Anda di halaman 1dari 6

Teks Biografi

1. Apa yang dimaksud teks bigrafi?


Teks biografi merupakan suatu bentuk teks yang berisi riwayat hidup seseorang yang
ditulis oleh orang lain.

2. Apa tujuan teks biografi?


1.Agar pembaca terinspirasi bahwa untuk meraih prestasi membutuhkan usaha, kerja
keras, do’a, dan tawakal. Usaha yang keras pasti akan mendapatkan hasil yang baik Karen
usaha tidak akan mengkhianati hasil.
2.Memotivasi pembaca untuk lebih giat dalam belajar, bekerja maupun melakukan kegiatan
lainnya dengan sungguh-sungguh agar menjadi orang yang sukses dan bermanfaat untuk
orang lain.
3.Memberikan informasi bahwa setiap manusia baik jabatan tinggi maupun tidak tinggi
pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, dan menyadarkan pembaca bahwa mengidolakan
tokoh agar tidak berlebihan
4.Sebagai contoh atau mengambil hikmahnya, sehingga hal baik yang dilakukan oleh baik
dapat dicontoh, dan hal yang tidak baik dapat ditinggalkan.
5.Agar pembaca menghilangkan kebiasaan-kebiasan yang tidak baik dalam hidupnya,
sehingga dapat mengambil pelajaran dalam membaca biografi seorang tokoh
6.Menjadi patokan penulis dan pembaca dalam meraih prestasi, setidaknya biasanya
melebihi dari tokoh yang menjadi inspirasi pembaca maupun penulis
7.Sebagai wawasan untuk penulis dan pembaca tentang hal-hal yang belum diketahui,
sehingga dengan danya biografi,penulis dan pembaca dapat menyelusuri lebih dalam
mengenai hal-hal baru yang didapat
8.Mengisahkan suatu peristiwa dengan senyata-nyatanya sehingga pembaca ataupun
pendengarnya seolah-olah menyaksikan langsung peristiwa itu

3. Bagaimana cirri-ciri teks biografi? Jelaskan!


* Teks biografi harus memuat informasi berdasarkan fakta pada toko yang diceritakan
dalam bentuk narasi
*Memuat sebuah fakta pengalaman hidup suatu tokoh dalam memecahkan masalah-
masalah sampai pada akhirnya sukses, sehinga patut menjadi teladan

4. Apa saja struktur teks biografi? Jelaskan dan tunjukkan dalam teks!

Contoh yang kita ambil adalah teks biografi” Dewi Sartika”


NO STRUKTUR TEKS KUTIPAN TEKS
1 Orientasi: Dewi Sartika merupakan putri dari pasangan priyayi
gambaran awal Sunda yaitu Nyi Raden Rajapermas dan Raden
tentang tokoh Somanagara. Walaupun bertentangan dengan adat
atau pelaku di yang berlaku di masyarakat, kedua orang tuanya
dalam teks tetap menginginkan putrinya tersebut
biografi secara berpendidikan. Oleh karena itu, pasangan suami istri
umum. Dengan tersebut menyekolahkan Dewi Sartika di Sakola
kata lain, Belanda.
orientasi berisi Pasca wafatnya sang Ayah, dirinya diasuh oleh sang
informasi paman yang juga merupakan priyayi karena
mengenai latar menjabat sebagai patih Cicalengka. Dari sang paman
belakang kisah inilah dirinya mendapatkan pengetahuan tentang
atau peristiwa kebudayaan tanah leluhurnya yaitu Sunda.
yang akan Sementara itu, pengetahuan tentang kebudayaan
diceritakan barat ia terima dari seorang nyonya asisten residen
selanjutnya Belanda.
untuk
membantu
pendengar atau
pembaca.
Informasi yang
dimaksud
umumnya
berkenaan
dengan ihwal
siapa, kapan, di
mana, dan
bagaimana.

