Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN CREEPING ERUPTION

No. Dok : RPU/SOP-26/2016

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 25 Juni 2016
Halaman : 1 dari 3
PUSKESMAS dr. Muhammad Hidayanto
HALMAHERA NIP. 197407122003121004

1. Pengertian Creeping eruption adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh larva yang
berasal dari cacing tambang binatang anjing dan kucing yaitu ancylostoma
braziliense dan caninum. Invasi ini sering terjadi di anak-anak terutama
yang sering berjalan tanpa alas kaki atau yang sering berhubungan dengan
tanah atau pasir
Gejala klinis :
1. Rasa gatal dan panas akibat larva masuk ke kulit
2. Mula-mula akan timbul papul kemudian diikuti bentuk yang khas
yakni lesi berbentuk linier atau berkelok-kelok dengan diameter 2-
3mm, bewarna kemerahan
3. Papul merah menjalar seperti benang berkelok-kelok polisiklik,
serpiginosa, menimbul, membentuk terowongan seperti benang
lurus atau berkelok-kelok mencapai beberapa cm denga papul
pustule diatasnya
4. Rasa gatal malam hari
5. Tempat predileksi adalah di tungkai, plantar, tangan, anus, bokong,
paha.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai acuan petugas medis dan paramedis , untuk
melakukan penanganan pada pelanggan dengan diagnosis creeping
eruption.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Halmahera Nomor 440 /1631 tentang
Kebijakan dan Standar Pelayanan Ruang Pemeriksaan Umum.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 296/Menkes/SK/III/2008
tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
3. Djuanda, Adhi, dkk. 1999. Buku Ajar Kulit Kelamin. Jakarta: Universitas
Indonesia
4. RSU dr Soetomo.2006. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kulit
Kelamin.Surabaya: Airlangga University Press
5. Arnold,H.I, Odom RB and James,WD.1990.Andrews disease of the skn
Clinical Dermatology.8th edition.WB Saunders Company:Philadelpia
5. Alat dan 1. Stetoskop

Puskesmas Halmahera
PENANGANAN CREEPING ERUPTION

No. Dok : RPU/SOP-26/2016

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 25 Juni 2016
Halaman : 2 dari 3
PUSKESMAS dr. Muhammad Hidayanto
HALMAHERA NIP. 197407122003121004

Bahan 2. Tensimeter
3. Termometer
4. Arloji tangan dengan penunjuk detik atau dengan polsteller
6. Prosedur 1. Petugas melakukan komunikasi dasar dengan pelanggan
2. Petugas melakukan anamnesa
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
4. Petugas melakukan pencatatan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik di
rekam medis
5. Petugas merangkum hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pada
pelanggan
6. Petugas menegakkan diagnosis creeping eruption.
7. Petugas menyiapkan kertas resep ke ruang farmasi
- Albendazol 50mg/ kgBB/ hr 2x/hr selama dua hari
- Cryotherapy menggunakan clor etil 2x setiap hari
8. Petugas memberi kesempatan kepada pelanggan untuk mengungkapkan
apa yang belum jelas
9. Petugas mencatat pada rekam medis dan buku registrasi harian
10. Petugas mengakhiri penanganan pelanggan dengan komunikasi penutup
dengan ramah.
7. Alur Proses
8. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Pemeriksaan Lansia
3. Ruang KIA
4. Ruang Farmasi
9. Dokumen 1. Rekam Medis
2. Rujukan Internal
Terkait
3. Buku Register Harian
4. Resep
5. Formulir Rujukan BPJS
6. Formulir Rujukan Jamkeskot
7. Formulir Rujukan Umum

Puskesmas Halmahera
PENANGANAN CREEPING ERUPTION

No. Dok : RPU/SOP-26/2016

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 25 Juni 2016
Halaman : 3 dari 3
PUSKESMAS dr. Muhammad Hidayanto
HALMAHERA NIP. 197407122003121004

10. Catatan
Revisi

Puskesmas Halmahera

Anda mungkin juga menyukai