Anda di halaman 1dari 3

Junaidi Temarwut

Implementasi ASN Profesional dan Melayani yang Berintegritas Tinggi

Berdasarkan amanat pembukaan UUD tahun 1945 negara berkewajiban memenuhi kebutuhan
setiap warga negara melalui suatu sistem pemerintahan yang men-dukung terciptanya
penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan
hak sipil setiap warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayananadministratif.
Namun demikian, dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada
kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kedua, etika birokrasi berfungsi sebagai standar penilaian mengenai sifat, perilaku, dan
tindakan birokrasi publik dinilai baik atau buruk. UU ASN telah mengatur mengenai kode etik
dan kode perilaku ASN yang seluruhnya terdapat dua belas kode etik. Kode etik ini menjadi
acuan bagi ASN untuk dapat bekerja secara profesional dan melayani yang berintegritas tinggi.

prinsip etika pelayanan sebagai berikut (dalam Sudana 2009).

 Pelayanan terhadap publik harus diutamakan;


 Rakyat adalah berdaulat, dan mereka yang bekerja di dalam pelayanan publik secara
mutlak bertanggung jawab kepadanya;
 Hukum yang mengatur semua kegiatan pelayanan publik. Apabila hukum atau peraturan
yang ada bersifat jelas, maka kita harus mencari cara terbaik untuk memberi pelayanan
publik;
 Manajemen yang efesien dan efektif merupakan dasar bagi administrator publik.
Penyalahgunaan, pemborosan, dan berbagai aspek yang merugikan tidak dapat ditolerir;
 Sistem merit dan kesempatan kerja yang sama harus didukung, dimplementasikan dan
dipromosikan;
 Mengorbankan kepentingan publik demi kepentingan pribadi tidak dapat dibenarkan;
 Keadilan, kejujuran, keberanian, kesamaan, kepandaian, dan empathy merupakan nilai-
nilai yang dijunjung tinggi dan secara aktif harus dipromosikan;
 Kesadaran moral memegang peranan penting dalam memilih alternatif keputusan;
 Administrator publik tidak semata-mata berusaha menghindari kesalahan, tetapi juga
berusaha mengejar atau mencari kebenaran.

Siapa "Pelayan" dan Siapa yang "Dilayani"?


Jika kita melihat dari kacamata Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, dalam Pasal 1 angka 5 yang menyatakan "Pelaksana pelayanan publik yang
selanjutnya disebut Pelaksana adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang
yang bekerja di dalam Organisasi Penyelenggara yang bertugas melaksanakan
tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik". Maka, bisa dikatakan setiap
pejabat adalah pelaksana pelayanan publik dan setiap pegawai (PNS) adalah
pelaksana pelayanan publik. Bisa kita ambil contoh siapa Pelayan dan siapa yang
dilayani. Misal, setiap Guru/Dosen berstatus PNS adalah pelayan publik yang melayani
murid/mahasiswanya di bidang pendidikan. Setiap Dokter/Perawat/Bidan berstatus PNS
adalah pelayan publik yang melayani masyarakat di bidang kesehatan. Setiap pegawai
berstatus PNS di OPD/Dinas adalah pelayan publik yang melayani masyarakat di
instansinya masing-masing. Maka, secara sederhana menjadi PNS hanyalah menjadi
seorang "Pelayan". Pola pikir ini yang seharusnya dimiliki oleh tiap-tiap PNS ketika
menjalankan tugasnya
Pengertian Integritas Adalah
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan definisi lain dari integritas
adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan
prinsip. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari
tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik).

Seorang dikatakan “mempunyai integritas” apabila tindakannya sesuai dengan nilai,


keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya (Wikipedia). Mudahnya, ciri seorang
yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan seorang yang
kata-katanya tidak dapat dipegang. Seorang yang mempunyai integritas bukan tipe
manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif dan
kepentingan pribadinya.Integritas menjadi karakter kunci bagi seorang pemimpin.
Seorang pemimpin yang mempunyai integritas akan mendapatkan kepercayaan
(trust) dari pegawainya. Pimpinan yang berintegritas dipercayai karena apa yang
menjadi ucapannya juga menjadi tindakannya.

Ciri-ciri Integritas

 Orang yang tidak memakai kedok.


 Orang yang bertindak sesuai dengan ucapan
 Sama di depan dan dibelakang
 Konsisten antara apa yang diimani dan kelakuannya
 Konsisten antara nilai hidup yang dianut dan hidup yang dijalankan

Manfaat Integritas

 Secara fisik kita akan merasa sehat dan bugar


 Secara intelektual otak kita terlatih berpikir secara ilmiah
 Secara emosional kita menjadi manusia yang termotivasi, mampu menyesuaikan
diri terhadap situasi apa pun
 Secara spiritual kita mampu memaknai berbagai pengalaman kita, mampu
melihat berbagai fenomena kehidupan dalam perspektif yang lebih dalam, utuh
dan menyeluruh
 Secara sosial kita semakin mampu membangun hubungan kemanusiaan
Contoh Integritas Bagi Karyawan
Ada seorang karyawan yang dekat dengan ‘penguasa’ kantor & pengambil keputusan.
Orangnya jujur & “dianggap” dapat dipercaya. Namun, suatu ketika ada masalah di
kantor & menimbulkan konflik antara karyawan lokal dan expatriate yang notabene
adalah pejabat di kantor.

Takut kedudukannya yang sudah ‘empuk’ terancam, karyawan ini memilih berpihak
kepada penguasa kantor yang jelas2 salah, melanggar peraturan & merugikan karyawan
lokal. Bisa kita lihat bahwa karyawan yang ‘terlihat jujur’ ini sepertinya tidak memiliki
integritas karena bertindak sesuai kepentingannya sendiri.

Contoh nyata kedua :

Seorang karyawan yang ‘dianggap paling jujur’, namun berhadapan dengan karyawan
lain yang menjadi pesaing berat-nya. Karyawan ‘jujur’ ini merasa terancam & tersaingi.
Dia melakukan manuver2 yang menjatuhkan karyawan lain dengan cara membuat
cerita yang dikarang-karang sendiri, menyebar isu, dll. Sekali lagi, kita lihat bahwa
kejujuran tidak selalu sejalan dengan integritas.

Menurut saya, hanyalah waktu yang bisa menjawab apakah seseorang memilki
integritas atau tidak. Setelah ada badai & masalah dalam kehidupan karir-nya, barulah
integritas itu teruji.

Anda mungkin juga menyukai