Anda di halaman 1dari 13

w.-.

lF:'
!r
\,
I 'i
,.'
.'.

STAIVtrIAFI SPLN 1e,'.19t7F',


Lampiran Surat Keputusan Direksi PLN
PERUSAHAANUMUM LFTRIK NEGARA No O51/DlR/78 Tanggal 2O Nopember 1978
:

PEtrIctMAI\I PENEFIAPAN SISiTEM

DlSiTFllEtUSil 2,O KV' FASA-TIGA'

4- KAWAT

DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI

PERUSAHAANUMUM LISTRIK NEGARA


JL.TRUNOJOYO MT/135 - KEBAYORANBARU . JAKARTA
SPIN 12:1978

PEDOI{AfI
PENERAPAT.I
SISTEI4 2A KV, FASA-TIGA,4-KA!'IAT
DISTRIBUST

Di susrrn o leh :

1 . KELOT"IPOK
PEMBAKUANBIDANG DISTRIBUSI
dengan Surat Keputusan Direksi Per-
usahaan Umum Listrik Negara No. 037 /
DTR/77 tanggal 2,* Juni L977;

2 . KELOIV1POK
PEMBAKUAI-tr
BIDAI{G TRANSI,TISI
dengan Surat Keputusan Direksi Per-
usahaan Umum Listrik Negara No. 038/
DTR/77 tanggal 24 Jrrni L977 i

3 . KELOMPOKKERJA SISTEI,I DISTRIBUSI


Keanggotaan tidak tetap pada kelompok
kerja ini ditetapkan dengan Surat Kg
putusan Direktur Pusat Penyelidikan
Masalah Kelistrikan No. 009 /IIMK/L978
tanggal 24 Mei 1978 yang telah diper
baharui dengan Surat Keputusan No.
ALg/LMK/L97e tanggal L4 Agustus 1978"

Diterbitkan oleh:

PERUSAHAAI\IUI{UM LISTRIK NEGARA


Jl " Trunojoyo MI/L35-Kebayoran Baru
JAKARTA
Oktober \978
SPLN L2 zL97B

SL}SI]MNADreffiIA KHCMPOKPEMBAKINT{
BINAM; DISTRTBI]SI
Sutlat lGputusan Direksi Ferusahaan tlrnrn Listrik tbgara
lfic. z 037fiTW7
Tanggal:" 24 .I:ni L977

1" IGpaIa Bagiar f€nbakuarn Pusat Penyelidikan


lhsalah l(elistril€n
(er-officio) : Ketua rerangkap
Angpta Tbtap
2. Ir"Sanbodho Sunani : Ibtua l{arian reran$<ap
Anqctota Tbtap
3, Ir.D,lalunrd Jturus : Sekretaris mrangkap
Anopta 'Ibtap
4 " Ir"Soenarjo Sastrcsernojos T,{k.sekretaris nerangkap
nngpta Tbtap
5. Ir"I(andjudi Wirapradja : Anggota Tbtap
6. Ir"bseno l,I:stafa : Anggota Tbtap
7 . Ir.Ortcnrirjo Sr.luarno*) 3 Anggota lbtap
I " fr "Dj iterrg l4arsrd:i : Angpta Tbtap
9. Ir.Ibeljarli Oetji 3 AngEota Tletap

Anggota-Anggota ridak Tbtap pada lGlcrryok penbalnran


Bidang Distri-busi
$rrat l€ptrh:sar Direktur R:sat trenyelidikan Irbsalatr
I€Listrikan l*c.009/Ii,!K/I978 tanggl 24 !/e'i L9TA yang
telah diperbaharui dengan Surat Keputrrsan tib. \Lg/
T}WL978 tanggal 14 Agustus 1978

