Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sukma Qamaril Amriadi

NIM : PO 7124419075
Kelas : DIV Kebidanan Alih Jenjang
Dosen pengajar : Lia Lajuna, SKM, MPH

1. Contoh kasus kekerasan rumah tangga antara ibu mertua dengan menantu perempuan
Jawab :
Contoh kekerasan verbal yang dilakukan ibu mertua terhadap menantu perempuannya
 Kalimat pengingat : “kalau malam jangan pada berisik karena mengganggu orang
lain dan jangan boros menggunakan listrik”
 Kalimat perintah : “jika masak jangan terlalu pedas, jaga kerapian dan kesopanan
karena kamu sekarang istri RT”
 Kalimat penghinaan seperti menuduh mengambil barang-barang yang hilang di
rumah (uang atau benda), berbicara dengan kata-kata yang menyakitkan jika
suami tidak ada.
 Kalimat penghinaan seperti mengungkit masa lalu bekas suaminya yang sering
meminjam uang kepada mertua perempuan dan sampai saat ini belum
dikembalikan.
 Kalimat penghinaan seperti membicarakan menantu perempuan di depan tetangga
dan memarahi menantu perempuan banyak memakai elektronik (membatasi
pemakaian listrik).
 Kalimat penghinaan seperti menghina masakan menantu dengan menyebut bahwa
masakan tersebut haraam untuk dimakan dan menakut-nakuti agar suami
menceraikannya.
 Kalimat penghinaan :”kurang berterimakasih sudah diberi tumpangan tempat
tinggal”.

Penyelesaian dari contoh kasus tersebut adalah

 Mertua adalah orang tua kandung sosok yang Anda cintai


Ketika memilih menjauhi atau bahkan sampai membenci mertua, perlu Anda
ingat, beliau adalah orang yang penting dalam kehidupan pasangan Anda. Mertua
merupakan sosok orang tua kandung dari lelaki yang telah Anda pilih sebagai
pasangan dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Jadi, bagaimana pun
perlakuan yang diperlihatkan oleh mertua, dilakukan semata-mata untuk kebaikan
keluarganya.

 Mertua sebagai teman curhat


Ketika berhasil membuat hubungan baik dengan mertua dan menjadikannya
sebagai teman curhat, Anda bisa mendapatkan banyak informasi. Informasi itu
sangat berharga, karena berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu suami.

 Daripada tinggal serumah dengan mertua, pilih kontrak rumah


Ada hal menarik yang perlu Anda ketahui terkait fenomena tinggal serumah
dengan mertua. Peneliti dari University of Vienna, Austria yang melakukan
penelitian di 14 negara dunia menyebutkan bahwa tingkat kesuburan wanita yang
tinggal secara mandiri, lebih tinggi dibandingkan wanita yang tinggal serumah
dengan mertua.
Melihat fakta tersebut, hidup mandiri dengan mengontrak rumah memang bisa
membuat pengeluaran lebih banyak. Namun, Anda bisa terhindarkan dari
beragam jenis ‘drama’ dengan mertua. Di waktu yang sama, kesehatan organ
reproduksi juga jadi lebih baik.

 Jalin komunikasi yang baik


Komunikasi menjadi kunci penting dalam menjalin hubungan baik dengan siapa
pun, termasuk mertua. Anda bisa menyempatkan sedikit waktu di tengah
kesibukan untuk sekadar menyapa mertua. Kalau perlu, ikuti hobi mertua agar
perbincangan bisa menjadi lebih berwarna. Dengan begitu, mertua bakal terasa
nyaman ketika berada di dekat Anda.

 Banyak minta saran


Setiap orang tua akan merasa lebih dihargai ketika mendapati kalau pendapatnya
diperhitungkan. Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan,
pertimbangkan untuk meminta saran dari orang tua. Salah satunya adalah dengan
meminta saran resep masakan favorit suami.
 Perlakukan suami dengan baik
Hal terakhir yang perlu dan wajib Anda lakukan sebagai seorang istri dan
menantu adalah, memperlakukan suami dengan baik. Setiap orang tua tidak akan
pernah menyukai seseorang yang memperlakukan anaknya dengan buruk.

REFERENSI
https://herienpuspitawati.files.wordpress.com/2014/02/8-kdrt-trafficking.pdf
https://kantorpengacara.co/menyelesaikan-masalah-yang-kerap-timbul-antara-mertua-dan-
menantu/

Anda mungkin juga menyukai