Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN BATU SALURAN KEMIH

No. Dok : RPU/SOP-23/2016

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 25 Juni 2016
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS dr. Muhammad Hidayanto
HALMAHERA NIP. 197407122003121004

1. Pengertian Batu saluran kemih adalah massa keras seperti batu yang terbentuk
disepanjang saluran kemih, dapat menyebabkan perdarahan, infeksi, nyeri
dan sumbatan aliran kemih.
Diagnosis batu saluran kemih:
1. Gambaran klinis bervariasi dari sangat ringan sampai berat. Batu
kecil cenderung tidak menimbulkan masalah. Batu pada aluran kemih
proximal cenderung menyebabkan kolik dan batu pada saluran kemih
bawah cenderung menyebabkan obstruksi.
2. Anamnese sering mendapatkan episode berulang nyeri kolik, kencing
yang berwarna merah, kencing panas dan nyeri, keluar batu pada saat
kencing, demam hilang timbul, kembung dan nyeri pada flank area /
costovertebral junction.
3. Nyeri kolik merupakan nyeri hilang timbul yang terjadi pada hollow
organ karena adanya sumbatan.
4. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok pada flank area dan
laboratorium ditemukan adanya eritrosit.
Penatalaksanaan:
1. Batu saluran kemih dengan komplikasi gagal ginjal, infeksi berulang,
teraba pada pemeriksaan fisik dan obstruksi berat saluran kemih
harus dirujuk.
2. Batu saluran kemih tanpa komplikasi dapat dirawat jalan di
Puskesmas.
3. Gejala simptomatis.
4. Antibiotika bila didapatkan infeksi sekunder
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai acuan petugas medis dan paramedis , untuk
melakukan penanganan pada pelanggan dengan diagnosis batu saluran
kemih
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Halmahera Kota Semarang Nomor 440 / 1631
tentang Kebijakan dan Standar Pelayanan Ruang Pemeriksaan Umum.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 296/Menkes/SK/III/2008

Puskesmas Halmahera
PENANGANAN BATU SALURAN KEMIH

No. Dok : RPU/SOP-23/2016

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 25 Juni 2016
Halaman : 2 dari 2
PUSKESMAS dr. Muhammad Hidayanto
HALMAHERA NIP. 197407122003121004

tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas.


2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Alat dan 1. Stetoskop
Bahan 2. Tensimeter
3. Termometer
4. Arloji tangan dengan penunjuk detik atau dengan polsteller
6. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
2. Petugas menegakkan diagnosis batu saluran kemih.
3. Petugas mempersiapkan rujukan bagi pasien batu saluran kemih dengan
komplikasi (komplikasi gagal ginjal, infeksi berulang, teraba pada
pemeriksaan fisik dan obstruksi berat saluran kemih).
4. Batu saluran kemih tanpa komplikasi dapat dirawat di puskesmas.
5. Petugas membuat resep apabila pelanggan memerlukan obat. Obat yang
dapat dipakai adalah anti biotika spektrum luas dan analgesik antipiretik
6. Petugas mempersilakan pasien ke Ruang Farmasi.
7. Petugas mencatat ke dalam Rekam Medis dan buku register harian dan
proses selesai.
7. Alur
Proses
8. Unit 1. Ruang Pemeriksaan Umum
Terkait 2. Ruang Pemeriksaan Lansia
9. Dokumen 1. Rekam Medis
2. Buku Register Harian
Terkait
3. Resep
4. Formulir Rujukan BPJS
5. Formulir Rujukan Jamkeskot
6. Formulir Rujukan Umum
10. Catatan
Revisi

Puskesmas Halmahera

Anda mungkin juga menyukai