Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Pengertian BBLR
Bayi BBLR adalah bayi baru lahir yang bert badannya saat lahir kurang
dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram. (Karyawati, 2011)
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badan
lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500. (Maryati, 2011)
Dahulu bayi baru lahir yang berat badan lahir kurang atau sama dengan
2500 gram disebut prematur. Untuk mendapatkan keseragaman pada kongres
“Europan Perinatal Medicine ke II di London (1970) telah disusun definisi
sebagai berikut :
1. Bayi kurang bulan : bayi dengan masa kehamilan kutang dari 37 minggu
(259 hari).
2. Bayi cukup bulan : bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai
dengan 42 minggu (259-293 hari).
3. Bayi lebih bulan : bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau
lebih (294 hari atau lebih). (Proverawati, 2010).

B. Ciri dan Gejala BBLR


Selain memiliki berat badan lahir yang lebih rendah dari bayi normal,
bayi BBLR juga akan tampak:
1. Lebih kurus.
2. Memiliki lemak tubuh yang lebih sedikit
3. Memiliki ukuran kepala yang besar dibanding ukuran tubuh lainnya

Bayi BBLR juga sering dilahirkan secara prematur. Masalah yang


umum ditemui pada bayi seperti ini adalah:

1. Memiliki kadar gula dalam darah yang rendah (hipoglikemia)

4
2. Memiliki masalah dalam menyusu.
3. Memiliki hambatan dalam menaikkan berat badan.
4. Kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat pada
temperatur yang normal.
5. Memiliki terlalu banyak sel darah merah yang membuat darah terlalu
kental (polisitemia).

C. Penyebab BBLR
Banyak kondisi yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan
rendah. Penyebab utama dan yang paling banyak terjadi adalah kelahiran
prematur, yaitu persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Bayi prematur tidak sempat mengalami pertumbuhan pesat yang terjadi pada
trimester akhir kehamilan. Maka dari itu, bayi tersebut cenderung memiliki
berat badan rendah dan bertubuh kecil.
Di samping kelahiran prematur, kondisi lain yang dapat membuat bayi
berisiko lahir dengan barat badan rendah adalah:
1. Intrauterine growth restriction. Pada kondisi ini, bayi tidak tumbuh
dengan baik saat berada dalam kandungan. Masalah ini dapat dipicu oleh
gangguan pada plasenta yang menghambat pertumbuhan bayi akibat tidak
mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup.
2. Komplikasi selama kehamilan, misalnya ibu hamil mengalami tekanan
darah tinggi.
3. Janin menderita kondisi medis bawaan.
4. Bayi kembar. Bayi kembar sering lahir dengan berat badan rendah dan
prematur, karena tidak banyak ruang dalam rahim untuk kedua janin.
5. Usia ibu hamil masih muda. Ibu hamil dengan usia kurang dari 15 tahun
berisiko tinggi memiliki bayi
6. Ibu hamil mengalami malnutrisi.
7. Ibu hamil menggunakan NAPZA atau minum minuman beralkohol.
8. Ibu hamil memiliki masalah emosi selama kehamilan.

5
D. Klasifikasi BBLR
Klasifikasi BBLR dapat dibagi berdasarkan derajatnya dan masa gestasinya.
Berdasarkan derajatnya, BBLR diklasifikasikan menjadi tiga kelompok,
antara lain :
1. Berat bayi lahir rendah (BBLR) atau low birth weight (LBW) dengan berat
lahir 1500 – 2499 gram.
2. Berat bayi lahir sangat rendah (BBLSR) atau very low birth weight
(VLBW) dengan berat badan lahir 1000 – 1499 gram.
3. Berat bayi lahir ekstrem rendah (BBLER) atau extremely low birth weight
(ELBW) dengan berat badan lahir < 1000 gram
Berdasarkan masa gestasinya, BBLR dapat dibagi menjadi dua golongan,
yaitu :
1. Prematuritas murni/Sesuai Masa Kehamilan (SMK)
Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan
sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan. Kepala relatif lebih besar
dari badannya, kulit tipis, transparan, lemak subkutan kurang, tangisnya
lemah dan jarang,.
2. Dismaturitas/Kecil Masa Kehamilan (KMK)
Bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk
usia kehamilan, hal tersebut menunjukkan bayi mengalami retardasi
pertumbuhan intrauterin

E. Diagnosis BBLR
Diagnosis berat badan lahir rendah (BBLR) dapat diperkirakan
oleh dokter kandungan sejak masa kehamilan. Saat pemeriksaan kehamilan
rutin, dokter akan mengamati perkembangan ukuran dan berat badan janin
dalam rahim, dan membandingkannya dengan usia kehamilan. Metode
pemeriksaan yang umumnya dilakukan adalah USG kehamilan.
Diagnosis BBLR dapat ditetapkan pada saat bayi lahir, jika berat
badannya kurang dari 2,5 kg.

6
F. Penanganan BBLR
Hampir seluruh bayi BBLR memerlukan perawatan di rumah sakit
setelah lahir. Penanganan dapat dilakukan sesuai dengan usia kehamilan,
kondisi kesehatan, serta respons bayi terhadap pengobatan atau prosedur
tertentu.
Untuk bayi BBLR dengan komplikasi tertentu, seperti paru-paru yang
belum matang atau masalah pada usus, maka bayi tersebut perlu dirawat di
ruang perawatan intensif neonatal (NICU). Di ruang ini, petugas medis akan
membaringkan bayi di tempat tidur yang suhunya telah diatur, serta
memberikan susu dengan teknik dan alat khusus. Bayi baru diperbolehkan
pulang setelah komplikasi dapat diatasi dan ibunya dapat memberikan ASI
secara normal.
Untuk bayi BBLR, dokter sangat menganjurkan pemberian ASI, karena
dapat mendukung pertumbuhan dan kenaikan berat badan. Jika ibunya tidak
bisa memberikan ASI, bayi dapat diberikan ASI dari donor.
Bayi BBLR yang lahir tanpa komplikasi dapat mengejar ketertinggalan
pertumbuhannya seiring waktu. Namun pada saat dewasa, kebanyakan bayi
BBLR berisiko mengalami berat badan berlebih atau obesitas, serta berisiko
menderita diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Beberapa
bayi BBLR juga dapat mengalami keterlambatan perkembangan mental.

G. Komplikasi BBLR
Komplikasi yang dapat timbul akibat berat badan lahir rendah (BLBR), antara
lain adalah:
1. Gangguan perkembangan paru-paru atau organ lainnya.
2. Masalah pernapasan, seperti sindrom gangguan pernapasan bayi.
3. Masalah neurologis, seperti perdarahan di dalam otak.
4. Masalah gastrointestinal, seperti necrotizing enterocolitis.
5. Kematian mendadak.

Anda mungkin juga menyukai