Kejadian atau Sejak kecil, Dewi Sartika memang sudah tertarik


2. peristiwa: dengan kegiatan pendidikan. Sambil bermain
rangkaian bersama anak-anak pembantu kepatihan, Ia juga
peristiwa yang mengajarkan mereka berbagai pelajaran seperti
disusun secara membaca, menulis hingga bahasa Belanda. Beberapa
kronologis benda seperti papan bilik kandang kereta, arang dan
menurut urutan pecahan genting digunakannya sebagai media
waktu, yang pembelajaran.
meliputi Pada waktu itu, Dewi Sartika baru berusia 10 tahun
kejadian- dan tindakan yang dilakukannya sudah
kejadian utama menghebohkan masyarakat Cicalengka. Hal ini
yang dialami dikarenakan pada waktu itu beberapa anak-anak
sang tokoh. Cicalengka sudah mampu membaca, menulis, dan
Pada bagian ini berbahasa Belanda. Setelah beranjak remaja, Dewi
juga diuraikan Sartika kembali lagi ke rumah Ibunya di Bandung.
hal-hal yang Usia yang beranjak dewasa membuat Dewi Sartika
menarik, optimis untuk menggapai cita-citanya. Cita-citanya
mengesankan, tersebut juga mendapat dukungan dari pamannya
mengagumkan, yang menjabat sebagai bupati Martanagara. Meski
dan mendapat dukungan dari paman, bukan berarti
mengharukan membuat dirinya mudah dalam mewujudkan cita-
yang dialami cita. Hal ini dikarenakan adat istiadat waktu itu
tokoh atau sangat mengekang kaum wanita.
pelaku serta Akhirnya pada tahun 1902 Dewi Sartika mampu
komentar- meyakinkan pamannya untuk mendirikan sekolah di
komentar belakang rumahnya di Bandung. Dirinya mengajar
pencerita pada beberapa anggota keluarga perempuan dengan
beberapa materi merendam, memasak, menulis, dan menjahit.
bagiannya. Pada Januari 1904 setelah berkonsultasi dengan
bupati Martanagara Dewi Sartika akhirnya
mendirikan Sakola Istri pertama se-Hindia Belanda.
Dalam melaksanakan pembelajaran, dirinya dibantu
oleh Nyi Poerwa dan Nyi Oewid. Pada waktu itu,
murid di Sakola Istri terdiri dari 20 orang. Pada
tahun 1905, sekolahnya menambah kelas sehingga
dipindahkan ke Jalan Ciguriang Kebon Cau. Lokasi
ini dibeli Dewi Sartika dengan uang tabungannya
sendiri serta sumbangan dana dari Bupati.
Angkatan pertama Sakola Istri lulus pada tahun
1909. Pada tahun-tahun berikutnya, Sakola Istri
mula banyak bermunculan di wilayah Pasundan
dengan membawa semangat dan cita-cita Dewi
Sartika. Kemudian, pada tahun 1912 sudah ada 9
Sakola Istri se-kabupaten Pasundan. Memasuki usia
yang kesepuluh, sekolah ini berganti nama menjadi
Sakola Keutamaan Istri.
Seluruh wilayah Pasundan telah memiliki Sakola
Keutamaan Istri di setiap daerahnya pada tahun
1920. Tidak hanya di Pasundan, semangat Dewi
Sartika juga menyeberang hingga Pulau Sumatera di
mana Encik Rama Saleh juga mendirikan Sakola
Keutamaan Istri di Bukit Tinggi. Sejak tahun 1929
atau tepat pada 25 tahun berdirinya sekolah ini
Dewi Sartika kembali mengganti namanya.
Dewi Sartika mengganti nama sekolah ini menjadi
“Sakola Raden Dewi”. Atas jasanya di bidang
pendidikan, maka Pemerintah Hindia Belanda
menganugerahi dirinya Bintang Jasa. Pada 11
September 1947, Dewi Sartika meninggal dunia. Ia
dimakamkan di desa Rahayu, Cineam, Tasikmalaya.
Tiga tahun kemudian, jasadnya dipindahkan ke
kompleks pemakaman Bupati Bandung.
3. Reorientasi: Sebagai generasi muda, kita tentu tidak boleh
komentar melupakan jasa Dewi Sartika dalam
evaluatif atau memperjuangkan pendidikan begitu saja. Tidak
pernyataan hanya sekedar mengenang, semoga kita juga dapat
simpulan meneladani dan terispirasi untuk melakukan hal
mengenai yang sama dengan Dewi Sartika. Harapannya tentu
rangkaian saja agar wajah pendidikan Indonesia khususnya
peristiwa yang bagi kaum wanita lebih cerah.
telah
diceritakan
sebelumnya.
Singkatnya,
reorientasi
berisi
pandangan
penulis
terhadap tokoh
yang
diceritakan.
Reorientasi
bersifat
opsional, dalam
arti boleh ada
boleh juga
tidak ada di
dalam teks
biografi.
5. Jelaskan beberapa cara/pola penyajian karakter unggul tokoh dalam teks biografi!
Teks biografi dibagi menjadi dua yaitu secara langsung dan secara deskriptif. Secara
deskriptif dibagi menjadi dua pula, yaitu cara deskripsi melalui tindakan tokoh dan cara
deskripsi melalui penuturan tokoh lain. Pola penyajian karakter unggul secara langsung
adalah pola penyajian yang dituliskan secara langsung sehingga pembaca tidak perlu
membaca keseluruhan teks dan menganalisis makna tersiratnya. Pola penyajian karakter
unggul secara deskriptif adalah pola penyajian yang dituliskan secara tidak langsung
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan tokoh, seperti cara tokoh menghadapi
masalah atau watak tokoh. Pola penyajian karakter unggul secara tidak langsung melalui
tindakan tokoh adalah pola penyajian dengan menuliskan secara tersirat dalam deskripsi
tokoh tersebut.Pola penyajian karakter unggul secara tidak langsung melalui penuturan
tokoh lain adalah pola penyajian dengan menghadirkan tokoh lain yang menceritakan atau
memberikan pernyataan tentang karakter unggul tokoh tersebut.

