Abstrak
Pemboran sumur migas merupakan aktifitas yang melibatkan banyak pihak, baik internal maupun
eksternal perusahaan. Kegiatan pemboran ini adalah salah satu proyek sekala besar dari perusahaan
minyak eksplorasi dan produksi. Besarnya biaya pemboran akan mempengarhui tingkat keekonomian
dari sebuah lapangan produksi. Kesuksesan kegiatan pemboran tidak hanya dilihat dari biaya yang
efesien tetapi juga efesiensi operasional dan tingkat keselamatan kerja selama pemboran berlangsung.
Manajemen proyek telah diterapkan pada beberapa perusahaan dalam melaksanakan pemboran sumur
migas. Manajemen proyek terbukti dapat membantu perusahaan dalam melakukan pemboran yang
efisien. Pada Skripsi ini penulis melakukan penelitian atas proyek pemboran yang telah menerapkan
manajemen proyek pada PT. Pertamina EP Asset 3. Penerapan XX ini merupakan tantangan bagi
perusahaan karena merupakan kali pertama digunakan dalam kegiatan pemboran. Pengalaman ini
akan menjadi pembelajaran dalam mengaplikasikan manajemen proyek dalam kegiatan pemboran
berikutnya. Penelitian ini berjudul Perhitungan Aliran Pada Lubang Bor Berdasarkan Waktu Serpihan
Bor Yang Terangkat di Sumur ‘’XX’’. Alur penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah
keseluruhan fluida didalam lubang sumur bor dan menghitung waktu kenaikan seripihan bor serta
mencari nilai strock pompa di sumur ‘’XX’’.
Kata kunci: Perhitungan Volume Pada Lubang Bor
Pendahuluan
Tulisan berjudul ‘’Perhitungan aliran pada lubang bor berdasarkan waktu serpihan bor yang
terangkat di sumur XX’’, bertujuan untuk memperhitungkan kondisi volume dalam lubang bor agar
pemboran disumur tersebut berjalan dengan lancar.
Pada operasi pemboran ini waktu merupakan variabel yang sangat berharga dimana waktu
sangat erat kaitannya dengan biaya yang akan dikeluarkan. Yang diketahui biaya pinjam satu rig
terkisar angka yang fantastis, ditambah menurunannya harga minyak dunia tentu tantangan yang
seiring dihadapi dengan kebutuhan bahan bakar. Untuk itu penelitian ini juga akan meneliti
perhitungan volume fluida yang ada dilubang bor serta peneliti waktu pengangkatan serpihan bor.
Kecepatan operasi pemboran erat kaitannya dengan laju penetrasi. Namun terdapat
bebearapa parameter yang membatasi laju penetrasi yang mana jika tidak memperhitungkan
parameter-meter tersebut maka dapat menimbulkan masalah-masalah seperti kurangnya volume
pada lubang bor yang justru akan semakin memperlambat operasi pemboran itu sendiri seiring
dengan berjalanya laju penetrasi, tentu cutting yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Oleh karena itu tujuan dari tugas akhir ini adalah memperhitungkan jumlah volume fluida
pada lubang bor sumur tersebut serta menghitung waktu pengangkatan seroihan bor (cutting) sampai
kepermukaan dan laju pemompaan yang optimal. Sehingga dari penelitian yang penulisan akan
lakukan akan didapat kombinasi beberapa parameter yang tepat untuk mengakomudir laju penetrasi,
sehingga akan mempercepat waktu pemboran.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Pertamina Asset 3 divisi Drilling Workover Operation
(DWO). Selanjutnya penelitian ini juga dilakukan dilokasi pemboran yang terletak di kecamatan
sukra kabupaten indramayu, tujuan penelitian ini juga untuk mengetahui bagaimana suasana dan
penggunaan alat – alat pemboran lainnya di lokasi sumur pemboran dengan langkah – langkah
465
TECHNOPEX-2021 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
sebagaimana yang dikehendaki oleh pemakainya dengan menjunjung tinggi kesehatan dan
keselamatan kerja (safety).
