Anda di halaman 1dari 6

ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017

TM 3

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Asuhan Keperawatan keluarga memiliki tahapan sama seperti keperawatan pada umumnya, yaitu
terdiri dari:

1. Assessment
2. Diagnosa
3. Rencana
4. Intervensi
5. Evaluasi, dan
6. Dokumentasi

Yang membedakan assessment atau pengkajian keperawatan keluarga dengan keperawatan


individu yaitu terletak pada format pengkajian yang ada. Format pengkajian keperawatan
keluarga biasanya digunakan di layanan kesehatan seperti Puskesmas.

1. Diagnosa

Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu,


keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akuntabilitas dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan,
membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien.

Diagnosa pada keperawatan keluarga dapat menggunakan NANDA atau SDKI


(Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia). Untuk penggunaan NANDA dalam
penentuan diagnosa keperawatan keluarga sangat penting untuk memperhatikan Domain,
Kelas dan Kode yang ada pada setiap diagnosa yang sesuai. Perbedaan penentuan
diagnosa menggunakan NANDA dan SDKI yaitu terletak pada bagian pencarian,
dikarenakan pada SDKI tidak diperlukan adanya pencarian domain dan kelas dalam
menentukan diagnosa keperawatan keluarga. Namun dalam SDKI perlu diperhatikan
dalam menentukan datan mayor dan data minor.

ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017


ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017

Pada diagnosis keperawatan keluarga hal pertama yang perlu diperhatikan yaitu
adalah diagnosa yang Aktual. Aktual: menggambarkan respon manusia terhadap kondisi
kesehatan/ proses kehidupan yang benar nyata pada individu, keluarga, komunitas. Hal ini
didukung oleh batasan karakteristik (manifestasi tanda dan gejala) yang saling mengelompok dan
saling berhubungan (NANDA, 2012-2014) .

Contoh:

• Gangguan menelan

• Gangguan pola tidur

• Disfungsi proses keluarga

• Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga

Selain diagnosa aktual, dalam penentuan diagnosa keperawatan keluarga juga terdapat masalah
yang potensial. Potensial yaitu mencakup promosi kesehatan/sejahtera/wellness: penilaian klinis
dari motivasi seseorang, keluarga, atau komunitas, dan keinginan untuk meningkatkan
keejahteraan mewujudkan potensi kesehatan manusia dan menguatkan perilaku sehat secara
khusus.

Contoh:

• Kesiapan meningkatkan nutrisi

• Kesiapan meningkatkan komunikasi

• Kesiapan meningkatkan pembuatan keputusan

• Kesiapan meningkatkan pengetahuan

• Kesiapan meningkatkan religiositas Kesiapan meningkatkan pengetahuan

• Kesiapan meningkatkan koping keluarga

• Dan selain aktual dan potensial juga ada diagnosa keperawatan risiko. Yang dimaksud
dengan risiko disini yaitu merupakan diagnosa yang menggambarkan respon manusia
terhadap kondisi kesehatan/ proses kehidupan yang mungkin berkembang dalam
kerentanan individu, keluarga, komunitas. Hal ini didukung oleh berbagai faktor resiko

ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017


ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017

yang berkontribusi pada peningkatan kerentanan. Setiap label dari diagnosis risiko
diawali dengan frase: “risiko” (NANDA, 2012-2014).

• Contoh diagnosis risiko adalah:

• Risiko kekurangan volume cairan

• Risiko konstipasi

• Risiko intoleran aktifitas

• Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua

• Resiko distress spiritual

ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017


ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017

2. Menilai Skoring

Setelah melakukan pemeriksaan atau pengkajian keperawatan dan telah


mendapatkan diagnosa keperawatan keluarga, selanjutnya yaitu menentukan skoring pada
setiap masalah atau diagnosa. Peentuan skoring diperlukan untuk menentukan prioritas
masalah atau diagnosa pada asuhan keperawatan keluarga.

Berikut ini adalah tabel yang perlu diisi dalam menentukan nilai skoring masalah
keperawatan keluarga:

ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017


ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017

3. Intervensi
Menganalisis Tugas Perkembangan Keluarga dapat dilakukan dengan
menggunakan NIC (Nurcing Intervention Communication) dan menggunakan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia). Namun ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan saat menggunakan NIC ataupun SIKI.
Hal yang perlu diperhatikan saat menggunkan NIC yaitu kita harus mengetahui
domain, kelas, dan kode dari setiap intervensi yang akan kita ambil dan
menuliskannya dalam data asuhan keperawatan klien yang kita buat.
Begitu pula penggunaan SIKI sebagai acuan dalam menentukan intervensi
keperawatan. Yang perlu diperhatikan yaitu adalah perlu dilakukannya
pengecekan intervensi utama dan pendukung yang akan kita pilih. Intervensi
utama dan pendukung yang dibuat harus disesuaikan dengan kasus atau keadaan
keluarga yang bermasalah. Setelah intervensi selesai ditentukan dan disesuaikan
dengan kondisi keluarga, selanjutnya intervensi yang kita buat dapat langsung
diaplikasikan pada keluarga yang bermasalah.

4. Implementasi
Menganalisis Tugas Perkembangan Keluarga
Implementasi dapat langsung diterapkan pada keluarga yang kita buat asuhan
keperawatannya. Implementasi dapat berupa edukasi seperti contohnya adalah helath
education. Kemudian ada perubahan perilaku yang bertujuan untuk mengubah stigma dan
perilaku keluarga setelah sebelumnya telah diberikan edukasi.
5. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan pada asuhan keperawatan yaitu sebagai:
• Alat Komunikasi antar tim
Yang dimaksud dengan dokumentasi keperawatan digunakan sebagai alat
komunikasi antar tim yaitu adalah dengan adanya asuhan keperawatan
yang tertulis dan terdokumentasi dapat digunakan sebagai komunikasi
kesehatan antar petugas kesehatan. Hal tersebut bertujuan agar tanpa
adanya petugas kesehatan tersebut secara langsung, petugas kesehatan
lainnya dapat mengetahui status kondisi klien terbaru.

ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017


ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017

• Sumber Data
Sumber data disini dimaksudkan sebagai sumber informasi terkait dengan
kesehatan klien
• Audit
Audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendata klien untuk
keperluan penelitian atau penilaian lainnya
• Bahan penelitian
Data kesehatan dari klien keluarga biasanya juga digunakan untuk bahan
penelitian oleh bebeapa peneliti. Namun kerahasiaan identitas dari setiap
keluarga dapat dipastikan terjamin keamanannya.
• Sumber legal
Sumber legal yang dimaksudkan disini yaitu sebagai data yang dimiliki
atau arsip rumah sakit, puskesmas, maupun instansi terkait lainnya.

ENGGAR QUR’ANI AYU – 131711133091 – A2 2017

Anda mungkin juga menyukai