I. PENDAHULUAN
Kesehatan dan Gizi merupakan faktor penting yang secara langsung berpengaruh terhadap
kualitas sumber daya (SDM) manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau
investasi dalam pembangunan kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diperlukan dukungan dari berbagai
bidang. Puskesmas berperan penting dalam memberikan dukungan secara langsung maupun
tidak langsung, salah satunya dari Program Gizi yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi
masyarakat.
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setingi- tingginya diwilayah kerja. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama salah
satunya meliputi upaya kesehatan esensial yang memberikan pelayanan gizi. Pelayanan gizi
bersifat UKM dilaksanakann sesuai dengan visi Puskesmas menjadikan Puskesmas Pahandut
sebagai pusat pelayanan kesehatan yang berkualitas prima dengan tata nilai “BAHALAP”.
II. LATAR BELAKANG
Puskesmas Pahandut terletak diwilayah kecamatan pahandut yang terdiri dari 3 kelurahan
dengan jumlah penduduk 38.500 jiwa (Thn 2019), 794 ibu hamil, 3.421 bayi balita, 6.717 pra
usila, dan 578 usila berdasarkan hasil pendataan PUSDATIN DINKES kota 2019.
Dari hasil penilaian kinerja puskesmas tahun 2018 kunjungan posyandu bayi balita jumlah
D/S 67 %, N/D 63,9 %, vitamin A biru 93,6 % vitamin A merah 75,2%, ibu hamil yang
mendapatkan TTD 32 %, ibu nifas yang mendapatkan vitamin A 95 %, kemudian hasil cakupan
ASI Eksklusif 16 %, IMD 95 %, bumil anemia 10 %, dan untuk semua ibu hamil KEK yang
mendapatkan PMT 100%, BBLR 9 %.
Berdasarkan data tersebut maka disusunlah kerangka acuan program gizi Puskesmas
Pahandut tahun 2018 yang disusun berdasarkan RUK/RPK Puskesmas Pahandut tahun 2018.
Pelayanan gizi dipuskesmas adalah kegiatan pelayanan gizi yang dimulai dari upaya promotif,
kuratif, dan rehabilitatif yang dilakukan didalam gedung dan luar gedung puskesmas diwilayah
kerja puskesmas. Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan upaya kesehatan yang bertujuan
untuk menanggulangi gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat. Pelayanan gizi yang
bermutu dapat terwujudkan apabila tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang
sesuai dengan 4 pilar dalam pedoman gizi seimbang (PGS).
Program perbaikan gizi yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, mulai dari
perumusan masalah, penetapan tujuan yang jelas, penentuan strategi intervensi yang tepat
sasaran, identifikasi yang tepat serta kejelasan tugas pokok dan fungsi merupakan bagian
integral dari program kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam upaya mendukung
terwujudnya tata nilai upaya kesehatan masyarakat (UKM) yaitu memberikan pelayanan
kesehatan yang tepat sasaran, efektif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, peran aktif
petugas dan masyarakat serta terjalinnya hubungan mitra yang bagus.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan gizi melalui standarisasi operasional prosedur sehingga
dapat mencegah dan menanggulangi masalah gizi.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatnya cakupan kunjungan posyandu
2. Meningkatnya cakupan ASI Eksklusif
3. Meningkatnya cakupan pemberian vitamin A sehingga tidak terjadi resiko kekurangan
vitamin A
4. Menurunnya cakupan anak BGM, gizi kurang maupun gizi buruk
5. Menurunnya prevalensi bumil KEK
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No Kegiatan Peran Pelaksana Program Peran Lintas Peran Lintas Sektor Ket
Pokok Gizi Program Terkait
Terkait
1. Pemantauan - Menyiapkan register - KIA 1. Ketua RT / RW
pertumbuhan laporan hasil pengukuran - Promkes - penggerak peran
Balita antropometri Balita - Kesling serta masyarakat
diposyandu - Memantau kegiatan - membantu
penimbangan bersama petugas kesehatan
kader posyandu dlm melaksanakan
- Memberikan penyuluhan kegiatan pelayanan
gizi / konseling gizi kesehatan
- memberikan
masukan &
kebutuhan
masyarakat akan
pelayanan
kesehatan.
2. PKK kelurahan
- melakukan
pembinaan dan
memotivasi
masyarakat melalui
kegiatan kelompok
- memberikan
masukan, harapan,
& kebutuhan
masyarakat akan
pelayanan
kesehatan.