Diantaranya :
1. Study Lapangan (survey)
a. Observasi
Observasi dilapangan dilakukan untuk melihat kondisi secara aktual. Observasi menjadi
seuatu hal yang penting dalam pengumpulan data.
b. Wawancara
Wawancara langsung dengan Drilling Engineer yang terkait dengan proses pemboran untuk
mengetahui informasi yang lebih mendalam.
2. Study Pustaka
a. Data Perusahaan
Data – data perusahaan dan dokumen perusahaan sangat diperlukan karena untuk mengetahui
program pemboran dan struktur organisasi mauoun data – data penunjang lainnya. Data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi Data program pemboran.
3. Pengolahan Data
Setelah melakukan teknik pengolahan data, selanjutnya data dianalisis dan diolah dengan metode
antara lain :
a. Menjelaskan well profil, statigrafi well, dan schematic well.
b. Menganalisa perhitungan Hole volume dan Bottom up.
● Lag Time
Dp : 5ʺ
Id Dp : 4.276ʺ
Depth : 1.148 ft
466
TECHNOPEX-2021 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
X 1.148
= 0,0177 X 1.148
= 20,32 bbl
X 1017
= 0,6324 X 1017
= 643 bbl
Pada trayek 26 inch sampai kedalaman 350 meter dengan casing 30 inch mendapatkan
hasil volume keseluruhan sebanyak 103,75 bbl sampai 642,74 bbl dan Sirkulasi Lag Time
mendapatkan 70 Menit.
● Lag Time
467
TECHNOPEX-2021 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
Dp : 5ʺ
Id Dp : 4.276ʺ
Depth : 4.428 ft
X 4.428
= 0,0177 X 4.428
= 78,37bbl
X 1.148
= 0,3309 X 1.148
= 379,87 bbl
X 3.280
= 0,2732 X 3.280
= 896,15 bbl
Pump Capacity (bbl/strk) Keterangan :
D : Diameter Piston Pump (Diameter Liner) L : Panjang Stroke Pump
D : 7ʺ L : 12ʺ
Efficiency : 90
= 0,000243 X 7² X 12 X 0,90
= 0,1285956 bbl/strk SPM = 85 strk/menit
● Lag Equations
=
= 123 Menit
468
TECHNOPEX-2021 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
= X 3.280 ft
= 0.273 X 3.280 ft
= 895,44 bbl
Pada terayek 17 1⁄2 inch sampai kedalaman 1.350 m dengan casing 20 inch
mendapatkan hasil volume keseluruhan sebanyak 378,84 bbl sampai 895,44 bbl dan Sirkulasi
Lag Time mendapatkan 123 Menit.
Menghitung Volume Lubang Dengan Trayek 12 1⁄4 Inch
● Lag Time
Dp : 5ʺ
Id Dp : 4.276ʺ
Depth : 9.485 ft
X 9.485
= 0,0177 X 9.485
469
TECHNOPEX-2021 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
= 167,88 bbl
= 0,13030 X 4.428
= 576,96 bbl
470
TECHNOPEX-2021 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
Pada terayek 12¼ inch sampai kedalaman 2892 meter dengan casing 13 ⅜ inch
mendapatkan hasil volume keseluruhan sebanyak 576,52 bbl sampai 611,89 bbl dan Sirkulasi
Lag Time mendapatkan 124 Menit.
● Lag Time
Dp : 5ʺ
Id Dp : 4.276ʺ
Depth : 11.145 ft
X 11.145
= 0,0177 X 11.145
= 197,26 bbl
X 9.485
= 73,182 X 9.485
= 689,33 bbl
= 0,0459 X 1.660
= 76,194 bbl
Pada terayek 8½ inch sampai kedalaman 3389 meter dengan casing 9 ⅝ inch
mendapatkan hasil volume keseluruhan sebanyak 463,81 bbl sampai 76,194 bbl dan Sirkulasi
Lag Time mendapatkan 88 Menit.
