Anda di halaman 1dari 44

Proyek Pembangunan

Terowongan Double Track


Notog BH1440,
Purwokerto, Banyumas,
Jawa Tengah
Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui
pengembangan infrastruktur di Indonesia, pemerintah
melakukan upaya percepatan proyek-proyek yang
dianggap strategis dan memiliki urgensi tinggi untuk dapat
direalisasikan dalam kurun waktu yang singkat. Dalam
upaya tersebut, pemerintah melalui Koordinator Bidang
Perekonomian menginisiasi pembuatan mekanisme
percepatan penyediaan infrastruktur dan penerbitan
regulasi terkait sebagai payung hukum yang mengaturnya.

2
Tujuan
Maksud dan Tujuan proyek pembangunan terowongan ini yaitu
agar dapat memangkas jarak tempuh dari Notog menuju Kebasen
yang memutari gunung (terowongan eksisting) dengan menerobos
gunung tersebut sepanjang 550 meter dengan kecepatan
maksimum kereta dalam terowongan adalah 100 – 120 km/jam
yang secara otomatis akan mempercepat waktu tempuhnya.
Data Proyek
➢ Data Umum
× Nama Pekerjaan : Pembangunan Terowongan Notog BH1440 ( Multi Years
2016-2018 ) PK. 16-08
× Pemilik Pekerjaan : Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral
Perkeretaapian Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I
Wilayah Jawa Bagian Tengah. Kegiatan Pembangunan
Jalur Ganda Cirebon – Kroya
× Konsultan Perencana : Joint Venture Japan Transportation Consultans, Inc,
Oriental Consultans Co LTD, PT Inti Era Cipta, PT
Dardela Yasa Guna, PT Raya Konsul, PT Jaya CM
× Konsultan Supervisi : PT. Indra Karya
× Pelaksana Pekerjaan : PT. PP (Persero) TBK
× Lokasi Pekerjaan : Desa Notog, Kecamatan Patikraja,Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah.
× Tanggal Kontrak : 7 Desember 2016
× Sumber Dana : SBSN (Surat Berharga Syariah Negara)
× Masa Pelaksanaan : 755 Hari Kalender
× Masa Pemeliharaan : 12 Bulan
Data Proyek
➢ Data Teknis
× Panjang : 550 m
× Diameter : 9,3 m
× Letak : KM 359+122 – KM 359+677
× Perkuatan : Lining Beton
× Metode Pekerjaan : New Australian Tunneling Methode
(NATM)
× Tebal Lining Concrete : 0,35 m
× Tebal Shotcrete : 0,15 m
× Tebal Roadbed : 0,45 m
× Tebal Invert : 0,45 m
× Fungsi : Double Track
Sejarah Terowongan Eksisting
Tunnel
Design
Desain Kontrak Terowongan

SPN D C C
CN DN BN AN BN DN SPN2
1 N N N

NAMA TEROWONGAN : TEROWONGAN NOTOG BH 1440


PANJANG : 550 METER
DIAMETER : 11 METER
JENIS KONSTRUKSI TROWONGAN : a. TUNNEL TIPE AN
b. TUNNEL TIPE BN
c. TUNNEL TIPE CN
d. TUNNEL TIPE DN
e. TUNNEL TIPE SP-N1/SP-N2
Review Desain Terowongan

SP
SP
D
N1 CN DN CN DN N
N
2

NAMA TEROWONGAN : TEROWONGAN NOTOG BH 1440


PANJANG : 473 METER
DIAMETER : 11 METER
JENIS KONSTRUKSI TROWONGAN : a. TUNNEL TIPE CN
b. TUNNEL TIPE DN
c. TUNNEL TIPE SP-N1/SP-N2
Layout dan Kondisi Batuan Sesuai Desain
Hasil Interpretasi Geolistrik
Interpretasi Kemungkinan Patahan Pada Daerah Kontruksi Terowongan
(Fence Diagram)

Dari hasil penyelidikan dengan menggunakan geolistrik untuk


menginterpretasi kemungkinan adanya sesar atau patahan.
Titik Bor Log

Sumber data borlog tambahan PT. Ika Adya (Januari 2017)

13
Kondisi Aktual
Penampang Terowongan review design setelah dilakukan tes BorLog

Keberadaan sesar
pada stasiun
359+232.

14
Metode
Galian
New
Australian
Tunneling
Methode
Alat Yang
Digunakan
Excavator
Jumbo Drill
Schaef Loader
Shootcrete Machine
Stagging Form
Sliding Form
Metode
Pelaksanaan
Marking
Excavation
Pemasangan
Stelel Arch
Suport
Pemasangan Wiremesh
Pekerjaan
Shootcrete
Pemasangan
Rockbolt
Pemasangan Forepolling
Pekerjaan Galian Invert
Pemasangan
Pipa
Drainase
Pemasangan Waterproofing
Pekerjaan
Lean
Concrete
Pekerjaan
Invert
Pekerjaan
Refuge
Niche
Pekerjaan
Linning
Concrete
Pekerjaan Portal
Pekerjaan Portal
Kesimpulan
× Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangat diperhatikan dengan baik
pada semua aspek yang telah disusun oleh safety officer dan selalu
disosialisasikan kepada seluruh pekerja yang bertugas setiap minggunya.
× Secara umum pekerjaan yang dilakukan di lapangan sudah sesuai dengan
spesifikasi teknis yang disusun oleh konsultan perencana. Adapun
perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan sudah
dikonsultasikan dan disetujui oleh konsultan pengawas.
× Kurangnya perawatan untuk beton yang berusia dini hingga mencapai
kekuatan maksimalnya.
× Koordinasi dari semua pihak berjalan dengan baik karena selalu dilakukan
briefing setiap pagi hari sebelum memulai pekerjaan.
× Profesionalitas seluruh staff yang bertugas pada pembangunan proyek ini
membuat semua kendala yang terjadi dapat teratasi dengan cepat dan
tepat.
× Pengawasan dilakukan secara intensif demi menjaga hasil dan kualitas agar
sesuai dengan yang diharapkan.
Kesimpulan
× Perawatan terhadap material dan peralatan kerja sangat
diperhatikan dengan baik sehingga kualitas bahan tetap terjaga
dan peralatan yang digunakan tidak menyebabkan hambatan
bagi pekerja.
× Metode pelaksanaan yang digunakan sudah cukup optimal untuk
mengefisiensikan pekerjaan proyek tersebut.
× Keterlambatan material ready mix merupakan kendala yang
paling krusial pasalnya lokasi batching plant yang cukup jauh dari
lokasi proyek dan ketersediaan material yang terbatas sehingga
menghambat pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut.
Saran
× Mempertegas pelaksanaan K3 terhadap sebagian kecil oknum
yang melanggar.
× Perawatan terhadap beton perlu diperhatikan demi
mendapatkan kekuatan beton yang maksimal.
× Perlunya pengawasan lebih ketat terhadap perusahaan yang
bekerjasama agar bisa terkoordinasi dengan baik dan tidak
terjadi keterlambatan material.
× Disarankan untuk menggunakan bahan material yang berlokasi
dekat dengan proyek agar tidak terkendala pada pengiriman
bahan material tersebut.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai