Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KEGIATAN DISCHARGE PLANNING

PRAKTEK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG KEMUNING II RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

OLEH:
NISWATUN HASANAH P27820716001
PUTRI ALVIANITA P27820716005
CINDY APRILIA PAMUJI P27820716006
LILIS INDAH SARI P27820716008
WINNI WIDYAPUTRI B. P27820716014
HISNI SUHAILA P27820716017
ALFAYU PUTRI P27820716018
BELLA DAMA SHINTA P27820716019
REYVO TALANILA A.R. P27820716023
M. INSAN DZAKY P27820716026
FEBRIYAN ARIYADI P27820716034
ARIKHAH NAFSIYAH P27820716036

PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN


POLTEKKES SURABAYA
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dilakukan secara
berkesinambungan sampai dengan pasien pulang. Untuk itu diperlukan adanya
suatu perencanaan klien pulang (Discharge planning), yang bertujuan untuk
meningkatkan kemandirian klien dalam melakukan perawatan di rumah serta
dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam memperbaiki
dan mempertahankan status kesehatan. Dalam pelaksanaan dan
pendokumentasian perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang efektif
dan tepat antara klien dan perawat sehingga diharapkan tujuan dari discharge
planning dapat tercapai.
Discharge planning merupakan sesuatu dokumentasi untuk
menyelesaikan masalah, intervensi, dan asuhan keperawatan klien yang akan
pulang (Nursalam, 2014). Perawat adalah salah satu anggota team
Discharge Planning, dan sebagai discharge planner perawat mengkaji setiap
klien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang berhubungan
untuk mengidentifikasi masalah aktual dan potensial, menentukan tujuan
untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan
atau memulihkan kembali kondisi klien secara optimal dengan
mengevaluassi asuhan keperawatan.
Informasi yang diberikan perawat kepada klien pada saat perencanaan
pulang, bertujuan agar klien dan keluarga mampu mengenali tanda
bahaya dan mengetahui bagaimana cara manajemen pemberian perawatan
di rumah. Perencanaan klien pulang bertujuan untuk meningkatkan status
kesehatan klien secara signifikan dan menurunkan biaya yang diperlukan
untuk rehabilitasi lanjut. Dengan adanya discharge planning, klien
diharapkan dapat mempertahankan kesehatan dan membantu untuk lebih
mempertanggungjawabkan kesehatan klien secara mandiri (Nursalam,
2015).
Pada ruangan Kemuning II sudah dilakukan pada klien yang akan
pulang menggunakan form Discharge Planning. Proses pelaksanaan DP
dilakukan di ruang perawat dengan cara memanggil keluarga dan klien. Pada
ruangan ini tidak tersedia leaflet sebagai media edukasi, penyampaian hanya
dilakukan secara lisan. DP dilakukan oleh perawat pelaksana atau perawat
asosiet tepat sebelum akan pulang.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan
mahasiswa dan perawat di ruang Kemuning II mampu menerapkan
discharge planning.
2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan.
b. Mengidentifikasi masalah pasien
c. Memprioritaskan masalah pasien yang utama
d. Membuat perencanaan pasien pulang yaitu mengajarkan pada pasien
yang harus dilakukan dan dihindari selama di rumah
e. Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan
f. Mendokumentasikan discharge planning
1.3 Manfaat
1. Bagi Klien
a. Meningkatkan kemandirian klien dalam melakukan perawatan di
rumah setelah pulang dari rumah sakit.
b. Meningkatkan kemampuan klien dalam kesiapan melakukan
perawatan di rumah.
c. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pasien dalam
memperbaiki dan mempertahankan status kesehatannya.
2. Bagi Perawat
a. Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa D4
Keperawatan sebagai perawat dan klien sebagai penerima pelayanan.
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana dalam discharge
planning pada penyembuhan klien.
c. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada klien
saat di rumah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Discharge planning / Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang
dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang
dilakukan untuk memberikan kemuahan pengawasan pelayanan kesehatan an
pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang (Swenberg, dalam Nursalam,
2015)
2.2 Bagian dari Discharge Planning
Menurut Rich O’Boyle (1999) discharge planning terdiri dari :
1. Memastikan klien berada di lokasi yang aman setelah klien
pulang
2. Memutuskan perawatan klien lanjut yang dibutuhkan, asisten
yang dibutuhkan atau peralatan spesial yang diperlukan kemudian.
3. Mengatur pelayanan keperawatan di rumah (home care).
4. Memilih tenaga kesehatan atau Puskesmas terdekat yang akan
memonitor kesehatan klien dan keperluan medis lainnya setelah tiba di
rumah.
5. Memberi pelajaran singkat kepada keluarga yang akan menjaga
klien di rumah tentang keterampilan yangdiperlukan untuk merawat klien.
2.3 Tujuan
Menurut Jipp dan Sirass (1998) discharge planning bertujuan untuk :
1. Menyiapkan klien secara fisik,
psikologisdan sosial.
2. Menyiapkan kemandirian klien.
3. Meningkatkan kemandirian yang
berkelanjutan pada klien.
4. Membantu rujukan klien pada sistem
pelayanan yang lain.
5. Membantu klien dan keluarga agar memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam mempertahankan status
kesehatan klien.
2.4 Jenis pemulangan pasien
1. Conditional discharge ( pulang sementara untuk cuti)
Keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat
komplikasi. Klien untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada
pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya).
Cara ini merupakan akhir dari hubungan klien dengan rumah sakit, namun
apabila klien perlu dirawat kembali maka prosedur perawatan dapat
dilakukan kembali.
3. Judical discharge (pulang paksa),.
Kondisi klien ini diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan tidak
memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dekat dipantau dengan
melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat.
2.5 Komponen perencanaan pulang
1. Perawatan di rumah; meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan
kesehatan (health education) mengenai : diet, mobilisasi, waktu dan
tempat kontrol. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tingkat
pemahaman klien dan keluarga mengenai perawatan selama klien di rumah
nanti.
2. Obat-obatan yang masih dikonsumsi klien dan dosisnya; penjelasan
mengenai obat-obatan klien yang masih harus diminum, dosis, cara
pemberian dan waktu yang tepat untuk minum obat.
3. Obat-obatan yang dihentikan; meskipun ada obat-obatan yang tidak
diminum lagi oleh klien, obat-obatan tersebut tetap dibawa oleh klien atau
dan ditentukan siapa yang akan menyimpan obat tersebut.
4. Hasil pemeriksaan; hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil
pemeriksaaan selama MRS dibawakan ke klien waktu pulang.
5. Surat-surat seperti: surat keterangan sakit, surat kontrol, dll
2.6 Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang
1. Mengkaji kebutuhan klien (fisiologis, psikologis, social dan cultural)
2. Mengembangkan rencana keperawatan yang sudah diterapkan dan
mendokumentasikan strategi discharge
3. Memberi pendidikan kepada keluarga dan klien (Patrice.1999)
2.7 Peran perawat dalam discharge planning
1. Kepala ruangan
a. Membuka acara discharge planning kepada pasien
b. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
2. Perawat Primer
a. Membuat rencana discharge planning
b. Membuat leaflet dan kartu discharge planning
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan format discharge planning
f. Mendokumentasikan discharge planning
g. Melaksanakan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai
dengan akhir perawatan)
DokterAssociate
3. Perawat dan tim PP dibantu PA
kesehatan
Ikut membantu melaksanakan discharge planning yang telah direncanakan
oleh perawat primer
2.8 Alur discharge Planning Keadaan pasien :
Klinis dan pemeriksaan
lain
Tingkat
ketergantungan
pasien

Perencanaan Pulang

Penyelesaian Program HE : Lain-lain


administrasi Kontrol dan
obat/perawatan
Gizi
Aktivitas dan istirahat
Gaya hidup

Monitor oleh : keluarga


dan petugas kesehatan
BAB 3
KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan kegiatan


Topik : Discharge planning perawatan klien dengan ca
mammae dextra
Hari/tanggal : Selasa, 26 November 2019
Waktu : 12.30
Tempat : Di Ruang Kemuning II RSUD Dr. Soetomo.
3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Putri Alvianita
Perawat Primer : Arikhah Nafsiyah
Perawat Associate : Febriyan Ariyadi
Pembimbing Akademik : Adin Mu’afiro, S.ST, M.Kes
Pembimbing Klinik : Sjenie F Areros., SST
3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan
tanya jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perawatan klien oleh keluarga setelah keluar dari rumah
sakit.
3.4 Media
Media yang digunakan dalam pelaksanaan discharge planning kepada
klien dan keluarganya diantaranya; status pasien, kartu discharge planning,
lembar discharge planning, leaflet, sarana dan prasarana perawatan.
3.5 Mekanisme kegiatan
Topik : Discharge planning perawatan klien dengan Ca mammae
dextra
Sasaran : Klien dan keluarga
Hari/tanggal : Selasa, 26 November 2019
Waktu : 12.30