472
TECHNOPEX-2021 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
X 11.145
= 0,0177 X 11.145
= 197,26 bbl
X 1.889
= 0,0128 X 1.889
= 24,179 bbl
● Lag Equations
=
473
TECHNOPEX-2021 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
= 82 Menit
Pada terayek 7 inch sampai kedalaman 3389 meter dengan casing 9 5 8 inch
mendapatkan hasil volume keseluruhan sebanyak 452,61 bbl sampai 26,068 bbl dan Sirkulasi
Lag Time mendapatkan 82 Menit.
TEKANAN POMPA
Tabel 1. Tekanan Pompa
TEKANAN POMPA
TRAYEK GPM
26 INCH 400
17 ½ INCH 450
12 ¼ INCH 500
8 ½ INCH 550
7 INCH 600
Pada table tekanan pompa di atas estimasi tekanan pompa dimana untuk memulai
pengeboran pada trayek 26 Inch sebesar 400 Gpm dan terayek selanjutnya 17 ½ inch sebesar
450 Gpm lalu trayek 12 ¼ inch sebesar 500 Gpm selanjutnya trayek 8 ½ inch sebesar 550 Gpm
dan pada terayek 7 inch sebesar 600 Gpm.
Hasil Pembahasan
Tabel 2. Hasil Pembahasan
NO TRAYEK TOTAL LAG HIVIS
VOLUME TIME ( BOTTOM UP )
475
TECHNOPEX-2021 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
Pada Trayek 26 Inchi Volume Bor sebanayak 746,49 bbl dengan hasil Lag Time selama
70 Menit disaat sedang aktifitas Drilling dan disaat pembersihan lubang (HIVIS) mendapatkan
hasil 78 Menit.
Pada Trayek 17 ½ Inchi Volume Bor sebanayak 1.274,28 bbl dengan hasil Lag Time
selama 123 Menit disaat sedang aktifitas Drilling dan disaat pembersihan lubang (HIVIS)
mendapatkan hasil 67 Menit.
Pada Trayek 12 ¼ Inchi Volume Bor sebanayak 1.188 bbl dengan hasil Lag Time selama
124 Menit disaat sedang aktifitas Drilling dan disaat pembersihan lubang (HIVIS) mendapatkan
hasil 99 Menit.
Pada Trayek 8 ½ Inchi Volume Bor sebanayak 534,00 bbl dengan hasil Lag Time
selama 88 Menit disaat sedang aktifitas Drilling dan disaat pembersihan lubang (HIVIS)
mendapatkan hasil 40 Menit.
Pada Trayek 7 Inchi Volume Bor sebanayak 478,67 bbl dengan hasil Lag Time selama
82 Menit disaat sedang aktifitas Drilling dan disaat pembersihan lubang (HIVIS) mendapatkan
hasil 29 Menit.
Daftar pustaka
[1] Rubiandini, Rudi. (2012). Teknik Operasi Pemboran. Bandung:ITB.
[2] Rubiandini, Rudi. (2012). Teknik Pemboran Lanjut. Bandung:ITB. Drilling Program.
2017. Well JAS-C2.Pertamina EP Asset: Devisi Dwo.
[3] DRILLING TEAM. (2016). Modul Diklat Drilling Fluids, Cepu: Pusdiklat Migas.
Cepu.
[4] Hadi, S, Ardiyan. (2017). Analisa Pemilihan Lumpur Pemboran Pada Lapangan X dan
Y, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Perminyakan Trisakti: Jakarta.
[5] Pal Skalle. (2019). Exercises in Drilling Fluid Engineering, BookBon, Houston,
Texas.
[6] Deborah A. Kaminski, Michael K. Jensen. (2019). Introduction to Thermal and
Fluids Engineering, Wiley, United State.
[7] Gray, George R., Darley, H.C.H. (2004). Composition and Properties of Oil Well
Drilling Fluids, Elsevier, United Kingdom.
476