Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN DIABETES MELITUS TIPE 2

No.Dok : RPU/SOP-32/2016

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 25 Juni 2016
Halaman : 1 dari 4
PUSKESMAS dr. Muhammad Hidayanto
HALMAHERA NIP. 197407122003121004

1. Pengertian Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh


hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan
sekresi insulin atau kedua-duanya.
Gejala dan tanda
Keluhan : Polifagia, Poliuri, Polidipsi dan Penurunan berat badan yang
tidak jelas sebabnya Keluhan tidak khas DM : Lemah, Kesemutan (rasa baal
di ujung-ujung ekstremitas) Gatal, Mata kabur, Disfungsi ereksi pada pria,
Pruritus vulvae pada wanita , Luka yang sulit sembuh
Faktor risiko DM tipe 2:
1. Berat badan lebih dan obese (IMT ≥ 25 kg/m2)
2. Riwayat penyakit DM di keluarga
3. Mengalami hipertensi (TD ≥ 140/90 mmHg atau sedang dalam
terapi hipertensi)
4. Pernah didiagnosis penyakit jantung atau stroke (kardiovaskular)
5. Kolesterol HDL < 35 mg/dl dan/atau Trigliserida > 250mg /dL atau
sedang dalam pengobatan dislipidemia
6. Riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4000 gram atau pernah
didiagnosis DM Gestasional
7. Perempuan dengan riwayat PCOS (polycistic ovary syndrome)
8. Riwayat GDPT (Glukosa Darah Puasa tergangu) / TGT (Toleransi
Glukosa Terganggu)
9. Aktifitas jasmani yang kurang
Faktor Predisopsisi
1. Usia > 45 tahun
2. Diet tinggi kalori dan lemak
3. Aktifitas fisik yang kurang
4. Hipertensi ( TD  140/90 mmHg )
5. Riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa
terganggu (GDPT)
6. Penderita penyakit jantung koroner, tuberkulosis, hipertiroidisme
7. Dislipidemia

Puskesmas Halmahera
PENANGANAN DIABETES MELITUS TIPE 2

No.Dok : RPU/SOP-32/2016

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 25 Juni 2016
Halaman : 2 dari 4
PUSKESMAS dr. Muhammad Hidayanto
HALMAHERA NIP. 197407122003121004

Pemeriksaan laboratorium
1. Gula Darah Puasa
2. Gula Darah 2 jam Post Prandial
3. HbA1C
Penegakan Diagnosis (Assessment)
Kriteria diagnostik DM dan gangguan toleransi glukosa:
1. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + glukosa plasma
sewaktu ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L). ATAU
2. Gejala Klasik DM+ Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl. ATAU
3. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa
terganggu(TTGO)> 200 mg/dL (11.1 mmol/L) TTGO dilakukan
dengan standard WHO, menggunakan beban glukosa anhidrus 75
gram yang dilarutkan dalam air. ATAU
4. HbA1C
Penentuan diagnosis DM berdasarkan HbA1C ≥ 6.5 % belum dapat
digunakan secara nasional di Indonesia, mengingat standarisasi
pemeriksaan yang masih belum baik.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai acuan petugas medis dan paramedis , untuk
melakukan penanganan pada pelanggan dengan diabetes mellitus tipe 2.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Halmahera Kota Semarang Nomor 440 / 632
tentang Kebijakan dan Standar Pelayanan Ruang Pemeriksaan Umum.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 296/Menkes/SK/III/2008
tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Alat dan 1. Stetoskop
Bahan 2. Tensimeter
3. Termometer
4. Arloji tangan dengan penunjuk detik atau dengan polsteller

6. Prosedur 1. Petugas melakukan komunikasi dasar


2. Petugas melakukan anamnesa
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Puskesmas Halmahera
PENANGANAN DIABETES MELITUS TIPE 2

No.Dok : RPU/SOP-32/2016

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 25 Juni 2016
Halaman : 3 dari 4
PUSKESMAS dr. Muhammad Hidayanto
HALMAHERA NIP. 197407122003121004

4. Jika pasien belum pernah terdiagnosis DM, maka petugas menyiapkan


formulir rujukan laboratorium untuk penegakan diagnosis.
5. Petugas menyiapkan formulir rujukan laboratorium untuk
pemeriksaan Laboratorium.
6. Setelah pasien dari laboratorium dengan membawa hasil, pasien
menyerahkan hasil laboratorium ke dokter.
7. Petugas merangkum hasil wawancara, pemeriksaan fisik dan hasil
pemeriksaan laboratorium.
8. Petugas menegakkan diagnosis Diabetes Melitus (kontrol)
9. Petugas memberikan rencana pengobatan yang meliputi :
- Sulfonilurea
- Biguanid
10. Petugas melakukan rujukan internal ke Ruang Gizi untuk Terapi Non
Farmakologis Diabetes Melitus
11. Petugas mencatat ke dalam Rekam Medis dan buku register harian, dan
proses selesai.
7. Alur
Proses
8. Unit 1. Ruang Pemeriksaan Umum
Terkait 2. Ruang Pemeriksaan Lansia
3. Ruang KIA
4. Ruang Laboratorium
5. Ruang Gizi
6. Ruang Farmasi
9. Dokumen 1. Rekam Medis
2. Rujukan Internal
Terkait
3. Formulir Rujukan BPJS
4. Formulir Rujukan Jamkeskot
5. Formulir Rujukan Umum
6. Buku Register Harian
7. Resep
8. Rujukan Laboratorium

Puskesmas Halmahera
PENANGANAN DIABETES MELITUS TIPE 2

No.Dok : RPU/SOP-32/2016

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit : 25 Juni 2016
Halaman : 4 dari 4
PUSKESMAS dr. Muhammad Hidayanto
HALMAHERA NIP. 197407122003121004

10. Catatan
Revisi

Puskesmas Halmahera

Anda mungkin juga menyukai