1. Ir" I6nari
2" Ir. Ria Simatr-panq
3, Ir. Surnarto Srrclirrrran

*) ridak dapat rengdJcuti penlmtnsan bkunen perfiakuan ini karena


tuqas-belajar di Luar t,Iegeri,-
SPLN L2:L978

SUSUIIAI.I AT{GGOTA tr(ELOivIPOKPE}.IBAKUAN iJIDAi{G TRAI{SMIS I


Surat Keputusan Direksi Perusahaan Uniurn Listrik Negara
llo " : 038/DrR/77
Tanggal: 24 Juni 1977

l-. Kepala Bagi.en PenJrakuanr Pusat Penyelidikan


Masalaii Kr:-.is trikan
(ex-offici-o) Ketua nterangkap
Anggota Tetap
'2"
Ir"Soepangkat S" Ketua Harian rnerangkap
Anggota Tetap
3 " Ir, i,iahmud Junus Seit.re'bari s merangkap:
Inggota Tetap
4 Ir. Soenarjo S a s t r o s e ' , v oj o Iptrk
. Sckretaris merangkap
Anggota Tetap
5 . Ir " Ria Simatupang Anggota Tetap
6 " ir " Sarnbodho S'.mani Anggota Tetap
7 . Ir. Komari- Anggota Tetap
8. Ir"F"Satya P,Set:,adh1z '\nggota t'etap
9 . Ir. Sumar'Lo Sudir.nan Lnegcta Tetap
10 " Ir. Soesantc Ii . .li:rc;gota Tetap

Anggota-Anggota Tidak Tetap pada Kelompok pembakuan


Bidang Transmisi

1" Ir"l{engah Sudja


2 " Ir. Djiteng Marsudi

SNJ,/drn "
SPLII L2 21978

ANffiOtA, KH.O,IPCIi I.\TIF,:[A,


SUSLii\RI':e

S:S;1S'1 ;iST?:tPIlqI

i(elua I Ir" Fan:C;un*i t"1i:aorad.ja

Sekret-aris : Ir. Tunqgcno

Anq"?cta g 1"

3.
L

c
t:
tJ ..
SPLN L2 zL97B

D A F T A R I S i

FIal ana.n :l

Pasa1 Satu : RUANG LTNGI{UP DAN T\,JUAN

Pasal Dua D E F I N I S I o . . o r . o c o o o . o c o . o c o o c o o

Pasal Tiga PERTTTfi]ANG:,1{ - T ( E A D f u \ N D i II{DOi{BSIA OOEO

Pasal Empat PERTIMBANGAN DASAR PBNEEAPA}i

Pasa1 Lima KETENTUAN TENTANG PENERAPAN SIS1EM


DISTR.IBUS I 20 I(\', FASA-TIGA u 4 --KAT^IAT. .

L A } 4 P I R A N

SNJ/drn "
PEDOI'IAN
PENERAPAN
SPLN12 11978
I
*

S I S T E I 4D I S T R I B UIS 2 A K V , F A S A - T I G A ,4 - r N W N r

PASAL SATT]
RUANG LI}iGKUP DAN TUJUAN

1. Ruang tingkup
Pedoman ini dimak$udkan untuk menjelaskan dasar yang perlu
dipertimbangkan dalam menerapkan sistem distribusi ZA kV,
fasa-tiga, 4-kawat dengan tecangan nominar zo kv.

2. Tujuan
Tujuannya ialah untuk mernberikan peqangan yang lebih terarah
bagi penerapan sistem distribusi 20 kV, fasa-tiga, 4-kawat
ini di Indonesia.

PASAL DUA
D E F f : \ f S I

3. Sistem distribusi 20 kV, fasa-tiga, 4-kawat ialah sistem


distribusi, fasa-tiga bertegrangan nominal 20 kV yang terdiri
dari tiga hantaran fasa dan satu hantaran netral sedang ti
tik netral sistem inl ditanahkan dengan cara pentanahan lang
sung pada tiang-tiang sepanjang jaringan.

