Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ajeng Ayu Pratiwi Offering / Jurusan : H / Biologi

NIM : 180342618082 Tanggal : 05 Februari 2019

SIGNAL TRANDUCTION

Sistem komunikasi suatu sel berperan teramat penting dalam menentukan respon seluler
yang akan dilakukan oleh sel. Seluruh peristiwa yang terangkum dalam dogma biologi
molekuler diawali oleh adanya aktivitas komunikasi. Untuk dapat menjalankan aktivitas
komunikasi tersebut sebuah sel (eukariotik) dilengkapi berbagai jenis reseptor yang terdapat
di membrane plasmanya.Reseptor ini biasanya merupakan bagian structural dari protein
integral yang terdapat di sela-sela lemak lapis ganda. Sel berinteraksi dengan sel lain
dengan cara komunikasi langsung atau dengan mengirimkan sinyal kepada sel target.

Metode tranduksi sinyal

Disamping mengatur segala macam aktivitas yang terjadi di dalam tubuh kita sel juga
berinteraksi antar satu sama lain. mereka mempunyai cara atau metode tersendiri dalam
berkomunikasi, terdapat tiga metode komunikasi antar sel, yaitu:

1). Komunikasi langsung, adalah komunikasi antar sel yang sangat berdekatan.
Komunikasi ini terjadi dengan mentransfer sinyal listrik (ion-ion) atau sinyal kimia melalui
hubungan yang sangat erat antara sel satu dengan lainnya. Gap junction merupakan protein
saluran khusus yang dibentuk oleh protein connexin. Gap junction memungkinkan terjadinya
aliran ion-ion (sinyal listrik) dan molekul-molekul kecil (sinyal kimia), seperti asam amino,
ATP, cAMP dalam sitoplasma kedua sel yang berhubungan.

2). Komunikasi lokal, adalah komunikasi yang terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan
ke cairan ekstrasel (interstitial) untuk berkomunikasi dengan sel lain yang berdekatan (sinyal
parakrin) atau sel itu sendiri (sinyal autokrin).

3) Komunikasi jarak jauh, adalah komunikasi antar sel yang mempunyai jarak cukup
jauh. Komunikasi ini berlangsung melalui sinyal listrik yang dihantarkan sel saraf dan atau
dengan sinyal kimia (hormon atau neurohormon) yang dialirkan melalui darah.
Tahapan transduksi sinyal

Proses komunikasi sel dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :

1. Penerimaan (reception), merupakan pendeteksian sinyal yang dating dari luar sel
oleh sel target. Sel kimiawi terdeteksi apabila sinyal itu terikat pada protein seluler,
biasanya pada permukaan sel yang bersangkutan.
2. Transduksi, diawali dengan pengikatan molekul sinyal mengubah protein reseptor.
Tahap transduksi ini mengubah sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat
menimbulkan respon seluler spesifik. Pada system Sutherland, pengikastan epinefrin
kebagian luar protein reseptor dalam membrane plasma sel hati berlangsung melalui
serangkaian langka untuk mengaktifkan glikogen fosforilase. Transduksi ini kadang-
kadang terjadi dalam satu langkah, tetapi lebih sering membutuhkan suatu urutan
perubahan dalam sederetan molekul yang berbeda (jalur transduksi) sinyal. Molekul
di sepanjang jalur itu sering disebut molekul relay.
Transduksi sinyal meliputi aktifitas sebagai berikut:
a. Pengenalan berbagai sinyal dari luar terhadap reseptor spesifik yang terdapat
pada permukaan membran sel.
b. Penghantaran sinyal melalui membran sel ke dalam sitoplasma.
c. Penghantaran sinyal kepada molekul efektor spesifik pada bagian membran
sel atau efektor spesifik dalam sitoplasma. Hantaran sinyal ini kemudian akan
menimbulkan respon spesifik terhadap sinyal tersebut. Respon spesifik yang
timbul tergantung pada jenis sinyal yang diterima. Respon dapat berupa
peningkatan atau penurunan aktifitas enzim-enzim metabolik, rekonfigurasi
sitoskeleton, perubahan permeabilitas membran sel, aktifasi sintesa DNA,
perubahan ekspresi genetik atupun program apoptosis
3. Terputusnya rangkaian sinyal
Terputusnya rangkaian sinyal. Terjadi apabila rangsangan dari luar mulai berkurang
atau terputus. Terputusnya sinyal juga terjadi apabila terdapat kerusakan atau tidak
aktifnya sebagian atau seluruh molekul penghantar sinyal. Informasi yang terjadi
akan melewati jalur rangsang (signal transduction pathway) yang terdiri dari berbagai
protein berbeda atau molekul tertentu seperti berbagai ion dan kanalnya, berbagai
faktor transkripsi, ataupun berbagai tipe sububit regulator. Setiap protein yang terlibat
pada jalur ini mampu menghambat atau mengaktifasi protein yang berada dibawah
pengaruhnya (down stream). Protein utama yang terlibat dalam jalur rangsang pada
umumnya adalah kinase dan posphatase, yang beberapa diantaranya merupakan
protein yang terdapat/larut dalam sitoplasma. Kedua protein ini mampu melepaskan
atau menerima grup posphat dari protein lain sehingga proses penghantaran atau
penghentian sinyal dapat berlangsung.
4. Respon, pada tahap ketiga pensinyalan sel, sinyal yang ditransduksi akhirnya
memicu respon seluler spesifik. Respon ini dapat berupa hamper seluruh aktivitas
seluler seperti katalisis leh suatu enzim, penyusunan ulang sitoskeleton, atau
pengaktivan gen spesifik di dalam nucleus.proses pensinyalan sel membantu
memastikan bahwa aktivitas penting seperti ini terjadi pada sel yang benar, pada
waktu yang tepat, dan pada koordinasi yang sesuai dengan sel lain dalam organisme
bersangkutan.

Sumber :

Sumadi, dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu. (Online).
www.researchgate.net. Diakses tanggal 4 Maret 2019.

Anda mungkin juga menyukai