VI. SASARAN
1. Bayi dan balita
2. Ibu hamil
3. Remaja putri
4. Ibu nifas
5. Ibu menyusui
6. Anak pra sekolah
7. Anak sekolah
VII. JADWAL KEGIATAN (GAMBARAN DALAM BAGAN Gantt untuk rencana satu tahun)
No Kegiatan Bulan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags sep Okt Nov Des
1. Posyandu X X X X X X X X X X X X
anak balita
2. Kunjungan X X X X X X X X X X X X
rumah
anak balita
BGM
3. Pemberian X X
vitamin A di
PAUD/ TK
4. Sweeping X X
vitamin A
5. Penyuluhan X X X X X X
gizi
6. Kunjungan X X X X
rumah
bumil KEK
7. Pemberian X X X X X X X X X X X X
TTD
Rematri
L : LOYAL
Petugas patuh dan setia pada profesi atau pekerjaan untuk memberikan pelayanan yang
berkesinambungan
A : AKUNTABEL
Memberikan layanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan yang
ditetapkan, dapat di ukur dan dipertanggung jawabkan.
P : PROFESIONAL
Mengerjakan pekerjaan sesuai standar dan wewenangnya serta meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan secara dinamis
XI. BIAYA
Biaya dibebankan pada dana DAK NON FISIK (BOK) UPT Puskesmas Pahandut Tahun 2019
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU
WILAYAH UPT PUSKESMAS PAHANDUT
A. Pendahuluan
Kasus anak dengan status gizi buruk dan gizi kurang saat ini menjadi masalah yang
menjadi perhatian di indonesia. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gizi buruk dan
gizi kurang itu sendiri antara lain seperti Faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil
maupun balita, kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada
masa kehamilan serta setelah ibu melahirkan, masih kurangnya akses kepada makanan
bergizi yang dikarenakan harga makanan bergizi di indonesia masih tergolong mahal.
Kualitas bangsa dimasa depan akan sangat dipengaruhi status gizi pada saat ini terutama
balita.
B. Latar Belakang
Status kesehatan balita di wilayah UPT puskesmas Pahandut tergolong baik, namun
angka balita dengan status BGM adalah sebesar 2,1 %. Oleh karena itu perlu dilakukan
kegiatan pemantauan status gizi balita diposyandu untuk mengetahui secara berkala tingkat
status gizi pada balita.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan cakupan deteksi dini balita dengan masalah gizi ( BGM, BGT, 2T)
D. Rincian Kegiatan
F. Sasaran Program
Semua balita umur 0-59 bulan diposyandu wilayah kerja UPT Puskesmas Pahandut
G. Jadwal Pelaksanaan
2. Pelaporan
I. Biaya
Biaya dibebankan pada dana DAK NON FISIK (BOK) UPT Puskesmas Pahandut Tahun 2019
KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH ANAK BGM
1. Pendahuluan
Kecukupan gizi yang dibutuhkan sejak dini merupakan salah satu indikator dalam
pembangunan kesehatan dan dapat menjadi penentu kualitas sumber daya manusia.
Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan, menurunnya produktivitas dan daya tahan tubuh. Kekurangan zat gizi
tertentu akan berakibat spesifik sesuai dengan fungsi zat gizi tersebut didalam tubuh
manusia sehingga dapat menyebabkan kurangnya berat badan khususnya pada Balita.
2. Latar Belakang
Balita BGM (bawah garis merah) adalah Balita yang ditimbang berat badannya berada
pada garis merah atau dibawah garis merah pada KMS.
Pada tahun 2018 jumlah Balita BGM adalah sebesar 2,1 % (159 orang Balita).
Berdasarkan data tersebut maka dilakukan lah kunjungan rumah pada anak yang Berat
badannya kurang atau berada dibawah garis merah setiap bulannya.
1. Pendahuluan
Kecukupan gizi yang dibutuhkan sejak dini merupakan salah satu indikator dalam
pembangunan kesehatan dan dapat menjadi penentu kualitas sumber daya manusia.
Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan, menurunnya produktivitas dan daya tahan tubuh. Kekurangan zat gizi
tertentu akan berakibat spesifik sesuai dengan fungsi zat gizi tersebut didalam tubuh
manusia sehingga dapat menyebabkan kurangnya berat badan khususnya pada ibu
hamil.
2. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan
derajad kesehatan masyarakat yang optimal. Pada tahun 2019 jumlah ibu hamil KEK 127
orang. Dampak yang timbul dari masalah KEK tersebut adalah dapat terjadinya BBLR dan
kematian bayi. Dari masalah tersebut maka perlu dilakukan kegiatan kunjungan rumah
ibu hamil di wilayah kerja UPT Puskesmas Pahandut.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mencegah terjadinya gizi kurang pada ibu hamil agar tidak menjadi kurang energi
kronis
b. Tujuan Khusus
Menurunkan angka ibu hamil KEK diwilayah kerja UPT Puskesmas Pahandut
4. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan kunjungan rumah ibu hamil KEK ini dilakukan dirumah ibu hamil yang KEK
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
o Petugas gizi melakukan kunjungan ke rumah ibu hamil KEK
o Petugas gizi melakukan pengukuran antropometri dan pengukuran LILA
o Petugas gizi memberikan Makanan tambahan berupa biskuit untuk ibu hamil
o Petugas memberikan konsultasi tentang gizi seimbang untuk ibu hamil
6. Sasaran Kegiatan
Ibu hamil yang lingkar lengan atasnya kurang dari 23,5 cm (KEK)
7. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret, Juni, September, dan nopember
8. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan program gizi UPT Puskesmas Pahandut dilaporkan kedinas
Kesehatan Kota Palangka Raya.
9. Biaya
Biaya dibebankan pada dana DAK non fisik (BOK) UPT Puskesmas Pahandut tahun2020
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYULUHAN GIZI
1. Pendahuluan
Penyuluhan gizi merupakan kegiatan pelayanan gizi yang bersifat promotif dan
preventif. Penyuluhan gizi adalah serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi
dan kesehatan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk menanamkan dan
meningkatkan pengertian sikap serta perilaku positif sasaran dan lingkungannya
terhadap upaya perbaikan gizi dan kesehatan.
2. Latar Belakang
Masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang masalah gizi yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengubah pengetahuan, Sikap dan perilaku masyarakat mengacu pada Pedoman
Gizi Seimbang (PSG) dan sesuai dengan resiko / masalah gizi
b. Tujuan Khusus
o Masyarakat mampu mengatasi masalah gizi dan masalah kesehatan dalam
keluarganya
o Perubahan perilaku masyarakat sesuai dengan yang di anjurkan
4. Rincian Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dilakukan diluar gedung sepeti di posyandu balita, posyandu
lansia, dan di TK
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
o Petugas gizi menyiapkan alat peraga untuk keperluan penyuluhan seperti leaflet,
buku lembar balik, food model
o Petugas menyampaikan pesan- pesan gizi dan kesehatan kepada masyarakat
melalui penyuluhan
6. Sasaran Kegiatan
Orangtua balita, orang tua lanjut usia, siswa sekolah
7. Jadwal Pelaksanaan
Bulan januari, maret, mei, juli, September, dan nopember
8. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan program gizi BLUD UPT Puskesmas Pahandut dilaporkan
kedinas Kesehatan Kota Palangka Raya.
9. Biaya
Biaya dibebankan pada dana DAK non fisik (BOK) BLUD UPT Puskesmas Pahandut
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYULUHAN/ PEMBERIAN TTD PADA REMAJA PUTRI
DIWILAYAH KERJA BLUD UPT PUSKESMAS PAHANDUT
1. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa dimana manusia mengalami pertumbuhan yang pesat, sehingga
memerlukan asupan zat gizi yang seimbang. Selama ini yang diperhatikan hanyalah asupan zat gizi
makro dan tidak memperhatikan zat gizi mikro. Padahal pada kenyataannya banyak anak pada masa
remaja mengalami anemia, yaitu kekurangan zat gizi mikro berupa zat besi. Bila keadaan ini terus
berlanjut akan membuat remaja mengalami masalah yang berakibat penurunan produktivitas remaja.
Produktivitas remaja yang terus menurun ini akan menyebabkan kualitas SDM yang ada ikut menurun.
Secara umum juga akan mempengaruhi kualitas penerus bangsa ini.
Oleh karena itu pada tahun 2019 ini salah satu kegiatan program perbaikan dan peningkatan gizi
masyarakat salah satunya adalah penyuluhan dan pemberian TTD pada remaja putri.
a. Maksud Kegiatan
- Remaja putri dapat menerapkan apa yang ia ketahui dari penyuluhan sehingga angka penderita
anemia menurun.
b. Tujuan Kegiatan
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Uraian Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan diwilayah UPT Puskesmas Pahandut dilingkungan sekolah SMP
dan SMA pada remaja putri setiap bulannya, dan diberikan TTD berjumlah 4 tablet (1 tablet/minggu)
b. Batasan kegiatan
- Pemberian TTD
4. Indikator
a. Indikator keluaran
b. Keluaran
Kegiatan dilaksanakan setiap bulan minggu pertama di SMP, SMA wilayah kerja UPT Puskesmas
Pahandut.
6. Jadwal Kegiatan
Pencatatan dan pelaporan program gizi UPT Puskesmas Pahandut dilaporkan kedinas
Kesehatan Kota Palangka Raya.
8. Biaya
Biaya dibebankan pada dan DAK Non Fisik BOK) UPT Puskesmas Pahandut tahun 2019