Catatan s 1. Sistem ini disebut juga Sistem Netral bersama


( jaring Tt{ dan TR) yang ditanahkan sepan jang ja-
ringan (multigrounded cogunon neutral distribution
line) dan dipakai sebagai standar oleh Administra
si Perlistrikan Desa (Rural Electrification Admi-
nistration-REA) dari Departernen pertanian Amerik.ll
1) gagi-perencanaan sistem ini sebagai pedoman& petunjuk dipakair
Rrral Eleqtrification f,or tndonesia, Rep,ort of' the NnECA-btgAi
=ittactrment 3,
Basic System Criteria.

o 1 -
SNJ/drn.
SPLN12;1978

2 . Pentanahan langsung diselenggarakan sekurang-kg


rangnya pada ennpat tiang setiap mil atau lirna
tiang setiap 2, km.
3 . Ciri-ciri dari pada sistern distribusi 2A kV, fe
sa-tiqya o 4 -kawat. j.ni diuraikan dalam la.mpiran .

PASAL TIGA
PERTI!4BANGr\NKEADAAN DI II{DONESIA

4 . PLN telah menetapkan sistem distribusi 20 kV, fasa-tigau 3-


kawat dengan pentanahan melalui tahrnan sebagai suatu sistem
distrihusi yang berlaku umum di seluruh wilayah kerja PLttr.
Ketentuan-ketentuan yang ada pada ketetapan tersebut belum
mengatur kemungkinan bagi diterapkannya sistem distribusi
20 kV, fasa-tiga , A-kanvat dengan pentanahan langsung.

5 . Keadaan geografis di Indonesia yang cukup luas serta sebagi


an besar dari padanya berkepadatan hreban rendah, Di bebera*
Pa daerah, terutana daerah iuar n Ci j umpai keadaan di
kor'-a.
mana kepadatan beban rendah ii bawah nilai 115 kVA/km?,wd-
laupun kepadatan penduduknya cu.kui: i.inggi "

6 . Masalah logistik bagi PLN pada rraktu ini masih merupakan ma


salah kritis yang dapat nengganggu kelancaran jalannya peng
usahaan. Bertambahnya jenis-jenis barang yang perlu disedil
kan memerlukan perhatian khusus guna menjamin kelancaran ja
lannya pengusahaan.

1 . Penerapan sistem distribusi 20 kV, fasa-tiga, 4-kanrat dengan


pentanahan langsung berdampingan denc{an sistem distribusi 20
kVn fasa-tiga r 3-kawat dengan pentanahan melalui tahanan cla-
pat nenimbulkan kesulitan-kesulitan operasionil bila ti:l.e.k
jelas penisahan antara kedua sistem tersebut baik geografis
maupun elektris.

- 2
../..
SNJ/dfil.
SPLN 12 :1978

PASAL EMPAT
PERTII,IBANGAI{ DT\SAR PENERAPAN

8 . Mengingat kebijaksanaan dasar yang telah ditetapkan pLN bah-


r,sa sistem distribusi 20 kV, f asa-tiga o 3-kawat dengan penta-
nahan nrelaLui tahari,:.n sebagai sistem yarrg berlaku umum, maka
diperltrl-an pengaturan khusus let, ih lanjut perihal penerapan
sistem distribusi 20 kV, fasa-tiga, 4*kavrat cle:rgan pentanahan
langsungl ,

9 . Kondisi setempat di
mana kepaclatan beban di sebagian besar
wilayah F'Liil, pada waktu ini maupun pada waktu-waktu yang akan
datang yang telah diketahui proyel<sinyar rndsih berJcisar di
bawah nilai 115 kVA/kmz . Pacla kepaclatan beban tersebut sistem
distribusi 20 kV, fasa-tiga u 4-kawat Cengan pentanahan lang-
sung adalah sangat sesuai.

