C.

Karakteristik Konseling Realitas

Ada beberapa konsep kunci yang menjadi karakteristik realitas, yaitu sebagai
berikut (Nystul, 2011; Corey, 2012).
1. Succes and Failure Identity
Identitas yang sukses adalah ketika seseorang mampu memenuhi
kebutuhan psikologisnya, sedangkan identitas yang gagal adalah apabila
seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan psikologis dasarnya.
2. Emphasis on Responsibility
Konseling realitas mendorong klien untuk mengevaluasi tingkah lakunya,
apakah membantu atau bahkan merusak dirinya dan orang lain. Glasser
berpendapat bahwa sikap bertanggung jawab (responsibility) adalah ciri
utama mental yang sehat, dan merupakan tujuan utama konseling realitas.
3. View of Psichopathology or Mental Illness
Glasser berpendapat bahwa manusia berada dalam kontrol kesehatan
mentalnya. Dia menolak pendapat terdahulu bahwa manusia yang
memilki masalah fisik dan psikis dipandang sebagai orang yang mentally
ill (sakit mental).
4. Positive Addiction
Ada kecenderungan bahwa adiksi dipahami sebagai sesuatu yang negatif
dan harus dihindari. Ada beberapa tingkah laku positif, yang jika sudah
menjadi adiktif, seseorang tidak merasa nyaman apabila tidak
melakukannya. Glasser menyarankan kepada orang-orang yang memiliki
adiksi negatif untuk mencoba menemukan adiksi positif yang dapat
mengganti kebiasaan buruk tersebut.
5. Control Theory
Teori kontrol merupakan salah satu konsep utama konseling realitas.
Teori ini mengemukakan bahwa setiap orang memiliki sistem kontrol
yang berusaha untuk mengontrol lingkungan. Dalil utama teori ini adalah
bahwa semua tingkah laku individu merupakan hasil dari upayanya untuk
memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasarnya.
6. Choice Theory
Tujuan dari teori ini adalah untuk membantu klien belajar membuat
pilhan yang tepat, yang dapat memenuhi kebutuhannya. Glasser
mengemukakan beberapa axioma teori pilihan, yaitu sebagai berikut:
a. Individu yang dapat mengontrol tingkah lakunya sendiri.
b. Individu perlu memilih bagaimana dia memanfaatkan informasi yang
diperoleh.
c. Individu dimotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan survival,
love & belonging, power, freedom, dan fun.