TM 3
Asuhan Keperawatan keluarga memiliki tahapan sama seperti keperawatan pada umumnya, yaitu
terdiri dari:
1. Assessment
2. Diagnosa
3. Rencana
4. Intervensi
5. Evaluasi, dan
6. Dokumentasi
1. Diagnosa
Pada diagnosis keperawatan keluarga hal pertama yang perlu diperhatikan yaitu
adalah diagnosa yang Aktual. Aktual: menggambarkan respon manusia terhadap kondisi
kesehatan/ proses kehidupan yang benar nyata pada individu, keluarga, komunitas. Hal ini
didukung oleh batasan karakteristik (manifestasi tanda dan gejala) yang saling mengelompok dan
saling berhubungan (NANDA, 2012-2014) .
Contoh:
• Gangguan menelan
Selain diagnosa aktual, dalam penentuan diagnosa keperawatan keluarga juga terdapat masalah
yang potensial. Potensial yaitu mencakup promosi kesehatan/sejahtera/wellness: penilaian klinis
dari motivasi seseorang, keluarga, atau komunitas, dan keinginan untuk meningkatkan
keejahteraan mewujudkan potensi kesehatan manusia dan menguatkan perilaku sehat secara
khusus.
Contoh:
• Dan selain aktual dan potensial juga ada diagnosa keperawatan risiko. Yang dimaksud
dengan risiko disini yaitu merupakan diagnosa yang menggambarkan respon manusia
terhadap kondisi kesehatan/ proses kehidupan yang mungkin berkembang dalam
kerentanan individu, keluarga, komunitas. Hal ini didukung oleh berbagai faktor resiko
yang berkontribusi pada peningkatan kerentanan. Setiap label dari diagnosis risiko
diawali dengan frase: “risiko” (NANDA, 2012-2014).
• Risiko konstipasi
2. Menilai Skoring
Berikut ini adalah tabel yang perlu diisi dalam menentukan nilai skoring masalah
keperawatan keluarga:
3. Intervensi
Menganalisis Tugas Perkembangan Keluarga dapat dilakukan dengan
menggunakan NIC (Nurcing Intervention Communication) dan menggunakan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia). Namun ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan saat menggunakan NIC ataupun SIKI.
Hal yang perlu diperhatikan saat menggunkan NIC yaitu kita harus mengetahui
domain, kelas, dan kode dari setiap intervensi yang akan kita ambil dan
menuliskannya dalam data asuhan keperawatan klien yang kita buat.
Begitu pula penggunaan SIKI sebagai acuan dalam menentukan intervensi
keperawatan. Yang perlu diperhatikan yaitu adalah perlu dilakukannya
pengecekan intervensi utama dan pendukung yang akan kita pilih. Intervensi
utama dan pendukung yang dibuat harus disesuaikan dengan kasus atau keadaan
keluarga yang bermasalah. Setelah intervensi selesai ditentukan dan disesuaikan
dengan kondisi keluarga, selanjutnya intervensi yang kita buat dapat langsung
diaplikasikan pada keluarga yang bermasalah.
4. Implementasi
Menganalisis Tugas Perkembangan Keluarga
Implementasi dapat langsung diterapkan pada keluarga yang kita buat asuhan
keperawatannya. Implementasi dapat berupa edukasi seperti contohnya adalah helath
education. Kemudian ada perubahan perilaku yang bertujuan untuk mengubah stigma dan
perilaku keluarga setelah sebelumnya telah diberikan edukasi.
5. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan pada asuhan keperawatan yaitu sebagai:
• Alat Komunikasi antar tim
Yang dimaksud dengan dokumentasi keperawatan digunakan sebagai alat
komunikasi antar tim yaitu adalah dengan adanya asuhan keperawatan
yang tertulis dan terdokumentasi dapat digunakan sebagai komunikasi
kesehatan antar petugas kesehatan. Hal tersebut bertujuan agar tanpa
adanya petugas kesehatan tersebut secara langsung, petugas kesehatan
lainnya dapat mengetahui status kondisi klien terbaru.
• Sumber Data
Sumber data disini dimaksudkan sebagai sumber informasi terkait dengan
kesehatan klien
• Audit
Audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendata klien untuk
keperluan penelitian atau penilaian lainnya
• Bahan penelitian
Data kesehatan dari klien keluarga biasanya juga digunakan untuk bahan
penelitian oleh bebeapa peneliti. Namun kerahasiaan identitas dari setiap
keluarga dapat dipastikan terjamin keamanannya.
• Sumber legal
Sumber legal yang dimaksudkan disini yaitu sebagai data yang dimiliki
atau arsip rumah sakit, puskesmas, maupun instansi terkait lainnya.