10. Masalah logistik diharapkan diatasi antara lain dengan per


baikan-perbaikan seperlunya pada sistem pengelolaan barang
yang sekarang sedang ditanganr Cengan intensip.. Selain itu in
dustri alat-aIat listrik di dalam negeri
?ang terus berkenbd1g,
di samping industri serupa )'anE tel-ah ada di beberapa neqara
ASEAN yang menerapkan distribusi 20 kV, fasa-tiga, 4-kawat,
diharapkan dapat menunjang penyelesaian masalah logistik ter
sebut "

11 - Kesulitan-kesulitan operasionil berhubutg terdapatnya dua m1


can sistem distribusi pada satu daerah kerja dapat diatasi
dengan diadakannya pemisahan yang jelas antara kedua macam
sistenn distribusi tersebut baik geografis maupun elektris,
Hal tersebut dapat dic..pai dengair dibuatnya perencanaan yang
baik di mana jelas tercermin tetap terpisahnya kedua 1ndc,,r1
sistem distribusi tersebut baik untuk waktu kini maupun dima
s€l-Inds€t mendatang.

3
SNJ,/drn. .. ./..
sP.tN 72 sLg 7I

--.rSAL L--l;i
KETENTUAN TENTANG PEI.IETAP.TNSISTEM DISTRIBUSI
20 : :.1u FAS:I:-TIGA, 4 -KA[.AT

L2. Sistem distribusi 20 kV, fasa*"ligu, 4-kawat dapat diterapkan


seutuhnya di daerah luar )
Jcotar' ui rnclones ia .
ffi
13 " PLN dapat pula
menerapkan sistern distribusi ZO kV, fasa-tiga,
4-kawe.t disamping sistcm dittr:ibusi zo kvo fasa-tigan 3-l:.:,r;r&.,i
yang telah ada se j auh terpentrhinya persyafatan bahwa ked.r:a
sistem tersebut dimunuTkinkan bekerJ a secaf e tetap te::pi sah
n
baik uhtuk waktu ini maupun setelah fiiehperkirakan perl<em
bangannya dimasa nendatang.
Pemisahan tersebut dapat dieapai C.engan cara 3

13 " I Pemisahan secara geogl:af i s


13 .1 " I Tingkai i{i larr;ah
Di se-l-uruh ci:erah i;er j a wilayah tersebut hanya
terdapat salah salu sa j a d.ari kedua sistem dis
tribus-i t:rsebuc.
ca'i-atan: ?;.,i:li.Iiiayah dimana penerapan sistern dis
{ - - r i . : l . i t _ -Z i k V u
f asa-tiga, 3-kawat atau
,] -'li:,l1y;i'':' tc lah cukup berkembang (
atau
saiah satu sistem jauh lebih berkembang
dari yang lain) menerapkan hanya satu
sistem srja yang telah cukup (atau 1ebih)
berkembans "

13.1.2 Tingkat Cabang


Di seluruh daerah kerja cabang tersebut hanya
terdapat sarah satu sa j a dari kedua sistem tiis
tribu:i t.::cebut.

13.1 . 3 Tingkat Gardu fndukr/Gardu llubung


Di selurh atau sebagian daerah pelayanan Gardu
rnduk/G.:rdu Hul:ung terdepat salah satu dari kedua
tl rstilah "daerah luar kota" dimaksudkan agar lebih Luwes p€r.i-
kaiannya dari pada istilah "desa " dirnaksudkan oleh
P e r a t u r a n M e n t e r i P U T L N o . 0 i b / p R T / 7".b.guirnrr..
6.
SNJ/drn. 4
SPLII L2 :L97 B

sistem distribusi tersebut. Dalam daerah kerja su


atu cabang mungkin terdapat kedua macam sistern
distribusi tersebut di atas.

13 .2 . Pernisahan secara eLekt ris


Pada tingkat Gardu Induk/Gardu Hubung tercantunn d,alarn
sub-ayat 13.1.3, di atas harus dihindarkan interkoneksi
Iangsung pada sisi 2A kV antara ked.ua macam sistem dis-
tribusi tersebut di atas.

