NIM : 131711133091
Kelsa : A2 - 2017
Gerontic Care
Psychosocial Changes
• Beberapa individu mengatasi perubahan psikososial, dan yang lain mengalami frustrasi dan
tekanan mental yang ekstrem
• Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik,
psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung
berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara
khusus pada lansia.
Psychology Needs
– Death
– Chronic illness
– Loss of function
– Pain
• Dealing with fears created by an illness:
– Listening
– Patience
– Understanding
– Provide support
– Arteriosclerosis
– Atherosclerosis
• Cause TIA’s ministrokes which result in temporary periods of diminished blood flow to
the brain.
Demensia
Demensia adalah sindrom yang paling sering terjadi pada orang-orang lansia berusia di
atas 65 tahun. Sindrom ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami penurunan kemampuan
fungsi otak, seperti menurunnya daya ingat, berkurangnya kemampuan berpikir, memahami
sesuatu, serta menurunnya kecerdasan mental. Orang yang mengidap demensia tidak langsung
serta merta mengalami penurunan fungsi otak secara drastis. Melainkan, penyakit ini berkembang
secara progresif.
Penyebab Demensia
Demensia terjadi karena sel saraf otak di bagian tertentu mengalami kerusakan, sehingga
menyebabkan kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan saraf tubuh lainnya menjadi
menurun. Akibatnya, pengidap demensia akan mengalami gejala sesuai area otak yang mengalami
kerusakan. Demensia umumnya berkembang secara progresif. Namun, ada juga kondisi lain yang
menyerupai demensia yang sifatnya sementara dan dapat dipulihkan.
Gejala Demensia
Hilang ingatan
Konsentrasi menurun
Sulit berkomunikasi
Sulit berbahasa
Kebingungan
Alzeimer
Alzheimer adalah penyakit degeneratif progresif pada otak yang umumnya menyerang
orang tua dan dikaitkan dengan perkembangan plak-plak beta amiloid pada otak. Penyakit ini
dicirikan oleh kebingungan, disorientasi, kegagalan memori, gangguan bicara, dan demensia.
penyebabnya belum diketahui. Alzheimer diambil dari nama ilmuwan Jerman, Alois
Alzheimer (1864–1915). Alzheimer bukanlah penyakit menular, melainkan merupakan
sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak
tampak mengerut dan mengecil.
Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat seiring dengan pertambahan usia. Bermula
pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima persen mengidap penyakit ini dan akan
meningkat dua kali lipat setiap lima tahun, kata seorang dokter. Menurutnya, sekalipun penyakit
ini dikaitkan dengan orang tua, tetapi sejarah membuktikan bahwa penyakit pertama yang dikenal
pasti menghidap penyakit ini ialah wanita dalam usia awal 50-an.
Early Stages:
• Memory loss
• Depression
• Poor judgment
Middle Stages:
• Weight fluctuates
Late Stages:
• Total disorientation
• Incoherent
• Develops seizures
• Dies
Care to Alzheimer
• Aspek perawatan ttt harus diikuti dengan individu yg bingung atau tidak terorientasi.
• Lingkungan yg aman & terlindungi, mengikuti rutinitas yg sama, menjaga aktivitas tetap
sederhana dan bertahan.
• Tingkatkan mengenali orang, waktu, dan tempat dengan memberikan orientasi realitas
Reality Orientation:
• Ulangi instruksi dengan sabar, berikan waktu untuk ind. untuk menulis kembali
• Hindari pertengkaran
• Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia; merupakan persepsi individu terhadap
sejumlah orang yang dapat diandalkan saat individu membutuhkan bantuan (pendekatan
berdasarkan kuantitas).
• Tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima; berkaitan dengan persepsi
individu bahwa kebutuhannya akan terpenuhi (pendekatan berdasarkan kualitas)
• Bimbingan (Guidance)
• Isolasi sosial telah terbukti berdampak pada kesejahteraan psikologis dan kognitif dari
Lansia dan yang lebih tua
• Mereka yang memiliki koneksi sosial yang buruk dan tidak berpartisipasi dalam kegiatan
sosial berada pada peningkatan risiko penurunan kognitif dan kualitas hidupnya
Cultural Needs
• Bahasa
• Kerohanian
• Karya seni
• Kebiasaan dan tradisi kelompok
• Preferensi makanan
• Respon terhadap penyakit
• Stres dan nyeri
• Dukacita
• Kemarahan
• Kesedihan
• Pengambilan keputusan
• Penting untuk menerima keyakinan seseorang tanpa bias, dan bahwa pekerja perawatan
kesehatan tidak memaksakan keyakinan agama mereka sendiri pada individu yang sedang
dirawat.