6. Jelaskan kaidah kebahasaan dalam teks biografi!


1.Menggunakan pronomina (kata ganti) orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau
yang digunakan secara bervariasi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan
tokoh.
2.Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa
atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh.
3.Banyak menggunakan kata adjektiva untuk memberikan informasi secara rinci
tentang sifat-sifat tokoh didahului oleh kopulatif adalah, merupakan.
4.Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami
tokoh sebagai subjek yang diceritakan.
5.Banyak menggunakan kata kerja yang berhubungan dengan aktivitas mental
dalam rangka penggambaran peran tokoh.
6.Banyak menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun nomina yang berkenaan
urutan dengan waktu. Seperti: sebelum, sudah, pada saat, kemudian, selanjutnya,
sampai, hingga, pada tanggal, nantinya, selama, saat itu.

7. Hal-hal apa saja yang perlu dijadikan bahan dalam menulis teks Biografi yaitu
1.Objek atau seseorang yang terkenal ataupun berpengaruh
2.Informasi detail tentang objek
3Membaca melalui koran, majalah, dan internet
4.Bisa saja langsung menemui orangnya langsung
5.Temukan fakta-fakta utama mengenai kehidupan orang tersebut.
8. Bagaimana langkah-langkah menulis teks Biografi yaitu:
1. pilihlah seseorang yg menarik perhatian anda.
2. temukan fakta" utama mengenai tokoh tsb
3. mulailah dgn membuat catatan wkt.
4. pikirkan apa yng perlu anda ketahui ttg org tsb, bgmn hidupnya yg ingin lbh byk
anda tulis
5. mulai menulis dgn memperhatikan struktur teks

Anda mungkin juga menyukai