi Minyak Dan Gas Bumi 2020

b. Mengetahui rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung lag time.


c. Mengetahui waktu yang dibutuhkan cutting untuk sampai ke
permukaan.

Nama : Nehemia Kasiaman Limbong


NIM : 111.170.072
Plug : 4
Laboratorium Geologi Minyak Dan Gas Bumi 2020

Nama : Nehemia Kasiaman Limbong


NIM : 111.170.072
Plug : 4
Laboratorium Geologi Minyak Dan Gas Bumi 2020

BAB II
METODE

2.1 Langkah Kerja


Langkah kerja analisis adalah sebagai berikut:

a. Tentukan bagian – bagian dari pipa dalam lubang pemboran


b. Tentukan nilai masing-masing bagian seperti diameter casing,
diameter pipa, diameter collar, dan panjang pipa
c. Ubah satuan tiap bagian dengan satuan standar (inch/feet)
d. Hitung pump capacity dengan rumus:

𝑷𝒖𝒎𝒑 𝒄𝒂𝒑𝒂𝒄𝒊𝒕𝒚 = 0,000243 𝑥 𝐷2 𝑥 𝐿 𝑥 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎


e. Hitung lag down dengan rumus:
𝐼𝐷𝐷𝑃2
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒑𝒊𝒑𝒂 = 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑖𝑝𝑎
1029,4
𝐼𝐷𝐷𝐶 2
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒄𝒐𝒍𝒍𝒂𝒓 = 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑐𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟
1029,4
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑝𝑎 + 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟
𝑳𝒂𝒈 𝒅𝒐𝒘𝒏 =
𝑝𝑢𝑚𝑝 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦 𝑥 𝑆𝑃𝑀
f. Hitung lag up dengan rumus:
𝐷𝐻 2 − 𝑂𝐷𝐷𝐶 2
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒂𝒏𝒏𝒖𝒍𝒖𝒔 𝑫𝑪 = 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑟𝑖𝑙𝑙 𝑐𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟
1029,4
𝐼𝐷𝐶𝑆𝐺 2 − 𝑂𝐷𝐷𝑃2
𝑽 𝒂𝒏𝒏𝒖𝒍𝒖𝒔 𝑫𝑷 (𝒄𝒂𝒔𝒊𝒏𝒈) = 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑖𝑝𝑎
1029,4
𝐷𝐻 2 − 𝑂𝐷𝐷𝑃2
𝑽 𝒂𝒏𝒏𝒖𝒍𝒖𝒔 𝑫𝑷 (𝒏𝒐 𝒄𝒂𝒔𝒊𝒏𝒈) = 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑖𝑝𝑎
1029,4
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑛𝑛𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑳𝒂𝒈 𝑼𝒑 =
𝑝𝑢𝑚𝑝 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦 𝑥 𝑆𝑃𝑀
g. Hitung lag total dengan rumus:
𝑳𝒂𝒈 𝑻𝒊𝒎𝒆 = 𝐿𝑎𝑔 𝐷𝑜𝑤𝑛 + 𝐿𝑎𝑔 𝑈𝑝
Keterangan :
 D = diameter liner (dalam inchi)
 L = panjang stroke (dalam inchi)

Nama : Nehemia Kasiaman Limbong


NIM : 111.170.072
Plug : 4
Laboratorium Geologi Minyak Dan Gas Bumi 2020

 IDDp = diameter dalam pipe/drill collar (dalam inchi)


 Panjang colar = panjang/kedalaman pipe/drill collar (dalam inchi)
 IDDh = diameter dalam casing/drill hole (dalam inchi)
 ODDp = diameter luar pipe/drill collar (dalam inchi)
 Panjang pipa = panjang/kedalaman drill pipe/casing (dalam inchi)
 Volume inner pipe = dalam bbl (volume lumpur awal dari mud pump)
 Volume annulus = dalam bbl (annulus volume)
 Pump capacity = dalam bbl/stk
 SPM = dalam stroke/menit

Nama : Nehemia Kasiaman Limbong


NIM : 111.170.072
Plug : 4
Laboratorium Geologi Minyak Dan Gas Bumi 2020

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perhitungan Lag Time


a. Diketahui
 Inner Diameter Drill Pipe = 3.2 ̋
 Outer Diameter Drill Pipe = 4.21 ̋
 Inner Diameter Drill Collar = 3.82 ̋
 Outer Diameter Drill Collar = 4.7 ̋
 Inner Diameter Casing = 6.0 ̋
 Outer Diameter Casing = 6.2 ̋
 Kedalaman Total = 3900 feet
 Panjang casing = 2017 feet
 Panjang pipa = 3799 feet
 Panjang collar = 101 feet
 Drill Hole = 5.8 ̋
 SPM = 90 stroke/menit
 Efisiensi Pompa = 98 %
 Diameter pump = 6.5 ̋

 Panjang stroke = 30 ̋

b. Pump Capacity = 0,000243𝑥 𝐷2 𝑥 𝐿 𝑥 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎


= 0,000243𝑥(6.5”)2 𝑥30”𝑥98%
= 0,3018 bbl/stk
c. Lag Down
o Volume bagian dalam pipa
𝐼𝐷𝐷𝑃2
Volume Pipa = 1029,4 𝑥𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑖𝑝𝑎
(3.2”)2
= 1029,4 𝑥 3799 𝑓𝑡

Nama : Nehemia Kasiaman Limbong


NIM : 111.170.072
Plug : 4
Laboratorium Geologi Minyak Dan Gas Bumi 2020

= 37.7907 bbl
o Volume bagian dalam collar
𝐼𝐷𝐷𝐶 2
Volume Collar = 1029,4 𝑥𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑐𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟
(3.82”)2
= 𝑥 101 𝑓𝑡
1029,4

= 1.4317 bbl
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑝𝑎+𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟
o Lag Down = 𝑃𝑢𝑚𝑝 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦𝑥𝑆𝑃𝑀

37.7907 𝑏𝑏𝑙+1.4317 bbl


=
0,3018 ×90

= 1.4440 menit
d. Lag Time (Lag Up)
o Volume annulus drill pipe dan casing
𝐷𝐻 2 −𝑂𝐷𝐷𝐶 2
Volume annulus DC = 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑟𝑖𝑙𝑙 𝑝𝑖𝑝𝑒 𝑑𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔
1029,4
(5.82”)2 −(4.7”)2
= 𝑥 101 𝑓𝑡
1029,4

= 1.1560 bbl
o Volume annulus pipa
𝐼𝐷𝐶𝑆𝐺 2 −𝑂𝐷𝐷𝑃 2
Volume annulus DP (dengan Casing) = 𝑥 𝑝𝑗𝑔 𝑝𝑖𝑝𝑎
1029,4
(6”)2 −(4.21”)2
= 𝑥2017 𝑓𝑡
1029,4

= 35.8096 bbl
𝐷𝐻 2 −𝑂𝐷𝐷𝑃2
Volume annulus DP (Tanpa Casing) = 𝑥 𝑝𝑗𝑔 𝑝𝑖𝑝𝑎
1029,4
(5.8”)2 −(4,21”)2
= 𝑥 1782 𝑓𝑡
1029,4

= 27.5521 bbl
o Lag up
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑛𝑛𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
= 𝑝𝑢𝑚𝑝 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦 𝑥 𝑆𝑃𝑀
1.1560 bbl + 35.8096 bbl +27.5521
= 0.3018 x 90

= 2.3752 menit
e. Lag Total (Lag Time)
Lag Total = Lag down + Lag up

Nama : Nehemia Kasiaman Limbong


NIM : 111.170.072
Plug : 4
Laboratorium Geologi Minyak Dan Gas Bumi 2020

= 1.4440 menit + 2.3752 menit


= 3.8192 Menit

Nama : Nehemia Kasiaman Limbong


NIM : 111.170.072
Plug : 4
Laboratorium Geologi Minyak Dan Gas Bumi 2020

BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Dari analisis data yang telah dilakukan, maka kita dapat menyimpulkan sebagai
berikut:
a. Bagian-bagian dari pipa dalam lubang pemboran adalah Drill Pipe, Drill
Collar, Casing, Bore Hole, Drill Hole, dan Bit
b. Lagtime adalah waktu yang dibutuhkan lumpur pengeboran untuk melakukan
perjalanan masuk atau injeksi, atau lagdown sampai perjalanan keluar
membawa serbuk pemboran atau lagup.
c. Setelah perhitungan Lag Time pada daerah Tupac pada sumur Sakur02,
didapatkan Lag time selama 3.8192 menit. Pengeboran dimulai pukul 02.53
WIB dan hasil data cutting muncul ke permukaan pada pukul 02.56 lebih
49.15 detik.

Nama : Nehemia Kasiaman Limbong


NIM : 111.170.072
Plug : 4
Laboratorium Geologi Minyak Dan Gas Bumi 2020

DAFTAR PUSTAKA

Alireza Bahadori, C. N. (2014). Dictionary of Oil, Gas and Petrochemical Processing.


New York: CRC Press.
Robertson, J. O. (2017). Enviromental Aspects of Oil and GAs Production. Hoboken:
Scrivener Publishing.

Nama : Nehemia Kasiaman Limbong


NIM : 111.170.072
Plug : 4

Anda mungkin juga menyukai