Istilah yang dipakai dalam al-Qur’an berkenaan dengan infaq meliputi kata:
zakat, sadaqah, hadyu, jizyah, hibah dan wakaf.Jadi semua bentuk perbelanjaan atau
pemberian harta kepada hal yang disyariatkan agama dapat dikatakan infaq, baik itu
yang berupa kewajiban seperti zakat.atau yang berupa anjuran sunnah seperti wakaf
atau shadaqah. Adapun dalil al-Qur’an yang menunjukkan pada anjuran berinfaq salah
satunya terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 195:
Artinya: dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Infak ada yang wajib ada yang sunnah. Infak wajib diantaranya kafarat, nadzar,
zakat dll. Infak sunnah diantaranya infak kepada fakir miskin sesama muslim, infak
bencana alam dll. Berbeda dengan zakat, dana infak dapat diberikan kepada siapapun
meskipun tidak termasuk dalam delapan asnaf. Adapaun balasan bagi orang yang
berinfak dan bershadaqah antara lain disebutkan seperti di hadist ini:
Jadi infaq menjadi bagian dari zakat dan memiliki tujuan sama yaitu untuk
mensejahterakan umat dan mengajarkan untuk selalu berbagi kepada sesama dengan
memberikan sebagian harta yang kita miliki. Yang membedakannya yaitu orang yang
menerimanya, zakat terbatas pada delapan asnaf sedangkan infaq kepada siapa saja
yang membutuhkan termasuk delapan asnaf, zakat dikeluarkan setelah harta mencapai
nisabnya sedangkan shadaqah dan infaq bisa kapan saja dikeluarkan. Tetapi ketiganya
memiliki peran dan fungsi yang sama untuk muzzaki (pemberi zakat), munfik (pemberi
infaq), dan mushaddiq (pemberi sedekah) maupun mustahiq (penerima ZIS).
Sumber : Qurratul, Uyun. 2015. Zakat, Infaq, Shadaqah, Dan Wakaf Sebagai
Konfigurasi Filantropi Islam. Islamuna Volume 2 Nomor 2.
Nasution, Abdul Haris.2018. Kajian Strategi Zakat, Infaq, dan Shadaqah dalam
Pemberdayaan Umat. Jurnal Ekonomi Bisnis Syariah. Vol.1 No.1, hal 22-37.