Anda di halaman 1dari 2

DEFIBRILATOR EKSTERNAL OTOMATIS

( AUTOMATED EXTERNAL DEFRIBILATOR )

No.Dok : UGD/SOP- /2019


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 11 Mei 2019
Halaman : 1-2
UPTD
NUR SAHID, SKM.M.Kes
PUSKESMAS NIP. 19690413 199403 1 007
NALUMSARI

1. Pengertian AED adalah alat stimulator detak jantung portable secara otomatis dapat
memulihkan korban Cardiac Arrest akibat serangan jantung dan lainnya.
Penggunaan AED harus dibarengi dengan CPR (Resusitasi Jantung Paru) yang
baik.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapkan langkah-langkah bagi petugas dalam menggunakan
deibrilator eksternal otomatis ( AED )
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nalumsari No 45 / 2019 tentang Kebijakan Pelayanan
dan Standar Pelayanan UGD

4. Referensi Panduan penggunaan AED PLUS “ZOLL “


5. Alat dan
Bahan
6. Prosedur 1. Petugas memastikan anda dan korban tidak berada dalam situasi yang bisa
membahayakan hidup anda berdua seperti misalnya pada korban yang
tersengat listrik, pastikan aliran listrik yang masih menempel pada korban
telah diputuskan terlebih dahulu. Korban kecelakaan yang berada di
tengah keramaian lalu lintas harus dipinggirkan ke tempat yang aman
sebelum mulai diberikan pertolongan pertama.
2. Petugas melakukan Cek respon dengan menepuk-nepuk bahu korban
sambil berteriak apakah korban baik-baik saja.
3. Petugas meminta bantuan dengan berteriak minta tolong dan perintahkan
pada seeorang untuk menghubungi ambulan maupun paramedik serta
mengambil AED
4. Bila korban tidak memberikan respon periksa apakah korban yang tidak
sadarkan diri ini bernafas; dengan cara melihat pergerakan dada dan
mendengarkan suara-suara yang keluar dari mulut korban.
5. Petugas menyiapkan AED disamping pasien dan mengaktifkan AED dengan
menekan tombol On
6. Petugas membuka pakaian pasien dan memastikan seluruh permukaan
dada terlihat dan dalam keadaan tidak basah dan kering
7. Petugas menagambil elektroda, kemudian menempelkan satu elektroda
dikulit atas tulang belikat kanan, dan satu elektroda lagi dikulit dada kiri
bawah.

UPTD Puskesmas Nalumsari


8. Petugas mengikuti perintah yang diberikan AED yaitu lakukan Resusitasi
Jantung Paru atau CPR sampai selama kurang lebih 2 menit. AED kemudian
akan memeriksa kondisi detak jantung korban dan memerintahkan semua
orang yang terlibat untuk tidak menyentuh korban: “Don’t Touch Patient
Analyzing.”
9. AED akan memutuskan bila korban membutuhkan shock atau tidak
dengan menganalisa detak jantung korban. Apabila AED menemukan salah
satu dari dua jenis detak jantung ini yaitu Ventricular Febrillation (tidak
teratur), Ventricular Tachycardia (sangat cepat), AED akan memerintahkan
penolong untuk menekan tombol Shock dengan perintah: “Shocking
Advised”.
10. Saat penolong menekan tombol Shock, AED akan memberikan sengatan
listrik ke jantung korban dan penolong serta orang disekitarnya tidak
boleh menyentuh korban saat pemberian sengatan berlangsung
11. Bila hal ini tidak berhasil membuat korban bernafas/sadarkan diri
(biasanya ditandai dengan pergerakan pada tangan dan mata korban, AED
akan memerintahkan penolong untuk kembali melanjutkan RJP/CPR
dengan perintah: “Continue CPR”.
12. Petugas mengikuti instruksi AED sampai tenaga medis atau paramedic
terlatih tiba untuk melakukan pengkajian dan tata laksana lebih lanju
13. Petugas mengikuti instruksi AED sampai tenaga medis terlatih tiba untuk
melakukan pengkajian dan tata laksana lebih lanjut.
7. Alur
Proses
8. Unit 1. Rawat Inap
Terkait 2. Ruang Bersalin
9. Dokumen
Terkait

UPTD Puskesmas Nalumsari

Anda mungkin juga menyukai