PENGERTIAN PENGERUKAN
Pengerukan (bahasa Inggris: Dredging) berasal dari kata dasar keruk (dredge), menurut kamus
berarti proses, cara, perbuatan mengeruk.[1] Sedangkan definisi pengerukan menurut Asosiasi
Internasional Perusahaan Pengerukan adalah mengambil tanah atau material dari lokasi di dasar
air, biasanya perairan dangkal seperti danau, sungai, muara ataupun laut dangkal, dan
memindahkan atau membuangnya ke lokasi lain.
Untuk melakukan pengerukan biasanya digunakan kapal keruk yang memiliki alat-alat khusus
sesuai dengan kondisi di areal yang akan dikeruk, seperti:
Areal yang akan dikeruk (sungai, danau, muara, laut dangkal, dll.)
Peraturan atau hal-hal yang diminta oleh pemerintah lokal ataupun oleh pihak yang meminta
dilakukan pengerukan
Pengikisan (erosion)
Memotong (cutting)
Menghisap (suction)
Memecah (breaking)
Tongkang (barges)
Tongkang atau kapal yang didesain secara khusus memiliki wadah penampung (hoppers)
Pipa terapung / floating pipeline
Conveyor-belt
Truk
Membuka pintu di bawah pada beberapa kapal atau tongkang yang didesain secara khusus
(hopper barges)
Jenis-jenis pengerukan
Capital dredging
Pelabuhan baru, termasuk alur pelayarannya. Melebarkan dan atau mendalami pelabuhan /
terusan / sungai yang sudah ada.
Proyek reklamasi.
1. Navigasi
2. Infrastruktur
salah satunya adalah beach nourishment yaitu menambang pasir di lepas-pantai dan ditempatkan
di pantai untuk mengganti pasir yang tererosi oleh badai atau ombak. Hal ini dilakukan untuk
melindungi fungsi dari pantai dan rekreasi.
4. Industri pertambangan
Pengerukan mineral
Maintenance dredging
Maintenance Dredging oleh Trailing Suction Hopper Dredger
Dilakukan untuk memelihara dan melindungi fungsi-fungsi dari suatu subyek berkenaan dengan:
3. Nilai-nilai lingkungan
Dalam hal ini aspek-aspek pelayaran menyangkut alur pelayaran, terkait dengan fungsi ekonomi
misalnya (bila pelabuhan dangkal maka kapal tidak dapat merapat), serta faktor-faktor alam
lainnya seperti sedimentasi dll. Jenis kapal yang sering digunakan adalah trailing suction hopper
dredge.
Environmental dredging
Pengerukan dengan alasan untuk memperbaiki lingkungan dari suatu lokasi perairan. Termasuk
dalam hal ini adalah memindahkan tanah atau sedimen yang terkena polusi.
Kapal Keruk atau dalam bahasa Inggris sering disebut dredger merupakan kapal yang memiliki
peralatan khusus untuk melakukan pengerukan. Kapal ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan,
baik dari suatu pelabuhan, alur pelayaran, ataupun industri lepas pantai, agar dapat bekerja
sebagaimana halnya alat-alat levelling yang ada di darat seperti excavator dan Buldoser.
Beroperasi dengan menghisap material melalui pipa panjang seperti vacuum cleaner. Jenis ini
terdiri dari beberapa tipe.
Kapal keruk ini di bagi dua jenis yaitu :
Sebuah trailing suction hopper dredger atau TSHD menyeret pipa penghisap ketika bekerja, dan
mengisi material yang diisap tersebut ke satu atau beberapa penampung (hopper) di dalam kapal.
Ketika penampung suda penuh, TSHD akan berlayar ke lokasi pembuangan dan membuang
material tersebut melalui pintu yang ada di bawah kapal atau dapat pula memompa material
tersebut ke luar kapal. TSHD terbesar di dunia adalah milik perusahaan Belgia yaitu Jan De
Nul TSHD. Vasco Da Gama (33.000 m3 penampung, 37,060 kW total tenaga yang ada) dan
perusahaan Belanda Boskalis TSHD. W.D. Fairway (35.000 m3 penampung).
PT Pengerukan Indonesia memiliki pula kapal keruk jenis ini seperti TSHD. Halmahera dan TSHD.
Irian Jaya. Digunakan untuk melakukanmaintenance dredging di pelabuhan-pelabuhan
seluruh Indonesia.
Cutter-suction dredger
Di sebuah cutter-suction dredger atau CSD, tabung penghisap memiliki kepala pemotong di pintu
masuk penghisap. Pemotong dapat pula digunakan untuk material keras seperti kerikil atau batu.
Material yang dikeruk biasanya diisap oleh pompa pengisap sentrifugal dan dikeluarkan melalui
pipa atau ke tongkang. CSD dengan pemotong yang lebih kuat telah dibangun beberapa tahun
terakhir, digunakan untuk memotong batu tapi peledakan. CSD memiliki dua buah spud can di
bagian belakang serta dua jangkar di bagian depan kiri dan kanan. Spud can berguna sebagai
poros bergerak CSD, dua jangkar untuk menarik ke kiri dan kanan.
Dua CSD terbesar di dunia adalah CSD milik Dredging International CSD D'Artagnan (28.200 kW)
dan Jan De Nul CSD J.F.J. DeNul (27.240 kW).
Bucket dredger
Bucket dredger adalah jenis tertua dari suatu kapal keruk. Biasanya dilengkapi dengan beberapa
alat seperti timba / bucket yang bergerak secara simultan untuk mengangkat sedimen dari dasar
air. Varian dari Bucket dredger ini adalah Bucket Wheel Dredger.
Beberapa Bucket dredger dan Grab dredger cukup kuat untuk mengeruk dan mengangkat karang
agar dapat membuat alur pelayaran.
Bucket dredger masih dipergunakan untuk penambangan bijih timah di Provinsi Bangka Belitung
dan Kepulauan Riau yang dioperasikan oleh PT Timah Tbk.
Backhoe/dipper dredger
Backhoe/dipper dredger memiliki sebuah backhoe seperti excavator. Backhoe dredger dapat pula
menggunakan excavator untuk darat, diletakkan di atas tongkang. Biasanya backhoe dredger ini
memiliki tiga buah spudcan, yaitu tiang yang berguna sebagai pengganti jangkaragar kapal tidak
bergerak, dan pada backhoe dredger yang high-tech, hanya memerlukan satu orang untuk
mengoperasikannya.
Dua backhoe dredger terbesar di dunia adalah milik dari Bean L.L.C. yaitu TAURACAVOR dan milik
dari Great Lakes Dredge & Dock Co. yaitu NEW YORK. Keduanya dilengkapi dengan Excavator
Liebherr 996.
Hal ini terjadi karena pengukuran yang seksama harus dibuat untuk mengukur kedalaman air,
sedangkan beberapa alat ukur untuk itu (sepertisinglebeam echosounder) kesulitan untuk
mendapat hasil yang akurat dan harus menggunakan alat ukur yang lebih mahal (multibeam
echosounder) untuk mendapat hasil ukuran yang lebih baik.