- 5 -
SNJ,/drn.
,SPLN L2 ".L9 7 B

L A M P I R A N
c I R r - c I R sI I s r E M
o l s r n t s u s2t 0 r v
FAsA-TIcA,
4-rawar

I. Sisten jaring distribusi 20 kV" fasa-tiqa, *kawat yang <li;,,.alr


sud pada petlornan ini mempunyai ciri uLama antara r-air: sebaaai
berikut:
- I.1 Netra1 bersama yang ditanahkan sepanjang jaringan
'' (Multigrounded corunon neutral)
a. Dilakukan pentanahan langsung/e fekti f pada sisi 20 kV
b. pentahahan dilakukan di sepanjang jaring 20 kv (rFulti_
qrounded) .
c. penghantar netral yang ada merupakan penghantar netral
jaring TM maupun penghantar netral jaring TR (comrnon
neutral ) .
1.2 Transformator
Digunakan trans formator-transformator f asa_tunggal yanq
dihubungkan antara fasa dan netral bersama, sedangkan kc*
butuhan akan aliran 3 fasa dipenuhi oleh susunan 3 buah
transformator fasa-tunggal atau oleh transfor:nator fasa -
tiga "
1.3 Jaring Tegangan Menengah
' Jaj:ing TM terdiri dari jaring utama fasa_tiga dencran ja _
ring percabangan fasa*tunggal . Lazimnya panjang jaring
percabangan fasa-tunggal jauh nelebihi panjang jaring utn
ma fasa-tiga. pada unumnya jaring Tr,1+_ersebut terdiri
da-
ri saluran udara.
1.4 Jaring Tegangan Rendah
Jaring TR sebagian besar nerupakan jaring fasa_tunggal,
3-kalirat dengan tegangan 220 voLE antara fasa dan tap-te _
ngah (Center tap). Karena penempitan transformator dapat
dengan mudah dilakukan di sepanja:g jaring rnaka panJang
dari pada jaring TR dapat diusahakan sependek mungkin se_
hingga panjang jaring tM metebihi panjang jaring TR.

SNJr/drn. - 5 -
../..
f
PLN 12 :1978

I
:1

i
t 1.5 Pengamanan Jaring TM
tt
Sistem pengaman jaring T[{ terdiri dari pemutus-beban
I (OCB)
yang berkecepatan tinggi, penutupan -kembal i otornatis dan
sekring-lebur,

1.6 Pengaturan Tegangan


Khususnya pada jaring Tt"t yang panjang
danr/atau pada jaring
dengan faktor beban rendahr perggunaan pengatur tegangan
dan,/atau kapasitor dapat mengat,asi masalah rugi tegangan"

2 ' Dimungkinkannya penggunaan transformator fasa-tunggar serta


percabangan jaring rI fa.$a-tunggal menyebabkan sistem
ini, di-
tinjau dari segi ekonomin sangat sesuai untuk pendistribusi-
an tenaga listrik pada daerah yang luas
dengan kepadatan ba
ban yang rendah misarnya di daerah pedesaan
"
Pengembangan jaring dapat dilakukan dengan luwes dalam memenu
hi kriteria optimasi daram kaitannya d.engan perkembangan be
ban rs€rta pengembangan jaringan.
---'',\..'
I
,l
3 . Pentanahan rangsung/efektif n rnyebabkan arus gangguan fasa-ke-
tanah menjadi sangat besar dan hal ini dapat mengakibatkan an*
tara lain:
E. Kecelakaan atas manusia atau binatang
b. rnterferensi pada jaring terekomunikasi
khususnya bila digunakan saruran udara pada jaring Tr"I.
Namun keberatan teknis tersebut dapat diatasi dengan digunak.g
nya pemutus-beban berkecepatan tinggi. serain itu, dengan ko
ordinasi yang cermatr
p€nggunean pemutus-beban berkecepatan
tinggi bersama dengan penutupan-kembali
otomatis serta sekring-
lebur dapat menjamin terciptanya
suatu sistem pengamanan yang
selektip pada jaring TIII.

SNJ/drn. - 7

Anda mungkin juga menyukai