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


Persiapan 1. Karu mengucapkan salam 5 menit Ners Karu
kemudian menanyakan station
bagaimana persiapan PP
untuk pelaksanaan
discharge planning.
2. PP 1 sudah mengkaji PP
sebelumnya untuk
menentukan masalah
keperawatan pada klien
dan sudah siap dengan
status klien dan format
discharge planning
3.PP menyebutkan masalah PP
klien dan hal-hal yang
perlu diajarkan pada klien
dan keluarga
4.Karu memeriksa Karu
kelengkapan administrasi
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara 20 Bed Karu
discharge planning menit pasien
2. PP dibantu PA PP dan PA
menyampaikan materi
tentang kebutuhan pulang
pasien seperti pendidikan
kesehatan, diet, atau obat.
3. PP menanyakan
kembali kepada klien dan
keluarga tentang materi
yang telah disampaikan
PP
4. PP memberi
reinforcement kepada
klien
5. PP mengucapkan
PP
terima kasih
6. PP dibantu PA
PP
melakukan
pendokumentasian
PP dan PA
Penutup Karu mengevaluasi, 5 menit Ners Karu, PP
memberikan pujian dan station dan PA
masukan atau saran kepada
PP dan PA

3.6 Evaluasi
1. Stuktur
a.Persiapan dilakukan saat pasien masuk ruang Kemuning II
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
c.Menyusun proposal
d. Menetapkan kasus.
e.Pengorganisasian peran
f. Penyusunan leaflet, kartu discharge planning.
2. Proses
1) Kelancaran kegiatan.
2) Peran serta perawat yang bertugas
3. Hasil
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga.
3.7 Resume Kegiatan
Hari/ Tanggal : Selasa, 26 November 2019
Jam : 12.30
Tempat : Ruang Kemuning II RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Acara : Discharge Planning
1. Acara dihadiri oleh:
a. Pembimbing ruangan 1 orang
b. Mahasiswa hadir lengkap 13 orang
2. Susunan Acara:
a. Persiapan anggota dalam kegiatan disharge planning, terutama yang
bertindak sebagai kepala ruangan , perawat primer dan perawat
associate.
b. Pelaksanaan role play yang diawasi oleh pembimbing ruangan maupun
akademik.
c. Diskusi jalannya kegiatan discharge planning bersama pembimbing
ruangan maupun akademik.
3. Hasil Evaluasi:
a. Evaluasi Struktur
Persiapan pelaksanaan discharge planning 2 hari sebelumnya,
menyusun proposal, undangan, dan role play.
b. Evaluasi proses
No Waktu Kegiatan
1 12.30 Melaksanakan role play disharge planning sesuai peran,
kepala ruangan dan perawat primer serta perawat associate
sebagai pelaksana discharge planning.
2 12.40 Melaksanakan role play sesuai dengan proposal kegiatan
3 13.00 Masukan dari pembimbing dan supervisor:
a. Sjenie F Areros., SST
1) Pada saat melakukan
discharge planning sebaiknya keluarga pasien
diajak berkomunikasi
2) Kurang adegan
pelepasan gelang
4 13.15 Kegiatan roleplay discharge planning berakhir.
b. Evaluasi Hasil:
1) Kegiatan dihadiri oleh 1 pembimbing ruangan
2) Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan tercapai.
3) Acara dimulai kurang sesuai dengan waktu yang direncanakan karena
pasien ingin melaksanakan sholat terlebih dahulu
4) Masing-masing mahasiswa berperan sesuai perannya.

Surabaya, November 2019


Ketua Kelompok, Penanggung Jawab Kegiatan,

Winni widyaputri Niswatun Hasanah


NIM.P27820716014 NIM. P27820716001
Mengetahui,
Pembimbing Ruangan, Pembimbing Pendidikan,

Sjeni F Areros., SST Adin Muafiro, S.ST, M.Kes


NIP. 19610919b198703 2 004 NIP.197012171994032002
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Gillies. 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Edisi
Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai